TRAGEDY
Author : Hyundan0697
Cast : Byun Baekhyun, Park Chanyeol , Do Kyungsoo dll
Disclaimer : It's Pure My story.. Udah pernah ku Post di AFF dengan User Berbeda, tapi khusus di FFN ini saya Publish yang pake bahasa Indonesia.
Pairing : Chanbaek/Kaisoo/fantao
Genre : Campuran
Warning : Yaoi, little bit Horror Boy Love Boy Please Enjoy and dont forget for Review ^_^
Namja manis itu membuka pintu apartemennya dengan malas, masih dengan mata mengantuk dan baju tidurnya yang kusut.
Ia tengah berada di mimpi indahnya tadi, tentunya itu sebelum orang di balik pintu menggedor-gedor si pintu dengan brutal dan tak berperi-kepintuan... yang alhasil iapun terbangun saat itu juga ditemani segala sumpah serapah dari bibirnya yang mungil.
CKLEK
Matanya -yang sepadan garis lurus itu- melebar. hanya sedikit tapi cukup menunjukkan betapa kagetnya si namja ngantuk ini.
Ia, melihat sepupunya yang bernamakan Do Kyungsoo, berdiri di sana.. setengah meter di depan pintunya dengan cengiran yang terbilang hemat itu.
"heh? kau kyungsoo kan?"
Yang diajak bicara hanya diam seraya memasang tatapan 0.0
"..."
Merasa tak ditanggapi, Baekhyun -namja manis itu- pun menatap arloji pink di lengannya sebentar lalu menatap sepupunya lagi.
"Ini masih jam 10 malam kyung, ada perlu apa? numpang tidur?"
Kyungsoo tersenyum tipis dengan tatapan matanya yang kosong.
"Aku hanya menagih janjimu baek, kau janji mengantarku ke bandara. Kau ingat?"
Baekhyun memasang wajah berfikir.
"Ne, aku ingat. Tapi ini kan masih malam kyung.. kau mau ke jepang malam-malam begini?"
"Ne, aku sengaja memesan penerbangan malam. karena tak ada waktu lagi baek, ibuku pasti sudah cemas di sana."
Baekhyun yang masih setengah mengantuk hanya mengangguk pasrah, lantas membuka pintu apartemennya lebar-lebar.
"Masuk dan tunggulah di dalam kyung, aku akan ganti pakaian dulu."
Tanpa berlama-lama kyungsoo segera melangkah masuk, sedangkan baekhyun menoleh sana-sini di depan pintu apartemennya.
"Di mana kopermu kyung?" tanya baekhyun.
"Tak ada."
"Ha!? Jadi kau tidak membawa barang sedikitpun ke jepang!? kau serius?!"
"Ne.. biarkan saja di sana. Lagipula sebagian juga sudah tak ada.."
Baekhyun menggeleng tak percaya mendengar itu.
Kyungsoo memang sepupunya yang ajaib. Dia adalah tipe orang yang tak pernah mempermasalahkan segala sesuatu yang gak siap, berbeda 100% dengan Baekhyun.
"Ya sudahlah, aku mau ganti dulu.." Baekhyun menutup pintu dan bergegas ke kamarnya.
Sementara itu di sudut lain di koridor apartemen, seorang namja dengan mata tajam dan wajah dinginnya, tak hentinya menatap baekhyun dengan pandangan yang sulit diartikan. Hingga kemudian pintu apartemen namja mungil itu tertutup dan pandangan namja dingin inipun terhalangi.
Bandara malam ini tampak tak seramai biasanya, tentu, jam korea saja sudah menunjuk angka 12 Malam. angka yang merupakan waktu terindah bagi insan seoul yang tengah terlelap di alam mimpi, tapi merupakan waktu tersuram untuk baekhyun yang tengah berdiri di hadapan kyungsoo. Ia kedinginan. dan juga lapar.
"Baek, aku akan segera naik.."
Kyungsoo memeluk tubuh kedinginan baekhyun, sekedar mengungkapkan rasa tak ingin berpisahnya.
