Tittle : Unspeakable Secret

Author : Alkey PCY

Main Casts : Kim Jongin, Do Kyungsoo, Song Mino

Other Casts : Oh Sehun, Lu Han, Byun Baekhyun, Do Hanbin, Byun Taehyung, Park Chanyeol, and others

Genre : Romance, Hurt/comfort , genderswitch(GS)

Sebuah rahasia yang tidak bisa ia katakan diawal membuatnya kehilangan seseorang yang berarti dalam hidupnya. Jongin hidup diantara puing-puing penyesalan. Ia baru mengerti saat kisah cintanya terhenti, dan baru berfikir saat semuanya benar-benar berakhir.

.

.

.

Unspeakable Secret

Chapter 1

Happy Reading^^

.

.

.

Jongin nampak gelisah dalam tidurnya. Tubuhnya basah oleh keringat-dingin. Ia menggigil dibalik selimut tebal miliknya. Kepalanya terasa berdenyut-denyut saat visual wajah seorang gadis yang menatapnya datar dengan mata indahnya yang nampak kosong. Gadis yang hanya diam tanpa memberi respon setelah ia memberi penjelasan kenapa ia harus mengakhiri hubungan mereka.

"Taemin hamil, Aku akan menikahinya setelah bayinya lahir. Maafkan aku"

Jongin semakin gelisah saat bayangan itu semakin jelas. Raut wajah datar dari gadis cantik yang ia cintai. Benar-benar datar seolah ia sudah mati rasa. Mati rasa karena mungkin Jongin sudah terlalu sering menyakiti hatinya.

Gadis itu mundur perlahan tanpa mengatakan apapun. Untuk terakhir kalinya ia menatap mata Jongin dalam. Jongin dapat melihat dengan jelas jika mata yang nampak kosong itu sebenarnya menyimpan luka yang teramat dalam meski gadis itu mencoba menutupinya dengan sempurna. Jongin tidak bisa melakukan apapun saat gadis itu berbalik dan pergi begitu saja. Ia hanya bisa berdiri diam seperti orang bodoh. Menyaksikannya pergi semakin menjauh sampai menjadi titik kecil dan menghilang dari pandangannya.

"KYUNGSOO~YAAA" pekiknya meski sedikit tercekat.

Kenangan pahit yang menjadi penghias mimpinya itu berhasil memaksa kelopak matanya terbuka lebar-lebar. Jongin terbatuk dan nafasnya tersengal-sengal. Keringat semakin membanjiri tubuhnya. Tangan kanannya terulur menggapai gelas berisi air putih di nakas.

Jongin meminum air dengan tangan gemetar. Ia menghirup nafas panjang untuk mengisi paru-parunya yang terasa sesak. Nafasnya masih tersengal meski detak jantungnya mulai kembali normal. Jongin bangkit perlahan dan mendudukan diri di atas ranjang. Ia menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang dengan mata yang kembali terpejam. Pikirannya kembali mengingat kejadian enam tahun silam, membuat perasaannya kembali dipenuhi dengan rasa bersalah yang selama ini terus menghantui. Perasaan bersalah yang sangat menyesakkan sehingga membuatnya terasa sulit bernafas setiap saat.

Tapi bagaimana pun juga, Jongin selalu menikmati keadaannya yang seperti sekarang. Meski dadanya seperti terhimpit oleh ratusan kilo batu tapi setidaknya ia bisa melihat kembali wajah gadis itu dengan jelas. Meski hanya dalam mimpi. Bahkan mimpi yang menyiksanya sekalipun.

Jongin mendudukan diri di pinggir ranjang. Tangannya yang masih lemas memaksakan diri untuk mencari sesuatu di laci nakasnya. Ia mencari sebuah buku harian yang sudah sedikit kusam. Jongin membukanya perlahan. Ia mengusap sebuah nama yang tertulis rapi dibawah foto seorang gadis cantik, Do Kyungsoo's Diary.

Hanya dengan membaca nama itu saja sudah mampu membuat matanya berkaca-kaca. Ia semakin sulit bernafas namun ia tidak berniat berhenti sedikitpun. Ia kembali membuka lembar demi lembar dan membaca semua curahan hati Kyungsoo dengan seksama. Ia tidak pernah bosan meski hampir setiap hari ia membacanya.

Diary Kyungsoo di awali dengan cerita bagaimana bahagianya Kyungsoo saat Jongin memintanya menjadi kekasih. Senyuman terus berkembang di wajahnya saat membaca curhatan Kyungsoo yang lain selama masa awal hubungan mereka. Sangat manis, Kyungsoo bahkan menuliskan semuanya secara detail membuat Jongin mau tidak mau kembali teringat pada masa-masa itu. Masa dimana mereka masih menjadi sepasang kekasih, 6 tahun yang lalu.

