Title: Day Dream

Author :Lee hyora

Pairing: Kyuwook, Haewook

Cast : Ryeowook, Kyuhyun, Donghae, Eunhyuk, Sungmin

Rated: T

Genre: Friendship, Romance, sad,

Warning: Yaoi fanfiction. Typo. If you don't like, don't read.

_DayDream_

Kehidupan ini seperti mimpi buruk di siang hari. Aku tak ingin terbangun dan menghadapi semua kenyataan yang ada. Tapi aku juga tidak ingin terus tertidur dan tak melihatmu lagi. Tuhan, katakan padaku apa yang harus aku lakukan tanpanya? Air mata ini terus menetes dari berlinang di mataku. Hati ini terasa perih setiap kusebut namanya. Aku menutup telinga mencoba mendengarkan suara lirihmu. Kututup mataku berusaha melukis wajah indahmu. Meskipun kau berlalu dan pergi menjauh. Aku tetap disini.

Nafasku tersengal ketika aku tersadar dari mimpi buruk ini. Kuraih gelas di sampingku dan meminum habis air didalamnya. Mengapa mimpi itu datang lagi? Seharusnya aku terus terjaga. Seharusnya Tak kubiarkan lelah ini membuaiku. Kuseka peluh di keningku. Sungguh aku ingin terlepas dari bayang-bayangmu! tidak bisakah kau pergi saja?!

Kulempar gelas yang sedari tadi berada di genggamanku ke sembarang arah. Tak dapat lagi kubendung emosi yang menguasaiku… Suara dua benda berbenturan menghilangkan sunyi hanya untuk sesaat. Gelas yang kulemparkan tadi pecah berkeping-keping. Aku tak memperdulikannya.

Sunyi… kembali itu yang aku rasakan sekarang.

ottoke?

aaaaaggggggghhhhhhhhhh…! kuteriakkan segala sakit ini. Biar semua dunia tahu, betapa perihnya luka yang kau tinggalkan. Tubuhku lemas, aku jatuh tersungkur disebalah ranjangku. Aku merasakan pusing yang tak bisa tertahan lagi. Memori itu.. memori tentangmu, kenapa terus saja berputar?

_DayDream_

flasback on

"kyuhyunnie… kau sudah datang?" Seorang namja kecil berlari-lari kecil menghampiri namja yang yang di panggilnya Kyuhyun. Mood-nya sepertinya sedang bagus hari ini. Terlihat dari senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya. Tapi berbanding terbalik dengan namja yang dipanggilnya tadi, namja itu terus menekuk wajahnya. Entah sejak kapan senyum diwajahnya tak pernah lagi ada. Tatapan matanya begitu kosong.

Kyuhyun hanya menoleh ketika namanya dipanggil tidak menyahuti panggilan dari namja kecil itu. Ia tetap berlalu, membuat namja manis di belakangnya berlari lebih kencang lagi untuk menyamakan langkah. "Kyuhyunnie…tunggu." Teriaknya sekali lagi berhasil membuat Kyuhyun berhenti. Kyuhyun memutar badannya melihat namja yang sedari tadi mengejarnya terengah-engah.

Namja pecinta topi pedora itu menunduk memegangi lututnya yang lelah. Kyuhyun hanya berdiri disana memandangi namja itu heran. "Ada apa?" Kyuhyun akhirnya bersuara. Meskipun senang mendengar Kyuhyun bertanya, namja itu mengerucutkan bibirnya. Ia mendongak ke arah Kyuhyun.

Tidak bisakah Kyuhyun membantunya yang kelelahan mengajarnya?

Seperti mengetahui jalan pikiran namja yang lebih kecil darinya itu, Kyuhyun mengulurkan tangan untuk membantu teman yang baru di kenalnya beberapa minggu itu berdiri. "gomawo…" namja imut itu tersenyum manis pada Kyuhyun. Senyum yang dibencinya. Melihat senyum itu, Kyuhyun buru-buru melepaskan pegangan tangan mereka dan kembali berjalan meninggalkan temannya itu. Sikap Kyuhyun itu menciptakan goresan luka di hati seseorang, hati Kim Ryeowook.

