Maaf g bisa buat summary, jadi langsung saja ya,,,
Pairing: SasuHina, NejiSaku,
Happy reading and enjoy it.
SEBUAH KUTUKAN?
Dalam kehidupan ini selalu ada penyeimbang antara 2 hal. Sebut saja, ada hitam ada putih, ada gelap ada terang, ada hidup ada mati, ada memberi dan ada menerima, dan masih banyak yang lainnya. Dan sebuah Klan yang sangat termasyur akan kerajaan bisnisnya di dunia juga tak luput dari hal itu.
Sebuah klan yang bahkan kekayaannya tak akan habis bahkan sampai keturunan yang entah sampai keberapa itu, juga punya sebuah rahasia yang hanya mereka sajalah yang mengetahuinya. Entah ini disebut sebagai kutukan atas limpahan harta atau sebagai penyeimbang dari 2 hal itu. Sebuah rahasia yang mengerikan dan bahkan membuat setiap keluarga dalam klan tersebut, rela melakukan tindakan diluar nalar. Mereka adalah Klan Uchiha.
Hampir dalam setiap keluarga Klan Uchiha hanya punya 1 anak saja, tak pernah lebih dari itu. Karena kalau mereka punya lebih dari satu anak, maka akan bisa dipastikan salah satu anak mereka akan mati, dengan cara BUNUH DIRI. Dan yang harus menerima kenyataan itu adalah si bungsu.
Sampai akhirnya kutukan itu berlaku pada satu-satunya keluarga Uchiha. Ya, keluarga Fugaku Uchiha. Mikoto Uchiha melahirkan putra keduanya, yang mereka beri nama Sasuke Uchiha.
" Apa yang harus kita lakukan Fugaku?" tanya Mikoto " Aku tidak akan membiarkanmu melukainya!"
Fugaku hanya diam seraya menatap intens istrinya yang sedang terbaring dan memeluk sasuke kecil. Hati kecilnya benar-benar merana, otak jeniusnya pun tiba-tiba tumpul, dan tidak bisa berpikir apa-apa. Kosong.
" Aku mohon Fugaku, jangan diam saja" air mata mikoto mengalir, membasahi pipinya.
Fugaku melepas nafas yang tertahan dan lelah.
" Kita rawat saja anak itu, lagipula kutukan itu akan terjadi saat dia berumur 21 tahun. Aku kan cari cara agar kutukan itu bisa lepas dari keluarga kita ini." Kata Fugaku
Ya, saat itu Fugaku dan Mikoto melakukan berbagai cara untuk mencari tahu, sekiranya apa yang bisa mematahkan kutukan yang sekarang membayangi putra bungsu mereka. Bertahun-tahun mereka lewati, namun tak ada satu pun petunjuk untuk mematahkan kutukan itu. Bahkan Si bungsu sudah berusia 20 tahun. Kurang 1 tahun lagi dan menunggu apakah kutukan itu akan benar-benar terjadi.
XXX
Sasuke Uchiha, pemuda sempurna yang di gilai banyak wanita. Selain tampan, kaya dan jenius, dia juga seorang pangeran dalam dunia hiburan. Ya, Sasuke Uchiha adalah aktor kenamaan yang sedang populer-populernya. Dia membintangi banyak film dan iklan. Tak perlu membanggakan kekayaan keluarganya, karena diusianya yang sekarang dia sudah dinobatkan menjadi 100 orang yang paling bepengaruh di dunia dan menjadi 100 orang dengan penghasilan terbesar di dunia. Sasuke memang bukan hanya seorang aktor saja, tapi dia juga punya usaha properti yang dia rintis mulai dari nol. Jiwa pebisnisnya memang patut diancungi dibalik segala ketenaran dan semua hal yang dia milki, dia harus menerima kenyataan soal kutukan yang membayanginya.
Matanya terpejam sambil menyandarkan punggungnya pada sofa yang dia duduki, dadanya naik turun dengan normal.
" hmm...kurang 1 tahun lagi ya" gumamnya
Suara ketukan pintu, membuyarkan lamunannya, dibukanya mata onyx nya yang kelam itu, berdiri dari sofanya dan berjalan mendekati pintu apartemennya. Lalu membuka pintu, didapatinya seorang gadis yang tersenyum manis padanya, sambil menyodorkan kue tart yang dia bawa.
" Selamat ulang tahun Sasuke!" kata gadis itu. " Ayo tiup lilinnya dan jangan lupa ucapkan permintaanmu ya! "
Sasuke pun menurut, dipejamkan matanya dan berdoa dalam hati
'aku mohon semoga kutukan itu bisa lepas dariku' pintanya dalam hati. Lalu dia meniup lilin kue ultahnya itu.
