Story About Your Mom (Season 3)

By : Jie Yoo Park

Main Cast : Lee Sungmin a.k.a Cho Sungmin, Cho Kyuhyun, Cho Sunghyun, Cho Sungra. And Other Cast.

Genre : Family/Romance/Fluff

warning: MPREG. MPREG. MPREG/ Sudah pasti BL/ Gak SUKA OUT!/ DLDR

Sumarry : Uri Eomma berubah menjadi peri cinta...

.

(Chapter 1)

.

Musim dingin memang sudah akan berakhir tapi entah mengapa udara malam akhir- akhir ini semakin dingin. Bisa jadi itu karena peralihan musim sekarang ke musim selanjutnya, yaitu musim semi. Dimana udara akan terasa selalu hangat membelai kulit, juga cahaya mataharinya yang sejuk tapi tidak terlalu menyilaukan.

Meskipun musim semi belum benar- benar datang, lain halnya dengan keluarga kecil Kyuhyun. Rumahnya akan selalu terasa seperti musim semi. Kenapa ? karena disana setiap saat dan setiap waktu akan selalu terasa hangat. Bagaimana tidak, di rumah mereka yang lumayan besar ini tinggal tiga orang pelengkap hidupnya. Ada Sungmin- istrinya- yang selalu memberi cinta, dan dua buah hati yang selalu membuat harinya berwarna. Walaupun separuh harinya ia gunakan untuk bekerja di kantor besar miliknya, setiap ia pulang kerumah rasa lelahnya menguap begitu saja saat mendapati kedua anaknya menyambutnya sesaat setelah ia menyerukan 'Appa pulaaang'.

Sungmin pun dengan telaten mengambil tas dan jasnya guna mengurangi beban suaminya, tak lupa senyum manisnya yang selalu di sukai oleh Kyuhyun itu.

.

.

Malam ini. Mereka semua sudah menyelesaikan makan malamnya, meja makan pun sudah bersih dan rapi. Kyuhyun menemani Sunghyun dan Sungra di ruang keluarga. Sunghyun sedang asik dengan dunianya sendiri, di tangannya ada serial komik doraemon favoritnya, dan di sampingnya ada stoples snack menemaninya membaca komik. Jika di lihat secara langsung sekarang betapa Sunghyun sangat mirip dengan ayahnya, bahkan caranya bersandar di sofa pun benar- benar menyerupai Kyuhyun.

"Kau sudah mengerjakan PR mu?," tanya Kyuhyun pada putranya, sejenak Sunghyun mengalihkan pandanganya ke sang ayah lalu kemudian mengangguk. "Ne, aku sudah mengerjakannya setelah bangun tidur siang tadi, appa." ucapnya lalu kembali membaca komiknya. Mendengarnya Kyuhyun ber-oh ria, jangan lupa posisi Kyuhyun sekarang setengah berbaring di sofa panjang dengan Sungra yang duduk di atas perutnya.

"Ooh...baguslah, kau harus rajin belajar." Saat Kyuhyun mengucap kalimatnya, bibir kecil Sungra menirunya. "Oooohh," gumam Sungra.

"Omo, sudah bisa menirukan appa,hm ?" Kyuhyun mencubit pelan hidung putrinya dan membuat Sungra terbahak hingga memukul- mukul dada ayahnya.

"Uggh, kau tertawa sampai seperti ini, cantik sekali Miss Korea masa depan ku ini...aigooo..." Kyuhyun menarik putri kecilnya kedalam pelukan gemas tak peduli kalau Sungra sudah meronta- ronta sesak.

"Rasakan karena sudah berani memukul appa, hahahaahaa." Kyuhyun tertawa bahagia, tapi tak berlangsung lama saat Sungmin datang dan mendudukan dirinya di sebelah Kyuhyun.

"Miss Korea masa depanmu itu tadi sore memecahkan pigura besar yang ada di ruang tamu." Ujar Sungmin, Kyuhyun yang mendengarnya terkejut kemudian menyamakan posisinya dengan Sungmin dengan Sungra yang masih di pangkuannya.

"Maa...ummaa..." tangan kecil Sungra mengapai Sungmin. "Benarkah? Apa dia terluka?" Kyuhyun langsung mengalihkan pandangannya pada putri kecilnya memastikan kalau Sungra nya tidak terluka.

"Tidak, dia tidak apa- apa, hanya menangis sebentar karena terkejut. Hampir saja kukira dia terkena pecahan kaca."

