Summary: Naruto mempunyai kekasih, tapi dia mengenalnya hanya lewat situs yang dinamakan Facebook, bagaimana mereka bisa berhubungan?

Pair: SasuNaru slight NejiGaa dan ShikaKiba.

Rated: T

Genre: Romance, humor? o.O

Disclaimer: Masashi Kishimoto

WARNING! EYD berantakan! Sedikit OOC!

Sepertinya DON'T LIKE DON'T READ ini tidak berlaku lagi, baiklah saya kasih kata yang paling bisa dimengerti.

Anda BUTA? Atau memang sengaja DIBUTAKAN? Jika anda tidak menyukai YAOI, BL. Shonen-ai atau Fict Saya! Tolong untuk tidak membacanya, karena mata anda bisa RUSAK! KLIK BACK dan JANGAN BACA!

.

Cerita ini hanya cerita selingan dengan alur yang gaje dan berantakan.

.

,

Normal Pov

Pagi hari yang cerah dan sejuk, serta sinar matahari pagi yang menyinari kota Konoha, tampak begitu indah (?) . masyarakat kota Konoha mulai sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing.

Seperti biasa pemuda pirang yang satu ini. dia terus saja tertidur pulas diatas kasurnya yang empuk sambil terlentang. Bahkan dia tidak menyadari kalau hari ini sudah pagi.

BRAK!

Terdengar suara pintu didobrak lebih tepatnya di buka dengan kasar, hingga pintunya menghantam dinding putih yang ada disebelah pintu itu. Terlihat seorang wanita cantik berdiri di depan pintu dengan aura yang tidak enak.

Namun tetap saja, si pirang satu ini tidak mendengar bunyi suara pintu tersebut. sang ibu langsung mendekati kasur milik si pirang itu. Lalu berteriak.

"NA-RU-TO!" teriak sang ibu dengan suara lantang dan merdu (?). namun si pirang ini tidak mendengar suara ibunya memanggil— err lebih tepatnya berteriak.

"Nyam~ nyam~," si pirang dengan santainya membalikkan tubuhnya yang terlentang, membelakangi ibunya yang sedang berkacak pinggang.

"NARUTO! BANGUN!" kali ini si ibu berteriak lagi dengan suara yang sangat merdu, hingga saking merdunya kaca yang ada dikamar Naruto hampir pecah, meja belajar Naruto hampir patah(?), bingkai yang ada dinding kamar Naruto hampir retak, dan burung-burung yang sedang bernyanyi pun hampir keselek.(Author dibakar). Oke… yang tadi itu cuman bercanda, jangan percaya dengan kata-kata itu karena kalian bisa bunting seketika (lho?).

Back to story…

Si objek alias si pirang yang satu ini, tetap tidak mendengar teriakan merdu dari ibunya yang sedari tadi memanggil dia.

Akhirnya sang ibu pun mulai panas menghadapi anak yang satu ini. dengan perasaan, sang ibu menarik kaki si pirang hingga jatuh menggenaskan(?) dari kasurnya yang empuk.

DUK!

"Ittai~," si pirang itu akhirnya terbangun, karena merasakan bokongnya sakit terkena hantaman keras. Si pirang itu pun duduk dan meringis sambil mengelus bokongnya. Setelah dirasakan bokongnya tidak sakit lagi. dia pun mendongakkan wajahnya menatap sang ibu yang kini menatap si pirang itu.

"Sudah puas tidurnya, Hm?" tanya Kushina dengan nada yang agak marah.

"Huh! Padahal aku lagi mimpi lomba makan ramen, Kaasan menyebalkan!" ucap Naruto kesal sambil menggembungkan pipinya.

Kushina hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu berjalan mendekati meja belajar Naruto dan mengambil sesuatu disana, lalu berjalan lagi mendekati Naruto yang sedang terduduk sambil menatap heran kearah ibunya.

Kushina menyodorkan sesuatu kepada Naruto, dan Naruto menatap heran kepada benda tersebut. bukannya ini— adalah jam wekernya?

"Coba kau lihat sekarang Jam Berapa, hm?" ujar Kushina sambil tersenyum maut, dan menekankan kata 'Jam berapa' itu.