"Ne, ne. cepat pergi sana! biar aku bisa cepat pulang dan tidur cantik."
Canda Baekhyun, Kyungsoo yang mendengarnya langsung cemberut.
"Menyebalkan! Semoga tidur cantikmu tak tenang baek! dan awas saja kalau merindukanku.. aku sudah tak mau kembali!"
Kyungsoo melipat kedua tangannya di dada, dan merefleksikan kekesalannya pada baekhyun dengan manyun bebek.
"Aku hanya bercanda kyungie.. jangan marah nae sepupu, bbuing bbuing."
Baekhyun mulai beraegyo, berharap kyungsoo teredam kekesalannya. Dan yup! berhasil! Pesona aegyo baekhyun si raja aegyo memang luar biasa, dan kyungsoo salah satunya yang takhluk.
"Huft, ya sudahlah. gak penting sekali marahan lama-lama. Jadi ehm.. tolong jagakan jongin untukku ya?"
"Mwo? Jongin? Sia..?"
"Kekasihku!" Potong kyungsoo, "Aku pernah menceritakannya padamu di telefon. Kau pasti lupa kan? tentu saja iya. 'Lupa' kan memang kebiasaanmu."
"A, aku ingat kok.."
Kyungsoo mencibir,
"huh! sudahlah! Jaga dia ya! Jangan biarkan dia terlalu lama menari, anemia nya bisa kambuh. Ingatkan dia juga untuk makan teratur dan menghindari mie instan. oh! jongin sangat suka Tofu, jadi kau harus sering masakkan sup tofu untuknya, dan hm apalagi ya..?"
"Stop ! Kau itu kekasihnya atau eommanya kyung? dan kenapa tugas eomma-eomma macam itu kau serahkan padaku?"Demi dinginnya malam dan perutnya yang kelaparan, Baekhyun merutuki dirinya yang berkata demikian. Terlebih melihat kyungsoo yang langsung termenung dengan ekspresinya yang berubam muram seketika.
"Kau ingin tau? tentu saja karena kau satu-satunya yang kupunya baek, yang berada di sini dan kupercayai untuk menjaganya!" Kyungsoo menghela nafas, "Jaga dia, kumohon. Setidaknya sampai kebenarannya terungkap."
"Kebenaran apa kyung?" Baekhyun memotong, kurang paham dengan perkataan kyungsoo.
"Jauhkan jongin darinya baek.." Jawab kyungsoo gak nyambung.
"Ap..?"
"Dan aku harus pergi sekarang nampaknya" Ucap kyungsoo yang kemudian menjauh dan menghilang dari jarak pandang Baekhyun.
"YA!YA! Anak satu itu!"
Baekhyun pun hanya bisa memijat pelipisnya yang pening dan setelah itu memutuskan berlalu.
Pukul 01.05 KST
Baekhyun mengendarai honda jazz kesayangannya dengan santai menuju apartemennya.
Jarak apartemen dengan bandara yang cukup jauh serta tidak hafalnya baekhyun terhadap jalanan seoul membuatnya harus memperhatikan arahan GPS nya baik-baik.
Sebenarnya ia sedikit pusing mengingat tingkah kyungsoo yang menyebalkan tadi, terlebih perintah untuk menjaga jongin.
Hey, Baekhyun hanya tak tau jongin itu yang mana dan rupanya yang bagaimana!
Karena baekhyun hanya orang baru di Seoul! CATAT INI! baru seminggu!
Ia lama tinggal di china bersama appa dan eomma-nya, lalu memutuskan pindah ke seoul seminggu yang lalu Atas permintaan -tepatnya paksaan- seorang do kyungsoo! sepupu dekatnya yang bahkan baru berjumpa tiga hari belakangan ini dengannya dan memutuskan pulang ke jepang seenak jidat, setelah baekhyun susah payah untuk menetap di sini! Benar-benar menjengkelkan bukan?!
HUFT!
Baekhyun menyalakan tape dan memutar lagu Favoritnya, sekedar untuk menetralkan kepeningan yang menjalar di otaknya saat ini.