"kenapa dia tak bisa bersikap baik padaku, padahal kita kan teman?" gumam Ryeowook sambil terus menatap nanar punggung Kyuhyun yang menghilang. Ia melayangkan pandangannya pada sekitarnya. Ia berdiri mematung seperti orang bodoh di tengah lautan manusia. Ia merasa begitu sakit melihat semua orang yang dipandanginya satu persatu sepertinya sangat bahagia. Mereka semua memiliki teman.

Kenapa dia tidak?

Eunhyuk dan Donghae, duo yang selalau membuat onar di kampus mereka saja terkenal karna persahabatanya.

Leeteuk, Ketua Perkumpulan mahasiswa yang selalu dikelilingi pengikutnya yang setia.

Kibum, Shindong, dan Yesung, kelompok nerd di kampus, meskipun aneh mereka memiliki banyak teman.

Kenapa satu pun dia tidak punya?

Ingin berteman dengan Kyuhyun saja tidak bisa? Padahal dia pikir Kyuhyun juga sama dengannya, sama-sama tidak memiliki teman sejak masuk kampus itu di tahun yang sama.

Apa nasibnya yang memang jelek?

Ryeowook berjalan mendekati kaca, memperhatikan bayangannya sendiri.

"aku tampan, tidak aneh, yaah…meskipun aku tidak populer seperti Leeteuk sunbae, seharusnya aku bisa mendapatkan temankan, walau hanya satu." Suaranya yang jelas sukses membuat duo yang paling dihindarinya mendatanginya. Ryeowook melihat pantulan bayangan mereka berdiri tepat di belakanganya, memberikannya senyum aneh.

"Lihatlah Donghae-ya…anak manis ini, kembali berbicara sendiri." Ejek si monyet Eunhyuk sambil mengacak rambut Ryeowook. Satu tangannya merangkul tubuh kecil Ryeowook. Rangkulan yang membuat Ryeowook terbatuk-batuk tak bisa bernafas.

"Ya…! Eunhyukkie, kau menyakitinya…" Donghae menyingkirkan tangan Eunhyuk yang menggantung di pundak Ryeowook, menarik Ryeowook ke dalam pelukannya. "Kau ingin teman kan? kalau begitu bermainkah dengan kami." Tawar Donghae sambil memegang wajah Ryeowok. "aku… tidak mau bermain, dengan kalian hyung…" Ryeowook meringis kesakitan berusaha menolak ajakan Donghae. Dia tahu, berurusan dengan mereka itu tidak baik sama sekali.

Donghae mengerutkan kening mendengar ucapan Ryeowook. Eunhyuk yang juga kesal mendorong tubuh Ryeowook ke tembok, menyudutkannya. "Apa maksudmu, eh? bukannya kau yang bilang ingin berteman… kenapa sekarang kau menolak ajakan baik kami?" Mereka menatap Ryeowook tajam.

Ryeowook menunduk tak berani menatap balik Eunhyuk dan Donghae. Ia memang ingin punya teman, tapi bukan yang seperti sunbae-nya yang suka seenaknya saja seperti mereka.

"lihat aku!" Perintah Donghae. Seperti tersihir Ryeowook menurutinya. Donghae, namja tampan yang dikelilingi banyak yeoja itu mengangkat dagu Ryeowook. "kau akan aman jika bersama kami, Ryeowook-ah…" Ia mendekatkan wajahnya pada wajah Ryeowook berusaha mencium bibir mungil namja yang ketakutan itu. Itulah cara Donghae bersenang-senang. Ryeowook memundurkan kepala, terus menggelang-gelengkan kepalanya menghindari Donghae.

Ryeowook menutup mata karna takut. Ia berharap sesuatu terjadi untuk menolongnya.

Ia menghitung di dalam hati berapa lama kejadian ini akan berlangsung. Tapi baru dihitungan ketiga, ia tak merasakan apa-apa?