Tapi itu tidak berlangsung lama. Bahkan Jongin selalu tercekat setiap kali membaca curahan hati Kyungsoo yang semakin lama semakin menyedihkan.

Aku masih sangat mengingat janjimu untuk merayakan hari ulang tahun dan hari jadi kita. Dengan percaya dirinya aku menunggumu di tempat biasa. Tapi kau bahkan tidak ada kabar sama sekali. Kau tahu aku menunggumu selama berjam-jam ditengah dinginnya malam? Aku tahu aku seperti orang bodoh karena terlalu percaya padamu. Kau pembohong Jongin!

Kau tahu, sangat sesak rasanya. Melihatmu yang malah memilih menemani Taemin dan melupakan janjimu padaku. Melupakan 3 hari yang berarti untuk kita dengan begitu mudah... ah mungkin bukan hari yang berarti untuk kita, hanya untukku saja. Aku melihatmu bersama Taemin disebuah cafe. Sepertinya Taemin memang lebih penting bagimu. Kau jahat Jongin!

"maaf" Gumamnya yang sebenarnya tidak ada gunanya. Pikirannya otomatis melayang pada kenangan 6 tahun lalu.

Taemin mengajaknya bertemu untuk membicarakan hal penting. Mereka memang bertemu di cafe. Jongin menaruh ponselnya di atas meja cafe dengan posisi terbalik setelah mengaktifkan mode silent. Dan pada hari itu juga ia mendengar Taemin menangis tersedu-sedu sambil mengatakan jika ia tengah hamil 2 bulan. Sebuah awal yang membuat hidupnya terasa jungkir balik. Bahkan ia tidak menyadari jika Kyungsoo terus menghubunginya pada saat yang sama.

Keringat yang membasahi tubuhnya akibat mimpi buruk itu tidak ia hiraukan. Jongin sudah hancur sejak lama meski ia tidak menunjukannya pada siapapun. Ia ingin menghentikan angan-angan gilanya untuk kembali memiliki Kyungsoo. Jongin juga tahu diri. Jangankan memilikinya kembali, mungkin jika bertemu pun Kyungsoo tidak akan mau.

Jongin berdiri lalu berjalan menuju toilet untuk sekedar mencuci mukanya yang sangat berantakan. Ia mencengkram kedua sisi wastafel erat, mendongkakan kepala lalu menatap pantulan wajahnya didepan cermin.

Visual wajah Kyungsoo kembali menyerang ingatannya. Mata bulatnya yang lucu, hidung bangirnya yang menggemaskan, bibir berbentuk love-nya yang mempesona, kulit putihnya yang bersih dan terawat dengan baik, rambut panjang berwarna coklatnya yang harum dan lembut. Semuanya mampu membuat Jongin seperti orang yang kehilangan akal sehat saat gadis itu pergi. Bukan hanya karena kecantikannya. Tapi kehilangan seluruh kasih sayang dan pengertian yang Kyungsoo berikan padanya dulu mampu membuat Jongin seperti zombie selama beberapa minggu tepat setelah gadis itu pergi tanpa jejak.

Yah Kyungsoo langsung pergi dari hidupnya setelah Jongin mengatakan jika ia akan menikahi Taemin jika bayinya lahir nanti. Jongin tahu dia seperti orang tidak punya hati. Jongin tahu Kyungsoo itu sangat mencintainya. Bahkan ia tahu dengan jelas jika Kyungsoo mau berbuat apapun untuk kebahagiaannya. Kyungsoo selalu pura-pura percaya akan semua kebohongannya. Kyungsoo tidak pernah peduli seberapa seringpun Jongin melukainya tanpa sengaja. Bahkan ada saat dimana Jongin meninggalkannya di suatu tempat hanya karena Taemin memintanya untuk bertemu.. Kyungsoo tetap setia padanya.

Jonginlah yang egois, ia bahkan merasa terbebani saat Kyungsoo hanya memintanya sedikit perhatian. Tanpa pernah peduli apa yang telah Kyungsoo lakukan padanya. Ia hanya memikirkan dirinya sendiri dan perasaannya yang masih terikat pada Taemin. Bahkan di saat terakhir pun, ia hanya memikirkan kepentingan Taemin tanpa berpikir dahulu bagaimana perasaan Kyungsoo.

