Cast : Cho Kyuhyun (GS)
Shim Changmin
Park Jungsoo (GS)
Kim Kibum
a/n saya hanya me-REMAKE Fanfic milik RedCherry98 dan hanya mengubah nama, tempat dan menambah atau mengurangi kata sesuai dengan kebutuhan cerita.
.
Happy Reading
.
Aku tidak pernah mengerti, bagaimana orang-orang dapat berbahagia hanya dengan hal kecil yang sederhana.
Sementara aku yang hampir memiliki segalanya, mengapa aku selalu merasa kosong?
Aku bahkan tidak tahu apa yang hilang, namun aku juga tak begitu ingin untuk mengetahuinya.
Yang bisa kulihat sejauh apapun aku memandang hanyalah gelap yang semakin menarikku masuk ke
Dan yang bisa kurasakan hanyalah sakit yang tak pernah hilang.
Aku hanya lelah dengan kekosongan ini.
Aku lelah dengan keadaan dimana aku berteriak di tengah ribuan orang namun tak satupun dari mereka menoleh.
Aku muak dikelilingi oleh para penjilat yang selalu dan selalu memanfaatkanku dengan segala yang kupunya.
Aku lelah dengan hatiku yang dipenuhi rasa iri dan kebencian.
Aku lelah dengan dendam yang membunuhku perlahan.
Mungkin kematian akan terasa lebih menyenangkan untukku?
Namun aku tak ingin mati... masih belum...
Semua orang bilang, waktu akan menyembuhkanku.
Namun aku tidak ingin disembuhkan oleh waktu!
Aku akan menggunakan waktu yang kumiliki untuk mencari mereka, orang-orang yang telah menyebabkan semua penderitaan ini.
Aku tak peduli berapa banyak dosa yang harus kulakukan untuk itu.
Akan kuseret mereka semua ke dalam neraka bersamaku.
Untuk itu... aku butuh yang melebihi siapapun. Yang melebihi apapun!
Dan aku siap menukarkan apapun untuk itu...
"Begitukah?"
Tap... Tap... Tap...
Langkah yang terdengar sayup dan suara tanpa wujud itu membuat seorang yeoja yang sedari tadi terhanyut dalam lamunannya tersadar. Ia menoleh, dari sudut kamarnya yang gelap dan hanya diterangi cahaya remang malam yang memaksa masuk lewat celah jendela kaca, ia dapat melihat sosok samar yang tampak mendekat ke arahnya.
"Siapa kau?" tanya yeoja itu, nyaris tanpa emosi.
"Aku bertanya padamu. Benarkah hal yang kau pikirkan tentang itu? Apa kau sungguh siap menukarkan apapun?"
"Apa maksudmu?"
"Kau yakin... ingin mati? Hidupmu seharusnya masih panjang. Tapi kau justru menantang kematian sementara banyak orang mencoba untuk menghindarinya."
"Lantas apa pedulimu?" yeoja itu tersenyum sinis. "Kau bahkan belum menjawab pertanyaanku."
"Jika sungguh kau ingin mati, aku bisa membantumu," sosok itu kini berdiri di hadapannya, meskipun belum jelas menunjukkan rupanya. Yang bisa dilihat yeoja itu hanyalah siluet yang samar oleh gelapnya malam.
"Ohh... kau ingin membunuhku?" nada sinis nan meremehkan itu kembali terlontar dari bibir sang yeoja.
"Lebih tepatnya, aku akan mengambil jiwamu," ujarnya, menyeringai.
"Ini terakhir kalinya aku menanyakan ini, siapa kau?"
Meskipun samar, yeoja itu bisa merasakan bahwa sosok di hadapannya itu menyeringai semakin lebar.
"Namaku Shim Changmin, dan aku adalah... iblis."
"Iblis, heh? Nama itu tidak terdengar pantas untuk seorang iblis," sahutnya. "Lalu, untuk apa iblis sepertimu mendatangiku?"
"Karena kau memanggilku."
"Lantas hal konyol apa yang membuatku harus mempercayai apa yang kau katakan, Tuan Iblis?"
"Haruskah aku memberimu bukti?"
Jemari ramping dan berkuku tajam milik sosok itu meraih dagu sang yeoja.
"Jika kau mampu," ucap yeoja itu dengan nada menantang yang sinis.
"Aku akan membuat kontrak denganmu. Selama mengabdi kepadamu, akan kukabulkan apapun yang kau minta dan sebagai gantinya... setelah semuanya berakhir, jiwamu akan menjadi milikku."
"Hmph. Menarik. Kau bisa mengabulkan segalanya?"
"Tentu."
"Dengan jiwaku sebagai imbalannya?"
"Bukankah kau bilang, kau siap mengorbankan apapun?"
"Baik. Aku akan membuat kontrak denganmu."
"Lalu? Apa permohonanmu?"
Yeoja itu berpikir beberapa saat...
"Aku punya tiga permintaan. Yang pertama, kau harus selalu mematuhi perintahku tanpa syarat. Kedua, kau harus menjadi kekuatanku dan selalu ada di pihakku sampai saat terakhir. Ketiga, kau tidak boleh berbohong dan tidak akan pernah mengkhianatiku. Sampai saat dimana aku telah memenuhi semua tujuanku."
"Wah, wah, permintan yang cukup sulit. Tapi aku menerimanya. Sekarang, boleh aku tahu namamu, yeoja kecil?"
"Namaku Kyuhyun. Cho Kyuhyun. Dan aku bukan bocah, aku adalah orang yang akan mewarisi perusahaan dan seluruh kekayaan mendiang orang tuaku beberapa bulan lagi. Usiaku 17 tahun."
"Aku mengerti. Kau seorang nona muda, hmm? Kalau begitu, aku akan menjadi butler pribadimu. Dan sekarang, aku akan menandaimu dengan kontrakku. Di mana kau ingin aku meninggalkannya?"
"Terserah."
"Baiklah, kalau begitu..."
Yeoja bernama Kyuhyun itu tersentak ketika Changmin, sang iblis menarik tubuhnya, meraih dagunya kemudian mencium keningnya.
"APA YANG- AKHH!"
Namun belum sempat ia melancarkan protesannya, ia kehilangan keseimbangan. Kepalanya mendadak terasa sangat pening dan bekas ciuman di dahinya meninggalkan rasa sakit yang membakar. Perlahan meninggalkan bekas disana, sebuah simbol fautus. Pandangannya menjadi buram sebelum akhirnya jatuh tertidur -atau mungkin dapat dikatakan pingsan- dalam rengkuhan sang iblis yang kini kembali menyeringai.
"Selamat tidur, My Lady..."
TBC
