.

.

.

.

Hai para pembaca kali ini aku buat fic dengan pair NarufemSasu semoga kalian suka bagi yang tak suka silahkan kembali jangan bully aku. Aku cuma pingin meramaikan pair NaruSasu aja karna ini juga salah satu pair favorit aku. cerita ini hanya untuk hiburan semata jika ada kesamaan itu murni kebetulan karna ide cerita ini pasaran. Oke selamat membaca..

.

Warning : cerita gaje, ooc, typo, tulisan tiba hilang bikin bigung,

.

Sumary : hatinya hancur saat melihat sang kekasih berciuman dengan wanita lain. . . Berfikir perpisahan adalah yang terbaik.

.

Disclaimer : Naruto dan kawan² milik Mamashi Kishimoto aku cuma pinjam ^_^.

.

Rated : T

.

Pair : NarufemSasu (disini Sasuke cewek ya jadi bukan yoi/gay/maho atau apalah)

.

.

Hingga nafas terakhirku

.

Chapter : 1


.

.

.

Dimension Uchiha

Didalam sebuah kamar bernuansa biru seorang wanita muda kira kira berumur dua puluh tahunan bersurai panjang berwarna hitam legam sedang tiduran tengkurap sambil tangannya membolak balikkan majalah yang sedang ia baca. Hari minggu ini arusnya ia berkencan dengan sang kekasih tapi kekasihnya tiba tiba membatalkan janji katanya ada urusan mendadak dan penting. Ya dia hanya bisa pasrah katanya ia akan segera menyelesaikannya dan akan mengajaknya makan malam bersama sebagai gantinya. Kegiatannya tergangu oleh getaran hpnya dimeja kecil disamping tempat tidurnya.

To : 08xxxx

" Datang lah ketaman kota segera jika ingin mengetahui sesuatu" ia tak mengubris pesan dari no yang tak dikenal ia meletakan kembali ponselnya setelah membaca pesan itu.

Ia melanjutkan kembali kegiatannya yang tergangu oleh pesan tak dikenal. Getaran ponsel kembali mengangunya ia melihat pesan masuk. Ia membuka pesan dari no yang tadi.

To : 08xxxx

"Datang lah jika kau ingin mengetahui kelakuan kekasih yang kau cintai dibelakangmu." ia masih mengabaikan pesan tersebut saat akan menaruh ponselnya kembali ada pesan baru dari no yang sama.

To : 08xxxx

"Dan percayalah aku mengenal mu dengan baik datang sebelum kau menyesal" ia mulai bimbang setelah membaca tersebut benarkah dia mengenal dirinya atau hanya orang iseng saja

' Baiklah aku akan mencari tahu masud pesan ini. tapi siapa yang mengirim pesan ini' ucapnya dalam hati sambil memejamkan mata berharap ini hanya no iseng belaka.

Ia bergegas turun dari ranjang dan menganti baju santai dengan kaos berlengan pendek berwarna putih bergambar hati dan tulisan love serta memakai suiter berwarna biru langit serta celana jins panjang model ponsil berwarna biru rambutnya panjangnya diikat satu seperti ekor kuda dan poninya disisir kesamping serta diberi jepit. Ia melihat kekaca untuk melihat penampilannya lalu ia memaki lipblos agar bibirnya tak terlihat kering dan memakai beda tipis. Setelah dirasa sudah cukup iya mengambil tas kecil setelah memastikan tak ada yang tertinggal ia mengambil kuncil mobilnya sendiri lalu berjalan keluar kamar.

.

.

.

Sasuke berjalan menuju kebawah ia berjalan menuju ruang santai disana keluarganya sedang berkumpul sang ayah Fugaku Uchiha sedang duduk disofa bersama sang istri duduk disampingnya dia adalah Mikoto Uchiha sedangkan sang kakak Itachi Uchiha duduk sendiri disofa ia berjalan menuju orang tuanya lalu duduk disamping sang ibu dengan seenaknya minum teh milik sang ibu.

.

.

"Kamu mau pergi kemana Suke chan?. ."tanya sang ibu pada putrinya.

.

.

"Aku mau keluar sebentar kaa san.! Mencari angin dirumah bosan ga ngapa ngapain. ." Sasuke menjawab pertanyaan sang ibu sambil mengemil kue kering bikinan sang ibu.

.

.

"Bukan pergi kencan dengan si kepala duren Suke. .?" goda sang kakak dengan senyum jail.

.

.

