MANSION VAMPIRE

.

.

.

BLEACH © TITE KUBO

VAMPIRE KNIGHT © MATSURI HINO

MANSION VAMPIRE © AYANO646CWEETY

.

.

.

BLEACH VS VAMPIRE KNIGHT

.

.

.

HAPPY READING

Chapter 1

"Tatsuki, lihatlah." Orihime menunjukkan sebuah buku tua dan usang pada sahabatnya itu.

"Kau temukan dimana?" Tanya Tatsuki seraya mengambil buku itu.

"Kemarin aku dan Ulquiorra pergi keperpustakaan. Lalu Ulqui menemukan buku ini. Katanya malam hari buku ini bercahaya. Sempat nggak percaya sih… tapi itu benar. Aku sudah membuktikannya." Jelas Orihime.

"Benarkah?" Tatsuki mulai heran dan membuka halaman per halaman buku itu.

"Benar. Tampak jelas jika dalam keadaan benar-benar gelap. Seperti penerangan saat mati lampu." Jelas Orihime meyakinkan.

"Boleh aku buktikan?" pinta Tatsuki.

"Tentu. Tapi jangan sampai hilang." Saran Orihime.

"Terimakasih. Ayo pulang, Hime." Ajak Tatsuki dan segera meninggalkan taman Karakura.

~MANSION VAMPIRE~

"Kau benar, Hime! Aku sudah membuktikannya sendiri. Malam hari buku ini benar-benar bercahaya!" seru Tatsuki membuta seisi kelas mengerubungi bangku Orihime.

"Buku apa itu?" Tanya Ichigo penasaran.

"Kalian serius?" seru Uryuu kaget saat Orihime menjelaskan tentang buku itu diatap sekolah.

"Empat rius." Jawab Ulquiorra datar.

"Kau sudah membaca isi buku itu?" Tanya Toushiro pada Ulquiorra.

"Sudah." Singkat Ulquiorra.

"Tentang apa isinya?" Tanya Toushiro kembali karena merasa jawaban Ulquiorra kurang memuaskan.

"Sudah. Tentang dunia vampire." Jawab Ulquiorra datar.

"Menarik!" seru Toushiro seraya mengambil alih buku itu.

"Kau mau membuktikannya? Bagaimana kalu bersama-sama?" usul Ichigo yang juga penasaran pada buku itu.

"Baiklah. Nanti sore jam 5, kita kumpul diatap gedung ini." Usul Toushiro semangat.

"Kenapa harus disekolah?" Tanya Rukia yang agaknya kurang setuju.

"Tempat ini cocok untuk pembuktian. Benarkan Toushiro?" jawab Grimmjow dan melirik kearah sobat kecilnya itu.

"Bagi yang tidak ingin ikut, tidak usah sok berani. Tak perlu datang." Ucap Toushiro.

"Urusai! Aku bukan penakut!" seru Rukia kesal.

~MANSION VAMPIRE~

"Kau datang juga, Rukia." Ucap Ichigo yang menyadari ada Rukia disebelah Momo.

"Tentu!" ucap Rukia semangat.

"Sudah lengkapkah? Ayo masuk!" ajak Toushiro.

"Jangan terlalu semangat, Shiro." Saran Momo.

"Dasar pendek." Ejek Grimmjow dengan tawanya yang membahana.

"Urusai!" teriak Toushiro seraya menginjak kaki kanan Grimmjow.

"Hentikan kalian berdua!" seru Ulquiorra merasa tertanggu dengan kebisingan yang didengarnya.

"Haaaahhhhh…" desah Nel seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Perdebatan kalian membuat kita cepat sampai diatap sekolah." Ucap Renji saat mereka semua tiba diatap sekolah.

"Ambil posisi melingkar!" perintah Uryuu dan meletakkan buku itu ditengah-tengah mereka.

"Ulquiorra, bisakah kau ceritakan sedikit tentang isi buku itu?" Tanya Nel.

"…" tak ada jawaban.

"Ayolah Ulquiorra…" pinta Grimmjow.

"Baiklah." Sesaat Ulquiorra menghela nafas.

"Dibuku itu tertulis, terdapat sebuah Mansion disuatu tempat yang tak diketahui namanya. Mansion yang mewah yang dihuni oleh para Vampire. Mereka terbagi menjadi 2 level. Level A yang berarti vampire darah murni yang memiliki kekuatan tidak terbatas dan vampire level B yang memiliki kekuatan dibawa vampire level A. Diluar Mansion itu terdapat beberapa level vampire lagi, manusia, dan juga vampire hunter. Vampire yang berada diluar mansion itu terdiri dari vampire level C, level D, dan juga level E. Level E adalah vampire yang buas dan ganas. Mereka tidak menggunakan akal sehat mereka. Sedangan vampire hunter adalah pemburu vampire. Vampire hunter bertugas membunuh para vampire yang membahayakan manusia." Jelas Ulquiorra dan berhenti sejenak.

