Title : Ricerca

Disclaimer : Amano-sensei

Summary : Squallo mengundurkan diri dari Varia Family, trus gimana reaksi member Varia, Vongola dan Dino?

Warning : OOC

O.O

Syntia : Err... dikarenakan author kehilangan data yang sebelumnya...

Gaoi : Simpen donk!

Syntia : Mene eke ketehek! Gak tao kan kalo semua data gua yang chapter 1 gone!

Tsuna : Ano... Syntia-san sebaiknya kita langsung mulai saja

Syntia : Huh, oke. Dikarenakan data yang sebelumnya telah menghilang akan ada beberapa perubahan dalam cerita di chapter satu ini meskipun intinya masih sama, SQU MINGGAT! Otomatis karena daya ingat author nggak 100%.

Tsuna : Hope you enjoy it!

O.O

PYAR!

Untuk kesekian kalinya dam hari itu terdengar suara barang pecah.

"Lussuria, hari ini aku dan Mammon mau makan sandwich!"suruh Bel yang lagi maen monopoli ama hitman satu ntu.

"Kau kira berapa lama lagi mereka ada di atas sana?" tanya Lussuria bosan. Sejak siang tadi suara-suara itu tidak kunjung berhenti. Dan setiap kali ada sesuatu yang pecah, Mammon pasti langsung bergerumbel gak jelas dan berkutat dengan kalkulator yag kemarin baru dipaketin. Itu aja abiz ngitung jumlah pegeluaran pake setumpuk kertas yang tadi pagi baru diloakin.

DAK!DAK!DAK! (ceritanya suara orang turun tangga)

"CIH! Dasar boss sialan!"cerca Squallo lalu mendaratkan diri di Sofa. "Voi Lussuria!"

"Sandwich jadi!"serunya lalu meletakkan makanan di atas sofa sebelum si cowok berambut perak panjang itu melampiaskan kekesalan padanya. Orangnya? Duduk di sebelah Bel, lumayan ngecengin ntuh pangeran. Kayaknya ntuh cowok lagi kaya nih.

Bel tiba-tiba langsung dengan biadabnya ngambil ntuh piring sebelum si hiu siap buat nyomot ntuh makanan.

"VOI!"

"Karena hari ini aku jadi rajanya, jadi yang mau sandwich harus minta dulu,"iseng Bel. Lussuria malah PDKT.

"WTF!"kesalnya lalu pergi

"Dia ada misi ya?"curiga Lussuria. Jarang banget tuh cowok ubanan pergi keluar. Apalagi dalam keadaan pelipis sobek dan beberapa luka gores serta lebam-lebam lainnya.

"Mungkin dia ingin putus dari bos, ushishishishishi." Mammon ngambil kartu….

"Anda mabuk, anda harus bayar…" Mammon terdiam dan langsng kembali berkutat dengan kalkulator

O.O

Beberapa minggu kemudian, tentunya di tempat tinggal Varia yang masih asli, mulus dan tak tersentuh penebangan liar, para guardian yang sedang santai menghabiskan waktunya di ruang... err... keluarga sedang menanti acara buka pu... (*author digempalang. Squ : VOI! Setting awalnya kan bukan pas puasa! Syn : Tapi sekarang kan lagi bulan puasa!) Belphegor si pangeran, ngakunya sih, sedang bermain kartu dengan Laviathan yang kebetulan sedang dikuras hartanya. Mammon dengan setia mendampingi pairingan ehem maksudnya partnernya dengan bertengger di atas pundak Belphegor dengan santai sambil minum susu kotak, otomatis karena dia masih bayi, sampai...

"Mammon, hp-mu bunyi,"ingat lelaki yang memakai tiara di atas kepalanya itu lengkap dengan senyum cheesier –nya. Mammon langsung terbang ke arah handphone-nya itu di 'amankan' sebelum dia ikutan 'bermain' dengan Bel.

"Hola?" Mammon berdenyit. Dia sama sekali tidak mendengar jawabannya. "Halo?" Masih hening. "Moshi moshi?"

"Ushishishi. Sepertinya ada yang ingin membuat Mammon kesal." Mammon yang jengkel langsung melemparkan handphone-nya itu tept menuju ke arah Bel, dan sudah pasti akan mengenainya kalau tidak ditangkap.

