[DISCLAIMER]

Keseluruhan cerita adalah milik Author, Kecuali para karakter yang merupakan milik SM Entertainment !

Special Credit : CHACO

.

WATERDROP

물방울

Baekhyun X Chanyeol

.

제 01 화

.

"Tunggu..." ucap kyungsoo.

Terlambat. Chanyeol sudah lebih dulu memasukan tangannya melewati kaos Kyungsoo dan bermain dengan nipplenya.

"Aahhh..." desah Kyungsoo, Sekarang Chanyeol sedang mencumbu leher mulusnya. Kyungsoo yang pasrah dengan perbuatan Chanyeol, terlihat sangat menikmatinya.

Tap..

Tap..

"Chanyeol-a! Ada seseorang yang datang" ucap Kyungsoo panik. "Ngak apa-apa" ucap Chanyeol masih mencumbunya. "Huuh" ucap Kyungsoo sebal, Ia melingkarkan lengannya ke leher Chanyeol masih dengan posisi Chanyeol yg sedang mencumbunya.

"Itu bukan 'seseorang'. Itu adalah suara langkah kaki..." batin Chanyeol.

Tap..

Tap..

'KREEEK'

Baekhyun membuka pintu kamar Chanyeol. "Chan..." Baekhyun tidak melanjutkan ucapannya, Ia terlihat terkejut dengan pemandangan yang sedang dilihatnya saat ini.

"Chanyeol menoleh dan berkata, "Setidaknya.. Ketok pintu dulu dong" Ia mengucapkannya seolah-olah yang sedang Ia lakukan adalah sesuatu yang biasa.

"Eh.. Ah.. Ma.. Maaf!!" Baekhyun terlihat gugup dan wajahnya memerah. Kemudian dengan cepat dia keluar dan menutup pintu.

"Tadi kelihatan, ya? Ngak apa-apa?" Ucap Kyungsoo.

"Ngak ..."

"Yang barusan itu siapa?"

"Temanku sejak kecil" Chanyeol membuka tutup botol air minum dan meminumnya.

Chanyeol mengenal Baekhyun sejak TK. 14 Tahun yang lalu Baekhyun dan keluarganya pindah ke lingkungan tempat tinggal Chanyeol. Karena mereka tinggal di Apartemen yang sama, keluarga mereka menjadi dekat.

"Oh begitu. Aku sempat cemas, aku kira dia Namjachingu mu" ucap Kyungsoo lega, Dia terlihat senang dan kembali melingkarkan tangannya ke leher Chanyeol. "Ayo kita lanjutkan lagi!"

"Maaf.." ucap Chanyeol datar, "kamu pulang saja deh"

.

.

.

.

[Chanyeol's POV]

Aku meletakan buku Baekhyun diatas meja kamarnya.

"Tadi kamu datang untuk mengambil itu, kan?" Baekhyun yang sedang memasang bajunya ke hanger terkejut, "Tadi kamu terburu-buru melakukannya sih" ucapnya, suaranya terdengar canggung.

"salahmu sendiri masuk ke kamarku seenaknya"

"Chanyeol-a, apa kau putus dengan pacarmu yang dulu?" tanya Baekhyun. Tumben sekali dia ingin tahu tentang hubunganku dengan orang lain.

"Dia terlalu posesif, aku jadi sebal. makanya aku putuskan" ucapku santai.

"Brengsek..." ucapnya.

Apa? Brengsek? apa maksudnya mengataiku brengsek?

"Kalau aku, ngak bakalan mau jadi pacar Chanyeol" ucapnya membalikan badan.

Mwo? apa dia sedang berusaha untuk mengejekku?

"Aku juga gak akan mau pacaran dengan namja pendek sepertimu" ucapku berusaha membalas ejekannya. Berhasil! Sekarang dia terlihat benar-benar marah.

"Yaak! apa maksudnya itu? Pendek?"

"benar! bagaimana bisa ada Namja imut yang benar-benar pendek sepertimu"

"Yaa Park Chanyeol! Kau sedang memuji atau mengejekku? Aku memang imut, tapi berani sekali kau mengataiku pendek. Sadarkah kau selebar apa telingamu itu? Dasar telinga gajah!" kali ini dia melempariku dengan hanger yang sedang dipegangnya.

Dan ejekan demi ejekan pun saling terlontar dari mulut kami.

Percakapan kami memang seperti itu, tidak pernah berubah. Entah sejak kapan, tapi tak pernah satu kali pun kami bertemu tanpa saling mengejek.

Meskipun begitu Baekhyun tidak pernah tau, sudah bertahun-tahun aku...

"Sudahlah, terserah apa yang kamu katakan" Ucapnya sambil merapikan rambutnya di depan cermin. Seperti biasa, bagiku dia terlihat imut dan cantik (?) untuk ukuran namja seusia kami.

