Keren.

Jika satu kata itu dihadapkan pada anak-anak perempuan kelas E, kira-kira untuk siapa itu ditujukan? Siapa yang terlintas di kepala mereka pertama kali?

.

Ansatsu Kyoshitsu © Matsui Yuusei

.

Warning : OOC, Typo(s), de el el.

.

"Siapa yang paling keren di kelas?" Kayano mengulang pertanyaan itu lagi. Ia memiringkan kepalanya sambil berpikir.

"Menurutku Nagisa! Dia baik hati dan manis. Ah, dia juga tidak pernah marah. Dia keren kan?"

.

"Keren?" Nakamura bergumam. Jari telunjuknya ia letakkan di dagunya.

"Pengennya jawab Karma, tapi dia banyak minusnya juga. Isogai saja deh, yah walaupun tidak sempurna kayaknya dia yang paling layak disebut keren sih. Benar kan?"

.

Kanzaki berpikir berat.

"Menurutku keren itu mereka yang tidak mudah menyerah. Selalu bekerja keras dan optimis."

Siapa itu Kanzaki-san?

Gadis itu tersenyum sangat manis. "Mungkin Sugino-kun."

Pssst! Jangan katakan ini pada si empunya nama, mungkin Sugino bisa mati kegirangan.

.

"Mungkin Karma."

Tapi dia ada minusnya lho Okuda-san.

"Eh? Iya juga." Gadis berkepang dua itu tampak berpikir. "Tapi dia sangat baik padaku. Karma-kun orang yang menyenangkan, dia juga kuat. Karena itu menurutku dia keren."

Begitu ya? Aha ha ha ha. Itu sama sekali tidak mungkin diucapkan oleh mulut Nagisa.

.

"Keren?" Kataoka mengulanginya.

"Jika yang kau maksud adalah Isogai dia memang keren kan? Hampir tidak ada yang kurang darinya. Tampan, baik hati, ramah, bijak, pintar. Oh, dia juga bertanggung jawab dan suka menolong. Dia benar-benar baik. Kalau saja dia kaya, mungkin dia yang paling sempurna se-Kunugigaoka. Tidak ada yang bisa menandingi kebaikan ikemen sejati sepertinya."

Kataoka berhenti sejenak. Ia berkacak pinggang. "Hei, aku bilang begini bukan berarti aku menyukainya ya? Tentu saja itu tidak mungkin!"

Tapi Kataoka, kau terlalu banyak memujinya. Bahkan kau menyebutnya baik tiga kali.

.

"Keren? Isogai ya?"

Okano manggut-manggut.

"Isogai memang keren sih. Yang membuatnya keren banyak, tidak hanya tampang saja. Beda banget sama yang satu itu! Yang ngakunya keren tapi hanya pamer tampang tiap harinya! Kalau dibandingkan mah tidak ada apa-apanya. Kok bisa belagu begitu ya?"

Okano, cukup kau hanya menjawabnya saja, tidak perlu membanding-bandingkan atau merendahkan orang lain. Jawabanmu jadi tidak sesuai dengan yang kau pikirkan.

Ah, apa yang kau maksud tadi itu Maehara? Kau sangat kesal saat meliriknya lho. Jadi, menurutmu Maehara itu keren?

.

"Keren?" Hazama Kirara mengalihkan pandangannya dari buku sejenak, kelihatan sangat enggan diganggu.

"Sudah jelas itu Isogai. Jangan menggangguku lagi."

.

"Siapa yang paling keren? Sudah jelas Isogai. Karma dan Maehara mungkin bisa jadi yang selanjutnya, dengan catatan kejahilan dan keplayboan harus diturunkan ke tingkat dasar."

Sumire Hara melanjutkan acara makannya setelah menjawab dalam satu tarikan nafas.

.

"Paling keren?"

Hayami Rinka melirik datar ke ikemen berpucuk. "Isogai."

.

Yada Touka tersenyum manis. "Yang paling keren itu Isogai."

Alasan?

"Tidak harus dikatakan semua orang juga tahu, menurutku. Dia baik, sopan, pekerja keras dan masih banyak lagi."

.

"Kalau ditanya siapa yang paling keren tentu saja Karasuma-sensei!" Gadis penyuka serangga itu berseru riang. Senyumannya lebar.

"Dia tampan, gagah, kuat, tegas, dingin, pintar, baik, perhatian. Karasuma-sensei itu sempurna."

Mau dipaksa menjawab Isogai, Karma atau Maehara pun sepertinya Kurahashi Hinano tetap mengagumi guru olahraganya itu.

.

"Menurutku yang paling keren pasti Isogai. Banyak fakta yang mendukung itu," jawab Yuzuki Fuwa.

Bukan Karma atau Maehara?

"Menurutku analisisku sudah tepat. Isogai yang paling keren."

Sepertinya memang tidak bisa dibantah ya?

.

"Yang paling keren adalah Isogai. Aku tidak perlu melakukan survei untuk itu."

Karma atau Maehara?

Ritsu menggeleng dramatis. "Mereka memang keren, tapi secara realistis harusnya orang-orang lebih memilih ikemen seperti Isogai, bukannya setan macam Karma atau playboy seperti Maehara."

.

Siapa yang paling keren?

Jawabannya adalah Isogai Yuuma, sang ketua kelas ikemen berpucuk.

Tidak salah memang julukan itu melekat padanya. Sepertinya anak-anak perempuan di kelas E sadar untuk memilih secara realistis, berdasarkan logika.

Mari ucapkan selamat pada Isogai Yuuma.

.

.

.

Owari.