"Syukurlah," Kyuhyun bernafas lega, "tapi bagaimana bisa di menjatuhkannya? Bukankah itu sangat tinggi," tanya Kyuhyun lagi. "Kurasa dia menendang bola kaki milik Sunghyun. Karena saat pigura itu pecah, ada bola Sunghyun disana." Jelas Sungmin. Mendengarnya Kyuhyun terkekeh, lalu mencubit pipi putrinya lagi. "Apa kau ingin jadi pemain bola, huh ?" ujar Kyuhyun pada putrinya, Sungra menggeleng, "Shilo!," jawab Sungra dengan cadel,

"Jadi Miss Korea ?,"

"Shilo!"

"Huh ? tapi kau kan Miss Korea-nya appa."

"Shilo!"

"Kau mau jadi apa nanti ?,"

"Shilo!"

"Aigoo, tidak mau semua." Sungmin tertawa mendengar Kyuhyun merayu putri mereka yang baru bisa bicara itu.

"Ah, iya, aku ingin membuang sampah kedepan dulu." Sungmin langsung beranjak saat mengingat kegiatanya yang sempat tertunda.

"Biar aku, kau disini saja." Ujar Kyuhyun berniat mengganti Sungmin.

"Tidak usah, kau temani saja anak- anak," jawab Sungmin tersenyum lalu melanjutkan kegiatannya.

"Eomma, aku mau yougurt," rengek King Sunghyun tiba- tiba.

"Kau minta saja dengan appa mu," jawab Sungmin menunjuk Kyuhyun.

"Yogol appa! Yogol Appa!" Sungra melonjak senang saat mendengar nama makanan favoritnya.

"Nde..akan appa ambilkan."

.

.

.

Sungmin baru saja meletakan dua kantong besar yang berisikan sampah di pembuangan sampah yang ada di seberang jalan. Saat akan kembali menyeberang menuju rumahnya, ia melihat sebuah mobil merah yang sangat ia kenali berhenti di depan pagar rumahnya. Tentu saja ia tahu pemilik mobil merah itu, itu mobil milik Lee Hyuk Jae atau yang biasa mereka panggil Eunhyuk. Eunhyuk adalah teman Sungmin dan juga assisten manager di perusahaan Kyuhyun.

Sungmin menyeberang jalan lalu menghampiri Eunhyuk, pasalnya sejak beberapa menit berhenti di depan pagar rumahnya, sosok Eunhyuk tidak keluar- keluar. Maka dari itu Sungmin hendak memastikannya.

Dan benar saja, setelah di ketuknya kaca mobil Eunhyuk 2 kali, si pemilik mobil membuka kaca.

"Hei, kenapa kau tidak turun dan masuk kedalam ?" tanya Sungmin, Eunhyuk tersenyum. Saat melihat sahabatnya ini tersenyum seperti itu- senyum terpaksa- Sungmin mengangkat alis sebelahnya, heran.

"Kau baik- baik saja ?" tanya Sungmin. Eunhyuk menghela nafas. Sungmin tahu jika itu helaan nafas beban berat. Ini membuatnya melayangkan tatapan khawatir pada Eunhyuk.

"Gwenchana..." jawab Eunhyuk masih tak mau keluar dalam mobil.

"Cepat turun dan masuk kedalam, atau kau akan di tangkap petugas malam karena di kira teroris." Ajak Sungmin lagi. Tapi Eunhyuk tidak bergeming.

"Mungkin aku akan di tangkap karena menculik."

"Menculik ? Menculik siapa ?."

"Menculik istri pengusaha ternama Cho Kyuhyun!." Eunhyuk begurau namun justru kembali mendapat tatapan aneh dari Sungmin. "Kajja, masuklah. Temani aku." Kata Eunhyuk lagi meminta Sungmin masuk kedalam mobilnya.

Sungmin menurut saja, lalu masuk kedalam mobil Eunhyuk. Pria bergummy smile itu pun menghidupkan mobilnya yang membuat Sungmin terkejut.

"Ya! Kita mau kemana ?!"

"Menculikmu!," jawab Eunhyuk dengan tawa aneh.

Dia sedang dalam masalah besar? Benak Sungmin, ia sangat tahu Eunhyuk, jika sudah memasang wajah seperti itu pasti dia butuh tempat untuk bercerita. Alasan konyolnya saja tentang culik- menculik itu.

Sungmin mengeluarkan ponselnya lalu mengetik pesan untuk Kyuhyun.

