^^Welcome^^
.
.
The Truth
by
GemmaElectra
Harry Potter of course punya mom J.K. Rowling
Typo? OOC? Gaje? Don't like? "I'm sorry"
.
.
.
Happy reading xoxo
"Aaaaaaa…" teriakan wanita berambut coklat itu bergema di dalam ruangan tersebut.
"Come on Mione, aku yakin kau pasti bisa. Kau pasti bisa Mione, ayo" pria pirang tersebut terus memberikan dukungan dan menggenggam erat tangan istrinya yang sedang mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan buah cinta mereka.
"Aaaaaaaaa" teriakan wanita itu kembali bergema.
"Ayo Mrs. Malfoy sedikit lagi" ucap sang heler.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"
"Oaaaoaaaoaaaoaa" akhirnya tangisan yang ditunggu-tunggu itu menggelegar.
"Selamat Mr. dan Mrs. Malfoy anak kalian perempuan" sang heler mengangkat bayi mungil itu dan membawanya untuk dibersihkan.
"Mione, kau berhasil. Terima kasih sayang" pria itu bangkit dan mencium kening istrinya yang terlihat kelelahan.
BRAAKKKKK
"Mommyyy"
Hermione dan Draco melihat ke arah asal suara tersebut. Masuk seorang anak kecil berusia empat tahun dan berlari ke arah kedua orang tuanya dan langsung mendarat dipangkuan daddy nya.
"Hai, jagoan. Apa yang kau lakukan? dimana uncle Harry dan aunt Ginny?" Draco
"Maafkan aku, Scorpius terus memaksa ingin masuk" masuk seorang wanita berambut merah dengan perutnya yang membuncit bersama seorang pria bekacamata berjalan di belakangnya.
"Jadi dimana anak kalian?"
"Dia sedang dibersihkan Harry" Hermione membetulkan posisi tidurnya
"Dad, mom kenapa?" Scorpius melihat sedih ke arah Hermione yang terlihat lemas dan lansung memeluknya.
"Mom, tidak apa-apa Scor" Hermione memeluk Scorpius dan membelai rambutnya.
"Mr. Malfoy.." seorang heler masuk dengan menggendong seorang bayi mungil ditangannya.
Draco segera bangkit dari duduknya dan segera menerima anaknya tersebut dari tangan heler.
"Haii.. sayang. It's daddy, selamat datang didunia ini. Mione.." Draco berjalan ke arah Hermione dan memberikan bayi mungil tersebut kepada istrinya.
Hermione mencoba memposisikan dirinya untuk duduk dibantu oleh Harry dan Ginny. Hermione menerima anaknya tersebut dan menggendongnya.
"Hai sayang… it's mommy. Scor come here.." Hermione mencium anaknya dan meneteskan air mata.
Scorpius yang sedang duduk diujung tempat tidur segera mendekat ke arah Mom dan Dadnya.
"Mom dia siapa?" Scorpius menunjuk ke arah bayi mungil tersebut.
"Dia adikmu Scor"
Mata Scorpius berbinar dan mendekat ke adik kecilnya itu dan menciumnya.
"Hai.. adik kecil. Aku Scorpius, siapa namamu? Kenapa kau tidak menjawabku? Kenapa kau tidur? Ini kan masih pagi. Hei kenapa kau tidak menjawabku? hei.." Scorpius terus bertanya kepada adik kecilnya tersebut. Orang dewasa disekelilingnya hanya tertawa kecil melihat apa yang dilakukan Scorpius terhadap adiknya tersebut. Bayi kecil itu secara perlahan membuka matanya.
"Ohh, hai sayang.." Hermione mencium anaknya kembali.
"Dia sangat cantik Mione. Dia menuruni warna matamu, rambutnya indah Mione, pirang tapi.. sedikit berwarna coklat. Dia cetak biru Draco, kecuali matanya. Jadi siapa nama puteri cantik kalian ini?" Ginny melihat bayi kecil tersebut dengan antusias.
"Pleione Electra Malfoy" Draco mencium pipi anaknya tersebut yand berada dalam dekapan istrinya tersebut.
"Rasi bintang lagi?" Harry mengangkat sebelah alisnya.
"Always" Draco menyeringai.
