Jimin duduk diam diruang tamu keluarganya, melihat Ayahnya yang ada diseberang tengah menonton botol minuman alkohol dengan beberapa kali tertawa dan terkekeh sendiri.
Genggamannya pada ponsel mengerat.
Suara ketukan pintu membuat mereka yang ada didalam menoleh, Jimin bangkit dan membuka pintu, seseorang dengan pakaian rapi memandangnnya sambil tersenyum, "Hai Jimin..."
Jimin menggigit bibir bawahnya ragu, "Umm... Anda siapa?"
Ocehan Ayahnya yang ada didalam membuat Jimin menunduk. Orang didepannya mencuri pandang ke dalam rumah.
"Itu Ayahku..." ucap Jimin akhirnya. Dia memainkan tangannya dibawah dan tak berani menatap ke depan.
"Aku tahu," sahut orang didepannya.
"Eh?"
Orang itu menarik tangan kanan Jimin dan menggoyangkannya cepat-cepat. "Aku pamanmu, dan aku kesini untuk menjemputmu. Apa kau sudah siap?" Tanyanya dengan penuh semangat.
"Ah, paman?!" Jimin terpekik tak percaya. "Tunggu sebentar, aku akan mengambil tasku!" Dia berseru lalu masuk kedalam kamarnya mencari tas besar yang sudah ia siapkan kemarin malam.
Paman Jimin masuk kedalam rumah, bertatap pandang dengan pria tak terurus yang duduk disofa.
"Wah, wah... lihat betapa menjijikkan dirimu, Jiwoo-ssi." Remehnya pada lelaki pemabuk itu.
"Bukan urusanmu, bedebah. Jadi mana uangku?" Dia membentak dan memukul meja dengan bagian bawah botol.
Paman Jimin menghela nafas sabar, "Besok ku transfer."
Next or delete?
Next aelah :v
Holaaaa... Zyan mo bikin JinJim yaa... :'v