Aneh.

Kesenangan Donghae terhenti ketika ia melihat sosok sesorang yang dibencinya dengan sudut mata. Dengan enggan ia melepaskan Ryeowook. Sasaran empuknya selama ini. Ryeowook memberanikan diri membuka mata. Dilihatnya tatapan tajam Donghae. Tidak. Tatapan tajam itu bukan untuknya. Namja itu mengikuti arah pandang Donghae.

"Kyu…!" Ryeowook berujar senang, wajahnya berbinar mendapati Kyuhyun disana. Donghae melirikkan matanya pada Ryeowook, menyebabkan jantung Ryeowook kembali berdetak kencang. "kau senang melihatnya?" tanya Donghae penuh selidik. Ryeowook diam.

Kyuhyun yang tak sengaja memergoki dua teman lamanya itu tengah bersenang-senang dengan mangsa barunya, hanya bisa mengangkat satu alisnya. Mereka tak pernah berubah, pikir Kyuhyun.

"Donghae-ya… lihat siapa yang datang, kawan lama kita yang tercinta!" Eunhyuk bertepuk tangan, ia melingkarkan tangan di sekitar pundak Kyuhyun.

"Kyuhyunnie… apa kau datang ingin kembali pada kami seperti dulu?" Sindir Donghae. Dia tahu, bukan itu yang Kyuhyun akan lakukan. Kyuhyun takkan kembali lagi pada mereka.

"aku tak ada waktu untuk itu… bersenang-senanglah!" ucapnya seraya berlalu dari tiga orang yang menatapnya heran. Terutama Ryeowook.

"Kyuu…" Ryeowook merasa ia baru saja terlempar ke dalam jurang mendengar ucapan Kyuhyun. Bagaimana bisa dia membiarkan Ryeowook dalam keadaan seperti itu. Air mata Ryeowook mengalir tanpa bisa ditahannya. Seseorang yang dianggapnya teman itu tak memperdulikannya. Eunhyuk dan Donghae masih sibuk melihat kepergian Kyuhyun. Donghae membenci Kyuhyun yang sekarang. Kyuhyun yang berlagak sok suci itu.

"hah… teruskanlah, Kyu… aksi munafik mu itu. Aku tahu kau juga masih sama seperti kami!" Cibir Donghae.

"Dia… apa benar sudah berubah? aktingnya sungguh meyakinkan…!" tambah Eunhyuk.

"dia masih sama… aku rasa." Donghae kembali memusatkan perhatinnya pada Ryeowook. Ia kembali mendekati Ryeowook yang tengah terisak tidak jelas itu. Euhyuk pun mengikutinya.

"sudahlah… kau tak usah memikirkannya." Donghae mengusap air mata Ryeowook, kembali membuat namja itu menatap matanya. Berusaha menyihir Ryeowook lagi.

"apa kau menyukai Kyuhyun?" Eunyuk bertanya dengan mimik aneh seolah itu hal langka.

"aku hanya ingin, berteman dengannya…" Ryeowook tergugup.

"Dia bukan orang yang suka berteman Ryeowook-ah…" Lanjut Donghae. "kalau kau ingin berteman, datanglah pada kami." Donghae mengecup cepat bibir Ryeowook, sebelum namja itu kembali menolaknya. Ryeowook kembali tercengang dengan apa yang dilakukan Donghae padanya, menampakkan wajah babo-nya yang membuat Eunhyuk terkikik geli.

"kali ini kau selamat, bocah! hahaa…." tawa duo itu mengelegar di sepanjang lorong kampus yang mulai sepi. Mereka melangkahkan kaki menunggalkan Ryeowook yang beringsut jatuh ke lantai. Namja imut itu memegangi dadanya yang entah kenapa terasa sakit.