Kyungsoo itu kekasihnya, sedangkan Taemin adalah wanita yang menjadi temannya sejak kecil sekaligus cinta pertamanya. Jongin memang mencintai Kyungsoo, tapi ia masih terikat perasaan dengan Taemin. Dan ia baru menyadari jika cintanya pada Kyungsoo begitu besar melebihi cintanya pada Taemin namun itu sudah terlambat karena Kyungsoo sudah tidak bersamanya lagi.

Sebenarnya Aku sudah bisa melihat dari awal bagaimana akhir kisah cinta kita. Tapi dengan bodohnya aku selalu mencoba berusaha menepis semuanya. Perasaan ini terasa mencekik pernafasanku sedikit demi sedikit hingga rasanya sesak sekali.

Meskipun aku sering mengatakan bahwa aku percaya padamu,tapi sebenarnya tidak sepenuhnya benar. aku merasa rasa percayaku padamu semakin hilang. aku masih selalu memikirkan hal yang lain yang benar-benar mengganggu pikiranku

Mungkin sekarang kita sedang memainkan permainan gila dengan sebuah akhir yang sudah kita tau akan seperti apa.

Mungkin kau dan aku memang sudah berada dalam jalan menuju akhir sejak memulai semua ini.

Jadi, haruskah aku saksikan sampai akhir? Atau aku tinggalkan semuanya sekarang? Kau tahu Jonginnie? aku bahkan sudah tidak peduli lagi dengan akhir yang bahagia.

Jongin benar-benar membenci dirinya sendiri setelah sekali lagi ia mengingat bagaimana curahan hati Kyungsoo di halaman terakhir buku diary-nya. Ia selalu berharap bisa keluar dari tubuhnya sendiri, menjadi diri yang baru lalu menghabisi Kim Jongin sampai hancur berkeping-keping. Tapi ia sadar itu hanyalah lelucon gila.

Andai saat berpisah dulu Kyungsoo bisa membakarnya dengan amarahnya agar ia tidak hidup dengan bayang-banyang rasa bersalah dan penyesalan. Tapi kenyataannya, Kyungsoo hanya diam dengan wajah datar tanpa ekspresi sedikitpun. Bahkan saat Jongin kembali menemuinya sehari setelah memutuskan hubungan mereka untuk mengatakan alasan kenapa ia harus menikahi Taemin Kyungsoo sudah mendahuluinya.

"Cukup, Aku tidak butuh penjelasan. Semuanya sudah terlalu jelas. Aku akan pergi. Maaf tidak bisa hadir di acara pernikahanmu nanti" ucapan yang penuh ketegasan namun jongin tahu Kyungsoo menyembunyikan beribu luka didalamnya.

PRANGGG

Suara pecahan kaca menggema ditengah kesunyian malam. Jongin baru saja melempar cermin didepannya dengan kotak P3K yang berada di dekatnya sampai isi dari kotak kesehatan itu berceceran di lantai bersama serpihan kaca. Ia meluapkan semua amarahnya pada bayangan dirinya dicermin. Dan airmata yang sejak tadi ia tahanpun akhirnya mengaliri wajah tampannya.

Ia melangkahkan kembali menuju ranjangnya tanpa membereskan kekacauan yang telah ia buat. Berbaring dengan posisi miring sambil memeluk lututnya sendiri. Mengabaikan airmatanya yang terus mengalir tanpa bisa ditahan. Memandang sebuah foto gadis kecintaannya yang sengaja ia simpan di atas nakas tepat disebelah ranjangnya.

Untuk kesekian kalinya, Jongin kembali melewati malamnya seperti ini. Ia kembali terjaga tanpa bisa tertidur kembali. Ini adalah hari pertamanya kembali ke Korea setelah hampir sepuluh tahun hidup di London, Inggris. Ia kembali ke tanah kelahirannya untuk mulai bekerja disebuah label rekaman dan agen bakat besar di Korea. GD Entertainment.

...

Jongin memarkirkan Bentley Continental GT berwarna hitamnya di depan gedung GD Entertainment. Sebelum keluar ia menyempatkan diri mengecek penampilannya. Ia memang sangat kacau semalam, tapi ia tidak akan membiarkan siapapun mengetahui kekacauannya. Dia harus profesional. Jongin merapikan rambutnya melalui kaca spion. Beberapa detik kemudian, sebuah range rover putih dengan gagahnya terparkir tepat disebelah mobilnya. Jongin sempat berdecak kagum dan berfikir jika pemilik range rover ini pasti orang yang sangat keren. Sampai akhirnya ia membatu saat melihat siapa yang keluar dari mobil gagah itu. Seseorang yang sangat mirip dengan Kyungsoo. Tapi ia tidak terlalu yakin karena orang itu nampak seperti pria. Ia menggeleng kencang. Itu pasti hanya khayalannya saja.