Dan saat tak sengaja melirik ke bangku sebelahnya, baekhyun benar-benar shock dan jantungnya berdegup. Itu...
"KYUNGSOOOO! BUAHAHAHA (?)" Baekhyun tak bisa menahan tawa melihat yang dilihatnya. Ia bahkan sampai mengeluarkan air mata tawanya segala.
"KYUNGSOO! HAHAHA! TAK KUSANGKA... ITU KAN HAHA DOMPETMU.. HAHAHA"
Baekhyun tertawa sendiri melihat dompet kyungsoo yang tertinggal. Ia sedikit merasa lega di hatinya (tega -) membayangkan kyungsoo akan sama peningnya dengan ia tadi.
Karma! begitulah baekhyun menyebut kejadian ini.
"UHUK.. EHEM.. Apa saja ya yang ada di dompet bocah itu?"
Dengan rasa penasaran,
Tangan Baekhyun meraih dompet di sebelahnya, dan sedikit mengacuhkan jalanan yang seharusnya ia perhatikan saat ini.
Hingga.. yang tak diinginkan pun terjadi..
"HUWAAAA!"
Sebuah teriakan di depan sana membuat baekhyun tersentak dan menginjak rem mode kilat.
CIIITTT..
DUKK! (-_-)
"Tuhan!"
itu kalimat pertama yang keluar dari mulut baekhyun.
"Aku menabrak orang!"
Ini kalimat keduanya.
Dan berikutnya..
"Ige Eotteohke?! eotteohke?!"
"Aku mencelakai orang!"
"Aku membunuh orang!"
"Aku akan dipenjara! dan masa depanku akan suram!"
"andwe! jebal! apa yang harus aku lakukan?!"
"Eommaaaa!"
Baekhyun menunduk dan meringkuk dengan ketakutannya sendiri. yah bagaimanapun ini baru ke-3 kalinya ia menyetir dan ia sudah menabrak orang di masa muda karir menyetirnya, tentu ia shock!
DOK! DOK!
"Hey! kenapa kau masih di dalam? keluar! kau baru saja menabrak orang tau!" Teriak seorang namja di sebelah mobilnya. Suara berat namja itu terdengar bagai ancaman mematikan di telinganya.
Dengan takut-takut, baekhyun menurunkan kaca pintu dan bertanya, "Apa dia sudah mati?"
Dan saat itu juga baekhyun langsung mendapat tatapan tajam.
"DIA HIDUP DAN TERLUKA! TAPI SAAT DIA MEMINTA SI PELAKU UNTUK KELUAR, IA MALAH DITANYA SUDAH MATI APA BELUM. TENTU SAJA AKU MASIH HIDUP PABO!"
"A..apa? jadi kau yang kutabrak? mianhae.. mianhae "
Baekhyun membungkukkan kepala 2 kali sebagai permintaan maaf.
Ia agak bersyukur untuk korban kecerobohannya yang tidak 'mati' juga untuk jalanan yang sepi sehingga tak ada yang tau tragedy barusan.
"Semudah itu kau meminta maaf? aku minta ganti rugi!"
"Mwo!? ganti rugi!? aha.. sejak awal kau mengincar ganti rugi kan?! ya kan?! jangan-jangan tadi kau sengaja menabrakkan diri ya?!"
Tuduh baekhyun sekenanya. Pria itu mengernyit bingung.
"Menabrakkan diri? hello, aku bukan orang gila! aku masih sayang nyawaku dan aku baru seorang calon jaksa. Jadi untuk apa aku melakukan itu?"
Bantah namja itu kesal.
"Tentu saja untuk uang! bukan begitu orang yang mengaku ca-lon-jak-sa?"
Tuduh baekhyun lagi.
"ANI! Aku tidak meminta uang darimu!"
"OH YA? DASAR PENIPU!"
"KAU! huh! lihat saja ya, akan kulaporkan ke kantor polisi karena telah menabrakku."