Eunhyuk datang dan membawaku bersamanya.

Sepertinya ia sedang dalam masalah.

Aku akan pulang setelah urusannya denganku selesai,

kau tidurkan anak- anak ya.

Send to : Sunghyun Appa

"Kau mau membawaku kemana Eunhyuk-ah ? jangan jauh- jauh, aku punya dua orang anak dan suamiku yang menunggu di rumah."

"Tidak akan kemana- mana," jawab Eunhyuk singkat, dan benar saja, mobilnya berhenti di pinggir jalan di samping sebuah kedai.

"Ayo!" tutur Eunhyuk lalu turun dari mobilnya. Saat itu ponsel Sungmin berdering, Kyuhyun menelponnya. Sungmin menerima telepon suaminya sambil berjalan mengikuti Eunhyuk yang terlebih dahulu masuk kedalam kedai.

"Nde...,kami tidak pergi jauh. Hanya di kedai di ujung jalan tempat kita bisa. Ne, tidak akan lama kok. Sampai nanti." Sungmin menutup teleponnya lalu menatap Eunhyuk di depannya. Wajah sahabatnya ini terlihat sangat lesu sekali.

"Kau akur sekali dengan manusia itu. Rumah tanggamu pasti bahagia, apalagi sekarang kalian sudah punya dua anak, pasti perhatian jatuh semua ke anak- anak." Eunhyuk bicara sambil meneguk Soju nya.

"Hm, seperti itulah. Eunhyuk-ah, kau hanya berniat membawaku minum saja malam ini. Tidak ada yang ingin kau...ceritakan padaku...?" tanya Sungmin, ia sudah tidak sabar mendengar keluhan sahabatnya ini. Ia bahkan mengabaikan Soju yang di tuangkan Eunhyuk untuknya.

"Minumlah dulu, baru aku bercerita." Sungmin berdecak mendengarnya. "Ck, baiklah." Ia lalu meneguk satu gelas kecil Soju nya, Eunhyuk tersenyum geli melihat ekspresi Sungmin.

"Omo, sudah berapa lama sejak terakhir aku meminum ini. Kenapa pahit sekali."

"Dengar ceritaku." Perhatian Sungmin kini sepenuhnya pada Eunhyuk. "Kau ingat lelaki yang ku temui pertengahan tahun lalu ?," tanya Eunhyuk memulai ceritanya.

"Siapa ? Lee...Donghae ?" tebak Sungmin.

"Hum, dia...dia mengajakku menikah." Ujar Eunhyuk lalu menghembuskan nafas panjangnya. Mendengarnya Sungmin hampir tersedak liurnya sendiri.

"Mwo ? lelaki itu ? Maksudku, kau serius ingin menikah dengan...lelaki...juga ?" tanya Sungmin dengan nada kalimat pelan di akhir.

Eunhyuk meneguk Soju nya lagi.

"Aku tidak tahu. Hanya saja aku terlalu kaget dan...dan kami memang tidak pernah menjadi sepasang kekasih sebelumnya. Yeah, aku tahu untuk manusia seusia kita istilah 'pacaran' itu sudah tidak berlaku. Tapi tetap saja..." adu Eunhyuk pada Sungmin, Sungmin diam mendengarkannya.

"Lalu, apa kau sudah memberi jawaban ?" tanya Sungmin. Eunhyuk menggeleng.

"Kau ingin memberi jawaban 'ya' atau 'tidak' ?." tanya Sungmin lagi. Eunhyuk menggeleng lagi. Sungmin menghela nafas. Lalu menggetok pelan kepala Eunhyuk dengan dengan sumpit yang ada di atas meja.

TUUK. "Kau itu dewasa, tidak seperti Sungra ku yang hanya bisa menjawab dengan gelengan kepala tak jelas. Ayolah, jangan membuat segalanya menjadi rumit Eunhyuk-ah..." cecar Sungmin, tiba- tiba ia kesal dengan keputusan abu- abu milik Eunhyuk.

"Sekalipun aku menjawab 'YA', itu bukan memperjelas keadaan, justru memperburuk keadaan." Jawab Eunhyuk mengusap kepalanya yang ngilu akibat Sungmin.

"Maksudmu ?."

"Ibunya. Aku tahu ibunya Donghae sangat membenciku sejak dulu..." Eunhyuk tiba- tiba tertawa hambar. Sungmin tertegun melihatnya.