"Che,"kesalnya kemudian melayang dan mengambil cookies yang baru saja diletakkan Lussuria disana sebelum kembali berkutat dengan aktifitasnya sebagai seorang 'mom'.

"Halo, yang mulia pangeran Belphegor disini. Menyiapkan fasilitas yang akan membuat anda menjerit karena siksaan dan bersedia dengan senang hati memutilasi anda. Menerima pesanan dan reservasi sebelumnya. Untuk kembali berbicara kirim uang senilai 100 juta euro ke rekening XXX XXX XXXX."

"Voi!" seru suara yang amat sangat dikenalnya dari seberang.

"Ushishishi, kau harus membayar pangeran karena telah membuat pangeran mengeluarkan banyak kata dalam waktu kurang dari satu menit."

"Kalian mengidap sindrom gila harta atau itu memang penyakit menular?" Bel langsung mengeluarkan kartunya dan membuat Lavi menjerit frustasi karena kalah lagi. "Lupakan, ada hal yang mau aku sampaikan padamu."

"Apa? Kau kehabisan uang di perjalanan Squally? Mammon pasti akan senang hati menjemputmu dan menghamburkan uangnya." Mammon langsung berserk berniat mencekik pangeran sinting satu ntu.

"Tidak."

"Ushishishi, kau tidak mungkin menemukan selingkuhan kan?" candanya sambil melirik ke arah ruang kantor bos mereka.

"Voi, aku hanya mengatakannya satu kali. Dengar! Mulai saat ini aku mengundurkan diri dari Varia famiglia."

O.O

"Begitu bos." Bel mengakhiri ceritanya dengan cept sebelum bos mereka siap untuk melemparkan asbak ke arah kepalanya.

"Apa dia menyebutkan tempatnya?" tanya Xanxus tidak peduli meskipun menurut Bel, bos-nya itu pasti luar biasa peduli pada Rain Guardian itu.

"Tidak, setelah mengatakan hal itu dia langsung menutup telepon dan kami tidak bisa menghubunginya lagi." Xanxus menatap berkas-berkas di mejanya dengan tidak peduli sambil mengetuk-ngetukkan jari-jarinya malas di meja kerjanya itu.

"Keluar!" suruhnya dan dengan segera sang pangeran, menurutnya, langsung keluar sebelum kepalanya berlubang oleh pistol bosnya.

"Bagaimana?"tanya Lussuria penasaran setelah Bel kembali dari ruang kerja bos mereka yang jarang sekali dihiasi dengan ketenangan. "Hah, bos pasti sedih karena Squalo pergi dari Varia. Padahal mereka kan pasangan yang serasi," desah lelaki berambut mohawk itu sambil mengusap-usap air matanya yang GAK BAKAL menetes dengan sapu tangan pink berenda yang langsung membuat author mundur 5 meter.

"Yare, yare, pasti ada sesuatu dengan Squalo. Dia tidak mungkin pergi dari Varia tanpa dipaksa."

"Ushishishi, meski dipaksa Squally nggak mungkin meninggalkan bos yang tergila-gila padanya," canda mereka.

"Tapi selama Squalo tidak ada disini siapa yang akan jadi pelampiasan amarah bos?" tanya Lussuria. Mereka langsung menatap ke satu titik bernama Laviathan.

O.O

"Juudaime, apa benar Reborn-san menyuruh aku dan si yagyuu baka ini kemari?"tanya Gokudera yang gak yakin dengan pendengarannya.

"Anoo Gokudera, kau sudah menanyakan hal itu puluhan kali sejak kita pulang dari sekolah."

"Hahaha, Gokudera cuma terlalu gugup Tsuna."

"Hentikan tawamu itu Yagyuu baka!"teriak Gokudera sambil menepis tangan Yamamoto yang hendak memeluk pinggangnya. Tsuna tertawa garing, semenjak mereka resmi pacaran, meskipun Gokudera sama sekali tidak pernah mengakuinya, Yamamoto terang-terangan menunjukkan pada semua orang siapa yang memegang 'kepemilikan' Gokudera tanpa malu-malu.

"Aku pulang! Lho? Sepatu ini..." Belum selesai kalimat yang akn diucapkan cowok berambut coklat itu terdengar kegaduhan di kamar Tsuna.

