Fearless

Disclaimer: Masashi Kishimoto owns Naruto forever

Fearless©selaladrews

Pairing : SasuSaku

Rated: T

.

.

.

Summary:

Aku takut akan semua hal. Aku takut akan semua orang. Aku takut tersakiti. Aku takut merasakan kehilangan. Aku takut. Aku akan selalu takut. Tapi kau datang di saat yang tepat. Semua rasa takutku seakan sirna oleh kehadiranmu.

Chapter 1:

I'm Glad You Came

.

.

.

.

.

Konoha High School

6.00 am

Sepi. Itulah yang ia rasakan. Gadis bermata emerald itu datang terlalu pagi di hari pertama masuk sekolah. Tidak ada satu murid pun yang sudah datang sepagi ini. Hanya ada tukang kebun yang sedang mengerjakan tugasnya.

"huff," gumamnya.

Setelah menunggu beberapa menit, murid-murid mulai berdatangan. Sakura memperhatikan murid-murid lainnya yang mempersiapkan alat-alat sekolah untuk menyambut semester baru.

Sakura duduk sendirian di taman sekolah sembari menunggu bel masuk kelas berbunyi. Ia melihat sesosok laki-laki tampan berkulit porselen dengan mata obsidiannya yang indah berjalan menuju dirinya. Degup jantungnya seakan berpacu seperti lomba pacuan kuda yang pernoh ditontonnya di televise bersama ayahnya.

"Tou-san, Kaa-san," tiba-tiba ia bergumam kepada dirinya sendiri.

Wajar saja, karena sudah 10 tahun ia menjadi anak yatim-piatu. Hal ini mengingatkan kembali Sakura pada kejadian tragis yang menimpanya saat ia masih berusia 6 tahun. Melihat kematian orangtuanya di depan matanya sendiri.

"Hiks..hiks.."

Air mata Sakura mengalir sejadi-jadinya seakan membentuk alirannya sendiri. Air matanya bagaikan air bah yang tidak dapat ia tahan.

Sasuke yang berencana hanya melewati taman tiba-tiba menghentikan langkahnya karena mendengar suara isak tangis yang sangat akrab ditelinganya. Hatinya seakan tertusuk ribuan pisau mendengarnya. Ia menoleh kebelakang dan melihat sesosok siluet mungil. Ia melihat gadis berambut bubble gum yang menawan itu. Ia menautkan kedua alisnya. Ia merasa pernah bertemu gadis itu, ya, gadis itu adalah Haruno Sakura, gadisnya, miliknya.

"Hey, apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Sasuke dengan nada suara yang sangat lembut, dengan nada yang hanya digunakannya pada saat berbicara dengan Kaa-sannya saja.

Gadis itu mendongakkan kepalanya, kemudian menunduk lagi. Justru ia menangis lebih keras. Sasuke yang melihatnya pun merasa bersalah. Ia memposisikan tubuhnya setengah duduk agar tingginya sejajar dengan gadis manis itu.

Sasuke menyentuh pipi Sakura dengan sangat lembut. Menghapus air mata Sakura menggunakan ibu jarinya.

"Kau tidak apa, hn?" Tanya Sasuke

"…"

Yang ditanya hanya diam saja.

Sasuke bersandar di pohon sakura yang sedang bermekaran di sebelah Sakura.

"Kau tahu, kau ini aneh. Aku belum mengenalmu, tapi first impression yang aku rasakan padamu adalah aneh. Biasanya gadis yang aku temui sebelumya selalu berteriak sekencang-kencangnya saat aku melihat wajahnya sebentar saja. Tapi kau tidak,"

Ucap Sasuke panjang lebar. Sasuke berani bersumpah baru kali ini seorang Uchiha sepertinya memulai pembicaraan dengan panjang lebar seperti ini.

Sakura mendongakkan kepalanya, memasang wajah tidak mengerti.

'Siapa dia?' gumamnya dalam hati.

Sasuke memposisikan tangannya untuk berjabat tangan. Tentu saja Sakura menyambutnya dengan senang hati karena Sasukelah yang pertama kali mengajaknya berkenalan.