"Nama yang cantik, hai Leione it's aunt Ginny, dan itu paman Harry" Ginny mengibaskan tangannya.
Mata kecil bayi itu hanya berbinar melihat orang-orang disekelilingnya.
"Welcome to the world Pleione Electra Malfoy" Hermione mencium ke dua pipi anaknya kembali.
Harry dan Ginny bergabung merayakan kedatangan puteri kecil Hermione dan Draco yaitu Peleione Electra Malfoy.
"Mione, Draco, aku dan Harry pamit kembali ke The Burrow. Kami ingin menjemput James dan Al"
"Baiklah, terima kasih sudah datang. Dan sudah mau menjaga Scorpius tadi"
"Kami pamit dulu, sampaikan salamku pada Scorpius bila dia sudah bangun nanti, bye" Harry dan Ginny segera keluar dari ruangan tersebut dan berapparate ke The Burrow.
"Mione, aku akan kembali ke Manor dulu untuk menjemput mother. Tidak apa?"
"Iya Draco, tidak apa-apa"
"Baiklah, kau istirahat ya" Draco mencium kening Hermione dan segera berjalan keluar ruangan tersebut dan berapparate ke Malfoy Manor.
Hermione melihat ke arah sofa yang sudah diubah oleh draco menjadi besar, Scorpius sedang tertidur lelap disana. Dan ia melihat ke arah box bayi, di sana terdapat puteri kecilnya. Hermione meneteskan air matanya, dia sangat bahagia dan bersyukur dengan apa yang sudah ia miliki saat ini. Walaupun dulu Hermione tidak akan pernah menyangka bila akhirnya semua ini terjadi. Menikah dengan seorang Draco Malfoy dan mempunyai buah hati dari Draco Malfoy. Mungkin dulu kalau ada yang mengatakan seperti itu pada Mione ia langsung menganggap orang itu sudah gila. Tapi kenyataanya saat ini, dia menikah dengan seorang ferret Malfoy dan mempunyai anak darinya. Sungguh sebuah keajaiban bukan?. Hermione jadi teringat bagaimana dulu ia dengan Draco, setelah perang berakhir Hermione dan kawan-kawannya kembali ke Hogwarts untuk melanjuti tahun terakhir mereka begitu juga dengan Draco. Yang mengejutkan Hermione dan Draco menjadi ketua murid, mereka berbagi asrama bersama, menjadi partener belajar bersama, Hermione mengira Draco saat itu pasti sudah berubah tapi nihil Draco sama sekali tidak berubah, ia masih senang menggoda Hermione, mereka juga tidak jarang bertengkar, tapi kata-kata haram itu sudah tidak pernah keluar lagi dari mulut Malfoy junior tersebut yaa Mudblood, Draco sudah tidak pernah mengucapkan kata itu lagi. Hubungan Hermione dan kawan-kawannya dengan Draco memang sudah membaik saat itu, tetapi Hermione masih kesal setiap Draco menggodanya. Setelah lulus dari Hogwarts Hermione tidak pernah bertemu dengan Draco lagi, karena setelah lulus dari Hogwarts Hermione memutuskan untuk pindah ke Amerika untuk melanjutkan study nya dan berkarir di dunia muggle dan untuk menggembalikan ingatan ke dua orang tuanya. Setelah lima tahun ia di Amerika ia memutuskan untuk kembali ke Inggris bersama ke dua orang tuanya yang sudah ia kembalikan ingatannya, dan bekerja di kementrian sihir. Di sana ia kembali bertemu dengan Draco, saat pertama kali bertemu ada kecanggungan antara mereka berdua. Sejak saat itu mereka kembali berteman dan Draco tetap saja tidak henti-hentinya menggoda Hermione. Sampailah saat berita pertunangan Draco dan Astoria menyebar, Hermione memutuskan untuk menjauh dari Draco. Hermione merasa sakit saat itu mendengar semuanya. Semenjak saat itu hubungan Draco dan Hermione melonggar, jika bertemu mereka hanya saling tersenyum tanpa mengucapkan satu patah katapun . Sampailah saat kedua orang tua Hermione meninggal karena sebuah kecelakaan, Hermione terpuruk saat itulah Draco datang. Hermione awalnya menolak kedatangan Draco, dan mengusir Draco untuk pergi. Tetapi Draco sama sekali tidak pergi dan tetap berada di samping Hermione walau tidak dianggap oleh Hermione. Sampai kata-kata itu keluar dari mulut Draco.