Wajah Sasuke menghangat lalu menghampiri Itachi dan menjitak kepala sang kakak tanpa peringatan.

.

.

"Aukh, , kau kejam Suke.! Bagaimana kalau aku gegar otak" sungut Itachi sambil mengelus kepalanya yang nyut nyutan. Itachi lebay masa dijitak doank gegar otak -_-!.

.

.

Sasuke tak meperdulikan rengekan sang kakak. Sasuke kembali duduk disamping ibunya. Sedangkan sang ibu hanya tersenyum kecil melihat interaksi kedua buah hatinya. Fugaku hanya memandang dengan muka datar tapi pancaran matanya melembut memadang keluarga kecilnya.

.

.

"Sesekali bawa pacarmu kerumah Suke kenalkan pada kami"ucap sang ayah pada putri dengan suara datar tapi lembut.

.

.

"Iya tou san nanti kalau dia sudah siap"jawab Sasuke dengan wajah samar memerah.

.

.

Mikoto terkikik kecil melihat wajah merona putrinya ia lalu mencubit pipi sang putri.

.

.

"Kekasih mu namanya siapa Suke?. ."tanya Mikoto pada anaknya. Sasuke dalam hati merutuki mulut ember sang kakak.

.

.

'Tck.! Dasar aniki baka! Mulut ember kaya ibu ibu gosip' rutuk Sasuke dalam hati.

.

.

Belum sempat Sasuke menjawab. Itachi bersuara lebih dulu.

.

.

"Namanya Naruto Uzumaki kaa san.! Emm anaknya ramah sederhana, ah tingkahnya aga konyol, dia pemuda yang lumayan tampan mempunyai senyum sehagat mentari kedua matanya beriris shepire" ucap Itachi sambil memasang tampang berpikir.

.

.

Kedua mata Mikoto berbinar serta tersenyum lebar mendengar ucapan anak sulungnya. Sasuke jangan ditanya sekarang mukanya sudah memerah. Fugaku hanya tersenyum sangat tipis melihat tingkah Sasuke yang jarang terlihat seperti ini malu malu seperti sekarang ia jadi penasaran pemuda seperti apa yang telah memluluhkan hati sang putri.

.

.

Sasuke baru sadar ia belum pernah mengenalkan kekasihnya pada keluarganya bagaimana kakaknya bisa tau. Itachi sedang terkikik melihat wajah merona adiknya membuat wajah Sasuke terlihat lebih manis.

.

.

"Hihihi. .lihat Suke wajahmu sungguh manis jika sedang tersipu begitu" ucap Itachi sambil menunjuk wajah adiknya diakhiri dengan tawa riang. Kedua orang tuanya menyaksikan interaksi kedua anaknya dengan senyum bahagia. Sasuke tersadar akan seseuatu dan bertanya pada Itachi.

.

.

"Bagaimana kau bisa tau aniki"tanya Sasike pada Itachi dengan memberi deadlear terbaiknya. Itachi menghentikan tawanya lalu berdehem sebelum menjawab.

.

.

"Rahasia.! Yang perlu kau ketahui aniki menyayangi mu dan harus tau segala tentangmu imouto ku tersayang"jawab Itachi pada Sasuke dengan manis tapi terdegar menjengkelkan ditelinga Sasuke.

.

.

"Tck.! Dan menguntit apa saja yang kulakukan"ucap Sasuke dengan nada sarkasme.

.

.

"Tak masalah. Aku juga tau loh bagaiman si kepala duren itu menyatakan cinta padamu. Kaa san ingin tau wak_ akh"jawab Itachi pada Sasuke sambil menggoda.

.

.

Sasuke langsung melempar bantal sofa yang tadinya dipangku ke muka Itachi sebelum kakaknya selesai berbicara. Itachi hanya tergelak ia senang sekali menggoda sang adik. Kedua orang tuanya hanya mengelengkan kepala melihat kelakuan anak mereka.

.

.

"Urusai.! Dari pada jadi penguntit lebih baik cari wanita yang mau dengan pria keriput sepertimu baka aniki" ujar Sasuke pada kakaknya. Itachi langsung mendelik pada adiknya.

.

.

"Benar kata Sasuke mau sampai kapan kami menunggu mu mengenalkan seorang gadis pada kami"ujar Fugaku yang dari tadi diam angkat bicara.

.

.

"Tou san tenang saja nanti ku perkenalkan setelah mendapat yang cocok" ujar Itachi pada ayahnya dengan malas. Pasalnya ia paling malas jika sudah membahas kisah asmaranya.