"Lalu?" Tanya Uryuu penasaran.

"Biar aku yang teruskan." Ucap Orihime menawarkan diri.

"Terimakasih, Hime." Ucap Ulquiorra.

"Lalu, dimansion mewah itu hanya terdapat 2 vampir keturunan darah murni alias vampire level A. Mereka adalah kaka beradik sekaligus sepasang suami istri. Karena jumlah vampire darah murni yang sedikit, maka biasanya akan dijodohkan sesame saudaranya. Mereka adalah Kaname Kuran dan Yuuki Cross. Dan sisanya vampire level B, seperti Zero Kiryuu *disini kubuat Zero jadi vampire level B.*, Takuma Ichijo, Ruka Souen, Hanabusa Aido, Akatsuki Kain, errrr… lalu Seri Shiki, Rima Touya, dan Seiren. Mereka tokoh penting dibuku itu. Lalu disuatu tempat terdapat sebuah mansion yang tak kalah mewah. Mansion ini dihuni oleh vampire darah murni dan manusia. Mereka adalah Shizuka Hio, Sara Shirabuki, Maria Kurenai, dan yang manusia adalah Ichiru Kiryuu. Namun mereka semua jahat. Mereka semua ingin menguasai dunia. Mereka tidak dapat dibunuh karena kemurniaan darahnya. Jika ada yang berani membunuh mereka, maka yang membunuh mereka akan dieksekusi." Lanjut Orihime.

"Hm… Kalau jahat, kenapa tidak dibunuh saja?" Tanya Grimmjow seraya menggaruk-garuk kepalanya.

"Kan sudah kubilang! Jika mereka dibunuh akan dieksekusi." Jawab Orihime agak kesal.

"Oh iya, kenapa para vampire hunter tidak membunuh semua vampire yang ada? Bukankah sama saja akan membahayakan para manusia? Lalu, apa para manusia mengetahui keberadaan vampire?" Tanya Uryuu bertubi-tubi.

"Itu karena ketua vampire hunter Kaien Cross, telah memiliki perjanjian bersama Kaname Kuran untuk membentuk perdamaian antara manusia dengan vampire. Jika ada manusia yang mengetahui keberadaan mereka, maka ingatannya akan dihilangkan." Jawab sebuah suara yang tak diketahu keberadaannya.

"Suara siapa tadi?" Tanya Tatsuki celingak-celinguk.

"?" mereka semua kebingungan mencari sumber suara.

"Hei! Ini aku!" seru suara itu lagi tanpa ada tanda-tanda sosoknya.

"Si-siapa itu?" Tanya Rukia mulai gemetar.

"Lihat aku!" perintah suara itu.

"Lihat dimana? Sosokmu saja kami tak melihatnya!" jawab Ichigo ketus.

"Aku lihat!" seru Orihime dan menarik lengan Ulquiorra agar mengikuti apa yang Orihime lihat.

"Buku?" Tanya Ulquiorra bingung.

"Tepat!" jawab suara itu.

"Waw! Bukunya bisa berbicara!" seru Momo girang.

"Keren… siapa kau?" Tanya Toushiro kagum.

"Kalian akan tahu aku jika kalian mau membantu kami. Kami butuh bantuan." Jawab buku itu.

"Cih! Apa-apaan buku ini." Ucap Grimmjow kesal.

"Diam dulu Grimmjow!" seru Nel.

"Memang apa yang bisa kami bantu?" Tanya Renji penasaran dan mendekati buku itu.

"Kami semua diserang oleh Shizuka Hio. Bagi yang sudah membaca isi buku ini, pasti tahu siapa dia." Ucap buku itu sedangkan Ulquiorra dan Orihime mengangguk.

"I-ini tidak mungkin… aku sedang bermimpikah? Ichigo! Tampar aku!" perintah Rukia.

"PLAKKK!"

"Baka! Sakit!" seru Rukia seraya mengelus pipinya.

"Kau yang menyuruhku!" jawab Ichigo kesal.

"Kalian berdua, diamlah!" bentak Uryuu.

"Jika kami bisa membantu, kami akan membantu." Ucap Orihime lembut.

"Benar kata Orihime!" ucap Momo mengiyakan.

"Benarkah? Kalian semua mau membantuku kami? Terimakasih!" ucap buku itu gembira.

"Siap untuk berpetualang? Berpeganganlah. Jangan pernah takut menghadapi apa yang ada didepan. Terus lalui dengan kegigihan. Jangan berhenti ditengah jalan. Yakin pada kemampuan kita. Yakin bahwa kita bisa. Dan yakin jika esok kita masih hidup." Ucap buku itu dan mereka semua seolah terhisap kedalam buku itu dengan diselimuti cahaya terang yang terlihat seperti bintang jatuh dari kejauhan.

TO THE NEXT CHAPTER

.

.

.

MIND TO REVIEW?

.

.

.

^THANK YOU^