"MUSUH?" Segera saja mereka bertiga pergi ke kamar Tsuna, meskipun sepertinya Tsuna tahu siapa yang menunggu disana.

"DINO-SAN?"seru mereka berdua kaget. Sementara Yamamoto hanya mengerjab-ngerjabkan mata saat melihat Dino tersungkur dengan kepala di bawah duluan, sepertinya.

"Halo."

"Kalian sudah datang? Bagus. Duduklah!" perintah Reborn sembari menyesap teh hijaunya.

"Reborn-san apa ada hal gawat yang harus disampaikan pada kami?" tanya Gokudera penasaran setelah duduk di sebelah Juudaimenya yang duduk di sebelah senpai-nya.

"Squalo menghilang."

"EHHHHH?"

"Itu... Dino-san itu tidak mungkin kan?" Tsuna langsung parno mengingat dulu saat dia diserang Squalo sebelum dia jadi pewaris sah cincin Vongola.

"Squalo tidak mungkin menghilang!" yakin Yamamoto.

"Darimana kau mendapat kepercayaan diri yang tinggi itu?" tanya Gokudera sinis, meskipun nada yang terkandung di dalamnya sarat kecemburuan yang membuat senyum yang biasa menghiasi wajah rain guardian mereka semakin lebar.

"Misi yang diberikan pada Squalo sudah selesai. Informan-ku juga masih belum mendapatkan keterangannya." Pikiran Tsuna langsung mengarah ke semua jenis serangga dan binatang yang mungkin termasuk dalam lingkup informan tutornya.

"Karena sepertinya Xanxus tidak mengadakkan pencarian terhadap Squalo, aku akan melakukannya," ujar Dino.

"Kami juga akan melakukan hal yang sama. Benar kan Juudaime?" tanya Gokudera tiba-tiba.

"Eh?"

"Aku yang akan pergi menggantikan Juudaime untuk menyelidiki kepergian Rain Guardian Varia. Jadi Juudaime tenang saja.

"Tapi... tapi Gokudera..."

"Tenang saja Juudaime, serahkan semua padaku!" yakin Gokudera. Tsuna terlalu takut untuk menoleh ke arah seberang dan menatap tatapan Yamamoto yang intens kepada Gokudera. Dia hanya berharap Yamamoto tidak membuat Storm Guardian-nya tidak bisa berjalan berhari-hari.

O.O

PYAR!

Suara barang pecah kembali terdengar lagi. Dengan buru-buru Belphegor dan Mammon mengemasi barang-barang mereka. Mereka sudah cukup banyak bersabar dengan mengkambing hitam biru hijau kuning-kan Superbi Squalo sang Rain Guardian Varia. Karena itu berdasarkan surt keputusan yang disampaikan oleh perusahaan asuransi mereka dengan mempertimbangkan kredit macet di dunia dan kenaikan harga minyak dan sembako, meskipun menurut mereka sama sekali gak ada hubungannya. Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi! Pergi berlibur selama setahun atau lebih sampai mereka menemukan cara ampuh untuk mengganti korban di antara mereka.

TING TONG!

Belphegor dan Mammon saling berpandangan. Apakah doa mereka terkabul? Squalo sudah datang kembali ke castle Varia dan mencoba meng-'goda' bos mereka?

Mereka berdua langsung berlari ke arah pintu utama castle itu. Dengan harapan meskipun bukan Squalo yang di depan pintu, karena Squalo pasti langsung mendobrak pintu dengan 'anggun'nya dan menyebabkan bos mereka mengucapkan sumpah serapah, mereka benar-benar berharap ornag itu akan memberi mereka kedamaian batin!

PYAR!

Suara barang pecah kembali terdengar. Mereka jadi bingung. Sanggupkah orang di depan pintu itu menyelamatkan batin mereka yang tersiksa?

O.O

Syntia : Huallow, terima kasih sudah membaca Ricerca kembali. Rasanya ini tidak selucu chapter pertama dulu deh

Tsuna : Buaknnya itu karena Syntia-san kurang stress?

Syntia : Oh ya, sekarang aku lagi depresi. Sebelum lupa, selamat berpuasa bagi mereka yang menjalankannya. Dan selamat berbuka! Dan jangan lupa

All : PLEASE REVIEWW!