.

.

"Kau bukan gay kan Itachi" ucap ibunya dengan pandangan menyelidik. Itachi langsung berjengit mendengar tudingan ibunya.

.

.

"Enak saja aku masih normal kaa san.! Aku masih menyukai balon tak minat dengan batang" jawab Itachi pada ibunya sambil medengus.

.

.

"Kaa san hanya khawatir saja pasalnya. umur mu sudah waktunya berumah tangga tapi kamu tak pernah sekali pun mengenalkan wanita pada kami benarkan anata" ujar Mikoto sambil minta dukungan dari suaminya.

.

.

"Hn"jawab Fugaku.

.

.

Itachi memberi deadlear terbaiknya pada adiknya gara gara dia dirinya sekarang diintrogasi orang tuanya. Sasuke hanya menjulurkan lidahnya dan tersenyum puas lalu mencium pipi ayah dan ibunya melenggang pergi meninggalkan sang kakak yang sedang diintrogasi orangtuanya.

.

.

.

.

Di Cafe

.

.

"Merepotkan apa kau yakin akan melakukan ini" tanyanya Shikamaru pada temannya.

.

.

"Ya aku yakin ini untuk kebahagiaanya Shika"jawab temannya sambil matanya menatap langit dengan pandangan menerawang.

.

.

"Medoukusei. Terserah padamu sajalah" jawab Shikamaru sudah lelah memberi saran pada temannya.

.

.

"Kalau begitu aku akan menghubunginya dia dulu. Terima kasih atas bantuannya. ." Ucapnya sambil berdiri menepuk pundak Shikamaru lalu melenggang pergi.

.

.

'Kenapa kau harus melakukan ini baka. . .mendoukusei semoga saja keputusan ku membantumu tak salah' ujar Shikamaru dalam hati sambil menatap sedih pungung temannya.

.

.

.

.

Setelah menempuh pejalanan kurang lebih empat puluh menit Sasuke telah sampai ditaman kota ia mencari parkiran untuk mobilnya setelah memastikan mobilnya sudah dikunci. Ia berjalan jalan ditaman melihat lihat disekitar taman mata memfokuskan pandangannya pada pasangan yang duduk dikursi dibawah pohon yang rindang. Ia melihat manusia berbeda gender warna rambut mereka yang mencolok si pria bersurai pirang cerah dan si wanita bersurai pink yang membuat mata sakit itu menurut Sasuke -_-!. Sasuke memperhatikan mereka dari sebrang berdiri mengamati dalam diam meski kedua tangannya menegepal dan matanya mulai berembun saat melihat kekasihnya sedang berduaan dengan wanita lain entah sedang berbicang apa diselingi tawa dari sang wanita dan senyum hangat dari kekasihnya. Air matanya tak terbendung saat melihat wajah kekasihnya menghadap pada siwanita dan memiringkan kepalanya dan mendekatkan wajahnya pada wajah si wanita dengan salah satu tangannya ada dibelakang kepala siwanita. Ia berjalan dengan cepat menuju keduanya dengan air mata mengalir dan hati hancur. Sasuke langsung menarik kerah jaket kekasihnya aka Naruto Uzumaki hingga Naruto menoleh kepadanya.

.

.

.

Naruto menolehkan pandangannya saat merasakan ada yang menarik kerah jaketnya. Naruto melihat air mata membasahi wajah cantik Sasuke lalu ia merasakan panas menjalar dipipinya. Sasuke menarik kerah taket Naruto hingga siempunya menoleh lalu "Plaak" Ia langsung menamparnya keras dengan air mata membashi wajahnya.

.

.

"Inikah.! Inikah yang kau bilang urusan penting Naru.!. ." Ujar Sasuke dengan keras dan suara bergetar sambil memukuli dada Naruto. Naruto hanya menatap datar Sasuke saat ini.

.

.

"Apa hisk. . .hisk. .apa yang salah dengan ku. . .hisk . .hingga kau tega. . .hisk. .melakukan ini padaku. .Naru? . .hisk" tanya Sasuke pada Naruto sambil terisak dengan kepala menunduk tanganya tak berhenti memukuli dada Naruto.

.

.

"Tak ada yang salah dengan mu.! aku hanya sudah bosan dengan hubungan kita" jawab Naruro dengan tenang. Seolah ia tak bersalah sama sekali.

.

.