"aaah saking merindukannya aku jadi mengkhayal yang tidak-tidak" gumamnya.

...

Seseorang keluar dari range rover putih itu dengan earphone yang terpasang di telinganya. Ia nampak malas mendengar teriakan orang-orang yang menyebut diri mereka sebagai fans. Memang tidak aneh jika di setiap gedung agensi terdapat beberapa fans setia yang rela menunggu di depan pintu gedung hanya untuk melihat idola mereka lewat saat masuk ataupun keluar gedung. Tapi... ayolaaah Ia bukan idol. Dia itu produser. Tapi ia memiliki banyak fans yang juga setia menunggunya di depan gedung.

"KYAAAA DIO OPPA ... DIO OPPA..."

"KYAAA DIA TAMPAN SEKALI HARI INI"

"YAK! DIO OPPA MEMANG SELALU TAMPAN SETIAP HARI"

"OPPA BAGAIMANA DENGAN LIBURANMU?"

"OPPA SERING-SERINGLAH UPDATE FOTO DI AKUN SNS MU"

Ia berjalan dengan santai, menunjukan wajah cuek tanpa ekspresi berharap para gadis-gadis remaja tidak jelas itu berhenti menyukainya. Namun yang ada mereka malah semakin kegirangan dan memekik "KYAA DIO OPPA SANGAT COOL" dan Ia hanya bisa menahan diri untuk tidak membenturkan kepala mereka ke tembok.

Pintu masuk kantor agensinya terbuka setelah ia menyentuhkan ibu jarinya ke sebuah monitor kecil yang ada di dekat pintu. Dan pintu itu kembali tertutup rapat setelah ia masuk kedalam gedung. Ia mendengus kecil. Apa ia harus terus seperti ini setiap hari? Bisa-bisa ia cepat tua karena cemberut terus.

"Aigooo~ Dio Oppa sudah kembali" belum selesai rasa kesalnya akibat gadis-gadis diluar sana kini gantian Song Mino yang akan membuatnya jengkel.

"bagaimana eropa? menyenangkan?" tanya lelaki itu sambil menaik turunkan alisnya.

Yahh.. Ia memang baru kembali dari Eropa. Setelah bekerja keras selama hampir lima tahun di agensi ini ia akhirnya di beri kesempatan untuk cuti selama satu bulan dan ia memanfaatkannya untuk berlibur keliling Eropa. Jangan meremehkan pekerjaannya. Ia bahkan bisa membeli apartemen dan mobil kesayangannya dari hasil memproduksi lagu-lagu hits para trainee dan artis-artis di agensi ini.

"tentu saja. Karena disana tidak ada makhluk sepertimu"

"eiyy kau ini. Mana oleh-oleh untukku?"

Ia merogoh isi ranselnya lalu dengan santai melemparkan sekotak coklat kewajah Mino.

"Yak Kau pinguin sialan kurang ajar sekali" rutuk Mino membuat orang yang dipanggil 'Dio' itu terkekeh.

"hei dimana Baekhyun? aku membelikannya boneka Matryoshka dari Rusia dia pasti suka"

"Kau membelikan Baekhyun boneka sedangkan aku hanya diberi coklat?"

"jangan meremehkan, itu coklat asli dari belgia bodoh" Dio meninju lengan Mino seenak jidatnya.

"ya memangnya kenapa? Coklat mau dari manapun sama saja"

"semua negara eropa memang punya coklat, dari Jerman sampai Swiss, dari Prancis sampai Inggris tapi coklat yang paling enak adalah coklat dari belgia"

"ah peduli kambing, bagaimanapun juga kau tetap tidak adil"

Dio menatapnya jengkel "kemarikan"

"apa?"

"kemarikan coklatnya"

"tidak mau"

"kemarikan! Kau ini banyak bicara. Jika tidak mau ya sini kemarikan aku akan memberikannya pada orang lain saja" Dio bergerak cepat untuk merebut coklat di tangan Mino tapi Mino juga tidak kalah cepat untuk menyelamatkan coklatnya. Ia bahkan memasukkan coklat itu kedalam bajunya agar Dio tidak bisa mengambilnya kembali.

"ini ambil jika berani" goda Mino sambil menyodorkan perutnya kearah Dio.

Dio semakin geram. Ia langsung menendang perut Mino dan berlalu begitu saja meninggalkan Mino yang mengaduh di tempatnya.

"Ugh dasar pinguin sialan. Akhh perutku" Mino memegangi perutnya yang terasa sakit. Ia juga mengeluarkan coklat yang tadi ia sembunyikan. Matanya melotot kaget saat mendapati coklatnya sudah tidak berupa "YAAKK DIO OPPA KAU MENGHANCURKAN COKLAT BELGIAKU!" pekiknya.