_DayDream_

Ryeowook pulang dengan lesu, mood-nya yang sangat bagus hari ini telah dirusak oleh Donghae dan Eunhyuk. Tapi ada yang lebih menyakitinya yaitu sikap Kyuhyun yang sungguh menyebalkan. Ryeowook melemparkan tubuhnya ke atas tempat tidur, dan membenamkan wajahnya di sebuah bantal.

"KYUHYUN JAHAT! AKU MEMBENCIMU!" Teriak Ryeowook kesal sambil meremas sprei kasurnya keras. Kenapa ada orang yang sedingin es macam Kyuhyun itu? Kenapa juga dia ingin berteman dengan Kyuhyun?

"Aku…tak mau lagi bertemu denganmu. Lihat saja…" Lirih Ryeowook sebelum terbawa ke alam mimpi. Ia meraih selimut untuk menutup seluruh tubuh kecilnya.

—–

"Pagiiiii duniaa…Yeayyy!" Lagi-lagi Ryeowook berteriak girang pagi ini, seperti biasa. Ia merengangkan otot-otot badannya yang pegal. Setiap pagi Ryeowook akan bangun dengan tenaga dan mood yang bagus, seperti sebuah ponsel yang selesai di charge ulang. Dengan ceria ia menyingkap semua tirai dikamarnya membiarkan sinar matahari masuk melalui celah-celah jendela.

"hangat…" ujarnya tersenyum merasakan terpaan sinar pagi mentari di tubuhnya, ritual paginya. Segera setelah berjemur di balkon kamarnya, ia menyambar handuknya dan berlari ke kamar mandi.

"eh, tunggu dulu…" Ryeowook menghentikan langkahnya ketika melewati sebuah kalender yang menggantung di kamarnya. "huwaa…tanggal 13! tanggal yang bagus…! aku akan memasak hari ini, dan membawakan bekal untuk Kyuhyun…" Ia tersenyum dan dengan semangat kembali masuk ke dalam kamar mandi.

Eh, bekal untuk kyuhyun? Bukannya kau bilang kau membencinya?

Ya…seperti itulah Ryeowook, selalu bangun dan memulai hari dengan penuh semangat. Semua kejadian menyakitkannya kemarin tak pernah terbawa hingga esok harinya. Seakan terlahir lagi dengan jiwa yang baru.

_DayDream_

Sepasang bola mata terus mengamati tingkah laku Ryeowook yang berlari kesana kemari, seperti kebingungan, atau sedang mencari sesuatu. Senyum simpul tersungging di bibirnya, sungguh melihat Ryeowook yang polos membuatnya gemas. Terkadang ia juga heran, mengapa Ryeowook yang memiliki aura ceria seperti itu susah mendapatkan teman. Ajakannya kemarin untuk berteman dengan Ryeowook sebenarnya sangat tulus. Tapi ia tak menyangka Ryeowook malah ketakutan karnanya.

Apa dia begitu menyeramkan?

Namja itu menepuk-nepuk wajahnya, memastikan ia tak seburuk itu sampai-sampai Ryeowook harus takut padanya.

"apa kau serius ingin mengincarnya?" tanya sahabatnya Eunhyuk padanya. Baru kali ini ia melihat Donghae yang sangat antusias mengejar seseorang. Dan itu membuat Donghae terlihat aneh. "Apa bagusnya si Kim Ryeowook itu?"

"Anio.. .aku mengincarnya hanya untuk bersenang-senang."

"Tapi kau akan berurusan lagi dengan Kyuhyun!" Eunhyuk memperingatkannya. Ahh… Cho Kyuhyun, seseorang yang dibencinya. Seseorang yang sebenarnya dulu dekat dengannya. Kyuhyun, Donghae, dan Eunhyuk sudah berteman sejak mereka masih di bangku sekolah tingkat atas, tapi karna suatu hal, Kyuhyun berubah dan itu membuat Donghae membencinya.

