Blood The Rosalio Crescent of Blood Imortality
(Remek)
Warning : Newbie, Tyapo,Love, Blood, Supranatural, Frendship, Drama, Angsat, Fantasy,OC.
Pair : OC : Kuzuraha Toru x Kaname Kuran x All Boy Vampire
R+ : Random(?)
By
Lightining Shun
Note : I
"Apa Cross Academy?," Aku menatap datar wajah Ibu dan Ayah didepanku Ibu sambil tersenyum manis.
"Benar Toru Ayah akan pindah tugas ke Frost' Town."Ucap Ayah padaku dengan tampang serius.
"Ya aku tak masalah jika Ayah akan memasukan Asrama Cross ,Tapi bagai mana dengan Tubuhku" Ujarku dengan nada prihatin terhadap diri sendiri.
Kisah ini berawal dari sebuah kisah rahasia tentang keluargaku Kuzuraha Family. Suatu hari Ayahku Kirito Kuzuraha adalah Vampire Kelas atas berdarah murni yang terkenal, dan sangat dihormati, meskipun begitu dia tak terlalu berkecimpung didunia Vampire setelah berabad-abad dan ia terbiasa hidup mengembara diantara manusia. Ayahku adalah Vampire yang dan memburu darah hewan, ia juga sudah terbiasa dengan menahan Nafsunya pada manusia.
Suatu hari Ayah bertemu ibu seorang gadis manusia biasa, tampa sengaja jatuh cinta lalu, mungkin takdir tuhan mereka diikat dengan tali pernikahan sehidup semati.
Namun belum mengijak usia pernikahan seminggu ibuku hamil tampa sebab. Saat itu ibuku hidup sebagai manusia biasa wajar kebingungan tentang masalah tak lazim tersebut dan mengasingkan diri jauh dari kehidupan Vampire dan manusia.
Perubahan janin yang sangat cepat tentu saja membuat orang tuaku kaget dalam Hitungan hari seminggu setelah hamil, ibu akhirnya melahirkan Aku dan disitulah akhir ibuku hidup sebagai manusia karna naasnya ibu meninggal dalam saat persalinan dan menjadi Vampire atas darah Ayahku tentu saja itu dirahasiakan dari siapa-pun terkecuali orang-orang yang khusus yang tau tentang keluargaku.
"Tenang saja Sayang, Ayah sudah meminta Sahabat Ayah untuk menjagamu disana"Sahut Ayah sambil memberikan sebuah 'Rosalio Of Silver' Padaku, benda ini seperti sebuah kalung sihir yang mirip kekang anjing berwarna Hitam, berbandul sebuah Salib Perak berhiaskan Batu Ruby padaku.
"Gunakan ini selalu ,setiba disana"Ucap Ayah lagi sambil memasang Kalung itu dileherku dengan erat.
"Toru Kalung ini berguna menangkal Bau tubuhmu, meskipun tak bekerja sempurna, Vampire tak akan terlalu melacak bau tubuhmu yang bisa menjadi masalah bagimu jadi Seorang Hunter Sahabat Ayah membuatkan kalung segel ini untukmu"Ucap Ayah panjang lebar.
"Jangan melepas kalung ini secara sembarangan ya!?,"Ucap Ibuku dan aku mengangguk patuh.
Oh..ya! sepertinya aku belum memperkenalkan diriku Namaku adalah 'Kuzuraha Toru'
Aku adalah anak pertama dari pasangan Kuzuraha Kirito dan Kuzuraha Mizuki aku juga memiliki Adik lelaki namun berdarah Vampire murni dari Ayahku bernama 'Kuzuraha Yunan'.
Mungkin agak aneh kenapa harus mengunakan kalung segel Rosalio untuk menyegel bau tubuhku segala?. Sebenarnya Meski Vampire aku tak sepenuhnya Vampire ,aku seorang Half Vampire (-Setengah Vampire-) ini belum ada jenisnya selain aku, menurut sepengetahuanku dari ayah dan ibu bahwa aku adalah Keturunan pertama dalam kasus sepertiku. Kata orang terdekatku untuk ukuranku untuk seorang Vampire bau tubuhku sangat tajam sama seperti Manusia bahkan aromanya lebih manis dari manusia dan Cuma orang tuaku dan Adiku yang tak terpengaruh sepertinya.
Untuk itulah Ayah dan Ibu serta orang-orang yang tahu tentangku berusaha menyembunyikan tentang Hidupku yang satu-satunya memiliki Ras Vampire beda dengan yang lain.
