Title : "Lucky Stalker?"
Genre : Romance, Humour (?), et-ce-tra…
Rating : Still T!
Casts : KYUMIN! ,, a lil' Lee Eunhyuk (this chapter)...
Length : Three-shoot
Disclaimer : KyuMin MUTLAK milik Tuhan YME, dirinya sendiri, keluarganya, dan saling memiliki! But as usual, the story is MINE ^^
Summary : -
Warning : Yaoi-BL-BxB ,, OOC ,, Typo(s) ,, EY(T)D ,, de-el-el .. m(_ _)m *deep bow*
…
Saya tahu utang FF saya emang masih banyak, tapi my desire untuk ngebuat FF entah kenapa sangat besar~ T^T
Mohon dimaklumi sifat saya ne, yeorobeun~~~ xDD
Please enJoY it with patient~~~^^
…
.
.
…Don't Like Don't Read, Okay…
.
^^~Don't Copas Without Permission~^^
.
HAPPY READING
.
.
CHAPTER SATU
…
.
…
_Sapphlue High School_
.
"Ya Min! Jadi hari ini pun kau akan melakukan hal 'itu' lagi? Apa kau tidak capek melakannya hah?!"
Teriakan melengking itu membuat seluruh pasang mata dalam suatu ruang kelas Sapphlue High School menjadi menoleh kearah sumber suara, sumber suara berwujud namja imut dengan rambut blonde jamurnya. Lee Hyuk-jae atau yang lebih akrab disapa Eunhyuk. Ya betul sekali, teriakan itu berasal dari mulut anchovy itu. Ah, jangan lupakan beberapa tetes susu strawberry yang muncrat dari kotak yang sedang ia genggam.
"Hyukkie~ pelankan suaramu." Ucap Sungmin –sang penerima teriakan– sambil menutup mulut Eunhyuk dengan tangan kanannya, sesekali ia membungkuk pada teman sekelas lainnya akibat keributan yang diciptakan oleh sang sahabat.
"Tck Min, sudah kubilang apa yang kau lakukan itu sia-sia saja! Tidak berguna sama sekali! Coba kau hitung kembali berapa kesialan yang kau alami akibat kegiatanmu itu Min!" Eunhyuk membanting sedikit kasar kotak susunya keatas meja, ia pun menyilangkan kedua lengannya didepan dada.
Dan yang dilakukan Sungmin? Namja over-cute itu benar-benar menghitung dengan kesepuluh jarinya, menghitung 'kesialan' seperti yang dikatakan oleh Eunhyuk. Kepala Sungmin mendongak keatas dengan kesepuluh jari tangan yang bergerak menghitung, mulut bershape-M itu pun terlihat menggumam sesuatu seperti 'satu-dua-tiga-dst'. Sebenarnya berapa tahun umurmu, Lee Sungmin?
Eunhyuk menggelengkan kepalanya maklum, ia sudah sangat mengerti perihal kepolosan namja Januari disampingnya itu. "Ya Min, aku tidak benar-benar menyuruhmu menghitung kesialan. Hentikan hitungan anehmu itu!" tangan kanannya menggapai tangan Sungmin dan menaruhnya diatas meja.
"Ada banyak." Ucap Sungmin pelan dengan kepala yang tiba-tiba menunduk. "Aku tahu kesialan yang kualami begitu banyak hanya dalam kurun waktu seminggu saja."
Eunhyuk terdiam. Sungguh, ia sama sekali tidak bermaksud untuk membuat namja yang berjarak sekitar lebih dari tiga bulan dengannya ini menjadi sedih. Tapi sebagai sahabat, Eunhyuk harus tetap menghentikan kegiatan Sungmin itu. Ia tidak mau namja kelewat polos ini lagi-lagi tertiban sial karena satu perkara, yang bisa dikatakan cukup beresiko. Yaitu membuntuti seorang superstar bernama Cho Kyuhyun.
"Min, aku hanya tidak mau kau kenapa-napa nantinya…" Eunhyuk menangkupkan kedua tangan Sungmin didada.
"Tapi aku sangat menyukai Kyuhyunie, Hyukkie~ hik.. kumohon~" Sungmin menatap Eunhyuk dengan mata berkaca-kaca, biasanya beberapa menit setelah ia memohon Eunhyuk akan luluh dan membiarkannya melakukan hal yang ia senangi.