"peduli kambing" balas Dio tanpa menoleh sedikitpun.

Jongin melihat semuanya dengan jelas. Ia termenung beberapa saat di depan pintu masuk. Mendengarkan percakapan kurang penting antara dua orang di depannya. Tapi yang menjadi fokusnya adalah sosok 'Dio'. Demi apapun dia sangat mirip dengan Kyungsoo-nya. Dari ujung kepala sampai ujung kaki 75% mirip. Perbedaan yang paling menonjol adalah rambut. Kyungsoo memiliki rabut panjang yang indah sedangkan orang di depannya ini memiliki rambut pendek seperti jamur, potongan rambut lelaki. Selain itu gaya pakaian, jelas saja berbeda Kyungsoo itu gadis feminim yang kebanyakan isi lemarinya itu dress-dress cantik atau pakaian-pakaian wanita lainnya dengan warna-warna yang cerah. Sedangkan sosok Dio ini berpakaian layaknya pria dengan warna pakaian yang gelap.

Jonginpun mencoba meyakinkan diri. "Ini hanya kebetulan, mereka hanya mirip... yah... dia tidak mungkin Kyungsoo" gumamnya.

...

Ruang Aula GD Entertainment pagi ini terlihat sangat penuh. Mereka sedang mengadakan pelantikan wakil CEO. Ini adalah upacara pelantikan wakil CEO pertama di GD Entertainment karena sebelumnya Kwon Jiyong, CEO GD Entertainment tidak pernah memerlukan wakil. Namun karena GD Entertainment semakin sibuk setiap harinya dan juga ia ingin memberikan lebih banyak waktunya untuk keluarga ia merasa perlu partner kerja yang bisa membantunya. Semua artis, manager, produser, pelatih vokal, koreografer dan semua staff yang berkepentingan diwajibkan hadir untuk mengikuti upacara pelantikan ini. Beberapa awak media pun diundang untuk memberitakan acara ini.

"hei kau tahu? wakil CEO yang dilantik hari ini sangat tampan. Ahh andai saja aku tidak ingat Chanyeol aku pasti akan menggaetnya" bisik Baekhyun, salah satu artis solo di agensi ini pada para juniornya yang juga duduk di deretan para artis.

"benarkah? Kalau begitu Chanyeol Oppa untukku saja eonni" canda Wendy, anggota dari Girl Grup Red Velvet.

"kau mau ku gunduli?" ancam Baekhyun.

"astagaaa.. aku kan hanya bercanda" ujar Wendy sambil terkekeh.

"YAKKK!" pekik Baekhyun saat ada seseorang yang menoyornya dari belakang

"jangan berisik Baek, ini acara resmi. Seriuslah sedikit, ck dasar kekanakan" cibir pria yang duduk di belakangnya, Byun Taehyung. Atau yang dikenal sebagai V, member BTS.

"Yak sopanlah sedikit, aku ini kakakmu"

"Mana ada kakak pendek begitu"

"BYUN TAE-!"

"baiklah mari Kita mulai upacara pelantikan wakil CEO GD Entertainment..." pekikan Baekhyun tadi terpotong oleh suara MC yang sudah memulai acara sehingga yang terdengar hanya kata 'Byuntae' -Mesum-

"kkkk Baek Noona, jagalah ucapanmu di depan umum. Apalagi disini banyak wartawan kau tidak boleh mengatai orang dengan sebutan seperti itu" ucap Bobby member Boy Grup iKON sambil terkikik.

"lihat saja, ku botaki alis kalian baru tahu rasa" desis Baekhyun penuh dendam.

"Mari kita sambut Wakil CEO pertama dari GD Entertainment" dan para tamu yang hadirpun memberi tepuk tangan yang cukup meriah menyambut kehadiran sang wakil CEO. "Mari kita dengarkan sambutan dari Wakil CEO" sambung MC.

Yang di tunggu pun akhirnya naik keatas panggung dengan gagah dan percaya diri. Setelan formal berwarna hitam yang nampak pas di tubuhnya membuat ia terlihat sangat menawan. Dan benar apa kata Baekhyun, dia sangat tampan.

"Hai, akulah orang yang dilantik menjadi wakil CEO GD Entertainment hari ini, Kim Jongin" ucapnya tegas sambil tersenyum tipis membuat beberapa gadis yang ada disana memekik senang. Semua kamera pun langsung tertuju padanya. Para wartawan seolah berlomba untuk mendapatkan gambar terbaiknya.