"Memang itu yang aku inginkan… menarik perhatiannya lagi dengan mendekati Kim Ryeowook. Lagipula… Kyuhyun takkan pernah menyukai namja polos itu, kau tahu sendiri… Kyuhyun tak suka tipe orang seperti Ryeowook yang selalu ceria dan tersenyum seperti itu." jelas Donghae panjang lebar, sedangkan Eunhyuk hanya mengangguk tanda mengerti. Apapun yang akan dilakukan Donghae, dia takkan pernah ikut campur, baginya asal Donghae senang diapun akan senang.

Donghae menepuk pundak Eunhyuk mengajaknya mendekati incarannya yang tengah kebingungan itu. Ryeowook menujulurkan kepalanya ke dalam sebuah kelas mencari sesorang. Jam istirahat akan segera usai, tapi ia sama sekali belum menemukan orang yang dicarinya. Lunch Box yang dibawa-bawanya sedari tadi ingin segera diberikannya pada orang itu.

Ahhh…betapa berharganya dia bagi Ryeowook.

"dimana Kyu? aissh, dia itu kenapa menghilang disa-…" Kata-katanya terpotong saat ia memutar tubuh dan…

"Booo..!" Ryeowook terperanjat dan jatuh tersungkur ke belakang ketika tiba-tiba melihat Eunhyuk yang mengagetkannya.

"hahaha…kau itu, benar-benar lucu bocah kecil, kekek.." Eunhyuk tak dapat menahan tawa melihat ekpresi lucu Ryeowook karna kaget.

Ryeowook mengerucutkan bibirnya dan memicingkan mata ke arah Eunhyuk dan Donghae di depannya. Sungguh mereka itu tak ada bedanya dengan anak-anak. Menyebalkan! Eunhyuk yang diberi hadiah tatapan tajam dari Ryeowook balik menatap Ryeowook dan berkata kasar. "Kenapa melihatku begitu? mau menantangku?!"

"Anioo… aku cuma kaget…" Ryeowook menunduk takut, keberaniannya yang tadi muncul menciut lagi. Donghae berjongkok di depan Ryeowook mengacak-acak rambutnya. "Berhentilah mengerjainya Eunhyukkie… kau menakutinya!" Donghae memberikan senyum terbaiknya untuk Ryeowook, dan sekali lagi itu membuat wajah Ryeowook memerah.

"cih.. kau jangan membelanya terus!" Kesal Eunhyuk, Ryeowook sama saja dengan yang lainnya, pikir Eunhyuk. Gampang sekali tergoda dengan Donghae.

"kau tak apakan? apa yang kau cari?" Donghae menoleh ke kanan dan ke kiri, bertingkah seolah ingin mengetahui apa yang yang dicari Ryeowook, walau sebenarnya dia tahu, Kyuhyun lah yang dicarinya.

Ryeowook menjawab pertanyaan Donghae dengan gelengan kepalanya, ia tak bisa langsung percaya pada duo ikan dan monyet itu. Ryeowook sudah mem-black list mereka dalam otaknya bahwa Donghae dan Eunhyuk adalah orang yang harus dihindarinya. "aku, aku.. tak apa hyung…sungguh."

"kenapa kau gugup seperti itu? apa kau takut pada hyung… hyung takkan menyakitimu." Donghae meyakinkan Ryeowook yang terlihat menghindarinya. Ia mempererat genggaman tangannya di pergelangan tangan Ryeowook.

Kenapa rasanya hatinya sakit melihat Ryeowook bersikap seperti itu padanya.

Tapi apa yang dilakukan Donghae hanya menambah ketakutan Ryeowook.

Bayangan kejadian siang kemarin, ketika Donghae hendak menciumnya dengan paksa kembali terputar di memori otaknya. Ryeowook takut jika ia kembali dicium oleh Donghae.

"Ahh.. Teuki hyung…!" jerit Ryeowook, sukses membuat Eunhyuk dan Donghae menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Ryeowook. Seketika itu Ryeowook berdiri dan berlari menjauhi keduanya saat fokus mereka tak lagi padanya.

"yaakkk! kim Ryeowook kembali kau…!" Teriak Eunhyuk, kali ini dia benar-benar kesal, ia mengepalkan tangan ingin menghajar Ryeowook.