"Aku sudah punya pacar kok" ucapnya lagi.

Aku duduk terdiam, ucapannya itu benar-benar menusuk kedalam hatiku. Hatiku terasa benar-benar sakit mendengarnya.

"Hari ini kami jadian.." lanjutnya.

"Dia seniorku, setahun diatasku. Orangnya baik dan sangat keren" dia menyerangku secara beruntun dengan kata-katanya.

"Kami akan kencan hari minggu ini" kali ini dia mengucapkannya sambil tersenyum, senyum yang memamerkan giginya yang tersusun dengan sangat rapi.

Bagaimana bisa dia mengatakan sesuatu seperti itu sambil tersenyum semanis itu kapadaku? Senyuman yang selama ini tak pernah ia tunjukan padaku.

"...Apa?" ucapku kaku, "jadi itu sebabnya sejak tadi kamu pilih-pilih baju?" aku beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah pintu kamarnya.

"tentu saja" ucapnya.

"Dasar bodoh! Anak kecil sepertimu pakai baju apapun sama saja" ucapku sebelum akhirnya keluar dan menutup pintu kamarnya.

"Park Chanyeol!! Dasar Menyebalkan!!" teriaknya dari dalam.

Aku berjalan lurus ke arah pintu rumahnya dan memegang gagangnya. "Hyeong! sudah mau pulang, ya? katanya mau main game sama-sama..." ucap adik Baekhyun. Aku terdiam memutar gagang pintu dan melangkah keluar dari rumah Baekhyun.

Masih terasa sakit. Baekhyun.. sudah punya pacar?

"ternyata dia suka pada seseorang..." ucapku tertunduk, kecewa.

.

.

.

.

.

"Harusnya kamu nembak dia dari dulu" ucap Kim Jongin menyeruput Milk shakenya, "Dasar payah!". Ah.. aku benar-benar merasa malu.

"Biasanya kamu gak ada masalah dalam hal-hal seperti ini kan? maksudnya gak adakah harapan jadi pacarnya?" Jongin menyandarkan punggungnya ke kawat pembatas atap sekolah.

"Jangankan jadi pacarnya.." ucapku, "ketika kukatakan aku punya pacar dan saat dia melihatku mencium pacarku pun dia sama sekali tidak cemburu"

Aku sengaja menunjukan semua kepadanya. tapi sepertinya bagi Baekhyun, Aku... hanyalah teman sejak kecil.

"Aku tahu dia pasti akan menolakku"

Jongin hanya menghembuskan napas, masih menyeruput Milk shakenya.

Sahabatku Jongin, adalah satu-satunya orang yang bisa kuajak bicara soal Baekhyun.

'PIP'

Ada pesan masuk di ponselku, aku membuka dan membacanya.

From : Kyungsoo.

Apa aku punya salah? kumohon hubungi aku. Aku merindukanmu.

"Dari Kyungsoo?" tanya Jongin.

"Iya"

"Kudengar dari Sehun, katanya kamu gak mau membalas pesan Kyungsoo"

"Maaf" aku mematikan ponselku dan masukannya kedalam saku bajuku.

"Padahal kamu sudah susah payah mengenalkan kami. Sepertinya kali ini juga aku tidak bisa"

"...Aku mau putus dengannya" ucapku.

"Tapi kalau aku rasanya bisa jalan dengan Kyungsoo.." ucap Jongin, "Dia manis, kan? Lagipula lebih baik dicintai daripada mencintai, kan?" ucapnya datar.

"Aku sendiri juga ingin cepat melupakannya" ucapku lagi. Aku benar-benar berharap kejadian waktu itu hanya mimpi.

.

.

.

.

.

"AYO BANGUN!!" teriak Ibu di dalam kamarku, dia membawa Vacuum Cleaner ditangannya.

Aah.. Aku padahal aku masih merasa sangat mengantuk.

"Ini kan hari Minggu!!" ucapku kesal. Aku menutup kepalaku dengan selimut.

"Ini sudah siang! Mau sampai jam berapa bermalas-malasan?!" Ibu menggerak-gerakan punggungku menggunakan ujung Vacuum Cleaner.

"Baekhyun sudah dari tadi pagi pergi. Dia kelihatan agak berbeda" ucap Ibu.

Seketika aku teringat ucapan Baekhyun beberapa hari yang lalu,

"Kami akan kencan hari minggu ini".

Ahh.. memikirnya benar-benar membuat kepalaku sakit.

"Ce... cerewet! Dasar nenek tua!" teriakku kesal.

Ayah membuka pintu kamarku dan mengajak Ibu keluar, "Sudahlah, Ayo kita keluar".