Ancam namja itu pada akhirnya. Mungkin ia capek ngeladeni tuduhan pasaran baekhyun -_-
"ANDWAEEEE! Maafkan aku, jangan laporkan aku, kau minta berapa heum? akan kuberikan."
"Aku tidak minta uang"
Jawab namja itu ketus.
"Baiklah, kalau begitu kau minta apa heum? akan kuusahakan.."
Kali ini namja itu tersenyum senang.
"Tumpangan. Aku hanya butuh tumpangan. Antarkan aku sampai apartemen tujuanku, dan masalah selesai."
"..."
.
.
.
.
Dan beginilah pada akhirnya, Baekhyun harus merelakan kedamaiannya terusik kehadiran orang baru dalam mobilnya.
Apa ini disebut karma?
Tidak.
Baekhyun lebih suka menyebutnya kutukan.
"Aku park chanyeol, calon jaksa.. namamu siapa?"
Ucap namja itu memperkenalkan diri dan bertanya, membuat baekhyun yang tengah menyetir menoleh sekilas ke arahnya.
"Byun Baekhyun." Jawab baekhyun singkat.
Masih kesalkah?
"Maaf ya kau jadi harus mengantarku dulu.." "Kau pasti kesal."
Baekhyun tersenyum miring mendengar itu. 'Sadar diri rupanya?' batinnya.
"Tak masalah. lagipula apartemen tujuanmu sama dengan apartemen tempatku tinggal." Ucap baekhyun sudah sedikit kembali normal (?)
"SAMA? WAH.. kebetulan sekali."
kebetulan? oke, itu patut dipertanyakan.
"Jadi apartemenmu nomor berapa?"
Tanya Baekhyun mencoba ramah. Yah.. ia hanya tak mau tua cepat-cepat karena sering menyimpan kemarahan pada orang lain, meski kenyataannya wajahnya masih unyu walau ia sering marah-marah.
"Aku tidak tinggal di sana, hanya berkunjung saja"
Jawab chanyeol."Dan hmm.. nomor apartemennya.. 3..2 ya 32!"
Baekhyun mengangguk mengerti.
"Jadi, tujuanmu mengunjungi saudara atau kekasih?" Tanya baekhyun lagi.
(Mulai kepo rupanya abang saya ini..)
"Bukan keduanya hehe.. aku cuma berniat menyelidiki kasus buntu, dimana kasus ini terjadi di apartemen 32 itu. Tapi ditengah perjalanan kesana motorku mogok, dan.. dompetku ketinggalan di rumah. Jadi aku tak bisa naik taksi dan memutuskan jalan kaki.. beruntung saat menyebrang, ada kau yang menabrakku hehe.."
Baekhyun memproses curhatan chanyeol.
Beruntung ya? Sepertinya maksud dari 'beruntung' itu patut dipertanyakan.
"Hmm.. Jadi begitu. Lalu oh, kasus buntu katamu? kasus buntu apa?"
Tanya baekhyun antusias. Kau tertarik baek? Dan melupakan kata 'beruntung'?
"Bunuh diri! itu dugaannya. Tapi aku punya feeling ini kasus pembunuhan. Untuk kau tau, Kasus ini benar-benar membuat bingung para penyidik dan polisi juga jaksa-jaksa. Tapi yang membuatku heran, kenapa tiba-tiba penyelidikan dihentikan dan setelah terabaikan hingga dua minggu kenapa kasus ini langsung ditutup dengan hasil akhir bunuh diri?"
"Kasus yang menarik." Serobot baekhyun.
"Tentu! karena itulah aku menyelidiki kasus tidak jelas ini.."
Sejenak pembicaraan mereka terhenti, dan aura canggung menelusup.
"Maaf, aku terlalu cerewet" Ucap chanyeol. Dan sepertinya baekhyun tidak mendengar, Ia sibuk melepaskan sabuk pengamannya.
"Kita sudah sampai, ayo keluar chanyeol-ssi" ajaknya.
"Ah,ne"
Mereka berduapun berjalan beriringan meninggalkan parkiran, dan memasuki sebuah lift.
"Apartemen 32 ada di lantai 6 chanyeol-ssi.."