Aku layaknya terlihat normal seperti Vampire pada Umumnya Memiliki Aura yang sama, warna kulit yang sama , punya kemampuan bertarung namun perbedaanya ada di darahku dan beberapa hal lain yang mungkin dikatakan anugrah yang istimewa bagi keluargaku atau bumerang bagiku.
Jujur aku membencinya, karna darah inilah yang membatasiku untuk hidup seperti orang lain.
Aku spesies yang tercipta dadakan yang bisa hebatnya dapat mengontrol rasa hausku pada darah ,aku juga bisa menahan diri di bawah terik matahari tampa mengunakan mantra pelindung ,aku tak apa-apa menyentuh Holy water (Air suci atau air gereja) aku juga seperti manusia polos yang biasa-biasa saja hidup di dua dunia yang berbeda itu.
"Aku mengerti Ayah," Ucapku dengan pandangan datar dengan lembut Ayahku mengusap rambut Perak yang sedikit pendek seperti potongan Bob-Pixy. (Rambut panjang sebahu dengan poni menjuntai hingga bawah mata : Potongan rambut lelaki Korea). Ya jujur aku sangat menyukai rambut pendek karna aku memang tomboy dan tak suka berambut panjang.
"Permintaanmu memasukan dirimu sebagai seorang Laki-laki Ayah kabulkan." Ucap Ayah tersenyum entah kenapa aku lebih menyukai penampilanku sebagai murid lelaki meskipun hal itu ternyata diberikan, Reaksi setuju dari Ayah dan juga Hunter pemilik Sekolah yang akan kudatangi dengan alasan demi keselamatanku.
"Terimakasi Ayah, kapan aku kesana?" Tanyaku tak sabar.
Aku sangat senang karna jujur aku bisa hidup normal tampa menimbulkan masalah apa-pun.
Aku bisa sekolah dan belajar adalah impianku, banyak yang ingin kulakukan diluar sana.
Dan kini impianku terkabul.
Belajar, jalan-jalan, mimbang ilmu seperti manusia atau Vampire yang bebas adalah keinginanku.
"Lebih cepat lebih baik" Ucap Ayahku senyuman berkembang lega terlihat diwajah Ayahku dan ibuku dan aku hanya bisa berhum ria dihadapan mereka.
"Hari ini, biarkan aku kesana lebih cepat Ayah"Ucapku
"Kami mengerti Toru"
ESOKAN PAGINYA
" Yost Selamat datang Kuzuraha Toru, senang kau langsung berada disini" Senyuman bersahabat seorang lelaki sambil mengedipkan mata manja padaku, yang kurasa masih rata – rata berusia 30-tahunan keatas mengunakan kacamata bening dengan rambut Coklat muda dikuncir bawah tersenyum manja serta Ramah dan padaku ( kurasa dia lumayan tampan untuk ukuran seorang kepala sekolah).
"Soratomo," Balasku dengan anggukan Formal, kurendahkan pungungku pelan-pelan sebagai salam hormat dariku, dengan wajahku yang masih datar-datar saja.
"Aku sudah mendengar semuanya dari Kirito ,untuk masalah ini Cuma aku orang yang tau tentang Rahasiamu,"Balas Kepala sekolah sambil tersenyum ceria, meski begitu aku tau ada sesuatu dibalik kata-katanya.
"Soratomo(lagi)" Aku hanya menunduk Mengenggam sebuah koper lonjong agak besar dan tas Sport berisi beberapa baju dalam koporku dan juga perlengkapan lainya bagiku untuk diasrama tak terlalu memusingkan.
Ya aku bisa tenang sekarang
Intinya semua perihal diriku sudah diatur olehnya.
Sang kepala sekolah Cross hanya akan bilang bahwa aku adalah seorang Vampire dari kelas biasa yang hidup jauh dari kata bangsawan dan masuk sekolah disini, karna rekomendasinya aku murid yang lumayan pintar jadi reaksi itu tak akan terlalu menarik perhatian mereka terhadapku kudengar kebanyakan dari keluarga bangsawan…Toh aku juga tak berduli, dan soal ayahku tak akan ada yang tau soal hubunganku dengan Ayah karna aku menggunakan marga lain yang kuambil dari Marga lain dengan nama Tsukasha Toru yang merupakan marga ibuku sebelum menikah dengan Ayah.
Kepala Sekolah Cross Academy, Kaien Kurosu adalah kenalan Ayahku. Beliau mantan vampire hunter yang lalu mendirikan academy ini untuk menyatukan vampire dan manusia ( terutama para Aristocrat Vampire dan Vampire Hunter yang dari dulu adalah musuh bebuyutan.).