"Dulu, saat aku masih tinggal di Jepang. Aku berteman dengan Donghae di sekolah menegah pertama disana. Bukan berteman, lebih tepatnya dia cinta pertamaku..." Eunhyuk bercerita dengan wajah tak memandang Sungmin, ia menerawang, selain karena pengaruh Soju mungkin juga pengaruh suasana hati. Sungmin terdiam mendengar cerita sahabatnya ini. Cerita ini sama sekali tidak pernah Eunhyuk beritahu padanya. Betapa ia sangat beruntung bisa menemani sahabatnya yang galau malam ini, karena satu hal lagi yang ia tahu dari Eunhyuk setelah 10 tahun berteman.

"Aku sangat ingat, saat ibunya mengetahui hubungan kedekatan kami. Ibunya marah besar, ayahnya menampar Donghae sampai gusinya berdarah. Ibunya pun memukulku, mengucapkan sumpah- sarapahnya pada kami saat itu. Tak ada yang bisa ku lakukan, hanya bisa menahan tangis dan diam melihat Donghae kesakitan. Aigooo...membayangkannya lagi membuatku pusing." Eunhyuk kembali meneguk Sojunya. Sungmin menahan tangannya saat ia kembali mengisi gelasnya.

"Sudahlah, kau bisa mabuk. Kau ingin Kyuhyun memecatmu karena mengantarku menyetir dalam keadaan mabuk ?." Sungmin mencoba mencairkan suasana saat ia melihat mata Eunhyuk sudah berkaca- kaca. Namun usahanya tidak berhasil.

"Apa kau sudah mengatakan hal ini pada Donghae ?,"

"Belum, tapi aku rasa di cukup mengerti. Andai saja semuanya semudah hubunganmu dengan Kyuhyun."

"Kau ini bicara apa? Kau sendiri tahu perjuangan Kyuhyun seperti apa saat itu."

"Tapi akhirnya kalian mendapatkanya kan? Tidak seperti kami, kalah sebelum berperang."

"Kenapa kau pesimis sekali. Ini bukan seperti dirimu. Biar kutanya, apa kau mencintainya ?," ujar Sungmin dengan wajah polos yang membuat Eunhyuk ingin balik menggetoknya.

"Kau pikir aku seperti ini karena apa, huh ? kalau aku tak mencintainya tidak mungkin aku hampir gila seperti ini. Pertanyaanmu ada- ada saja."

"Hehehhe..." Sungmin terkekeh, membuat Eunhyuk tersenyum melihatnya. Sungmin pun lega saat melihat wajah Eunhyuk tidak se-miris tadi.

"Ini tak semudah yang kita pikirkan, apalagi sekarang Donghae sudah memiliki anak dari mantan istrinya. Sudah pasti ibunya menolakku mentah- mentah demi cucunya. Aku pun berpikir, anaknya memang membutuhkan figur seorang ibu, bukan seperti ku yang jelas- jelas seorang lelaki, lelaki yang tak pernah mengurus anak pula."

"Segalanya bisa jadi 'YA' jika kau mencintainya. Begitu yang di katakan Kyuhyun padaku saat itu." Jawab Sungmin setelah menghembuskan nafas pelannya.

"Kau sudah pernah kehilangannya Eunhyuk-ah, jangan biarkan ini terjadi lagi. Ingat, aku, Kyuhyun, dan semua teman kita pasti mendukungmu."

"Gomawo, setidaknya setelah bercerita denganmu sedikit membuat dadaku lebih lapang. Gomawo Sungmin-ah."

"Ne, kau tak perlu sungkan padaku. Aku siap kau culik jika kau perlu." Jawaban Sungmin mau tak mau membuat Eunhyuk tertawa.

.

.

.

Sudah hampir jam 10 malam, Sungmin baru saja masuk kedalam rumahnya. Seluruh lampu ruang sudah mati. Dan dari ruang tamu terdengar suara televisi yang berasal dari ruang keluarga.

"Ternyata dia belum tidur," gumam Sungmin saat melihat kepala Kyuhyun yang muncul dari balik sofa. Saking serius menontonnya, ia sampai tak menyadari kalau Sungmin sudah masuk kedalam rumah.

"Menonton apa, hum ?" Sungmin menjatuhkan dirinya di samping Kyuhyun, dengan manja langsung memeluk pinggang suaminya. Kyuhyun yang mendapat serangan tiba- tiba langsung merangkul bahu Sungmin. Sejenak ia menatap Sungmin curiga.