"Ahh ne aku tahu, tapi tidak harus menjadi stalker-nya begitu kan?" Eunhyuk sedikit merutuki betapa lemahnya ia dengan air mata, salahkan saja namjachingu tercintanya yang memiliki gelar 'King of Tears' itu.. huh, padahal namja Mokpo miliknya itu adalah seseorang yang berperan sebagai seme dalam hubungan mereka. Ada-ada saja.
"Aku bukan stalker, Hyukkie! Aku cuma mengikuti jadwal-jadwal Kyuhyunie di Korea saja~~" Sungmin mencoba membantah tuduhan Eunhyuk, masih dengan air mata yang menggenang dikelopak bawah matanya.
"Kau memang hanya mengikuti jadwal Cho Kyuhyun selama ia bekerja, tapi apa kegiatanmu yang sering mengikuti Kyuhyunie-mu sampai ia pulang ke dorm lalu menunggui tirai jendelanya ditutup bukan disebut sebagai kegiatan stalker hah?"
"…" Sungmin terdiam. Perkataan Eunhyuk benar, selain mengikuti rentetan jadwal pekerjaan Cho Kyuhyun, ia pun sering mengikuti Cho Kyuhyun sampai ke apartemen dorm idola itu…dan baru akan pulang setelah memastikan jendela dorm Cho Kyuhyun ditutup dari dalam oleh sang pemilik. Apa kegiatannya benar disebut kegiatan stalker?
Tentu saja Lee Sungmin!
Eunhyuk menggeleng perlahan, nampaknya Sungmin sedang digeluti berbagai macam pertanyaan diotaknya… begitulah menurut Eunhyuk. Ia pun menunggu sampai Sungmin menyelesaikan daydream-nya sejenak. Eunhyuk berani bersumpah, ia berkata begini karena ia tidak mau Sungmin kembali diapa-apakan oleh para penggemar Cho Kyuhyun! Bagaimana pun namja disampingnya ini teramat sangat polos, ia tidak tahu hal buruk lain apa yang akan menimpa Sungmin setelah kemarin—
"Hyukkie~ hik.. jebal~" Sungmin membuka suaranya dengan tangan yang mengatup didepan dada.
Eunhyuk menghela napas, kelihatannya ia harus menyerah lagi. "Baiklah, kau boleh melakukan kegiatan stalking-mu itu. Tapi ingat Min, aku tidak mau kau diserang fans-nya Cho Kyuhyun seperti kemarin. Aku masih merinding membayangkan kau diinterogasi macam-macam oleh para penggemar Cho Kyuhyun hanya karena kau tidak sengaja menabrak idol kesayanganmu itu, sebenarnya apa yang kau lakukan sampai tidak sengaja menabraknya begitu hem?"
"Itu bukan salahku, Hyukkie~ para SparKyu yang lain mendorong-dorongku begitu kuat sampai aku terdorong kedepan…dan akhirnya malah jadi menabrak Kyuhyunie~" kedua mulut Sungmin menggembung, bibirnya maju kedepan. Hmm.. tapi kalau boleh jujur, sebenarnya Sungmin merasa bahagia ia terdorong-dorong seperti kemarin. Soalnya berkat insiden saling berdesakan antar-fans itu, ia jadi memiliki kesempatan menatap wajah Cho Kyuhyun dari dekat, yah walaupun harus berakhir menyeramkan.
"Baiklah, lupakan saja hal itu. Lebih baik cepat kau habiskan rotimu ini, sebentar lagi bel masuk akan berbunyi, Min." Eunhyuk menyumpal mulut kerucut(?) Sungmin dengan roti coklat yang memang baru setengah bagian Sungmin makan.
Dan tepat seperti yang Eunhyuk katakan, bel masuk benar-benar berbunyi tiga menit kemudian.
.
.
…
KyuMin
…
.
.
_SM Entertainment_
.
Disinilah Sungmin berada sekarang. Lengkap dengan rambut berantakan, seragam awut-awutan, dan napas yang tersengal. Lututnya bahkan merasa begitu pegal setelah berlari sekitar…entahlah, Sungmin tidak sempat menghitung jarak ia berlari saking ketakutannya pada anjing Doberman.
Eh?
Apa hubungannya dengan anjing?
Baiklah.. jadi begini, pada awalnya Sungmin hanya sedang berlari disepanjang perjalanannya menuju gedung SMEnt. Seorang SparKyu akut merangkap stalker seperti Sungmin tentu hapal dengan jadwal idolanya itu, dan ia tidak mau kehilangan moment barang sedikit saja bertemu Kyuhyun. Meski sekilas, Sungmin ingin melihat wajah tampan Kyuhyun.