"Granger, kau tahu. Aku tahu bagaiman perasaanmu saat ini, saat father meninggal aku juga merasa sangat sedih" Draco memandang ke atas langit yang saat itu sedang bertaburan bintang di balkon rumah Hermione.
Lucius Malfoy meninggal tepat setelah kelulusan Draco dari Hogwarts, Lucius meninggal karena terkena kutukan dari perang saat itu. Kutukan tersebut sudah menjalar ke seluruh tubuh Lucius, dan tidak ada satupun yang tau bagaimana cara menyembuhkannya. Hermione sempat mendengar berita itu saat ia sudah berada di Amerika, dan Hermione turut bersedih saat mendengarnya.
"Semenjak perang berakhir dan father pergi, kehidupanku memburuk. Hidupku dan mother.. aku bisa merasakan aura tidak menyenangkan disekelilingku. Aku tau mereka merasa benci padaku karena aku dulu adalah seorang Death Eater. Saat di Hogwarts pun aku merasakannya tapi aku mencoba untuk tidak memperdulikannya. Cuman kau dan teman-temanmu yang setidaknya masih bisa menerimaku saat itu. Aku merasa hidupku sudah tidak berarti lagi saat itu, tapi aku harus ingat aku masih mempunyai mother.. aku harus berjuang untuknya dan untuk diriku sendiri dan untuk father yang sudah berada di alam sana. Banyak hal yang sudah aku lewati, hanya satu saat itu yang memotivasiku. Kuat.. aku harus menjadi kuat untuk orang disekelilingku yang masih perduli padaku. Sampai akhirnya aku mencapai kembali semua ini. Dan…" Draco menghentikan ucapannya dan melihat ke arah Hermione. Draco senang ternyata Hermione memperhatikannya dan mendengari setiap ucapannya. Draco tersenyum ke arah Hermione dan kembali melihat ke arah langit.
"Saat –saat kelam itu, Astoria datang.. Astoria dan keluarganya, keluarga Greengrass banyak membantuku untuk memulihkan perusahaanku. Mother merasa keluarga Greengrass sudah banyak berjasa pada keluarga kami, mother memutuskan untuk menjodohkanku dengan Astoria.. karena ia tahu bahwa Astoria menyukaiku dan menurut mother bahwa aku juga tertarik padanya.." Draco kembali menengok ke arah Hermione yang saat itu hanya melihatinya tanpa berkedip sekalipun, Draco kembali melihat lagit.
"Huhh, mother salah aku sama sekali tidak tertarik dengan adik kelas kita tersebut. Aku sama sekali tidak ingin pertunangan itu terjadi, tetapi saat melihat senyum mother kembali dan cahaya di matanya sudah bersinar kembali. Aku tidak dapat rasanya membuat semua itu hilang kembali, satu bulan lagi hari pernikahan ku dengan Astoria. Aku tidak mau melakukan suatu hal yang akan berakhir merasa penyesalan dalam diriku. Aku ingin membatalkan pernikahanku dengan Astoria, dan aku berharap mother bisa mengerti akan hal itu. Aku juga membutuhkan kebahagiaanku, aku selalu berharap suatu saat nanti aku akan mempunyai keluarga kecil yang bahagia. Jadi aku akan memperjuangkan kebahagiaanku. Yaa aku harus memperjuangkannya.. memperjuangkan seseorang yang selama ini aku cintai.." Draco menengok ke arah Hermione, Hermione saat itu sedang menundukan kepalanya. Draco secara perlahan berdiri dan mendekat ke arah Hermione dan berlutut di depannya. Draco memegang dagu Hermione dan mengangkatnya, setelah Hermione mengangkatnya dan melihat Draco. Draco menggenggam ke dua tangan Hermione.
"Memperjuangkan seseorang yang selama ini aku cintai.. seharusnya aku melakukan semua ini dari dulu. Aku mencintaimu Mione, semenjak dulu, semenjak di Hogwarts, semenjak tahun pertama"
"Tapi kau dulu.." Hermione berbicara dengan suara bergetar.