Sasuke mematung mendengar ucapan Naruto dan berhenti memukuli dada Naruto. Ia mendonggak melihat wajah tenang Naruto lantas "Plaak!. ." Ia menapar pipi Naruto lagi. Ia mengusap air matanya dengan kasar tapi air mata tak jua berhenti mengalir.

.

.

"Kau.! Kau sungguh brengsek! baka! Bajingan.! Aku membencimu Naru.!.." ucap Sasuke pada Naruto dengan suara bergetar. Sasuke mengalikan pandangannya pada siwanita dengan pandangan menusuk.

.

.

"Kau.! Wanita sialan perebut kekasih orang dasar wanita murahan. .! Plaak" bentak Sasuke pada siwanita dan menampar pipinya.

.

.

"Aku sungguh membenci kalian berdua. Terutama padamu Naru ingin rasanya aku membunuh mu saat ini juga. Kuharap kau tak pernah menampakan wajahmu lagi dihadapanku" ucap Sasuke dengan nada dingin. Lantas meninggalkan mereka.

.

.

.

Naruto melihat kepergian Sasuke yang pergi dengan punggung kecilnya yang bergetar. Ia menatap sedih Sasuke tak terasa air matanya mengalir melihat Sasuke yang terlihat begitu rapuh. Ia memejamkan matanya. 'Inilah yang terbaik untuk kita Suke gomen' ucapnya dalam hati.

.

.

Siwanita menatap Naruto khawatir saat ia melihat air mata Naruto. Ia menepuk pundak Naruto supaya mendapat perhatian dari Naruto. Naruto mengalihkan pandangan kesamping dengan air mata yang mengalir. Si wanita menangkup wajah Naruto dengan kedua tangannya lalu menghapus air mata Naruto. Matanya hanya bisa menatap sedih pada Naruto. Ia lantas membawa kepala Naruto kedalam dekapannya. Naruto menumpahkan sakit dan kesedihannya dengan air mata ia menangis dalam dekapan siwanita.

.

.

.

.

Sasuke menangis sambil menyetir mobil dengan kecepat lumayan cepat. Ia memukuli dada kirinya berharap bisa menghilangkan sakit yang saat ini ia rasakan. Kilasan tentang kenangannya dengan Naruto terlitas dikepala.

.

.

"Aku akan selalu mencintai mu hingga nafas terakhir ku. Terima kasih untuk cinta mu selama ini dan mau menerima aku yang tak sempurna ini. aku akan selamanya mencintai mu bahkan saat jiwa ku terpisah dari raga ku ini janji ku seumur hidup" ucap Naruto dengan senyum manis matanya memancarkan kasih sayang dan mengacungkan jari kelingkingnya.

.

.

Wajah Sasuke memerah mendengar ucapan Naruto. Dadanya menghangat melihat senyum Naruto. Dan perutnya tergelitik seperti banyak kupu kupu berterbangan disana. Ia menggankat jari kelingkinnya dan mengaitkan pada jari Naruto. Ia tersenyum bahagia. Naruto ikut tersenyum saat melihat senyum diwajah Sasuke. Lalu ia mendekatkan wajahnya pada Sasuke. Sasuke yang mengerti keinginan sang kekasih menutup matanya.

.

.

.

"Hisk. . .kau pem. .hisk. .mbohong Naru. . .hisk. ."racau Sasuke disela sela tangisnya.

.

.

.

.

Sasuke masuk ke dalam setelah pintu gerbangnya dibuka ia memakirkan mobilnya dengan asal lalu membuka pintu mobil dan menutup pintunya dengan keras. Ia memasuki rumah tanpa menucap salam.

.

.

.

Mikoto keluar dari dapur membawa nampan beisikan minum serta kue hendak membawa ke ruang kerja suaminya yang sedang mengerjakan sesuatu disana. Saat akan menaiki tangga ia melihat Sasuke baru pulang ia tak mendengar anaknya memberi salam. Sasuke berjalan tak menghiraukan sekeliling yang inginkan saat ini hanyalah masuk kamar dan menangis sepuasnya. Mikoto kaget melihat putrinya pulang dengan air mata menghiasi wajahnya. Sasuke berjalan setengah berlari melewati ibunya begitu saja ia tak menghiraukan pangilan ibunya. Sasuke sampai didepan kamarnya ia membuka pintunya dengan kasar lalu menutup pintu dengan keras. Sasuke langsung menjatuhkan dirinya diranjang dengan posisi terkurap dan menangis tersedu sedu seperti anak kecil.