Naruto pun melihat kearah jarum jam di jam weker tersebut. dia diam sesaat, berusaha mencerna perkataan ibunya. Sepertinya otak Naruto sedikit lambat memproses kata ibunya.

Tik.

Tik.

Tik.

Tik.

Siinggg—

"UWAAAH! Sekarang sudah jam setengah 7!" teriak Naruto panik, sambil beranjak dari duduknya lalu pergi kekamar mandi untuk mandi, mengingat dia sudah terlambat masuk sekolah. Kushina yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya dan menghela nafasnya melihat tingkah laku anaknya.

Tanpa berpikir panjang, dia pun keluar dari kamar Naruto, lalu beranjak pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi untuk Naruto. Mengingat suaminya sudah berangkat kerja lebih dulu.

Kita lihat keadaaan Naruto saat ini…

Setelah 10 menit dia mandi, dia pun cepat-cepat memakai bajunya, lalu menyambar tasnya dan pergi kedapur. Terlihat sang ibu sedang asyik mencuci piring kotor di wastafel. Naruto pun langsung menyambar roti isi coklat di piringnya. Lalu meletakkannya di mulutnya.

"Khaashan, Akhhuu Bheranghhkaath yhha…(Kaasan, aku berangkat ya,)" ujar Naruto dengan mulut yang terisi penuh dengan roti. Lalu dia berlari kedepan pintu rumah untuk memakai sepatunya. Kushina pun berjalan keluar dari dapur, dan tepat berada dibelakang Naruto yang sedang mengikat tali sepatunya.

"Hati-hati," ucap Kushina.

"Ittekimasu," Naruto pun membuka pintu tersebut, dan berlari keluar rumah sambil mengunyah roti isi.

"Itterasai."

Naruto Pov

Perkenalkan namaku Naruto Uzumaki, merupakan anak tunggal dikeluarga Uzumaki. Umurku 17 tahun, aku masih kelas 2 SMA, mengingat aku masih kelas 2, aku jadi ingin cepat-cepat lulus, namun sayangnya aku harus menunggu 1 tahun lagi. Err— segitu saja deh perkenalannya. Aku malas memperkenalkan diri. Kemungkinan bukan aku yang malas melainkan author yang satu ini yang sedang malas ngetik. *author digulingin.*

Back to story…

Aku pun sampai juga disekolah ku, mengingat aku sudah terlambat, cepat-cepat aku berlari menuju kelasku yang terletak di lantai 2.

Setelah sampai dikelasku, buru-buru aku membuka pintu kelasku, dan ternyata— gurunya belum ada! Fiuh… aku menghela nafas lega. Murid-murid menatapku heran, tapi aku tidak menghiraukannya. Tiba-tiba ada yang memanggil namaku dengan suara lantang siapa lagi kalau bukan sahabat dekatku— Kiba.

"Oi! Nar!" ujarnya sambil melambaikan tangannya kearahku. Aku pun langsung pergi ketempat dudukku, disana ada Kiba yang menungguku. Dengan cepat aku duduk di sampingnya.

"Tumben kau datang telat? Ada apa nih?" tanya Kiba kepadaku. aku tidak membalasnya, dengan amals aku meletakkan kepalaku di meja.

"Pasti online lagi," ujar salah seorang yang berada didepan bangku tempatku duduk. Seketika aku mengangkat kepalaku, ternyata itu adalah Gaara. Dia sedang menatap kearahku.

"Begitulah," ujarku.

Gaara menghela nafas, "Setidaknya jangan terlalu sering, Naruto," ucapnya lagi.

"Huh! Kau tahu? Aku udah cinta mati yang namanya Facebook!" ucapku kesal.

"Cinta mati sama Facebook atau sama 'dia'?" tanya Kiba dengan nada yang menggoda. Pipiku langsung setengah memerah.

"Huh! Aku dan 'dia' hanya main-main, kami tidak serius!" ucapku lagi.

"Hm? Itu menurutmu? Kalau menurut 'dia'?" tanya Kiba dengan seriusnya. Aku pun mengangkat bahuku, "Ntahlah," ucapku.

Gaara menghela nafas lagi, "Kau tidak boleh mempermainkan perasaan orang, atau kau yang akan kena batunya, lagian… siapa tahu 'dia' menganggapmu serius," ucap Gaara panjang lebar. Membuatku menahan ketawa. Gaara heran, lalu bertanya, "Kenapa?".