Cross Academy bisa dibilang salah satu-satunya wilayah aman di antara kedua dunia. Disini semuanya memiliki derajat sama. Hanya saja, vampire berada di Night Class, sementara para manusia ada di Day Class. Hal itu mencegah hal-hal berdarah yang mungkin terjadi. Selain itu juga para manusia ditempatkan di asrama berbeda, yaitu Sun Dorm. Dan para vampire berada di Moon Dorm dan aku, Night Class adalah tempatku mulai sekarang aku masuk sebagai siswa lelaki .
"...Cleeeek!..."
Suara dentuman pintu terdengar dikupingku, membuatk revlex menatap kebelakang dan disana aku melihat, seorang lelaki tinggi dengan, mengunakan seragam Night Class.
"_-Normal Pov_-"
"Oh Kaname_kun"Panggil Sang kepala sekolah dengan pandangan ceria, namun pandangan Toru masih datar-datar saja.
"Oh jadi. Kau 'Tsukasha Toru' siswa yang di ajukan oleh kepala sekolah ,aku Kaname Kuran"Ucap pemuda itu sopan.
"Tsukasha Toru ,Yoroshiku,"Balas Pemuda dihadapanya cepat dengan tatapan melihat kearah lain, dengan wajah datar tak ada rasa takut dibalik suara Toru.
"Hm!," Tatap Kaname dengan Takjub baru kali ini ada seseorang dapat menatapnya dengan pandangan sedingin itu.
"Kau mau aku panggil ,Apa?"Tanya Pemuda.
"Sesuka anda!," Balasnya cepat dengan tatapan malas membuat Kaname tertawa kecil ,membuat dahi Toru menyengit melihat reaksi sang Kuran dihadapanya.
"Apa ada yang aneh pada wajahku,"Tanya Toru sambil mendekatkan wajahnya pada pemuda tinggi dihadapanya.
"Ti-tidak"Ucap Kaname sambil menyiratkan rasa kaget yang kentara, karna Toru mempergokinya, entahnya pipinya sedikit panas.
"Ohm...baiklah Kaname-kun silakan mengantar Toru ke kamarnya"Sebuah sapaan Kaien dari daya hayal buyar seketika dan membangunkan lamunan Kaname dan mendapatkan tatapan bingung dari Pemuda dihadapanya.
"Ada apa denganya?," Pikir Toru dalam hati.
"Mari aku antar kekamarmu" Ucapan Kaname datar sambil menuntun pemuda itu
Asrama Nigth Droom
"Ini kamarmu"
Kaname membawa Toru, kesebuah Ruangan yang sederhana terdapat, Bed dengan ukuran Sedang, berwarna Coklat muda, diatas bed terdapat dua bantal kepala dan satu bantal guling.
Disana juga terdapat lemari geser ,kursi dan meja belajar, beberapa gantungan baju dan sebuah jendelah panjang dan satu lagi ruangan ini memiliki AC.
Kamar ini sejujurnya diperuntuhkan untuk anak-anak dari golongan kelas bawah akan tetapi Toru tetap menghargainya
"Ini bagus saya menyukainya" Ucap Toru menurunkan kedua tasnya dan menatap ruangan dia merasa lebih suka ruangan yang merupakan kamar untuk anak tingkatan D.
"Baguslah! jadi uruslah dan silahkan bebenah malam nanti Class dimulai!"Ucap Kaname sambil tersenyum lalu memberikan sekotak pill kecil.
"Terimakasi," Ucap pemuda mengambil sekotak pil dari tangan Kaname meski sejujurnya ia tak terlalu membutuhkanya.
Saat
Sekolah mulai
Pada Sorenya
Anak-anak Day-School telah meninggalkan sekolah karna sudah waktunya diisi anak-anak Night-School,
Toru bersama anak-anak lain, dengan tampilanya seragam barunya sebagai Siswa, terlihat sangat ia cukup imut untuk ukuran laki-laki yang berwajah shota, penampilanya yang face cuek bebek tampa menghiraukan teriakan anak-anak perempuan Day-Scool yang mengebu-gebu, sambil menyibukan dirinya dengan buku ditangan dan music di Aipoud miliknya dengan suara yang sedikit keras ,Kaname yang berjalan bagian depan sesekali mencuri pandang kearah Toru dengan senyuman kecil.
"Sampai jumpa di jam kelas nanti Toru,"Ucapnya dalam hati.