Dan berkat bantuan akun pribadi ChoKyuHyun (GaemGyu), seluruh masyarakat dunia pun tahu kalau Cho Kyuhyun hari ini akan mengadakan check-sound untuk mini album ketiganya yang akan rilis bulan depan. Untuk itulah ia berusaha secepat mungkin agar segera sampai kekantor agensi Cho Kyuhyun. Tapi sayangnya, nasib baik sedang menjauhi Sungmin saat itu. Kaki kanannya tidak sengaja menendang kaleng minuman kosong yang tanpa ia sadari berada didepannya, lalu yang lebih naas-nya kaleng kosong tersebut malah mendarat tepat diatas kepala anjing Doberman besar berbulu abu-abu. Dan yang lebih-lebih-lebih sialnya lagi, sang pemilik anjing tersebut saat itu sedang sibuk berebutan barang-barang sale, sampai-sampai ia tidak sadar genggaman tali anjingnya terlepas begitu saja.
Lalu, yah… sepertinya tidak usah dijelaskan lagi, melihat penampilan Sungmin pun pasti langsung ketahuan apa yang terjadi setelah itu.
"Hosh.. hosh.. hosh!" Sungmin menumpuk kedua telapak tangannya pada kedua lututnya, ia menepuk-nepuk pelan lututnya sembari mengatur napas. Untung ia masih memiliki sepercik nasib baik, paling tidak saat ini ia berhasil terbebas dari serbuan anjing itu.
Sungmin masih sibuk membenahi pakaian seragamnya sebelum terdengar pekikan tak jauh dari ia berdiri,
"CHO KYUHYUN~~~~"
"KYUHYUN OPPA~~"
"KYU OPPA~~~~"
"KYAAAA KYUHYUN OPPA~~~~"
—serta teriakan-teriakan serupa yang menyerukan satu nama, Cho Kyuhyun.
Mata Sungmin membulat sempurna, ia menoleh kearah dimana terlihat kerumunan puluhan…ah, mungkin ratusan yeoja maupun namja didepan sana. Kerumunan fans dari idol bertanggal lahir tiga Februari itu begitu keras terdengar sampai ketempat Sungmin berdiri. Tentu saja para SparKyu begitu menggilai Cho Kyuhyun… suara merdu, wajah tampan, senyum menawan, kemampuan keyboard dan harmonica, berakting musical, dan lain sebagainya, Cho Kyuhyun jelas seorang multi-talented! Rentetan alasan itu menyeruak dalam benak Sungmin, membuat namja imut itu memilih mengabaikan betapa berantakannya ia saat ini.. toh nanti akan berantakan juga, pikirnya.
Berbekal sisa tenaga yang ia punya, Sungmin pun kini telah sampai diantara kerumunan fans itu. Tanpa membuang waktu, begitu sampai ditengah-tengah para fans Kyuhyun dengan cepat Sungmin langsung melompat-lompat kecil. Salahkanlah dirinya yang hanya murid sekolah menengah atas, sedangkan yang berada disana saat ini adalah para yeoja dengan sepatu heels lebih dari sepuluh senti.. sangat berbeda jauh tinggi Sungmin dengan para yeoja itu, tubuhnya yang hanya 175 cm seolah-olah tenggelam diantara lautan manusia. Tapi Sungmin tidak akan menyerah!
"KYUHYUNIE SARANGHAE~~"
Sungmin berteriak nyaring.
"KYUNNIE~~~"
"KYUNNIE-AH TAMPAN~~"
"KYUNNIE OPPA~~~"
Yang tentu saja akan membaur dengan teriakan-teriakan yang lain.
Bertopang pada semangat yang besar, Sungmin tetap kukuh berteriak menyuarakan kata hatinya untuk idola didepan sana. Ahh.. tenggorokannya sedikit perih, berteriak setelah dikejar anjing itu memang bukan pilihan yang tepat. Sungmin sedikit terbatuk saat kerongkongannya terasa kering, ia butuh minum… tapi ego untuk bisa melihat seorang Cho Kyuhyun mengukuhkan pendiriannya, membuatnya bertahan disana dan berseru bersama ratusan SparKyu lain. Kepala Sungmin sedikit berdenyut, berputar-putar dan terasa nyeri. Tampaknya makan siang hanya dengan sebungkus roti dan air putih bukan juga pilihan yang bagus, ditambah dengan olahraga siang bersama anjing.. sungguh bukan kombinasi yang pas.