" Masuklah" katanya mempersilahkan gadis itu.
Gadis itupun menghambur masuk, langsung ke dapur, mengambil pisau dan beberapa piring untuk kue yang dia bawa. Meletakkan kue itu diatas meja makan. Sasuke pun duduk di raung dapur itu. Gadis itu mulai mengiris kue yang dia bawa, memotongnya dan mengambil dua potong kue itu di piring yang sudah di ambilnya tadi. Meletakkannya di masing-masing piring.
" Kau tidak ada kerjaan apa?malam-malam begini membawa kue itu?apa kau tidak tahu sekarang ini jam 12 malam? "tanya sasuke
" Inikan hari ultahmu, apanya yang tidak ada kerjaan " bibirnya memberengut. Senyum menghiasi wajah si bungsu uchiha.
" Kau kan tau aku tidak suka yang manis-manis?" tanya sasuke lagi. Gadis itu hanya mengangguk, masih sibuk dengan kue yang dia bawa. "Lalu, kenapa masih bawa yang seperti itu?aku kan juga tidak ingin dirayakan?"
" Kau ini cerewet sekali. Kue ini tidak manis, hanya sedikit manis. Lagipula kau tidak akan mati kalau cuman makan sedikit. Trus, karena kau tidak pernah merayakannya, jadi ini adalah momen pertama yang kau lakukan. Jadi selanjutnya kita akan merayakannya" ujar gadis itu
Sasuke tersenyum kecut, mendengar penuturan gadis itu.
'tidak ada lagi selanjutnya' batin sasuke.
Malam itu adalah malam ulang tahun sasuke yang ke-20. Dia tidak akan menyia-nyiakan moment berharga ini. Momen yang mungkin tidak akan dia dapat lagi.
Mereka duduk di balkon, seraya ditemani sebuah lagu instrumen dan kopi pahit favorite sasuke.
" Sakura?apa yang akan kau lakukan kalau aku tidak akan melewati tahun ini?" tanya sasuke
" Kau tidak akan apa-apa. Paman dan bibi pasti akan mendapat penangkal kutukanmu itu sasuke" kata sakura sendu." Lagipula aku, sahabatmu ini, juga sedang berusaha mencarinya"
" Semangatlah Sasuke!" kata sakura lagi. Tapi kali ini dengan semangat.
" Kau tidak pernah berubah ya" kata sasuke seraya mengacak-acak rambut pinknya." Pulanglah, ayo ku antar"
Sakura mengangguk dan mengikuti sasuke yang berjalan meninggalkan apartemennya.
XXX
" Aduh! Ini dimana?" Kata seorang gadis berambut indigo seraya menuntun vespanya. Setelah jauh berjalan, dia merasa ada yang aneh dengan perutnya. Ya, perutnya keroncongan. Diambilnya roti yang ada di keranjang vespanya.
Gadis itu duduk di tepi jembatan dan mulai melahap sedikit demi sedikit roti yang ada ditangannya. Dia merasa sial sekali hari ini, handphone nya tertinggal ditempat kerja, bensin vespanya juga habis, alhasil dia harus mendorong vespanya itu. Padahal dia belum makan malam, sekarang malah tersesat entah dimana. Lengkap sudah kesialannya hari ini.
Dilihatnya sekeliling, sudah tidak ada orang yang berlalu lalang, hanya tinggal dia sendiri. Lalu tak sengaja, iris violetnya yang melihat sekeliling terhenti pada seseorang yang tak jauh dari dirinya yang sedang duduk. Diperhatikannya orang itu sambil sesekali memasukkan potongan rotinya. Entah kenapa, iris violetnya tak bisa lepas dari orang itu. Tiba-tiba irisnya membulat, dia berdiri dan berlari, setelah melihat orang yang dia perhatikan hendak meloncat dari jembatan. Ya, sepertinya mau bunuh diri
" Hei apa yang kau lakukan?" teriaknya. Dengan sigap, dia menarik lengan orang itu, sampai dia dan orang itu jatuh terjerembab." Aduh!"
" Apa yang kau lakukan, hah?" tanya orang itu, yang ternyata seorang pria. " Kenapa menghentikanku?"
Gadis itu berusaha berdiri sambil memegangi sikutnya yang sakit. " Apa yang kau lakukan?Mau mati?" tanya gadis itu
" Apa urusannya denganmu?kita bahkan tidak saling kenal." Katanya lagi. "apa pedulimu?kalau kau mau tahu, ya aku mau mati. Untuk apa aku hidup, kalau aku pasti tahu kapan aku mati."
