Terimakasih, ThankYou, Arigatou-gozaimasu, gamsahabnida, yah.. Dsb. Buat anda yang sudah merelakan waktunya untuk menunggu saya update SAMPAI SELAMA INI. Jujur saya merasa gak enak karena sampai menelantarkan fanfiction saya yang kedua saya (dihitung dari yang pertama, gagal.) ini sampai seabad. Dan yah, inilah hasil saya hampir selama LEBIH DARI 6 bulan ini.. (Please blame for my laziness!) Dan seperti biasa, saya masih amatiran, Jadi mohon bantuannya :3

PERHATIAN!

" Saya tidak memiliki apapun di dalam cerita ini ( Character, Nama, dsb ) Kecuali Plot cerita yang digunakan. Terimakasih. "

Akankah?
©ATLUS
Fuuka x Minato / Yukari x Minato

" Akankah bayangan semu itu akan menjadi kenyataan?
Jika ya, kapankah? Ah, serahkan saja semuanya kepada sang waktu. Ia yang akan menjawabnya "

Chapter 1
Terjebak di Ruang Nostalgia

Semua orang selalu berkata, kalau aku ini aneh.
-Bukan hanya mengatakannya, mereka mencemooh (Bisa dibilang meludahi juga sih.), memandangku dengan serendah-rendahnya seperti yang mereka inginkan. Dan itu semua selalu terulang dimanapun aku berada.

" Eh, itu kan si anak 2E yang katanya misterius itu ya? "

" Eh, jadi itu? Tapi dia ternyata terlihat lebih mengerikan dari—"

" Hush, kedengeran loh! "

" Ehee, maaf d—"

"Ah, orangnya kesini tuh, kabur-kabur!"

Kadang aku berpikir; "Memangnya siapa mereka? Bisa menertawaiku seperti itu? Bahkan tidak ada salah satupun dari mereka yang benar-benar mengenaliku kan? "
Aku selalu berusaha untuk membalikkan kata-kata itu—pernyataan mereka yang bagaikan bayangan—tidak ada buktinya.
Namun bukannya aku keluar dari lubang, aku semakin terperosok kedalamnya.
Namun, hingga saat ini, aku tak peduli, dan terus mencoba untuk mengubah takdir yang mereka katakan itu.
Mencoba, mencoba untuk menembus segala caci maki, tertawaan, dan kata-kata kasar yang mereka lemparkan kepadaku..
" Sampai kapankah semua ini akan berakhir? " pertanyaan itu terus terulang di dalam pikiranku.
Dan sampai suatu saat, aku tersadar dan memberhentikan langkahku yang tak pasti itu.

Ah ya, perkenalkan, namaku Fuuka Yamagishi. Murid kelas 2E yang dijuluki sebagai "Gadis Misterius" oleh teman-teman sekelasku. Seorang siswi Gekkoukkan yang biasa-biasa saja (Hanya saja aku bisa dibilang 'lumayan' daripada yang lainnya. Seseorang yang sangat pemalu, tapi kalau sudah kenal dekat, aku bisa cerewet sekali. Hehehe.

.

.

.

Angin selatan kini berhembus sangat kencang.
Butiran-butiran putih turun dengan sangat lebatnya, terbang, jatuh, dan membeku.
Hamparan putih kini menyelimuti pepohonan dan segala sesuatu yang ada di sekitarnya.

" Jangan dekati dia lagi! Kau TAK AKAN PERNAH PANTAS untuknya! Mana mau dia bersama perempuan murahan seperti mu?! Jangan harap! Dia sudah menjadi milikku! Berhentilah berusaha, karena itu pasti akan percuma! Aku TAK AKAN PERNAH Merelakan dirinya untuk perempuan serendahmu! "

Ah, masa laluku tentang perasaanku pada seseorang—Mereka menggelitik lagi di tengah keheningan dan kedamaian. Membuat hati tiba-tiba terasa ingin berontak. Kenangan-kenangan pahit itu keluar dari tempatnya tanpa izin dan akhirnya merusak segala kenangan indah di luarnya. Karena nila rusak susu sebelanga.

Oh sial, moodku hancur.