"Kau habis minum ?" tanyanya saat mencium aroma alkohol dari mulut Sungmin. Mendengarnya Sungmin hanya tertawa, lalu menyamankan posisinya yang kini sudah beralih jadi berbaring di paha Kyuhyun yang sebagai bantalnya.

"Hm, hanya sedikit." Jawab Sungmin, Kyuhyun tak terlalu ambil pusing ia lebih memilih mengusap- ngusap rambut istrinya. Matanya kembali menonton televisi.

"Kyuhyun-ah, Eunhyuk bercerita banyak padaku tadi." Kata Sungmin padanya.

"Oh ya ? apa saja ?."

"Dan ku pikir sudah saatnya untuk membantu dia, bagaimana pun juga kita bisa menikah karena bantuannya juga dulu." Ujar Sungmin lagi tak mempedulikan pertanyaan suaminya.

"Membantu apa? Seingatku Eunhyuk tidak pernah membantuku dulu." Jawab Kyuhyun yang langsung mendapat tepukan di pipinya dari bawah oleh Sungmin.

"Isssshh, sok sekali, kau pura- pura amnesia ? tidak tahu balas budi."

"Ara, ara, kau ingin kita membantu apa huh? Membantunya cepat menikah ? tapi menikah dengan siapa, sedangkan dia belum memiliki kekasih. Apa ada hal lain yang tak ku tahu ?" Kyuhyun bicara panjang lebar, membuat Sungmin menatapnya kesal. Di cubitnya bibir Sungmin yang mengerucut saat menatapnya dalam suasana ruang tamu yang hanya di sinari oleh cahaya televisi saja.

"Jangan menatap suami mu dengan pandangan seperti itu,"

"Kau yang menyebalkan, aku bercerita saja belum."

"Ne, Mianeee yeobooo...ayo, ceritakan ada apa ?"

"Eunhyukie...dia, dia dilamar oleh Lee Donghae." Ujar Sungmin, dan itu membuat wajah Kyuhyun terkejut.

"Mwo ? Benarkah ?"

"Nde...tapi Eunhyuk mengatakan kalau dia mungkin tidak akan menerima lamaran Donghae." Lanjut Sungmin lagi.

"Wae ?" Kyuhyun mulai tertarik dengan cerita Sungmin.

"Selain karena Donghae sudah memiliki anak dengan mantan istrinya, ibu Donghae juga sangat tidak menyukai Eunhyuk. Bahkan membencinya."

"Kasihan sekali dua ikan itu..." Kyuhyun bicara membuat Sungmin kembali memandangnya kesal.

"Ya! Kenapa bicara seperti itu. Tidak membantu sama sekali,"

"Lalu kau mau aku harus apa ? menculik mereka berdua kemudian menikahkan mereka diam- diam, begitu ?."

"Aissh, percuma saja bicara dengan mu. Tidak memberi solusi." Sungmin beranjak dari posisi tidurannya, tapi kemudian di tahan Kyuhyun mengembalikannya pada posisi semula.

"Katakan saja padanya untuk menerima lamarannya." Ucapan Kyuhyun membuat Sungmin mendelik.

"Maksudmu ? menerima lamaran tanpa ada niat menikah, begitu ?"

"Bukan seperti itu, dengarkan aku dulu. Segalanya butuh proses, proses di mana mereka saling mengenal, saling jatuh cinta, juga tentang Donghae yang begitu saja langsung melamarnya. Kau pikir itu bukan suatu usaha dari Donghae untuk meraih Eunhyuk?. Dan menurutku, jika sudah dalam tahap seperti itu sudah bukan hal yang di anggap main- main. Coba kau pikirkan, Donghae yang sudah pernah menikah dan memiliki anak melamar Eunhyuk yang bahkan tidak tahu apa- apa, sudah pasti dia sudah memikirkannya sangat matang. Ini bukan hanya sekedar cinta Sungmin-ah, ini tentang pendamping hidup. Ku pastikan jika Donghae itu sangat mencintai Eunhyuk hingga berani melangkah sejauh itu, dan sebagai imbalannya 'seharus' nya Eunhyuk menerima lamaran itu. Bukan tidak memberi kepastian seperti ini. Dan untuk masalah ibu Donghae, jika mereka benar- benar mengusahakannya sepenuh hati dan tulus pasti mereka akan di restui. Orang tua mana yang tidak ingin anaknya bahagia, terutama untuk anak yang gila kerja seperti Donghae." Ujar Kyuhyun bicara panjang lebar, sejenak membuat Sungmin tertegun mendengarnya. Ucapan Kyuhyun memang ada benarnya juga pikir Sungmin.

