50% dari fanfic ini berdasarkan kisah nyata, pengalaman pribadi dari author hehehe numpang curhat ^_^ oh iya sebelumnya saya sudah pernah mempublish fic ini tahun 2013 lalu melalui akun saya yang pertama dan kali ini saya Republish lagi :D Sekedar info ini akun saya yang kedua dan Insya Allah akan menjadi yang terakhir.

Disclamer: Masashi Kishimoto

.

Warning: AU, Typo(s), OOC, EyD hancur, ect.

.

Pairing: NaruHina

.

Genre : Drama/Romance

.

~Happy Reading, Guys~

.

Chapter 1

Kriingg…Kriingg..Kriingg..

Suara alaram itu mengusik seorang gadis yang tengah terlelap.

"Ngghh"

Perlahan tapi pasti kelopak mata itu pun mulai terbuka, memperlihatkan sepasang mata amethyst yang begitu teduh dan menghanyutkan dan mampu membuat siapa saja yang menatapnya merasakan kedamaian. Sadar sepenuhnya, gadis Hyuuga itu beranjak dari tempat tidurnya dan mematikan alaram yang selalu setia membangunkannya.

Betapa sempurnanya gadis Hyuuga ini. Meskipun berasal dari klan terkaya ke-3 di desanya dengan belasan pembantu di Mansion Hyuuga yang besar nan megah, namun membersihkan kamar sudah menjadi rutinitasnya setiap pagi sebelum berangkat sekolah.

Hyuuga Hinata adalah seorang remaja berusia 16 tahun berwajah cantik dan manis dengan rambut indigo sepinggang, juga memiliki kulit putih dan mulus. Tidak hanya sempurna dari segi fisik Hyuuga Hinata adalah seorang gadis yang berkepribadian lembut, pemalu serta memiliki hati bak seorang malaikat.

Tok..Tok..Tok

"Hinata, apa kamu sudah bangun? Ayah menunggu mu untuk sarapan bersama" Sudah menjadi kebiasaan bagi Neji untuk membangunkan adiknya.

"Iya Neji nii, sebentar lagi aku akan turun"

Saat ini jam baru menunjukkan pukul 5 : 30 AM. Hinata segera bergegas ke kamar mandi, setelah mandi dan mengenakan seragamnya Hinata duduk didepan cermin. Memakai parfum dengan wangi lavender kesukaannya dan rambutnya dibiarkan terurai tanpa hiasan apapun. Hinata tidak perlu memakai bedak dan lipgloss karena tanpa kedua benda itu pun Hinata tetap terlihat cantik dan manis.

Setelah puas menatap pantulan dirinya di cermin Hinata mengambil tasnya dan turun untuk sarapan bersama sang ayah yang baru saja pulang setelah seminggu berada di desa Suna untuk urusan pekerjaan.

"Hinata, kamu sekolah hari ini?"

"Iya Ayah"

"Bukannya kamu sakit kemarin?!" Tanya sang Ayah dengan wajah tegas dan berwibawa namun sarat kecemasan

"Aku baik baik saja Yah, kemarin cuma sakit kepala sedikit. jadi Ayah tidak usah khawatir" sambil tersenyum Hinata menatap sang Ayah untuk meyakinkan bahwa dirinya baik – baik saja.

"Baiklah, kalau begitu cepat habiskan sarapanmu! Lalu segera berangkat"

Hinata tidak bersuara lagi dan menuruti perintah sang Ayah. Setelah selesai makan Hinata dan Neji berpamitan dan segera berangkat. Setiap hari Hinata dan Neji selalu berangkat dan pulang sekolah bersama. Hinata dan Neji sama - sama bersekolah di Konoha High School, sekolah paling elit di desa mereka. Bedanya Hinata saat ini masih duduk Dikelas X sedangkan Neji Duduk Dikelas XI.

Setelah lima belas menit akhirnya mereka sampai di sekolah. Hinata tidak heran begitu turun dari mobil banyak orang yang menatap kearahnya dan juga Neji kakaknya. Hinata tahu kakaknya ini sangat tampan bahkan Tenten sahabatnya sendiri langsung jatuh hati saat pertama kali melihat Hyuuga Neji. Semua orang di sekolah ini tahu siapa mereka tapi Hinata tidak pernah suka jika mereka memandangnya terlalu berlebihan.