"ahhh sial, dia sangat tampan. Aku harus lebih keren lagi. aku tidak akan membiarkan fans-fansku beralih padanya. Iyakan Dio Oppa?" tanya Mino dengan semangat menggebu-gebu sambil mengepalkan tangan kanannya keudara seperti orang bodoh. Dio hanya mendengus dan memutar bola matanya malas. tidak tertarik dengan lelucon garing Song Mino.

Jongin masih berdiri di panggung dengan percaya diri. Menampilkan senyuman menawannya. Ia memperhatikan semua calon rekan kerjanya. Ia sudah tahu beberapa artis yang berada di bawah naungan agensi ini. Ia bahkan mengikuti perkembangan beberapa artis sebelum resmi di rekrut menjadi wakil CEO disini.

Matanya kini beralih pada para jenius yang memproduksi lagu-lagu hits yang bisa membuat GD Entertainment berjaya seperti sekarang, para Produser. Dia mengenal beberapa diantara mereka seperti Teddy Park dan Lidya Paek. Ia pernah bekerjasama dengan mereka saat di London. Namun matanya kembali hanya terfokus pada satu orang yang ia tahu bernama Dio.

'Dio' ucapnya dalam hati. 'tidak Jongin dia bukan Kyungsoo, dia itu pria. Lagi pula jika ia bena Kyungsoo, ia pasti akan menunjukan reaksi tidak suka ataupun menghindar padaku'

...

Setelah upacara pelantikan selesai Jongin meminta semua grup untuk menunjukan beberapa lagu yang telah mereka buat untuk comeback, konsep-konsep persiapan konser, koreografi baru atau hal lainnya untuk didiskusikan di ruangannya. Jiyong tersenyum senang melihatnya. Ia tidak pernah salah dalam memilih rekan kerja. Jongin adalah orang yang sangat perfeksionis, dia juga tegas, dan akan mengeluarkan komentar-komentar apa adanya demi membuat artis-artisnya lebih berkembang. Hampir mirip dengan cara kerjanya.

Grup idol yang mendapat giliran pertama adalah BTS, sebuah boygrup beranggotakan 7 pria tampan itu kini tengah berkumpul di sebuah tempat khusus yang ada di sebelah kanan ruang kerja Jongin. Jongin duduk di hadapan mereka dengan sebuah iPod di tangannya. Ia menyambungkan iPodnya pada speaker kecil yang berada di atas meja.

"Apa yang telah kalian siapkan untuk comeback tahun depan?"

"Kami sudah menyiapkan beberapa lagu yang telah kami buat bersama Mino Hyung" jawab Rapmon selaku leader.

"Dio Oppa juga ikut membantu dibeberapa lagu" sambung Taehyung dengan wajah serius. Dia itu bisa dibilang salah satu Fanboy Dio.

Jongin tertegun sejenak mendengar ucapan Taehyung. Dio. Lagi-lagi nama itu terasa mengganjal dihatinya. Ia menggeleng pelan lalu mulai memutar satu persatu lagu yang telah mereka siapkan. Ditangannya juga terdapat beberapa lembar kertas berisi lirik-lirik lagu.

Lagu pertama langsung jongin hentikan pada detik ke 45. "Aku suka musiknya, tapi liriknya benar-benar payah. Jika ingin memasukan lagu ini pada list silakan koreksi liriknya, Jimin-ssi" ucapnya tanpa melirik pada Jimin sedikitpun.

Dan lagu-lagu berikutnya pun tidak Jongin dengarkan sampai selesai. Dari dua puluh lima lagu yang telah di selesaikan hanya lima lagu yang bisa Jongin terima itupun tetap harus ada perbaikan. Wakil CEO yang baru ini benar-benar membuat jengkel. Namun mereka mengerti, Jongin seperti ini juga demi kesuksesan comeback mereka tahun depan.

Grup selanjutnya adalah iKON, grup yang baru beberapa bulan debut ini tengah menyiapkan konser pertama mereka. Hanbin selaku leader menjelaskan lagu apa saja yang akan ditambahkan saat konser mereka nanti. Tidak hanya Hanbin beberapa anggota yang lain pun ikut menjelaskan konsep untuk konser mereka. GD Entertainment memang selalu memberi kebebasan pada artisnya untuk ikut serta dalam pembuatan konsep apapun.

Jongin tanpa sadar terus memperhatikan wajah Hanbin yang masih membicarakan tentang rencananya membuat satu lagu spesial untuk fans di konser pertama mereka yang akan ia buat bersama beberapa produser di agensi ini. Konsentrasi Jongin terganggu. Wajah Hanbin lagi-lagi mengingatkannya pada seseorang, Do Kyungsoo. Tidak keseluruhannya memang, mata mereka berbeda. Namun bibir berbentuk hati itu mampu membuat Jongin kehilangan konsentrasinya selama beberapa saat karena pikirannya yang menjadi terpecah akibat memikirkan gadis dimasa lalunya itu. tapi Dio tetap lebih mirip dengan Kyungsoo.

