Fairy Tail bukan punya saya
Sore ini di Crocus ,duduklah seorang perempuan berambut berambut biru bergelombang panjang yang sedang merenung tentang kejadian hari ini pada pertandingan yang ia ikuti.
"Seharusnya tadi Juvia bisa melakukan nya..."Kata sang perempuan memeluk kakinya yang ia lipat.
"Lucy-san jadi terluka karna perbuatan Juvia..."Perempuan itu mulai mengeluarkan air mata nya.
"Juvia memang betul tidak berguna..."Perempuan itu pun menunduk membiarkan air mata nya jatuh.
"Gray-sama memang sangat mencintai Lucy-san.." Mengingat kejadian saat dia jatuh tak ada yang menangkap sedangkaan saat Lucy jatuh ada Natsu dan Gray yang menangkap Lucy.
"Juvia memang tidak berguna,Juvia ini bodoh..."
"Kenapa Juvia harus hidup?"
Pertanyaan itu terngiang-ngian di kepalanya membiarkan kegelapan melahap dirinya perlahan-lahan membuatnya berpikir 'apahkah Juvia pantas untuk mati?'
"Apahkah Juvia pantas untuk mati?"
"Juvia ini tidak berguna, bodoh,payah,dan sampah..."
"Juvia tidak di inginkan bukan?jadi Juvia memang pantas mati..."Perempuan itu pun pergi ke stasiun kereta api kembali ke magnolia kembali ke rumah nya memulai kehidupan di dalam kematian nya.
.
.
.
.
.
Crocus
Honey Bone
"Jadi hanya akan ada satu tim Master?" Tanya Erza mendengar pengumuman yang baru saja Master umumkan.
"Yap! betul sekali ini karna Raven Tail di diskualifikasi maka Fairy tail tidak boleh mengeluarkan 2 tim sekaligus..." Kata Master menunjukan jempol nya.
"Lalu siapa yang akan bertanding?" Tanya Natsu dengan mata serius, tentu saja ia sangat ingin menghajar orang-orang dari Shaberthoot karna sudah menginjak-injak Fairy Tail dan melukai Lucy.
"Itu aku sudah putuskan yang akan bertanding untuk tim Fairy Tail yang baru adalah Erza,Laxzuz,Gaajel,Gray,dan Natsu!" Kata Master memandang mereka berlima.
"Oh Yeah!" Teriak Natsu loncat-loncat.
Erza,Gaajel,Dan Laxzuz hanya tersenyum lalu Gray?.
Tentu saja Gray memukul Natsu karna menurutnya Natsu sangat berisik.
"Flame Brain kau berisik!" Teriak Gray membuat pria berambut pink itu pun marah.
"Hah apa-apaan kau stripper!" Kata Natsu membalas pukulan Gray membuat kedua orang itu berkelahi.
Tapi...
Perkelahian itu menjadi singkat, karna di akhiri oleh pukulan sang penyihir wanita yang sangat mengagumkan sekaligus menakutkan,sang Titania Erza Scarlet.
"Jangan berkelahi!" Kata Erza melayangkan pukulan tepat di kedua pipi Natsu dan Gray.
"Maaf Erza..."Kata kedua nya yang sekarang terkapar di lantai.
Sementara semuanya bersenang-senang datang lah wendy yang lansung berbicara pada Master.
"Master!Master" teriak Wendy membuat semua mata tertuju pada nya.
"Ada apa Wendy?" Tanya Master yang lansung di jawab oleh Wendy.
"Juvia-san bilang dia ingin pulang ke Magnolia, ia sakit tapi tidak kuat kalau tinggal di Crocus jadi ia ingin kembai ke Magnolia Master!" Kata Wendy panjang lebar.
"Sakit apa Wendy kalau sakit biar ia di rawat oleh kau dan Porlyusica saja..." kata Master heran.
"Aku juga bilang begitu Master tapi Juvia-san bilang dia takut sama mukanya Porlyusica-san" kata Wendy membuat Master dan yang lain nya tertawa.
"Di mana Juvia sekarang Wendy?" Tanya Master.
"Juvia-san sudah pulang Master dia bilang dia akan mengikuti jalan nya pertandingan besok lewat Lacrima..." Kata Wendy.
"Wah sayang sekali yah..." Kata Mira tiba-tiba Masuk ke dalam pembicaraan nya Master dan Wendy.
"Halo Wendy,kau bertemu Juvia di mana?" Tanya Mira pada Wendy.
"Ah itu saat Juvia-san sudah mau berangkat tadi..."
"Tapi kenapa ia tidak ingin bertemu dengan kita dulu?"Tanya Mira lagi.
"Katanya Juvia-san ia sudah mau terlambat jadi ia tidak ada waktu ia juga bilang maaf tidak minta ijin dulu..." Kata Wendy.
"Oh..." Orang lain mungkin merasa biasa saja tapi di satu sisi yang lain ada seorang pria berambut Raven yang merasa khawatir akan sang wanita Hujan itu.
Haloha Readers kembali lagi saya dengan cerita Gruvia yang baru :3
Bagaimana bagus ndak...
Kalo bagu jangan lupa Review.
"Tolong hargai jasa author dengan me-Review cerita saya"
Celine-nee-sama