"Hisk. . .hisk. . .hisk. . ."tangis Sasuke pecah ia menangis tersedu sedu.

.

.

.

.

Dari dalam kamar Itachi mendegar suara bantingan kamar dari kamar sebelah siapa lagi kalau bukan kamar milik adiknya. Itachi mengangkat sebelah alisnya 'bukanya Sasuke sedang pergi' tanya Itachi dalam hati.

.

.

.

Mikoto bergegas menuju kamar putrinya setelah mengantarkan minuman serta kue ke suaminya. Ia mengetok pintu kamar putrinya tapi tak ada tanggapan dari dalam.

Tok. . .tok. .tok. .

"Suke kau tak apa apa nak buka pintunya sayang" Mikoto mengetuk pintu sambil memanggil putrinya dengan lembut.

Mikoto menetuk pintu kembali saat tak ada tanggapan dari dalam.

Tok. . .tok. . .tok. .

"Sayang kaa san masuk ya" ucap Mikoto meminta izin pada putrinya. hening tak ada jawaban sama sekali ia menyentuh kenop pintu.

.

.

Saat Mikoto hendak membuka pintu kamar Sasuke Itachi keluar dari dalam kamar. Itachi keluar dari dalam kamar karena mendengar suara bantingan pintu ia mendapati sang ibu berdiri didepan kamar adiknya dengan raut khawatir. Itachi mendekati ibunya dan bertanya.

.

.

"Ada apa kaa san? kenapa wajah kaa san terlihat sangat khawatir" tanya Itachi pada Mikoto.

"Sasuke pulang dengan menangis dan tak mengiraukan panggilan kaa san. Kaa san khawatir terjadi sesuatu padanya" Mikoto menjawab pertanyaan dari Itachi.

.

.

.

Mikoto membuka kamar Sasuke setelah menjawab pertannyaan dari Itachi. Ia melihat kedalam dan mendapati Sasuke menangis tersedu sedu sambil meringkuk diatas ranjang ia berjalan menghampiri anaknya dan membawa tubuh putrinya kepelukannya. Hati Mikoto mencelos melihat putrinya menangis tersedu sedu seperti sekarang ia memeluk erat tubuh Sasuke yang terlihat begitu rapuh. Itachi berdiri disamping ibu yang hendak membuka pintu kamar adiknya. Dan mendapati adiknya sedang menangis tersedu sedu diatas ranjang. Itachi hanya berdiri diambang pintu saat melihat adiknya menangis tersedu sedu diatas ranjang. Ia memperhatikan dalam diam saat melihat sang ibu membawa adiknya kepelukannya. Itachi tak pernah melihat adiknya terlihat begitu rapuh seperti sekarang. Ia mengepalkan kedua tangannya menahan emosi. Siapa bajingan yang sudah membuat adiknya menangis begitu menyedihkan pikir Itachi.

.

.

.

"Ada apa sayang ceritakan pada kaa san" tanya Mikoto pada Sasuke yang sedang menagis dipelukannya sambil mengelus punggung Sasuke yang bergetar.

"Hisk. . .hisk. . .hisk. ."hanya isakan yang terdengar dari mulut Sasuke.

Mikoto dengan lembut membelai pungung Sasuke. Ia menanti dengan sabar apa putrinya mau menceritakan sesuatu pada dirinya.

"Hisk. . .hisk. .sakit. . .hisk. . .kaa san. . .hisk . . .disini. .hisk. . .kenapa. .hisk. . .hisk disini. .hisk. . .sangat. .sesak. .kaa san...hisk"ucap Sasuke sambil meremat baju didepan dadanya dibagian kirinya.

Mikoto yang tak mengerti maksud sang anak diam dan membiarkan anaknya menupahkan keluh kesahnya. Karna setau Mikoto putrinya tak mempunyai riwayat jantung jadi tak mungkin jantungnya sakit itulah pikir Mikoto. Setelah beberapa menit berlalu Mikoto tak mendengar tangisan dari mulut putrinya hanya terdengar isakkan lirih yang ia dengar. Mikoto menunduk untuk melihat wajah putrinya dan mendapati Sasuke tertidur dipelukannya sesekali terdengar isakan lirih. Mikoto menengok kebelakang atau kepintu lebih tepatnya ia melihat Itachi dan Fugaku berdiri disana. Fugaku berjalan mendekat saat merasa sang istri mrmbutuhkan bantuan. Fugaku membenahi bantal untuk menaruh Sasuke. Fugaku mengambil tubuh putrinya dengan sangat pelan seolah ia barang yang mudah pecah. Lalu Fugaku meletakan kepala Sasuke kebantal dan menyingkirkan poni yang menutupi wajah Sasuke lalu mencium kening putrinya ikat rambutnya telah dilepas Mikoto tadi agar putrinya tidur dengan nyaman. Mikoto menyelimuti tubuh Sasuke lalu mencium keningnya. Mereka meninggalkan Sasuke yang tertidur karena lelah menangis.