"bagaimana menurutmu, Hyung?" tanya Hanbin saat melihat Jongin hanya menatapnya dengan tatapan kosong.

"huh? Ah yaa... aku.." Jongin bingung sendiri "Aku setuju, kau bisa membuat beberapa lagu dengan tema fans nanti kita pilih yang paling baik. Aku akan melihat hasilnya minggu depan, kau sanggup?" dan Hanbinpun mengangguk menyanggupi.

Dan hari itu pun Jongin habiskan dengan mengurus persiapan artis-artis lain yang berada di naungan GD Entertainment. Ia juga yang melakukan evaluasi bulanan beberapa trainee hari ini karena Jiyong sedang ada urusan diluar.

...

Suasana kantin GD Entertainment siang ini nampak lebih ricuh dari biasanya. Mino dengan kelakuan konyolnya membuat sebuah banner besar di depan kantin dengan maksud mengundang rekan-rekannya makan bersama untuk merayakan kembalinya Kyungsoo. Dan dengan seenak jidaknya ia juga menambahkan kata-kata jika Kyungsoo lah yang akan membayar semuanya. Dasar keparat.

Kyungsoo hanya menatap datar pemandangan ricuh di depannya. Semua orang seolah berseru senang di atas penderitaannya. Ia ingin mengubur Song Mino hidup-hidup sekarang juga.

"Ayolah Kyungsoo, debut iKON beberapa bulan lalu sangat sukses. Kau pasti kecipratan banyak kan dari hasil penjualan album, belum lagi Redvelvet, Baekhyun dan BTS yang melakukan beberapa kali comeback tahun ini, ahhh CL juga, CL baru saja melakukan debut di Amerika aku tahu kau mendapat banyak royalti atas lagu-lagu mereka. Jadi jangan bertingkah seolah kau akan jatuh miskin setelah ini"

"lakukanlah sesukamu, Song-Keparat-Mino" desis Kyungsoo jengkel.

Bukannya pelit, tapi mentraktir puluhan atau bahkan ratusan orang dalam satu waktu tetap saja akan membuat dompetmu shock meski sekaya apapun dirimu, kan? Mino tidak hanya mengajak teman-teman dekatnya saja. Ia mengajak hampir semua karyawan GD Entertainment yang tentu saja tidak sedikit.

"Dio Oppaaaaa~" pekikkan melengking memuakkan dari makhluk sejenis Song Mino terasa menyempurnakan runyamnya hari pertama ia kembali ke perusahaan.

Byun Taehyung, volakis BTS yang selalu menempelinya setiap ada kesempatan.

Taehyung berada beberapa meter di depannya hendak berlari menghampiri dengan tangan telentang ingin memeluknya jika saja tidak ada seorang gadis yang menarik kerah bajunya dari belakang dengan sekali hentak sehingga membuat Taehyung hampir terjungkal.

"jangan menganggunya" gadis itu menarik Taehyung sampai mundur beberapa langkah kemudian berlari menuju Dio dan memeluknya erat. "Kyaaaaaa aku sangat merindukanmu" ujarnya manja.

"dasar bebek sialan"

"Yak sopanlah sedikit aku ini kakakmu!"

"aku sudah bosan mendengar kata itu Baekkie carilah kata lain yang lebih kreatif"

"Byun-Tae sialaaaaaan!" pekik Baekhyun yang langsung menghampiri Taehyung dan menjambak rambutnya. Pertengkarang antara Byun bersaudara pun semakin melengkapi runyamnya hari Dio. Oh God...

10 menit berlalu dan ia baru bisa mendapat ketenangannya hari ini. Kini ia tidak memusingkan lagi berapa uang yang harus ia keluarkan karena demi apapun Do hanbin adiknya yang tampan, manis, dan mempesona itu mau membantunya membayar tagihan bibi kantin.

Dio, Mino, Baekhyun, Taehyung, Jungkook, Hanbin, Bobby, Seulgi dan Wendy sedang duduk menikmati makan siang bersama.

"Aku masih tidak percaya jika wakil CEO kita benar-benar tampan" ujar Wendy mulai berfangirl ria.

"dia memang tampan tapi galak, Yeri bahkan sampai hampir menangis karena di marahi" adu Seulgi.

"bukan galak, tapi tegas" koreksi Hanbin.