"Sial…" umpat Donghae sadar telah di kelabui Ryeowook. Ini semua gara-gara ketakutannya yang muncul setiap mendengar nama Leeteuk disebut. Dia harus mulai belajar bersikap biasa mendengar nama orang itu mulai dari sekarang. Donghae tersenyum kecut, Kim Ryeowook, bocah itu sangat menarik.

_DayDream_

Ryeowook memegangi dadanya yang kembali sakit setelah berlari menghindari Donghae dan Eunhyuk. Ia menghirup udara sebanyak yang ia bisa meredakan detak jantungnya yang sangat kencang. Ia mengintip dari balik tembok tempatnya bersembunyi, mencari tahu apa Donghae dan Eunhyuk mengejarnya.

"Ahhh..untunglah, mereka tak lagi mengejarku.." Ryeowook bernafas lega.

Matanya kembali berbinar saat melihat Kyuhyun yang tengah duduk dengan serius membaca sebuah buku. Wajah tampannya begitu menggoda ketika ia sedang serius mengerjakan sesuatu.

Bukankah dia memang selalu berwajah serius?

Tanpa pikir panjang Ryeowook berlari kecil mendekati Khuyun dengan senyum yang tak lepas di wajahnya.

"kyuhyunnie…" Sapa Ryeowok memdudukkan diri di sebelah Kyuhyun.

Kyuhyun hanya semenoleh sebantar padanya lalu kembali fokus pada bukunya. "mau apa?" tanya Kyuhyun dengan tetap serius membaca buku di tangannya.

"aku membawakanmu ini.." Ryeowook meyodorkan kotak bekal nya ke Kyuhyun. "kau belum makan kan? aku tahu itu, karnanya makanlah ini…" Ujar Ryeowook lembut seolah pada kekasihnya sendiri. Ryeowook membuka kotak bekal makannya dan memperlihatkan sushi buatannya sendiri yang khusus dibuatnya untuk Kyuhyun.

Kyuhyun kembali melirik Ryeowook dan bergantian melihat sushi di dalam kaotak bekal itu. "Kapan aku memintamu untuk membuatkan bekal untuk ku? aku juga tidak menyukai sushi." Jelas Kyuhyun dingin.

Ryeowook melongo mendengar penjelasan Kyuhyun tadi, "bukankah kau bilang kau menyukai sushi… aku lupa kapan, tapi kau pernah mengatakannya!" Ujar Ryeowook dengan tegas memastikan bahwa ia tak salah dengar.

"Aku tetap tidak mau menerimanya…" Ketus Khyuhyun tak mau kalah.

"Padahal aku sudah susah payah membuatnya.." Ryeowook memandangi sushi buatannya sedih. "Kau harus mau menerimanya… terserah kau mau memakannya apa tidak. aku tidak mau melihat kotak bekal itu dirumahku lagi." Paksa Ryeowook.

"Ya sudah… taruh saja disana." Kyuhyun menunjuk meja bundar di depannya, malas berdebat dengan Ryeowook. Mau tak mau Ryeowook melakukannya pasrah. Kalau boleh jujur ia ingin melihat reaksi Kyuhyun ketika memakan sushi itu.

Tanpa banyak kata lagi, Kyuhyun melanjutkan acara membacanya.

Sebenarnya semenarik apa buku itu sampai ia tega mengabaikan namja manis yang masih setia duduk disampingnya?

"kapan kau akan pergi?" Tanya Kyuhyun jutek, ia memperlihatkan ekpresi terganggu di wajahnya menyadari Ryeowook masih duduk di tempat yang sama, disampingnya dan masih memandanginya.

"kenapa aku harus pergi? aku masih ingin disini… inikan tempat umum…" Ryeowook berkata polos, tak sadar bahwa namja disampingnya itu terganggu dengan kehadirannya. Kyuhyun mendengus kesal, hampir saja ia beranjak pergi tapi kata-kata Ryeowook menahannya.

