GLOWS OF THE SUN

OoOoOoOoOoOoOooOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoO .

** Sekuel NaruHina**
Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto Love Story Of Naruto and Hinata

Warning : Fic ini penuh ketidak sempurnaan terutama dalam EYD dan tanda baca.

"Semua kejadian dalam chapter ini hanya karangan Author semata tidak ada kepentingan apapun selain untuk kepentingan hiburan semata"

Bacalah sampai akhir, baru jika merasa ini mengecewakan dengan jumlah review yang tidak sesuai dengan isinya yang hancur, mohon bantuannya.

Chapter 1

Semburat pagi mentari perlahan menembus celah jendela kamar seorang gadis muda berusia 17 tahun. Seperti biasanya gadis itu terbangun tepat pukul 6 pagi, bangun dari ranjangnya dan pergi kearah kamar mandi selama setengah jam lamanya ia selesai dari mandinya kemudian ia melangkahkan kakinya kearah tas yang sudah disiapkannya malam tadi untuk dibawa ke sekolahnya memakai sepatu kets. Setelah semuanya rapi dan siap ia melangkah turun ke lantai bawah untuk sarapan pagi yang telah disiapkan ibundanya. Setelah itu ia berangkat bersama adik kesayangannya menggunakan motor maticnya meski sebenarnya sebuah mobil sudah tersedia bagi dirinya dan adiknya tetapi dia memilih mengendarai motornya bersama adiknya karena ia berpikir untuk mandiri agar tidak merepotkan kedua orang tuanya. Sekolahnya dengan sekolah adiknya berdekatan hanya berbeda tingkatan, ia duduk dibangku SMA kelas XI IPA 1 dengan predikat siswa berprestasi dan adiknya duduk dibangku SMP kelas VII C prestasinya tidak jauh berbeda dengan kakaknya namun sedikit berbeda dengan kepribadian kakaknya. Tak jarang banyak orang yang mengidolakannya karena kesempurnaan yang dimilikinya membuat siswi SMA yang bernama Hinata Hyuuga, ya dia adalah tokoh utama dalam cerita ini dengan kepribadiannya yang cukup bertolak belakang dengan teman-teman lainnya ia seorang gadis yang patuh, pendiam, pemalu, santun, hormat, pandai, rajin, suka membantu orang, dan kebaikan lainnya saking sikapnya yang sangat penuh kebaikan.

Kebanyakan dirinya selalu dimanfaatkan oleh teman-temannya, terlebih karena dirinya terlahir dari kedua orang tua yang kaya raya pemilik perusahaan besar Hyuuga Corp serta berdarah ningrat, dan wajah cantik nan ayu dengan tubuh tinggi semampai rambut hitam keunguan serta kulitnya yang putih bersih dan bibirnya yang mungil namun menggoda tak aneh bila banyak pria yang meliriknya. Seragam sekolah yang berjas cocok dipakainya rok yang sepanjang 20 cm dengan kaus kaki sepaha menutupi kulitnya yang putih dan sepatu kets dipakainya. Hari ini adalah hari pertama ia masuk sekolah setelah libur panjang, saat akan memasuki gerbang sekolah ia disambut oleh sahabatnya yaitu Tenten, Ino dan Sakura. Mereka semua adalah anak dari orangtua mereka yang terbilang sukses tapi sayang sekali bagi Sakura karena usaha yang dirintis ayahnya dalam keadaan krisis. Tapi mereka tak mempedulikan status sosial teman-temannya karena mereka menganggap solidaritas paling utama. Memasuki ruangan kelas sedikit membuat mereka kaku, tetapi mereka mulai menyesuaikan diri mereka. Hinata duduk dibangku terdepan, depan papan tulis bersama Tenten sedangkan Sakura dan Ino dibelakangnya.

Mereka sibuk bercerita tentang pengalaman liburan mereka kecuali Hinata yang hanya diam mendengarkan. Bel masuk telah berbunyi bersamaan dengan itu Miss Kurenai Yuhi memasuki kelas hendak mengajar pelajaran Biologi.
"Selamat pagi anak-anak lama tidak bertemu" sapa guru Biologi itu. "SELAMAT PAGI MISS LAMA TAK JUMPA" sahut anak-anak sekelas.