Dikelas :
"Oh ya aku dengar ada murid baru?"Tanya seorang siswa tampan,sambil memakan Pocky.
"Oo...Maksutmu Si-Toru Vampire kelas rendah itu, kok bisa-bisanya dia masuk kelas ini?,"Balas seorang gadis Vampire yang bergabung dalam pembicaraan.
"Jangan mengejek status orang Ruka-san ,tuh lihat orangnya ada disana"Tunjuk lelaki bersurai pirang menatap pemuda yang ditunjuknya. Toru, yang sebetulnya mendengar jelas ucapan Ruka, yang saat ini tengah berada didepan pintu kelas dengan raut datar, sambil masih menyibukan dirinya dengan buku dihadapanya dan music di Aipoud miliknya yang masih menyala ,Kaname yang menyadari juga tengah memandangi arah Toru dengan senyuman kecil yang ia sembunyikan.
"Hai Toru-san"sebuah tangan langsung berada di bahunya dalam sekejap dileher Toru, gadis itu mampu merasakan sensasi dingin menyentuh kulitnya. "Hai"Balasnaya singkat.
"Aku Aidou Hanabusa Yoroshiku 'Toru-chan ,Oh ya apa Golongan darah yang kau sukai?"Tanyanya dengan wajah tersenyum manis layaknya anak kecil.
"..."Toru tak merespon kini ia hanya menatap Aidou yang telah mengematkan lengan di bahunya erat rasa dingin itu mulai menjalar keseluruh tubuhnya.
(andai dia bukan Half Vampire dia sudah mati sesak nafas trimakasi buat setengah darah dari ayahnya).
"Tak ada yang Khusus, Mungkin darah Hewan," Balas Toru santai.
"HeeeH Sokka!,"Ucap Aidou dengan nada kaget tapi lalu tersenyum penuh rasa penasaran pada diri Toru, saat ia menyentu tubuh mungil dari Toru,"Nee...maksutmu Kau Vampire Vegetarian , Jarang sekali aku menemukan sosok Vampire langka seperti dirimu"Ucapnya terkejut.
"Apa itu aneh!?"Tanya Toru yang alisnya sedikit terangkat.
"Tidak! hanya saja Banyak Vampire seperti kita Lebih menyukai darah Manusia loh. Apakah? Para Anggota Vampire Tingkat D terlalu lemah untuk meraup darah manusia!?," Jelas Pemuda itu sambil tersenyam-senyum tak berdosa, dan membuat raut Toru semakin tak bisa ditebak. Kaname menatap Toru,dilain pihak Kaname memandang dengan wajah tak senang mendengar hal itu.
"Bagiku bukan tingkat yang jadi Patokan tapi ini menyangkut masalah selera, masing-masing tuan Aidou-sama,"Ucap Toru sambil mendekat wajahnya keAidou yang sedang merangkulnya, mata keduanya bertemu pandang Aidou dihadapanya Blusing entah kenapa.
Rangkulan lehernya melemah setelah Aidou melirik Kaname yang mengisyaratkan untuk melepaskan lenganya pada leher Toru dengan (dead Eye andalanya).
"Toru-san"Panggil Kaname.
"Disini sudah tak ada Bangku ,yang kosong hanya disana" Ucapnya menujuk sebuah tempat duduk panjang ukuran dekat jendela "Jadi mulai sekarang kau akan duduk disebelaku mohon kerja samanya,," Balasnya dengan tatapan hangat dan Respon Toru masih datar-datar saja, dilain pihak keputusan Kaname membuat semua anak-anak Night kaget.
Toru bergerak menuju ke Arah lelaki tampan yang memanggilnya dengan tatapan datar sedingin es. Awalnya ia melirik bingung dengan semua tatapan orang kearahnya. Ya karna pada dasarnya Kaname Kuran adalah pemilik Darah Vampire murni yang sangat disegani dan ditakuti karna kemurnian darahnya jadi tak ada yang pernah duduk di seblanya saking disegani.
"Tak masalah, Kaname-san" jawabnya datar.
Toru mulai duduk disamping Kaname sambil menurunkan, Aipoudnya kelehernya, kini matanya disibukan oleh deretan huruf didepan batang hidungnya, dia tak perrduli.
Bagi Toru Ilmu adalah, tujuanya ke Cross akademi, dia tak akan mengabaikan apa yang ia inginkan bertahun-tahun.
"Nee- Kaname-kun, bolehkah kupinjam beberapa catatan, aku baru masuk hari ini,"Ucap Toru Dingin.