"Hahaha… tidak ada, mendengar kau berbicara panjang lebar itu membuatku tertawa," ucapku lagi.

"Mungkin karena sudah terpengaruh oleh 'Neji-senpai', hahaha…" lanjut Kiba sambil tertawa, seketika terlihat muka Gaara yang memerah.

"Urusai!" jawabnya kesal, sambil memalingkan wajahnya.

"Haha… sudahlah, oh ya Nar, apa kau pernah melihat wajah aslinya?" tanya Kiba, kali ini dia penasaran, begitu pula dengan Gaara.

"Hm… belum, malahan aku tidak pernah melihat dia memakai foto wajah aslinya, dia selalu memakai foto animasi, sepertinya dia penyuka warna biru dan hitam, soalnya backgroundnya selalu bewarna biru dan hitam," ucapku panjang lebar. Kiba dan Gaara ber-oh ria.

"Kau tidak pernah bertanya kepada 'dia'? kalau kau ingin lihat wajah aslinya," tanya Kiba lagi.

Aku menggeleng lemah, "Dia selalu menjawab 'Hn'! itu membuatku sebal!" ucapku dengan kesal, ketika membayangkan aku selalu meminta kepada 'dia' ingin melihat wajah aslinya.

"Nomor hp?" tanya Gaara to the point.

"Itu apalagi! Setiap aku meminta nomor hpnya 'dia', selalu saja menjawab 'Hn'! jadi kami tidak pernah tukeran nomor hp, paling-paling kalau mau berbicara dengan 'dia' harus buka lewat Facebook dulu," ucapku lagi.

"Haah… kalian ini pacaran atau tidak sih?" ucap Kiba sambil memijit-mijit keningnya, seakan dialah yang stress.

"Mana kutahu!" jawabku asal sambil cemberut.

"Baiklah… kalau begitu nanti malam, apa kau online lagi?" tanya Kiba. Dan dijawab dengan anggukan dariku.

"Nanti malam kau harus segera menanyakan nomor hpnya," jawab Kiba lagi, diikuti anggukan dariku.

Setelah itu, Kakashi-sensei akhirnya datang juga untuk mengajar dikelas ini, padahal aku masih ingin berbicara kepada Gaara dan Kiba. Tapi… yah sudahlah, Huohoho… apapun yang terjadi… ku kan slalu ada untukmu uuuu… (lah? Kok malah nyanyi).

End Naruto Pov

Normal Pov

Malamnya, setelah habis mandi, Naruto pun duduk dibangkunya, sambil menyalakan laptopnya yang berada dimejanya. Dengan cepat, dia pun membuka situs jaringan social tempat ia sering chatting ataupun updet status.

Naruto pun melirik sebentar kearah jam wekernya, karena dia tidak mempunyai jam dinding dikamarnya, poor Naruto… (Author digetok).

"Jam 8? Haah… kalau jam segini 'dia' belum online, apalagi 'dia' kan kerja, pastinya susah banget. Huh! Siapa suruh gak ngasih tahu nomor hpnya! Dasar baka!" Naruto kesal sendiri, mengingat bahwa kekasih jauhnya tidak pernah mau memberitahu no hpnya.

Walaupun begitu, setidaknya Naruto ingin bertemu dengan 'dia'. Mengingat dia sangat sibuk, hal itu hampir mustahil untuk bertemu. 'dia' sangatlah sibuk dengan pekerjaannya. Tidak mungkin kan Naruto merengek-rengek untuk meminta 'dia' kesini? Yaah… walaupun 'dia' bakal mau menemuinya –mungkin—, tapi tetap saja Naruto yang tidak mau mengganggu pekerjaannya.

'Bahkan dia tidak pernah mengatakan cinta kepadaku, tapi kenapa Dia harus memilihku? Bukannya masih banyak wanita yang cantik diluar sana?' batin Naruto lirih.