Baru saja guru Biologi itu hendak membuka bukunya, tiba-tiba Hatake Kakashi sensei selaku wali kelas kami masuk ke kelas kemudian tersenyum menyapa dan meminta ijin untuk berbicara setelah Miss Kurenai menyetujui barulah guru bermasker itu mengeluarkan pidatonya, sampai kepada pemberitahuan tentang akan adanya seorang murid baru. Semua murid bertanya-tanya tentang siapakah murid baru tersebut terkecuali Hinata yang hanya cuek dan lebih memilih membaca buku daripada harus memikirkan hal yang tak penting. Setelah Kakashi sensei mempersilakan masuk, tapi yang ada malah keheningan karena murid itu belum juga masuk. Untuk mengalihkan pembicaraan Kakashi sensei berkilah bahwa murid itu masih diruangan kepala sekolah, Tsunade Senju.
Selama setengah jam mereka menunggu akhirnya datanglah anak laki-laki berambut kuning beriris biru berwarna kulit tan dengan senyuman khasnya, senyuman lima jari. Setelah itu murid-murid didalam kelas banyak berpendapat yang berbeda-beda ada yang inilah itulah dan lainnya.

Kemudian Kakashi sensei menyuruh murid baru itu memperkenalkan diri,
"Untuk itu dipersilahkan untuk memperkenalkan diri" suruh Kakashi.

Murid itu mengangguk lalu memperkenalkan diri "Moshi-moshi, perkenalkan namaku Naruto Uzumaki salam kenal semuanya mohon bantuannya ya, arigatou"

Semua murid membalas salam kenal dari murid baru itu. "Baiklah Uzumaki-san silahkan duduk dibangku yang masih kosong" pinta Kakashi sensei lalu pamit untuk undur diri dan pergi keluar.

Kurenai sensei menyapa Naruto dengan hangat "Selamat datang Uzumaki-san dalam kelasku, silahkan duduk disebelah kanan Hinata-chan." sambil tersenyum ramah.

"Hai, arigatou sensei" jawab Naruto dengan senyum lima jarinya.

Hinata yang sedari tadi mendengar Kurenai sensei hanya mendelik saja lalu kembali ke buku yang sedang dibacanya, Naruto yang akan duduk sekilas melihat Sakura yang sedang tersenyum kepadanya tepatnya kesebelahnya Naruto yaitu Sasuke, Naruto membalas senyum Sakura tanpa ia ketahui bukan kepadanya karena hal itu adalah awal dari Naruto mulai menyukai Sakura padahal Sakura sudah lama menyukai Sasuke. Ketika duduk dikelas mengikuti pelajaran kurenai sensei sesekali Naruto melihat-lihat wajah teman barunya itu, semuanya memberi senyuman kepadanya kecuali orang yang disebelahnya Sasuke Uchiha dan Hinata Hyuuga.

Kesan pertama Naruto kepada Sasuke adalah dingin, karena itu Naruto memulai pertemanan kepada Sasuke meski harus bersusah payah. Tapi yang dia sayangkan adalah terhadap gadis yang disamping kirinya, Hinata entah kenapa merasa dicuekan oleh gadis ningrat itu, dan itu membuat Naruto pertama kali tertarik dengan sikap seorang gadis Hyuuga yang menurutnya aneh. Setelah pelajaran Kurenai sensei selesai disambung oleh jam istirahat semua murid berhamburan keluar kelas untuk menyegarkan pikiran mereka. Ino mengajak Hinata keluar tapi Hinata menolak, ditinggalah nona itu oleh teman-temannya, entah kenapa perasaan Hinata kali ini sedang buruk dan hanya ingin diam. Sampai orang disampingnya, Naruto memulai pembicaraan,

"Hei, kamu Hinata-chan bukan? " Hinata hanya mengangguk tanpa menoleh kearah sang penanya.

"Boleh aku meminta bantuan?" Naruto sedikit gugup dengan orang yang diminta bantuannya, takut dia akan ditegur, karena itu Naruto mendekat ke bangku Hinata.

Tapi saat Hinata hendak melirik kearah orang yang meminta tiba-tiba wajahnya berubah merah saat ia temui wajahnya berhadapan dengan wajah anak laki-laki. Sontak membuat Hinata terkejut lalu menjawab dengan gugup,

"A-ano ma-u min-ta ban-tua-n a-pa?" Lalu menundukkan kepalanya. Naruto yang mendengar suara Hinata yang gugup dan menundukkan kepala membuat Naruto canggung. Tapi perasaan canggung itu ditepisnya.

"Boleh tidak kamu temani aku keliling sekolah ini, soalnya aku belum tau dan kenal dengan sekolah ini." Hinata semakin menundukkan kepalanya mencoba menahan guncangan batinnya yang tidak ia ketahui, tapi jiwa dalam dirinya meminta untuk tidak menjadi seorang pengecut lalu ia angkat wajahnya memandang orang yang meminta bantuan, dengan gugup ia menjawab

"A-pa? ! bo-leh tapi kenapa harus a-ku?" Jawabnya setengah terbata.

"Entahlah aku hanya mau kamu, mau tidak?" Ajak Naruto, dengan cengiran khasnya Naruto merasa bingung pada kepribadian gadis itu.