Cinta.. Mengapa kau begitu kejam?
Membiarkan perasaanku ini membiru-lebam?
Membuat segala kenangan buruk itu, yang pada akhirnya membuatku merasakan rasa bersalah yang mendalam?
Membuat seakan-akan tak ada satupun orang yang peduli padaku?
Mengapa kau sebegitunya tega?
Apakah ini yang kau lakukan kepada semua orang yang baru pertama kali merasakan cinta?
Apa arti dari semua ini?
Aku menyesal. Sangat menyesal karena telah mengenalmu.

Terdengar terlalu berlebihan ya? Ah, setidaknya itulah yang Junpei katakan padaku.

.

.

" Minato-san! Tunggu! " panggilku sambil berlari kearahnya.

" Ah? Fuuka.. Jangan panggil dengan kata –san.. kita kan umurnya sama. Kenapa? " jawabnya sambil membalikkan badannya ke arahku.

Aku berhenti berlari. Mencoba untuk menjaga jarak dengannya, mengatur nafas lalu mulai berbicara. " Ah, baiklah.. habisnya.. kau kan ketua tim S.E.E.S .. Ah.. Ano.. K-kau.. Minato, apa kau.. ada acara malam i-ini? " Mukaku mulai memerah.

" Hmm, tunggu, kuingat-ingat dulu.. Sepertinya enggak sih, kenapa nih, tumben? " jawabnya lagi sambil tersenyum.

Aku mencoba untuk melanjutkan pembicaraanya. Tapi bibirku tiba-tiba terasa terkunci rapat. Sangat.. rapat.

" Fuuka? " dia memanggilku dengan nada khawatir.

" Ah! Y-ya.. Ah iya, kalau tidak keberatan.. Mau pergi ke Paulownia Mall ber.. sama,.. ku? Aku dengar ada antique shop yang cukup berguna bagi kita disana, aku belum sempat mengeceknya.. Kalau tidak keberatan.. " Akhirnya aku mengatakannya. AKHIRNYA aku berani mengungkapkannya.

" Baiklah aku- Eh! Aku minta maaf Fuuka, tapi aku lupa kalau aku ada janji dengan Yukari-chan malam ini.. Mungkin lain kali? Tenang, nanti aku traktir sebagai balasannya deh! " katanya dengan nada setengah tertawa dan muka bersalah.

Aku yang pada awalnya mendengar kata ' Baik ' dan merasa sangat bahagia, menjadi tiba-tiba kembali merasa tersingkirkan. Lagi-lagi. Ya, dengan dirinya, Yukari Takeba. Putri popular di Gekoukkan High. Ah, mengapa selalu dia? Apa memang hanya dia yang bisa disebut perempuan di tempat ini? Eh bukan begitu sih, aku.. Err, baiklah. Mungkin iri dengannya.

" Fuuka? " Minato memanggil namaku lagi.

Bahkan Minato pun memanggilnya dengan –chan, aku bisa merasakan bagaimana dekatnya hubungan mereka saat ini. Aku.. Ugh.

" Fuuka Yamagishi? " Minato akhirnya mencoba memanggil nama lengkapku sehingga aku bisa tersadar dari lamunanku.

" Ah! Maafkan aku.. B-baiklah, gak apa.. Kau, memang seharusnya menepati janji untuk Yukari dulu, kan udah janjian duluan, aku bisa kapan-kapan kok.. " Aku berbohong, mengatakan sesuatu yang benar-benar tak keluar dari hati. ' TIDAK! TIDAAAK! JANGAN MENOLAKNYA, KUMOHOON! HANYA SATU KALI INII, SAJAA! KENAPA HARUS SELALU DIA?! '. Berbeda 180 derajat sepertinya, seperti terangnya siang dan gelapnya malam.

" Baiklah, aku duluan.. Jaa-ne. " Ucap Minato singkat mengakhiri percakapan singkat diantara kami berdua, yang hasilnya sama sekali membuat diriku kesal.

Aku memutuskan untuk pulang juga dan menenangkan diri, agar aku bisa belajar untuk ulangan geografi besok. Ya, semoga saja.

Note :

Baiklah, ini fanfiction kedua saya ( dihitung dari Ffn pertama saya yang gagal total. Tapi kayaknya udah saya katakan di bagian sebelum disclaimer.. ), Oh ya bagi anda-anda yang berpikir kenapa gak saya ubah di account saya yang sono lagi, saya jujur aja, LUPA PASSWORDNYA! W(QAQw) Jadinya gak bisa log in dah, Hahahaha. Gomene
By the way, kritik dan masukkan sangat saya apresiasi, hoho~ Terimakasih!