Yaah… Naruto sangat bingung dengan kekasihnya— sebut saja dia Sasuke. Yap! Namanya adalah Uchiha Sasuke. Dia tinggal di kota Oto, dan Naruto tinggal di kota Konoha. Naruto sendiri heran, kenapa mereka bisa berstatus kekasih. Walaupun di profil Facebooknya tidak ada berstatus berpacaran dengan Uchiha Sasuke.

Yang tahu Naruto berpacaran, hanya Kiba dan Gaara. Karena mereka senasib. Yaitu menyimpang. Hei! Cinta tidak mengenal gender, bukan? Baru-baru ini ada berita tentang laki-laki menikah dengan perempuan yang diketahui bahwa ternyata dia seorang laki-laki, hebat bukan? (Reader: kok malah jadi curhat? -.-).

Hahaha… sampai lupa! Oke back to story…

Naruto sendiri tidak tahu, kenapa Sasuke bisa sampai tertarik dengannya, bahkan foto-foto Naruto yang asli pun, hampir semuanya di like oleh Sasuke.

Memang sih menurut Naruto ini aneh, bahkan dia hanya menganggapnya sebagai sahabat. Tapi anehnya, hatinya tidak ingin berpisah dengan Sasuke, apalagi putus. Apakah ini yang dinamakan cinta? Bukan dina-makan-cinta, oke. jangan salah mengartikan! Mana ada dina-makan-cinta, yang ada dina-makan-nasi goreng. Itu baru betul. Udah ah! Basi! Banyak bacot nih! (reader: lu memang banyak bacot!).

Back to story –again—.

Naruto Pov

Akhirnya, aku pun niat juga membuka Facebooknya, saat di buka, langsung ada 4 permintaan teman, 1 pesan masuk, dan 5 pemberitahuan.

Sekarang ini, aku fokusnya kepada 1 pesan masuk, akhirnya dia membuka pesan tersebut, dan mengabaikan yang lain.

Dan ternyata dari Sasuke, Yang isinya…

(tanpa judul)

Sparky Duck's 05 apr 11:23 AM

Dobe?

'OMG! Pesan apa itu? Hanya 'Dobe' saja? Benar-benar pelit kata! huh!' batinku.

Akhirnya dengan kesal, aku membalas pesan tersebut.

Kitsune Orange 06 apr 08:14 PM

Apa teme? jangan ngirim pesan yang singkat-singkat kenapa! Sekali-kali ngirim pesan tuh yang panjang!

Sesudah aku balas, akhirnya aku pun membuka pemberitahuannya, dan mengonfirm pertemanan. Sekali-kali aku mengupdet status ataupun ikut-ikutan koment di status orang lain.

Cukup 10 menit, ada 1 pesan masuk yang datang, segera aku buka isi pesan itu.

Sparky Duck's 06 apr 08:25 PM

Hn, kau sedang online?

Setelah membaca itu, aku baru tahu kalau obrolanku sengaja ku offline kan. Jadi sekarang dia sedang online?

Cepat-cepat aku buka obrolanku, lalu aku pun diam sebentar.

Tidak berapa lama, muncullah Sparky Duck's a.k.a Sasuke di obrolan Naruto, dan langsung memanggilnya.

Sparky Duck's: Hey.

Dengan cepat, aku pun membalas.

Kitsune Orange: Apa?

Sparky Duck's: sedang apa?

Kitsune Orange: chatting. How about you? :p

Sparky Duck's: nothing.

Aku pun sweatdrop ketika melihat kata-kata dia yang super duper pendek! Huh! Dasar irit kata!

Kitsune Orange: jangan pelit kata, teme!

Sparky Duck's: Hn.

Kitsune Orange: oke, baiklah… tumben-tumbenan jam segini online? Bukankah jam segini kau masih dikantor untuk kerja?

Sparky Duck's: Hhh… memang, tapi kau tahu kan, Apa pekerjaanku?

Ups! Aku lupa! Kalau pekerjaan dia hanyalah memerintah bawahannya. Apalagi dia dan kakaknya adalah penerus perusahaan Sharikyou Chorp.

Kitsune Orange: ups! Sorry, I'm Forget. :p

Sparky Duck's: Hn, dobe.

Kitsune Orange: hehehe… pis! :D

Sparky Duck's: Hn, bagaimana sekolahmu?

Kitsune Orange: Biasa aja, :0 , gak ada yang menarik. Apalagi tadi aku hampir terlambat, (-_-") .