"Uchiha Sasuke,"

'Dia seorang Uchiha rupanya,'

"Sa-sakura, Haruno Sakura,"

"Sakura?"

Sasuke berusaha menyembunyikan mimic kagetnya. Dan menggantikannya sebagai sebuah senyuman tpis yang tidak bisa dilihat oleh siapapun.

Teng… teng… teng…

Bel masuk kelas berbunyi, Sakura segera beranjak dari tempat duduknya. Sasuke meraih tangan Sakura, kemudian berkata,

"Senang bertemu denganmu,"

Yang ditanya hanya tersenyum tulus. Dan hal itu sukses membuat darah Sasuke berdesir, tetapi apa gunanya Uchiha kalau tidak ber-ego tinggi, eh?

Kelas XA

Tap

Tap

Tap

Terdengar suara langkah kaki. Sudah pasti itu Kakashi-sensei, pikir Sakura.

Ternyata benar dugaannya, Kakashi-sensei datang diikuti oleh seorang lelaki dengan mata obsidiannya yang tajam dan rambut mencuat ke belakang seperti pantat ayam.

Sakura membelalakkan matanya. Bukankah itu anak Uchiha yang ada di taman tadi? Pikirnya.

"Anak-anak, dia adalah murid baru pindahan dari Amerika. Baiklah, Uchiha, kau bisa perkenalkan dirimu." Ucap Kakashi-sensei dengan nada memerintah.

"Aku Uchiha Sasuke dari Pensylvania, Amerika Serikat. Aku pindah ke sini karena urusan orang tua."

'dan karena aku ingin bertemu denganmu, Sakura,'

"Baiklah, mari kita carikan tempat duduk untukmu. Hm,"

Kakashi menyisir pandangannya ke seluruh kelas. Dan pandangannya berhenti di bangku Sakura. Tentu saja, Sakura duduk sendirian karena tidak ada satu pun anak yang ingin duduk dengannya.

"Aa, kau bisa duduk di sebelah Sakura-chan," ucap Kakashi sembari menunjuk bangku Sakura.

Tubuh Sakura menegang. Kenapa? Kenapa harus dia? Jantungnya berdetak lebh cepat daripada biasanya.

'UGHHH! Sial! Kenapa harus aku?' umpatnya dalam hati.

Sasuke menyeringai. Ia gemas melihat pipi Sakura memerah seperti tomat, buah kesukaannya.

Sasuke berjalan menuju bangku Sakura diikuti tatapan kagum para gadis yang ada di kelas itu. Kakashi-sensei memulai pelajaran biologi. Seperti biasa, Ia memberikan soal-soal kepada muridnya. Pada saat Icha Paradise.

Sakura melirik Sasuke yang mengerjakan soal-soal itu dengan lihai dan cepat.

'Ternyata Uchiha itu pntar juga,' pikir Sakura dalam hati.

Teng..teng..teng

Sakura masih terus memikirkan kata-kata Sasuke saat bertemu di taman. Dia lelaki yang menjengkelkan tapi manis juga rupanya.

'Tidak, tidak, tidak. Aku tidak boleh memikirkan si pantat ayam itu! BAKA! Tidak mungkin! Aku tidak boleh menyukainya!' bentak Sakura pada dirinya sendiri

Sasuke yang masih ada di kelas melihat adegan itu kemudian tersenyum tipis kemudian beranjak ke taman, Ia akan menemui sahabat pirangnya.

'Aku sudah menemukanmu, Sakura, dan aku tak akan pernah melepasmu,'

.

.

.

.

.

.

~TBC~

Author's Area:

Arhhhhh! Gimana nih menurut readers dan senpai-senpai semuanyaaa? T.T akhirnya fict ini saya publish jugaaa…. Maaf kalau EYD nya masih amburadul dan alurnya terlalu cepeet. Ngomong-ngomong ini fict pertama saya ._. #siapa yang nanya woi? Hehehe… saya masih perlu review berupa saran, masukan, dan kritik yang membangun.(syukur kalo ada yang fave atau follow^^) jadi gimana nih senpai-senpai?

Keep or Delete?

Mohon bantuannya.. ^^