Ibu yang merasa kesal melemparkan Vacuum cleaner kearah ku dan akhirnya pergi keluar, "Nyalakan sendiri Vacuum cleanernya dan bersihkan kamarmu!!".

Haah... Karena orang tua kami dekat, hal yang tidak ingin kudengar pun jadi terdengar.

"kencan.. ya?" aku meletakan tangan ke dahiku dan menutup mataku rapat-rapat.

Apakah pacarnya juga melakukan hal-hal seperti yang kulakukan pada pacarku?

Ahh.. aku benar-benar sudah muak dengan predikat 'Teman masa kecil' ini !

Tok..

Tok..

Tok..

Siapa itu? menggangguku saja!

"Iya ..." Sahutku sambil mengucek kedua mataku, aku masih merasa mengantuk.

Aku beranjak dari tempat tidur dan membuka pintu.

"Huwaaa..." ucap Baekhyun terkejut.

Baekhyun?? Apa ini mimpi? bukankah dari tadi dia sudah pergi kencan?

"Kamu sedang menunggu seseorang?" tanyanya berkeringat.

"Tidak" jawabku singkat. Apa ini? Apa dia tahu kalau aku sedang memikirkannya?

"kenapa kamu kaget begitu sih.." gumamku. aku kembali duduk diatas tempat tidur ku.

"Ahjumma dan Ahjussi kemana?" tanya Baekhyun, dia terlihat sangat gelisah.

"Lagi pergi. Hari ini ulangtahun pernikahan mereka"

"Oh begitu.. syukurlah" ucapnya lega.

Biasanya Baekhyun menggunakan T-Shirt dan celana Training. Tapi sekarang dia ada dikamarku memakai baju yang di pilihnya untuk laki-laki lain.

"Bagaimana kencanmu?" Tanyaku sekedar basa-basi.

"Ahh.. Iya.."

"Chanyeol-a.. Anu.." ucapnya pelan.

Aku tertunduk. Ah.. aku benar-benar tidak Ingin mendengarnya. Aku bertanya hanya sekedar basa-basi, tak perlu kau jawab kan?

"Maukah kamu bercinta denganku??" Ucap Baekhyun, Ia menatapku dengan wajahnya yang memerah. Aku benar-benar terkejut, aku tidak pernah menyangka Baekhyun akan berkata seperti itu kepadaku.

"Aku bilang pada Namjachingu ku bahwa aku sudah pernah pacaran beberapa kali. Dan dia bilang 'Syukurlah, soalnya Namja yang masih perawan merepotkan'" Baekhyun menjelaskan, wajahnya tertunduk malu.

Apa sih yang sedang dia katakan? Benarkah Baekhyun baru saja mengajaku bercinta?

"Chanyeol-a, Kau kan sudah terbiasa dengan hal seperti itu..."

"Tunggu.." Aku memotong perkataannya, "Kamu sadar tidak sih dengan yang kau katakan?"

"..." Baekhyun terdiam.

"Mian, Mian.. Kamu benar, hal seperti ini pasti mustahil" ucapnya tersenyum.

"Iya, kan?" wajahnya kembali memerah, kali ini matanya terlihat sembab. Baekhyun menundukan wajahnya.

Apa kau bercanda? aku sangat menginginkanmu! Sudah lama aku ingin menyentuh dan menciummu. Aku benar-benar tak menyangka kau akan datang dan memintanya padaku.

"Mianhe!!" Baekhyun berdiri dan hendak berlari keluar.

Aku dengan cepat menahannya dengan memegang tangannya. Ini benar-benar tidak lucu...

Tapi ini mungkin kesempatan buatku. Aku sangat menyukaimu Baekhyun, benar-benar menyukaimu! Bagaimanapun kami tidak bisa kembali ke masa itu. Masa dimana kami hanya sebatas teman saat kecil. aku menginginkan lebih, kali ini tak akan kulepaskan kesempatan ini.

"Boleh saja.."

"Aku mau bercinta denganmu"

Kesempatan seperti ini tak datang dua kali.

kali ini, aku akan menikmatimu ... Baekhyun!

[Chanyeol's POV End]

=TBC=

Wuaahh!! Aku balik lagi :)

Kali ini dengan ff Yaoi rate M XD

Chapternya kurang panjang? maaf.. kalau sempat, Next Chapternya bakal aku panjangin.

Sekali lagi mohon maaf jika ada kesalahan dalam pengejaan kata dan kekurangan dalam cerita.

Aku masih Newcomer soalnya.

Jangan lupa review, kesan, kritik dan sarannya buat ff ini :)

DON'T BE A SILENT READER !!!

Terima kasih banyak karena sudah mau membaca Chapter ini sampai habis :)