Mendengar ajakan Naruto tiba-tiba tanpa ia sadari kepalanya mengangguk padahal dirinya sangat malu karena ternyata murid baru yang berada didepannya ini sangat tampan menyesal telah mencuekan perkenalan tadi. Dalam hati Naruto bergumam pandangannya tak berhenti pada Hinata, 'Ternyata kalo dilihat-lihat gadis ini manis juga ya, tapi sayang aku belum mengenalnya lebih jauh. Lain kali aku akan mencari tahu.' Karena merasa diperhatikan, juga malu karena itu ia menundukkan kepalanya dengan pipi yang merona lalu menyadarkan Naruto yang tengah memandangnya,

"A-no Uzumaki-san kenapa kamu memandangi aku terus katanya mau keliling sekolah." Naruto tersadar dan megalihkan pandangannya kearah luar tanpa ia sadari juga perasaanya berubah agak canggung tapi bukan Naruto namanya jika kalah oleh rasa canggung,

"He he he iya yah, kalo begitu ayo pergi." Hinata terkejut karena tangannya digenggam oleh Naruto ada rasa senang, tapi malu akhirnya ia mengikuti langkah besar Naruto dengan kaki kecilnya. Saat berkeliling hanya keheningan yang menemani mereka hingga Naruto memulai pembicaraan.

"Ehm jadi menurutmu bagaimana bersekolah di SMAN 1 Konoha Hinata-chan?" "A ku senang sekolah disini, kebanyakan aku menghabiskan waktuku disini." Melihat Hinata yang tersenyum tulus membuat hati Naruto bergejolak. Tak lama timbul banyak pertanyaan yang ada dalam pikiran Naruto, tapi ia mencoba memilih pertanyaan yang baik "Memangnya apa saja yang Hinata-chan lakukan disekolah?" Hinata menatap sebuah tempat yang sangat ramai dikunjungi oleh para siswa

"A-ku banyak kegiatan tambahan seperti les 3 bahasa asing, mipa dan olahraga ringan sesekali pergi ke perpustakaan untuk menenangkan diri." Ucap Hinata, mulai terbiasa dengan Naruto.

"Jadi kau tak pergi ke kantin?" Telunjuk Naruto menuju kearah kantin yang sedang dilihat Hinata juga.

Hinata menghela napas "Tentu saja aku pergi ke kantin tapi itu juga jika aku mau. Mau aku antar ke kantin Uzumaki-san?"

"Baiklah, lagi pula sekarang aku sedang lapar." Naruto sangat bersemangat, mengingat kantin kan tempat yang mempunyai banyak makanan. Hehehe.

Mereka berjalan menuju kantin, semua orang melihat kearah mereka berdua dan banyak pendapat mengenai mereka. Ino, Sakura, dan Ten ten menyapa Hinata, sementara Naruto pergi memesan makanannya.

Ino sahabatnya yang genit menggoda Hinata "Ada apakah dengan Hinata tiba-tiba ke kantin bersama Uzumaki-san itu?" Sambil mengedipkan satu matanya.

"Apaan Ino, aku cuma membantu dia untuk mengenal sekolah ini." Jawab Hinata tergesa-gesa.

Setelah menjawab sindiran Ino Hinata lalu duduk, disana Hinata hanya diam walaupun teman-temannya banyak bertanya padanya.

Lalu tak lama Hinata beranjak dari kursinya dan pergi dari kantin "Maaf teman-teman aku pergi dulu yah." Dengan senyum dibuat-buat, temannya hanya mengangguk paham.

"Sepertinya dia sedang bad mood, iya kan Tenten?" Gumam Sakura

"ya mungkin, sikapnya tidak tetap tapi dia teman baik kita bukan." Seru Tenten sambil menyeruput jus apelnya.

"Kita kan selalu mengerti Hime, nanti malam kita jalan yu!" Sahut Ino yang sangat bersemangat kalo urusan jalan.

"Iya iya nanti aku beritahu Hime" jawab Tenten singkat. Naruto yang sudah selesai memesan, menaruh makanannya dimeja Ino, Sakura, dan Tenten