Jelas baekhyun yang kemudian memencet angka 6.
"Gomawo baekhyun-ssi"
Ucap Chanyeol dengan senyuman tulus.
Ah.. Baekhyun mengagumi betapa tampannya senyuman itu..
"Cheonma, chanyeol-ssi"
balas baekhyun dengan senyuman eyesmilenya.
Chanyeol juga berdecak dengan cantiknya senyum namja di depannya.
Lift pun bergerak seiring dua namja yang saling berdampingan itu tersenyum satu sama lain.
"Kau tinggal di lantai berapa baekhyun-ssi?" Tanya chanyeol dengan senyum yang belum menghilang.
"Lantai 7 no 39 Chanyeol-ssi, kapan-kapan kau bisa mampir ke apartemenku.. tapi jangan lupa bawa sesajen 'es krim stawberry' jika mampir.."
Baekhyun terkikik pelan dan chanyeol tersenyum seraya mengangguk. Tak berapa lama lift pun berhenti dan pintu besi itupun terbuka.
"Aku duluan ya Baekhyun-ssi.. sampai jumpa lagi.."
Chanyeol membungkuk dan segera melangkah ke depan pintu apartemen tujuannya. Baekhyun dapat melihat sekilas tubuh chanyeol sebelum lift tetutup kembali. Ia pun menekan tombol 7.
Beberapa detik berlalu dan pintu lift kembali terbuka.. Baekhyun hendak melangkah tapi Ia menyadari satu hal saat melihat koridor panjang di depannya dengan lensa miliknya, Yaitu Ia masih di lantai 6! baekhyun buru-buru menutup lagi pintu Lift dan menekan tombol 7, kali ini ia tekan agak lama.
Tapi ternyata saat pintu lift terbuka ia tak kunjung beranjak dari lantai 6.
"Apa-apan sih ini! apa tombolnya rusak?"
Baekhyun menggerutu seraya keluar dari lift dan memutuskan untuk naik alternatif lain saja, tangga. Tapi niatnya terhenti tatkala ia mendengar derap langkah yang sangat nyaring tak jauh dari tempatnya berdiri... Suara itu berasal dari koridor. Iapun menatap koridor panjang itu dengan tatapan Was-was dan curiga.. ada sesosok pria di ujung koridor sana yang nampak mendekat... Baekhyun memicingkan mata dan bergumam keras-keras.. "Chanyeol-ssi? Kaukah itu?"
Tapi sosok itu tak menjawab. Yang terjadi berikutnya malah lampu koridor mati dan membuat Baekhyun menjadi panik.
"Kenapa lampunya mati!?"
Dengan Ketakutan yang luar biasa Baekhyun berlari masuk lagi ke dalam lift. Ia menekan tombol sembarangan dengan tangan gemetar tapi pintunya tak lekas tetutup. Baekhyun jadi ingat legenda seorang gadis yang mati dibunuh di lift oleh orang yang baru dikenalnya. Apa itu juga akan terjadi padanya?
Sosok itu semakin mendekat, Dan entah mengapa bebauan aneh ikut tercium bersamaan semakin jelasnya sosok itu.
Baekhyunpun sudah tak tahan lagi, tubuhnya limbung dan ia pingsan.
Tap Tap.
Langkah kaki itu terhenti tepat di depan lift. Ia Sosok berbalut pakaian serba hitam dengan sebuah botol di genggamannya.
"Selamat datang Byun Baekhyun.. mari kita mulai dramanya.."
Sosok itu berdesis dan tersenyum miring.
"Lalu sebagai permulaan.. kita mulai dari ini..."
dan sosok itu menuangkan cairan merah kental di tubuh mungil baekhyun.
TBC
Hai..Hai saya datang dengan sebuah ff aneh bin ajaib... harap di maklumi segala bahasa saya yang amburadul di ff ini.. maklum ini ff lama yang pengen banget aku publish.. mohon review bagi siapapun yangberharap ff ini lanjut.. sekian ^_^
HYUNDAN0697
10-01-2015