"lagipula Dio Oppa lebih galak, aku sangat merindukan komentar pedasmu" ujar Taehyung membuat Dio berdecak kesal karena bocah tengil ini lagi-lagi menyebutnya 'Oppa' sama seperti Song-Keparat-Mino.

"tapi bagaimanapun juga dia tetap tampan ia kan Baekhyun eonnie?" seru Wendy dan Baekhyun mengangguk antusias setuju dengan pernyataan juniornya itu.

"sudahlah jangan terlalu banyak bermimpi, lagi pula dia tidak akan tertarik pada kalian. Aku melihat ia sering memperhatikan Hanbin saat di toilet tadi. kau hati-hati saja hanbin-ah siapa tahu dia mengincarmu"

Hanbin langsung batuk, tersedak dengan makanan yang belum ia telan seluruhnya karena terlalu kaget dengan ucapan Taehyung.

"jaga ucapanmu anak setan" Baekhyun jadi emosi sendiri.

"Jika aku anak setan berarti kau juga anak setan. akan ku adukan pada Ibu, kau mengataiku anak setan berarti kau mengatai Ibu sebagai setan" ucap Taehyung dengan seringaian menyebalkannya.

"sudah-sudah kalian ini. Taehyung benar, ia tidak akan tertarik pada kalian tapi bukan berarti dia tertarik pada Hanbin. Ia sudah berkeluarga, dia sudah punya anak. Anaknya seumuran dengan Haru, anak Jiyong Hyung" ujar Bobby.

"APAAAAA?" pekik para gadis.

"itu tidak mungk-"

"Ayaaaah" teriakan seorang gadis cilik berumur lima tahun itu berhasil menghentikan protesan Wendy, Seulgi dan Baekhyun.

"ah, anak Ayah ternyata disini? Ayah mencari Taerin kemana-mana"

Itu Jongin. Pria idaman itu kini tengah berjongkok di depan Taerin, anaknya. Ia mengelus kepala gadis kecil itu penuh kasih sayang.

"Taerin tadi bermain bersama Haru dan sekarang kami lapar jadi Haru mengajak Taerin kemari" jelas Kwon Haru anak dari Kwon Jiyong. Gadis kecil yang selalu tampak stylish.

"ah kalian lapar? Kalau begitu ayo kita makan bersama" Jongin berdiri lalu berjalan sambil menuntun kedua anak kecil itu dengan santai seolah ia memang sudah terbiasa menghadapi anak-anak. Jelas saja karena salah satu dari mereka adalah anaknya.

"oh my God" gumam Seulgi dengan lemas setelah melihat adegan itu.

"Jadi benar itu anaknya?" Baekhyun termenung.

"Aku merasa ingin menjadi anaknya saja" ujar Wendy sedikit ngawur.

"Kubilang jangan banyak bermimpi" ucap Taehyung sambil tertawa geli bersama Bobby.

"Syukurlah, aku sempat takut gara-gara ucapan V-hyung tadi" Hanbin bernafas lega.

"Ahhh lega rasanya. Ternyata ia sudah berkeluarga. Aku yakin jumlah fansku tidak akan terlalu terancam menurun" Mino ikut angkat bicara kearah Dio sambil menaik-turunkan alisnya.

Dio mendengus kesal melihatnya "sinting" ucapnya sadis.

"tapi kenapa juga ia membawa anaknya ke kantor?" tanya Jungkook dengan wajah bingung.

.

.

.

TBC

Hai, aku buat ff baru padahal yang Jas Putih aja belum sempet dilanjut. Udah sih, tapi baru setengah wkwk aku bingung sendiri lanjutannya mau kaya gimana. So, biar kalian ga terlalu lupa sama Alkey PCY –wkwk- aku bikin cerita baru masih dengan Kaisoo Couple. Tapi yang Jas Putih tetep bakal diusahain lanjut kok. Do'ain aja aku cepet dapet pencerahan wkwk

Ah ya, Unspeakable Secret ini sebenernya salah satu judul lagu OST nya Kill Me Heal Me. Tapi cerita ini sama sekali bukan tentang lagu itu haha. Kisah ff ini banyak terinspirasi dari lagu-lagu sedih yang biasa aku dengerin sih. Salah satunya Apology nya iKON. Tentang isi diary Kyungsoo juga ada beberapa yang aku ambil dari lirik lagu Epik High yang Spoiler.

Ga janji bisa update cepet.. di tunggu aja yah –kalau mau nunggu- tapi diusahain minggu depan deh hehe. Jangan lupa kasih saran dan komentar kalian di kotak review yah^^

Sampai jumpa di chapter depan^^

-Alkey PCY-