Dan sebuah tamparan sukses mendarat di pipi wajah pria itu." Dasar bodoh" kata gadis itu
" Hei, kenapa menamparku?" teriak pria itu.
" Itu karena kau tidak menghargai apa yang sudah Tuhan berikan untukmu. Nyawamu adalah suatu hal paling berharga yang harus kau jaga. Sekalipun kau tahu kapan kau akan mati, bukan berati kau punya hak untuk segera mengakhirinya, karena itu bukan punyamu. Ada banyak orang didunia ini yang punya masalah sepertimu, tapi mereka menghadapinya dengan berani, sampai ajal menjemput. Dasar pecundang" Kata gadis itu
Pria itu hanya terdiam, menatap iris violet gadis itu. Gadis itu berlalu, mendekati vespanya, seraya mengambil botol berjalan mendekati pria itu, dan menyodorkannya.
" Minumlah" Katanya lagi. Pria itupun menerima dan meminum air yang ada di botol itu. Kemudian duduk seraya menundukkan kepalanya. Mereka berdua sama-sama diam, hening menyergap diantara 2 insan manusia ini.
" Hyuuga, Hinata Hyuuga" Kata gadis itu memecah keheningan. Si pria menoleh
" Uchiha, Sasuke Uchiha" kata pria itu.
" bagaimana perasaanmu Uchiha?" tanya hinata " apa sudah merasa lebih baik"
Sasuke hanya diam, Hinata pun ikut diam. Karena tidak ada jawaban dari sasuke, Hinata berdiri dan hendak meninggalkan sasuke.
" Apa yang kau lakukan disini, Hyuuga?" Tanya sasuke. Hinata berbalik, seraya menatap sasuke. Kemudian duduk lagi. " Apa kau juga ingin bunuh diri?"
" Tidak, aku juga tidak tahu bagaimana bisa aku ada disini." Kata Hinata. Alis Sasuke mengerut. Paham atas reaksi sasuke, Hinata menjelaskannya lagi." Aku tersesat"
Sasuke hanya menganggukkan kepalanya, tanda mengerti." Lalu dimana rumahmu?biar ku antar" tawar sasuke
" Kau tidak jadi bunuh diri?" tanya Hinata
" Tidak, lain kali saja. Lagipula sebelum aku mati, aku harus berbuat baik dulu." Kata sasuke asal." Sekarang katakan dimana rumahmu?"
Hinata diam sambil memikirkan sesuatu.
" aku tidak akan menculikmu, atau melakukan tindakan yang tidak-tidak. Begini-begini aku orang terpandang" kata sasuke.
" Bukan-bukan itu, hanya saja aku lupa rumahku dimana" kata Hinata malu-malu.
Sasuke sweatdrop.
"Mungkin kalau kita berkeliling sebentar, aku pasti akan ingat dimana rumahku." Kata Hinata lagi
"Apa tidak ada, benda atau monument atau sesuatu yang bisa dijadikan petunjuk, agar kita bisa segera menemukan rumahmu itu?" Tanya sasuke
Hinata menutup matanya sambil berpikir dan bergumam tak jelas. Sasuke yang melihatnya, sudah tak sabaran. Dengan ekspresi wajahnya yang kesal, dia pun memutuskan segera meninggalkan jembatan itu.
" Ah, sudahlah! Ayo kita cari saja. Mungkin rumahmu bisa ditemukan. Aku heran, bagaimana kau bisa tersesat?memangnya kau tinggal disini sudah berapa lama?tanya sasuke
" Ehm… itu…ano, sebenarnya aku lahir disini, tapi ingatanku memang sangat lemah kalau urusan mengingat jalan" jawab Hinata " Lalu bagaimana dengan motorku?"
" Akan kusuruh orangku mengambil motormu itu, sementara biar ditaruh di rumahku dulu" kata Sasuke " Setelah tahu rumahmu, akan ku antarkan kerumahmu"
Hinata mengangguk
Sasuke mendengus pelan, melepas beban berat. Ya, di ulang tahunnya kali ini, dia bertemu dengan gadis aneh yang menggagalkan usaha bunuh dirinya, dan sekarang sibuk mencari rumah sang gadis yang bahkan tak ingat sama sekali letak rumahnya.
Mereka berdua menyusuri jalan dimana banyak orang di jam-jam seperti ini sedang berada di alam mimpi alias tidur. Bahkan tak ada mobil yang dengan sengaja lewat dijalanan yang lengang.