"Gomawo Kyu…"

Kyuhyun mengangkat sebelah alisnya pertanda bingung. "Mwo…? terimakasih buat apa?"

"karna kemarin kau telah menolongku dari Donghae dan Eunhyuk hyung." Ryeowok tersenyum polos, senyum yang membuat Kyuhyun ingin kabur dari tempat itu secepat mungkin. Tapi entahlah tubuhnya tertahan disana. "memangnya aku melakukan apa?"

"euhmm.. setelah aku pikir baik-baik, jika kau tidak datang, entah apa yang Donghae hyung lakukan padaku kemarin. Dan untungnya kau datang… kau itu malaikatku Kyu!"

Kyuhyun memiringkan kepalanya. Ia semakin bingung dengan namja di depannya itu. Dia itu terlalu lugu atau apa? Kemarin itu, kebetulan saja ia lewat ketika Donghae mulai beraksi mempermainkan orang lain, tidak ada satu hal special pun yang ia lakukan. Kyuhyun kembali memandangi Ryeowook yang masih tersenyum lemput padanya. Melihat senyum itu Kyuhyun merasa dadanya perih, sakit sekali.

"Gomawo Kyu…" Ucap Ryeowook lagi. Kyuhyun membalasanya dengan anggukan, tidak tahu harus bagimana.

"Apa sekarang kita bisa berteman?" Ryeowook begitu berharap bisa berteman dengan Kyuhyun. Tak tahu pasti apa alasannya. Ia ingin terus bersama Kyuhyun, seperti ada sebuah benang pengikat diantara keduanya yang menarik Ryeowook untuk selalu tertuju pada Kyuhyun.

"aku tidak suka berteman…" Kyuhyun memalingkan wajah, tak ingin Ryeowook melihatnya merintih kesakitan, dan juga karna tak ingin berteman dengan siapapun. Dia lebih suka sendiri. Sekali lagi ia berhasil menghancurkan harapan Ryeowook yang tulus ingin berteman dengannya.

Apa salahnya dengan berteman?

Tidak ada yang salah. Tapi yang ia tahu itu tidak baik sama sekali untuknya.

Ryeowook yang kembali merasakan keinginannya pupus begitu saja, menekuk wajahnya tak mengerti. Apa salahnya sampai Kyuhyun tak ingin berteman dengannya?

Apa dia itu aneh?

Sekali lagi Ryeowook mencoba, mungkin Kyuhyun akan mau menerimanya jika sedikit memaksa. "aku janji… tidak akan pernah lagi menggagumu, jika kita sudah berteman…"

"Ne baiklah." Dengan terpaksa Kyuhyun akhirnya menerima Ryeowook sebagai temannya, itupun dengan sebuah syarat yang mungkin takkan bisa di tepati Ryeowook.

Senyum bahagia langsung terukir di wajah kecil Ryeowook. Setelah sekian lama akhirnya ia memiki seorang teman. Bahkan orang itu adalah Kyuhyun, seseorang yang diam-diam sudah menempati sebuah ruang kosong di hati Ryeowook. Ruang yang tak bisa ia jelaskan. Tanpa ijin, Ryeowook pun memeluk tubuh tinggi Kyuhyun. Ia sudah terlanjur senang, dan ingin meluapkan perasaanya itu.

"Gomawo Kyu, Jeongmal Gomawoo…"

Kyuhyun berpikir keras apakah ia harus membalas pelukan Ryeowook atau tidak? Tapi ia hanya bisa berdiam diri dalam pelukan namja mungil itu. Satu tangannya masih memegangi dadanya, tak kuat menahan sakit seolah jantungannya akan berhenti berdetak.

TBC.

Sebenarnya...ff ini udah pernah aku upload sih disini, tapi gak tahu kenapa kok hilang...sooo...akhirnya, aku upload lagi deh. Moga kali ini gak hilang lagi..T.T Chapter selanjutnya bakal aku upload secepatnya.

Buat reader yang sempet baca, RnR ya...gomawoo...^^