Kyuhyun berhenti bicara saat melihat wajah Sungmin tak berkedip menatapnya dari bawah.

"Hey, kau mendengarkan ku kan ?,"

"Kyuhyun-ah..."

"Hum ?"

"Melihatmu bicara seperti itu membuatmu terlihat semakin tampan," ujar Sungmin masih memandang suaminya dengan wajah terpesona yang di buat- buatnya. Sedangkan Kyuhyun, ia terkejut atas pujian tengah malam dari istrinya tercinta. Ia tersenyum geli melihat Sungmin.

"Aku kan memang tampan sejak lahir,hahaha" ucapnya mulai narsis. Tapi Sungmin masih diam memandangnya, lebih tepatnya memikirkan sesuatu sambil memandang wajah Kyuhyun.

"Kenapa diam huh ? Kau mau ku cium ?"

"Ani, aku sedang memikirkan-"

CHUP

Kyuhyun membungkam ucapan Sungmin dengan bibirnya. Mencium bibir lucu istrinya yang entah mengapa lebih menggoda saat terkena sinar redup seperti ini.

"Jangan memikirkan masalah ini sekarang. Masih ada besok. Saatnya kita tidur karena malam sudah semakin larut." Kyuhyun bicara setelah melepas kecupannya di bibir Sungmin. Sungmin menganga terkejut olehnya.

Setelah menekan off pada remote televisi. Kyuhyun menyelipkan tangannya di bawah leher dan lutut Sungmin, menggendong isterinya menuju kamar utama. Kamar mereka. Dengan reflek Sungmin mengalungkan kedua tanggannya di leher Kyuhyun.

"Min, sepertinya berat badanmu bertambah. Kau semakin berat, apa saja yang kau makan?." Tanya Kyuhyun berjalan menggendong Sungmin. Sungmin mendelikkan matanya tak suka.

"Jangan protes dulu sayang, kau tetap yang paling seksi. Kalau kau bicara satu kata, aku akan mencium mu lagi dan kupastikan kita tidak akan tidur malam ini." Kyuhyun menyeringai melihat ekspresi Sungmin. Mau tak mau Sungmin diam mendengar ancaman suaminya. Tentu saja saja dia tidak ingin menghancurkan rencananya besok pagi hanya karena ia kurang tidur akibat ancaman Kyuhyun.

Tapi Lee Sungmin tetaplah Lee Sungmin, jika mulut tak bisa bicara untuk menjalankan aksi protesnya saat di katai berat badannya bertambah. Tangannya lah yang kini berbicara.

"AWW! YA!YA! Cho Sungmin! Berhenti mencubit leherku!"

.

.

.

TBC

ketemu lagi kita di season tiga,... sorry for typos.

saya lagi berusaha membangunkan mood nulis ff Kyumin saya di tengah kegalauan saya tentang otp beberapa hari terakhir. Capek sih sebenarnya, tapi saya masih gak ada niatan ngibarin bendera putih. saya menyukai Kyumin dengan prinsip, kalo saya ninggalin mereka berarti melanggar prinsip sendiri dong ya?. Yeah, semoga masalah cepat berlalu, dan saya sebenarnya memang tidak terlalu peduli dengan kehidupan pribadi Sungmin yang akhir- akhir di umbar yang bikin heboh TL Sosmed saya.

Btw, saya di hantui lewat PM, pada nanya kapan ff saya yang lain dilanjut.

pertama, saya akan menyelesaikan pengetikkan ff saya terlebih dahulu sedikit demi sedikit. barulah saya posting di blog saya atau di ffn. Kedua,pengetikan semua chapter hampir 70% dan saya ngetiknya kalau ada mood dan ada waktu, hehehe. Jadi terserah saja kalau mau sabar nunggu atau gak mau ya gak apa-apa.

Sekali lagi, ff ini muncul karena saya ingin membangun kembali mood saya dan gak mau terhanyut(?) dalam kesedihan *apadah* kekekek. Semoga chapter pembuka ini tidak failed. Kira- kira berapa banyak review yang masuk yaa..?

RnR?

Sampai jumpa di chapter selanjutnya..

Bye bye.

Pojokpromosi Join On : www. selalukyumin. wordpress. com (not space)