"boleh aku duduk disini" pinta Naruto sambil melihat satu-satu ke mereka

"ya lah duduk saja" jawab Tenten santai.
"Kenapa kalian mau berteman dengan Hinata-chan yang aneh itu?" Tanya Naruto sambil mengunyah ramen yang ada dimulutnya. Jengkel dengan pertanyaan Naruto, Tenten angkat bicara "jaga ucapan anda tuan Uzumaki, kau cuma tak mengerti Hime jadi jangan sembarang bicara." Dengan santai Naruto menjawab "memangnya dia itu siapa aku tak tahu?"
"Kau itu bodoh atau tolol sih, biar aku jelaskan! Hinata teman kami sejak kecil kita selalu sekolah ditempat yang sama, bermain bersama dan kegiatan lainnya. Tapi sikap dia sedikit beda dari kami, dia itu pendiam, ramah, pandai, suka membantu, sikapnya yang sering berubah-ubah itu sudah biasa bagi kami. PAHAM." Ino memberi penjelasan dengan sangat rinci. Melihat temannya seperti itu membuat Sakura tertawa kecil dan itu membuat Naruto senang melihat Sakura tertawa tapi Naruto belum mengerti juga hingga menghentikan acara menyantap ramennya "ya mungkin begitu aku mengerti tapi kenapa kalian memanggilnya Hime memangnya dia siapa?" Kali ini Sakura yang angkat bicara

"Uzumaki-san kau sendiri tahu kan kalo Hime adalah panggilan kehormatan untuk gadis keturunan ningrat dan semacamnya" Naruto memperhatikan Sakura yang sedang menjelaskan

"ya aku tahu itu Sakura-chan, apa dia keturunan ningrat?" Sakura mengangkat satu alisnya dan melanjutkan pembicaraan "ya bisa dibilang begitu, kamu lihat saja marganya 'Hyuuga' kan" Naruto mengangguk mengerti.

Bel masuk telah berbunyi semua siswa kembali ke kelasnya masing-masing. Hinata yang sedari tadi berada dikelas membaca buku tak sadar teman-temannya sudah berada di dekatnya. "Hime kamu tidak makan?" Tanya Tenten perhatian. Sebelumnya sikap Tenten yang terlalu perhatian pada Hinata karena saat Tenten dan yang lainnya berkunjung kerumah Hinata, pada waktu itu dirumah Hinata ada kakak sepupunya Neji Hyuuga dan saat itulah Tenten bertemu Neji untuk pertama kalinya, membuat Tenten suka kepada Neji sampai sekarang ini, Tenten masih berhubungan dengan Neji lewat pesan.

"Oh Tenten kalian sudah kembali, tidak aku sedang tidak nafsu. Arigato gozaimashita" Tenten tersenyum mengerti lalu memberitahu Hinata tentang jalan-jalan nanti malam.

"o ya hime nanti malam Ino mengajak kita jalan, kamu ikut enggak? Ikut ya." Tenten sedikit memaksa akhirnya Hinata mengangguk setuju.

Iruka sensei memasuki kelas dan tanpa basa basi langsung memberikan tugas berkelompok matematika 100 soal membuat semua murid menelan ludah mereka. Tidak untuk Hinata dan temannya, mereka mengerjakan soalnya dengan santai dan kerjasama. Naruto bersama Sasuke, Lee, dan Shikamaru mengerjakan soal dengan malasnya. Karena waktunya tidak cukup tugasnya dikerjakan diluar jam sekolah sampai minggu depan. Karena waktunya pulang semua siswa keluar kelas dan pulang kerumahnya masing-masing termasuk Ino, Sakura, dan Tenten yang dijemput oleh mobilnya masing-masing. Sebelum pulang mereka berdiskusi untuk mengerjakan tugas Iruka sensei dirumah Sakura.

Hinata hanya mengantar temannya sampai gerbang lalu kembali ke kelasnya, Naruto yang masih berada dikelas sedang mengerjakan tugas bertanya pada Hinata "Hime kenapa belum pulang?" Hinata yang mendengar dirinya dipanggil'Hime'sedikit kaget tapi sempat menjawab "aku ada pelajaran tambahan" langsung terdiam, Naruto mengerti dan kembali mengerjakan tugasnya. Setelah keheningan menghilang karena kedatangan gadis SMP yang menghampiri Hinata sambil memanggil kakaknya, "oneechan belum pulang, ayo kita berangkat sudah terlambat" dan itu adalah Hanabi adiknya Hinata. Hinata menjawab Hanabi dengan lembut, "iya Hanabi, mari" berdiri dari kursinya hendak beranjak keluar kelas tapi terpotong oleh suara Naruto, "Hime pulang dengan apa, dijemput?" Hinata tersenyum lalu menggelengkan kepalanya, melainkan Hanabi yang menjawab "neechan mengendarai sepeda motor bersama aku, kakak."

"Oh baiklah silakan, gomen sudah mengganggu" Naruto mengangguk dan menyuruh pulang, Hanabi nyengir lalu berkata "hai, arigato!"
Hinata dan Hanabi berangkat ke tempat les mereka dan pulang sore hari. Setiap harinya mereka pulang sore, sisanya dihabiskan dirumah untuk istirahat.

TBC

Semoga perbaikannya lebih baik dari yang pertama, author sangat berterima kasih sama para reader atas saran dari reviewnya, dan jujur saja author merasa senang.
*Terimakasih Sudah Mau membaca*