Sparky Duck's: Haah… dobe.

Kitsune Orange: Temeeeee! X(

Dia ini benar-benar menyebalkan! Hm… aku jadi ingat perkataan Kiba, apa sebaiknya aku minta nomor hapenya ya? Ah sudahlah! Lebih baik aku tanya saja.

Kitsune Orange: Ne, teme… umm… boleh aku minta nomor hapemu? (-/).

Kira-kira di kasih atau tidak ya?

End Naruto Pov

Sasuke Pov

Haaah… ini sudah yang keberapa kalinya dia ingin meminta nomor hapeku. Kalau ku kasih, apa dia tidak akan mengganggu pekerjaanku ya? Apalagi aku jarang memegang handphone ku.

Sebaiknya aku balas saja,

Sparky Duck's: Untuk apa?

Belum lama itu, dia membalasnya.

Kitsune Orange: err… sekedar untuk mengobrol, boleh kan? Aku juga belum pernah melihat wajahmu, padahal aku ingin sekali melihat ataupun— bertemu denganmu.

Tiba-tiba saja, Aniki ku masuk keruanganku untuk memberitahukan sesuatu hal penting, mungkin.

"Ada apa?" tanyaku ketus. Karena dia sudah menganggu waktuku dengan Dobe.

"Sekedar informasi, otouto… Hyuuga Chorp, mau bekerja sama dengan kita, dan itu adalah kesempatan kita untuk memajukan perusahaan kita. Bagaimana kau mau ikut?" tawar Itachi kepadaku. aku pun berpikir sebentar.

"Hm? Baiklah, kapan?"tanyaku. Itachi tersenyum lalu menjawab, "5 hari lagi,"

"Hn, Where?" tanyaku lagi. Itachi pun menjawab pertanyaanku. Dan… seketika itu, sepertinya aku mempunyai rencana yang menurutku agak jahat.

End Sasuke Pov

Naruto Pov

Ugh! Kenapa sih dia lama sekali balasnya? Apa jangan-jangan dia mikir-mikir dulu untuk ngasih nomornya ke aku? Cih! Masa dia tidak percaya dengan kekasihnya sendiri! Tunggu dulu? kekasihnya? Arrgh! Sepertinya aku benar-benar serius dengannya, benar apa kata Gaara. Argh! Sudahlah! Lebih baik hubungan ku seperti ini saja.

Lalu aku melihat kearah chattinganku. Dan ternyata si teme itu sudah membalasnya.

Sparky Duck's: Sepertinya tidak.

Aku pun langsung mengerang kecewa. Sudah kuduga, dia tidak akan pernah mau memberitahukan nomor hapenya. Huff… apa mungkin hanya aku yang serius?

Kitsune Orange: oke.. no problem, :)

Sparky Duck's: Hn, kau bersekolah di KHS kan?

Kitsune Orange: ya, tentu saja, kau bisa lihat sendiri di info ku, memangnya ada apa?

Sparky Duck's: nothing, kalau begitu aku Offline dulu.

Haah… bahkan dia tidak pernah mengatakan cinta kepadaku.

Kitsune Orange: baiklah… :) , oyasumi, teme. ^^ ...

Cukup begini saja, aku sudah bahagia.

Sparky Duck's: Hn.

Sparky Duck's is offline now.

Padahal aku ingin sekali menjawab 'Love you' kepadanya. Tapi mana mungkin hahaha… Sudahlah, lebih baik aku tidur saja.

End Naruto Pov

.

.

TBC?

A/N: gomeen… kalau gaje ceritanya, ini hanya cerita selingan gara-gara Cat's revolution lama updetnya… ^^, daripada pink kena terror, lebih baik pink bikin fict dulu… ^^ , ohya! Cerita ini berdasarkan pengalaman pink, XD. Walaupun gak semuanya terjadi sih, hehehe… dan cerita ini hanya 2 chap, (mungkin) tapi setidaknya hanya 2 chap! *maksa*.

Para reader yang baik pasti akan mereview cerita yang ia baca *digeplak karna sok bijak* oke-oke-oke hahahha…

AKHIR KATA…

Review or Flame? o.O

Hanya menerima Flame yang membangun. ^^