"Ya aku tau, aku dulu melakukan hal yang salah. Aku hanya ingin mencari perhatianmu, walau aku tau saat itu pasti kau sangat membenciku. Tapi aku senang kau bisa bicara padaku, dan pukulan itu.. terima kasih, aku tau aku sudah sangat keterlaluan saat itu. Dan maaf atas kata-kata terlarang itu, saat itu father terus mencoba meyakinkanku bahwa muggle born sama sekali tidak pantas untuk menjadi penyihir. Dan aku saat itu juga mencoba untuk membencimu dengan mengatakan semua kata-kata itu. Tapi kenyataanya aku tidak bisa membencimu, malah aku merasa setiap setelah aku mengatakan kata-kata itu aku merasa bersalah. Saat tahun keempat kau sangat cantik saat pesta Yule Ball, aku merasa sangat marah saat itu pada Krum. Tapi aku juga merasa marah pada diriku sendiri karena tidak bisa mendekatimu. Dan saat aku tau kau menjalani hubungan dengan Weasley, aku marah saat itu. Si hidung pesek itu sempat menyiksaku karena aku tidak focus dengan tugasku. Dan, saat kalian di manor.. aku tidak tega saat melihat mu disiksa oleh bibiku, aku ingin menolongmu tapi.. itu tidak mungkin, aku senang akhirnya Potter dan Weasley dapat menyelamatkanmu. Saat itu aku tau aku tidak pantas untukmu, aku tidak dapat menjagamu, menolongmu, aku memang bodoh. Sedangkan Weasley ia dapat melakukan itu semua, dia pantas untukmu. Setelah perang aku senang ternyata kau membelaku dan mother, dan mau menerimaku saat di Hogwarts. Aku senang saat itu bisa dekat dan berteman denganmu, dan aku senang dapat menggangumu dan menggodamu. Dan aku lebih senang lagi saat mendengarmu putus dengan si Weasley. Aku tidak menyangka Weasley tega menyakitimu dan kembali ke Brown. Dan.. saat lulus dan kau pergi, aku merasa makin terpuruk saat itu, tapi seperti yang aku katakan aku harus kuat untuk orang-orang di sekelilingku yang masih perduli padaku. Terutama kau Mione, aku harus kuat untukmu, sampai pertunangan itu terjadi aku merasa semua ini salah, yang hanya karena mother aku melakukan semua ini. Aku tidak mau melakukan kesalahan lagi Mione, aku mencintaimu, sangat menc…" Draco kaget, karena Hermione tiba-tiba memeluknya dan menangis.
"A-aku juga mencintaimu Draco, aku juga"
"Ssttt, dengar jadilah kuat Mione untukku oke. Aku ingin melihat senyumu kembali. Maafkan aku, aku berjanji akan memperjuangkanmu dan tidak akan melepaskanmu" Draco memluk Hermione dan melenggorkan pelukannya dan mencium Hermione.
Setelah kejadian itu Draco memutuskan pertunangannya dengan Astoria, walau Astoria sempat kesal dan marah pada Draco. Tetapi itu tidak mengubah keputusan Draco, keluarga Astoria juga menerimanya. Dan Mrs. Malfoy juga menerima keputusan anak semata wayangnya itu. Akhirnya Hermione dan Draco berpacaran setelah dua tahun berpacaran, Draco akhirnya memutuskan untuk melamar Hermione. Setelah menikah akhirnya Hermione hamil dan melahirkan pangeran kecil yang tampan dikeluarga mereka Scorpius Hyperion Malfoy, setelah empat tahun kelahiran Scorpius, Hermione hamil kembali dan melahirkan puteri kecil yang cantik Pleione Electra Malfoy.
Hermione tersenyum mengingat itu semua, dia merasa bahagia saat ini. Ia berharap kebahagiaan seperti ini akan selamanya terjadi. Dan akhirnya ia pun tertidur lelap.
"Mione.. Mione.." Draco memanggil Hermione dan mengguncangkan tubuh istrinya tersebut tetapi Hermione tak kunjung bangun.
"Draco.." Narcissa memegang pundak anaknya tersebut.
"Sayang..Mom, Mione.. Mione.. MIONE!" teriak Draco mengguncangkan tubuh Hermione.
To Be Continue….
Hai^^
R&R please, terima kasih^^
Maaf kalau banyak kesalahan dengan ff ini^^