.

.

.

Diluar kamar mereka berjalan menuju kebawah dan berkumpul diruang keluarga. Fugaku dan Mikoto duduk berdampingan Itachi duduk sendirian disebrang meja berhadapan dengan orang tuanya.

.

.

"Apa kau tau sesuatu apa yang terjadi pada Sasuke? Itachi" tanya Fugaku pada Itachi.

"Aku juga tak tau apa apa tou san.!" jawab Itachi sambil memijit pelipisnya.

Fugaku menengok kesamping memandang Mikoto. Mikoto yang merasa ditanya tanpa suara pun menjelaskan yang ia ketahui

"Sasuke pulang kerumah sudah menangis saat ku tanya kenapa ia tak menjawab ia hanya menangis saja" jelas Mikoto pada suaminya. Fugaku hanya bisa menghela nafas mendengar penjelesan istrinya.

.

.

.

.

Hampir setahun berlalu sejak kandasnya asmara NaruSasu. Sasuke saat ini sedang berada dikampus hari-harinya berjalan seperti biasa yang kurang hanya tanpa kehadiran kekasihnya yang sekarang menjadi mantan hampir setahun berlalu semenjak pertengkarannya ditaman, Naruto tak pernah menujukan batang hidungnya dihadapannya sejujurnya Sasuke merindukan senyuman Naruto. Sasuke berjalan bersama temannya dia adalah Ino Yamanaka gadis yang bisa dibilang cerewet selalu tampil modis dan satunya lagi gadis pemalu bernama Hinata Hyuuga. Mereka berjalan beiringan keluar kelas karna kelas baru saja selesai.

"Suke kita ke salon dulu yuk untuk persiapan nanti malam lalu jalan-jalan di mall, kau juga ikut ya Hinata"ajak Ino pada teman-temannya.

"Aku malas Ino kau dan Hinata saja sana"ujar Sasuke dengan datar. Ino hanya mengehela nafas mendengar ucapan Sasuke

Ino rindu Sasuke yang selalu tersenyum dan tak sependiam sekarang tapi gara-gara cowok brengseknya sahabatnya kini banyak berubah. Sasuke cerita pada Ino dan Hinata hingga mereka tau semua tentang asmara Sasuke bahkan sampai pertemuannya dengan Naruto dengan seorang wanita yang tak dikenalnya, begitu pun sebaliknya mereka saling curhat satu sama lain.

"Kali ini tidak ada penolakan tidak kah kau ingin terlihat cantik diacara pertunangan kakak mu Suke?. ." ucap Ino sambil menyeret Sasuke. Lalu Ino beralih pada Hinata.

"Kau mau ikut kan Hinata"tanya Ino sambil memandang Hinata penuh harap pada teman satunya

"Baiklah aku ikut lagian hari ini aku free" ucap Hinata dan langsung disambut pekikkan girang dari Ino.

"Yosh. Ayo kita pergi aku juga ingin tampil mempesona diacara pertunangan nee-san ku" ucap Ino dengan semangat.

Sasuke hanya pasrah jika sudah diseret oleh Ino. Itachi kakaknya telah menemukan pujaan hatinya beberapa bulan yang lalu dan langsung meminang sang gadis, dan akan bertunangan dengannya Temari wanita cantik yang dapat menaklukkan hati Itachi yang notabennya kakak dari sahabat pirangnya ini siapa lagi kalau bukan Ino


.

.

.

TBC

.

.

.

Hai para pembaca ini fic dengan pair NarufemSasu yang baru kubuat semoga kalian suka dengan cerita ini. Tadinya cerita ini mau aku bikin one shoot tapi keliatanya kepanjangan tangan ku sudah lelah jadi mungkin aku bagi dua atau tiga aku belum tau.

.

Maaf jika benyak typo dan membuat kalian bingung.

Jangan lupa tinggalin komentarnya ya dikotak bawah ya ^_^.

Sekian sampai jumpa dichap depan. . .^_^

.

.

.