" Bagaimana?kita sudah mengelilingi jalan ini 3 kali dan kau tahu, sekarang jam berapa?" Tanya sasuke
" Ehm… lalu bagaimana?" Tanya Hinata
" Begini saja, malam ini kau menginap di rumahku saja, besok pagi akan kusuruh orang untuk mencari rumahmu. Lagipula aku sangat ngantuk. Kau kan tahu, dilarang menyetir kalu sedang ngantuk, itu berbahaya." Kata Sasuke
Tak ada jawaban dari Hinata, dia bingung apa yang harus dia lakukan di saat seperti ini. Kalau menerima ajakan pria yang baru dia kenal, ada ketakutan tersendiri, mengingat dia bahkan tidak mengenal orang yang sedang duduk disampingnya itu. Tapi, kalau dia tidak ikut, Hinata merasa kasihan pada pria yang sudah menolongnya mencari rumahnya. Dilihat dari sudut pandang manapun, kelihatannya pria ini adalah pria yang baik dan tampak sangat lelah.
"Aku tidak akan berbuat yang tidak-tidak padamu, lagipula aku kan orang terkenal" kata Sasuke
" Baiklah, aku ikut denganmu" kata Hinata
Mendengar pernyataan setuju Hinata, Sasuke langsung tancap gas menuju apartemen miliknya, sungguh malam ini adalah malam yang sangat melelahkan untuknya. Matanya sangat tidak mau di ajak kompromi, ingin sekali terpejam. Tapi, dia kuatkan karena sekarang posisinya dalam keadaan menyetir.
Sesampainya di apartemen miliknya, dengan segera dia membuka pintu, langsung menuju dapur, dan mengambil segelas jus tomat dalam lemari es dan meneguknya sampai habis. Sasuke langsung naik ke lantai dua dan merebahkan dirinya di kasur ukuran king size. Meluruskan tulang punggung nya, dan mengatur nafasnya. Perlahan namun pasti, kelopak matanya mulai menutupi manik onyx nya yang kelam sampai akhirnya terpejam. Tapi dia sedikit tidak benar-benar tidur, ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya,tapi dia biarkan sampai akhirnya dia benar-benar terlelap.
Hinata yang masih berada di luar, tidak berani masuk. Sebaiknya menunggu si tuan rumah, menyuruhnya masuk, kan tidak etis langsung masuk begitu saja. Begitulah pikir Hinata. Dia duduk di kursi yang ada di depan apartemen Sasuke, lama menunggu membuatnya mengantuk, apalagi semalaman ini dia berjuang mencari rumahnya yang entah ada dimana. Manik violetnya tertutup oleh kelopak matanya, menyembunyikannya dengan sempurna.
XXX
Di tempat lain, Ino sahabat dekat Hinata tengah bingung setengah mati, menunggu Hinata yang sampai jam 3 pagi belum kembali. Rasa sesal menyeruak dalam hatinya, andai saja dia tidak ikut Sai pergi kencan, andai saja dia mengantarkan Hinata pulang terlebih dulu, dan banyak sekali andai-andai yang lain.
" Sudah jangan khawatir, Hinata pasti baik-baik saja" kata Sai menenangkan Ino
" Bagaimana aku tidak khawatir, anak itu sangat lemah mengingat jalan, bagaimana kalau dia di jahati orang, bagaimana kalau dia tidur di taman?malam ini kan sangat dingin" kata Ino parau
" Tapi dia bukan gadis bodoh Ino. Aku yakin dia pasti akan baik-baik saja. Kau ingat waktu kita jalan-jalan ke gunung Fuji?bukankah waktu itu, Hinata juga menghilang, tapi pada akhirnya dia berhasil menemukan kembali jalan pulang. Disini lebih aman, daripada di gunung Fuji" kata Sai lagi
Mendengar kata-kata Sai akhirnya Ino sedikit lega, memang setelah di ingat-ingat, sahabatnya ini memang terbilang cukup unik, sekalipun berada dalam keadaan sulit atau berbahaya, dia pasti akan lolos, entah bagaimana caranya, seperti dilindungi oleh sesuatu.
" Semoga kau baik-baik saja Hinata" kata Ino lirih
Hinata yang sedang tertidur di kursi, tiba-tiba saja bersin. Tapi, rasa kantuk dan lelah mengalahkan semuanya.
Yups, Chap pertama selesai…. ^_^
Maaf kalo banyak typo and gaje..
Mohon REVIEW nya ya,,,,,,
Arigatou,,,,