"Ini, silahkan,"Kaname memperlihatkan bukunya tampa ragu-ragu Toru mengambilnya dan langsung mencatatnya, suasana itu semakin kalem dalam malam yang hening dengan bisik-bisik yang aneh, dan Kaname juga Toru yang menjadi pusat kehebohan.
Esokan Harinya
Toru Pov end Days-
Hari ini adalah hari yang cerah, saat ini anak-anak Sun-Scoohls sedang bersekolah hingga sore, dan giliran anak- Nighit yang sekolah, terlihat Toru tengan dengan tenang duduk ditaman sambil membaca beberapa buku, yang kebetulan dipinjamnya dari kaname, aneh memang dimana anak-anak Moon-room sedang bersantai dalam Asrama karna tak mau terlalu lama didekat matahari, ini malah Toru sendiri yang malah menjemurkan diri dibawah matahari.
"TOLONG-"Teriakan seseorang mendayu terdengar dari jauh, membuat Fokus Toru dari buku menghilang, lalu berlari kearah sebuah suara.
Haaaah!," Mata Toru terbelalak menatap seorang nenek berusia 50-an sedang dikejar-kejar, oleh seorang lelaki yang diyakini oleh Toru adalah seorang Vampire.
"JADILAH MAKANANKU NENEK TUA!,"Ucapnya sambil hendang menerkam sang Nenek, yang terlihat sudah tak berdaya, dengan cakar dan taring yang sempurna dibibirnya.
SHIIIIGGGG!
BHAAAASST!
!
Sebuah cakar hendak diarahkan oleh sinenek namun entah kenapa, berhenti saat Toru sudah ada disana dan menangkap tangan si Vampir.
"Aku tahu kau bukan dari class biasa tapi, menyerang nenek yang sudah rentah begini, apa kau tak malu!,"Handrik Toru dengan wajahnya yang datar, dengan meliputi kemarahan.
"Jangan ganggu aku Lapar, Dia buruanku Bocah berengsek!,"Ungkapnya kesal dan siap menyerang dengan tanganya yang bebas.
ZAAAAPZ!
GYAAAAH!
Namun pukulan itu hanya mencium udara yang kosong, karna Toru sudah siap menghajar, dengan tendangan kakinya membuat lawanya terpelanting agak jauh, dan membuat Vampir tadi memilih untuk kabur.
"Nenek tidak apa-apa!,"Tanya Toru dengan Khawatir mendekat Sng Nenek yang terduduk sambil memegang dadanya.
"Umm ia hanya terbentur saja,"Ucap Sang nenek lemah karna masih sock dengan apa yang menimpanya, Toru memperhatikan kepala sang nenek memar dan berdarah, kakinya juga lecet-lecet, apa mungkin sang nenek, mendapat luka akibat perlawanan tadi akan tetapi tak ada bekas gigitan membuat Toru bersyukur sang nenek tak digigit, namun sekarang lukanya cukup parah beliau harus mendapat perlawanan segera.
"Nenek ikut denganku yah..!,"Ucap Toru mengendong Sang nenek tua, kesekolah dengan gaya bridays tels. "Kepala Sekolah pasti bisa membantuku,"Ucap Toru.
Namun
Tiba-tiba
Ditengah jalan
"Toru-san,"Kaname terdiam menatap Toru yang sedang mengendong nenek tua tersebut, saat ini dia sedang berjalan dengan kelima siswa lainya, salah satunya ada Aidou dan keempat murit lainya ditaman sekolah.
"Hahahahaha...kau aneh Toru-chan, nenek tua kau mangsa juga, aneh sekali,"Ucap Aidou dengan nada mengejek.
"Toru-san ada apa ini!,"Ucap Kaname dengan wajah bingung.
"Minggirlah!,"Ucap Toru dengan nada dingin, pandangan mengerikan terlihat dari kilat matanya pada Aidou hanya sepintas, karna kilat matanya berubah saat memandang Kaname, Toru jarang berexpresi seperti itu, dan Kaname baru melihat wajahnya begitu.
"?"
"Kumohon anda minggir, Kaname-san minna, nenek ini terluka dia butuh pertolongan, aku harus membawanya kedokter sekolah sekarang!,"Ucap Toru mengabaikan, sikap Aidou padanya dan memilih meninggalkan sang rombongan membawanya kedokter sekolah.
Note :
Terimakasi untuk yang membaca cerita saya di Akun : The Exodia karna itu akun kakak saya sudah buat akun sendiri jadinya, saya memindahkan cerita saya diakun saya yang ini semoga kalian berkenang-membaca remeknya.