Seperti yang ku katakan diawal tadi Hinata memiliki sifat bak seorang malaikat, dia tidak pernah sombong dengan semua yang ia miliki dan Hinata selalu berpenampilan sederhana. Tidak hanya Neji dan Hinata yang berasal dari Klan Hyuuga, dikonoha ada beberapa klan terbesar dan sudah pasti mereka berasal dari orang – orang kalangan atas seperti Uchiha, Namikze & Sabaku, Hyuuga & Nara, Yamanaka dan terkhir Inuzuka.

"Hinata, sebentar ada rapat OSIS jadi aku tidak bisa pulang bersamamu. Pain yang akan menjemputmu" kata Neji membuyarkan lamunan Hinata.

"Uhmm…. Neji nii bolehkah aku di sekolah saja menunggumu? aku ingin pulang bersamamu"

"Tapi Hinata ka.." belum selesai Neji berbicara Hinata memotongnya

"Ayolah Neji nii ku mohon!"

Neji sebenarnya tidak ingin membiarkan Hinata menunggunya karena Hinata tidak boleh terlalu lelah dan saat ini ia sangat membutuhkan istirahat yang banyak. Dokter Shizune pun sebenarnya belum mengizinkan Hinata bersekolah hari ini. Tapi jika melihat wajah mungil itu memohon dan merajuk seperti ini ia tidak bisa berbuat apa – apa selain menuruti kemauan adiknya yang sangat – sangat ia sayangi.

"Baiklah Hinata chan "

"Benarkah Neji nii?!" Hinata meminta kepastian dengan mata yang berbinar

Neji hanya mengusap rambut sang adik dan mencium pipinya sebegai jawaban dan berlalu tanpa mengatakan apa pun.

"Huu! Dasar Ni-chan selalu saja seperti itu" Hinata menggembungkan pipinya kesal tapi mau tidak mau ia juga tersenyum karena keinginannya dikabulkan. Setelah sang kakak menghilang diujung koridor Hinata juga segera menuju ke kelasnya yang terletak dilantai 2.

Sesampainya di kelas Hinata dikejutkan dengan pemandangan yang tidak biasanya. Kelas yang bersih serta meja dan kursi yang tertata rapi, namun bukan itu yang menjadi kejutan melainkan seseorang yang sedang menyapu. NAMIKAZE NARUTO, orang yang paling malas disuruh untuk membersihkan meskipun hari itu adalah hari piketnya sendiri. Tapi apa yang terlihat hari ini sangat berbeda dari biasanya. Naruto bahkan datang lebih awal untuk melakukan semua itu.

Saat Hinata, Ino, Conan, Lee dan Shino datang tidak banyak lagi pekerjaan yang mereka lakukan karena hampir semuanya sudah dikerjakan oleh Naruto. Melihat itu, semuanya jadi heran, ada apa gerangan?! tidak ada hujan tidak ada angin anak Namikaze yang pemalas itu bisa bersikap rajin seperti ini. Tetapi hanya Hinata yang terus memikirkan sikap naruto yang sangat aneh, tidak hanya rajin sikap keras kepala dan cueknya itu, Hari ini tiba – tiba saja menghilang.

"Kenapa ya Naruto-kun bersikap seperti itu?!" Gumam Hinata dalam hati. Saat ini Hinata sedang menunggu sang kakak yang lagi rapat OSIS disebuah taman yang tak jauh dari aula sambil terus memikirkan sikap Naruto hari ini. Sangat menyenangkan jika Naruto bersikap baik hari ini, tapi Hinata ingin tau apa yang bisa membuat Naruto berubah seperti itu. Hinata ingin Naruto terus seperti itu tidak hanya hari ini tapi dihari – hari berikutnya. Seperti tersadar akan satu hal Hinata terlonjak dan bangkit dari tempat duduknya kemudian berlari mencari sahabatnya Ino

"Mungkinkah ini karena…..."

.

.

#% TBC#%

Fuiihh akhirnya chap 1 selesai juga! Bagaimana menurut kalian? Apa chap ini kependekkan? Hehehe maklumlah baru pemula. Aku ingin sekali jadi penulis dan mencoba mengembangkan diri lewat dunia ini. Karena itu mohon bantuan para readers agar bersedia untuk meREVIEW dan memberikan kritik saran yang membangun.

Puppy eyes no jutsu hehehe ^_^