Kesialan Sungmin yang lainnya benar-benar menghampiri pemuda manis itu saat dalam tempo kurang dari lima detik, sebuah botol air mineral entah bagaimana terlempar mengenai atas kepalanya. Lengkap dengan air yang berada didalam botol tersebut.
Byuuuuuuurrrr!
Hanya suara air tumpah serta sensasi dingin pada wajah dan seragamnya yang Sungmin ingat terakhir kali, selebihnya… tiba-tiba berubah gelap dimatanya.
.
…
KyuMin
…
.
Seorang namja manis diatas sofa panjang itu nampak mengerjap pelan, kepalanya masih sedikit pusing. Tangannya menggapai bagian wajahnya dan mengusap kedua matanya bergantian, berharap usapannya itu dapat membuat kedua matanya membuka sempurna. Sepertinya kepalanya sudah lumayan kering, rambutnya agak basah tapi tidak terlalu kuyup. Untunglah air itu hanya membasahi sedikit bagian atas seragam Sungmin, kalau tidak bisa masuk angin dia. Setelah meyakini matanya sudah baik-baik saja, ia pun menurunkan kembali tangannya dan segera membuka matanya pelan-pelan, menyesuaikan rangsangan cahaya yang diterimanya. Cahaya eng, lampu? Iya, yang ada dihadapannya ternyata adalah langit-langit berwarna putih dengan neon panjang yang menyala terang.
"Eungh.."
Lenguhan terdengar pelan dari bibir pemuda manis itu. Matanya berkeliling mengitari langit-langit didepannya, sampai akhirnya ia tengokan sedikit kepalanya untuk melihat kesekeliling. Tembok berwarna krem dan kuning adalah hal lain yang ia temui, apa ini kamarnya? Tidak, pemuda manis ini ingat betul apa warna tembok maupun langit-langit kamarnya. Lalu ini dimana? Seingat pemuda manis ini, sebelum ia kehilangan kesadaran kalau tidak salah ia sedang berada diantara kerumunan manusia. Yah.. kerumunan manusia yang sedang meneriakan nama Cho Kyu—
"HAH?!"
Seolah tersadar dari mimpi, Sungmin –sang namja manis– segera membangunkan tubuhnya dengan paksa. Ia mendudukan tubuhnya disofa berwarna coklat muda itu dengan tergesa-gesa. Kembali ia pandangi sekeliling ruangan yang bagaimana pun terasa asing untuknya, tentu saja bukan!
Ia tidak pernah melihat ruangan dengan begitu banyak kaca disisi kiri, dan ada beberapa meja yang tersusun disana dengan tas-tas besar berada diatasnya, beberapa barang terlihat mencuat dari balik tas-tas besar itu… yang Sungmin lihat diatas meja itu selain tas besar adalah satu buah handycam, dua buah laptop lengkap dengan mouse dan headset, dua buah kotak make-up yang terbuka, dua buah catokan, satu buah hairdryer, tumpukan handuk biru, tumpukan kipas, dan lain sebagainya yang ada disana. Terlalu banyak yang Sungmin lihat, dan ia bingung apakah ia harus melanjutkan absenannya pada benda-benda diatas meja itu atau tidak.
Diarahkannya lagi matanya kesisi kanan. Hal pertama yang ia lihat adalah lemari putih besar dengan empat buah pintu, salah satu dari pintu lemari itu terbuka dan memperlihatkan sebagian isi didalamnya. Kedua mata bulat Sungmin menangkap banyaknya pasang baju yang digantung rapi dari balik pintu lemari, baju-baju yang digantung itu bahkan lengkap dengan pembungkus plastik pakaian khas laundry..
"Ini dimana?" Tanya Sungmin pada dirinya sendiri. Ia berhenti untuk menoleh kemana-mana lagi, kepalanya kian pening memikirkan bahwa dirinya kini sedang entah berada dimana. Sungmin tidak memiliki petunjuk apapun.
"Ini ruanganku."
Deg.
Jawaban singkat yang tiba-tiba mengalun membuat Sungmin membalalakan kedua matanya. Suara itu rasanya pernah ia dengar… tapi dimana? Terlalu repot untuk memikirkan dimana ia pernah mendengar suara tersebut, Sungmin pun memilih untuk membalikkan tubuhnya.. menghadap kebelakang, langsung kearah dimana sumber suara itu terdengar.
Deg!
Dan kedua mata Sungmin benar-benar dibuat membulat secara maksimal saat ini, ditambah dengan mulutnya yang membuka penuh.
Seorang namja berbalut kemeja putih dan celana jeans hitam menempel kuat dikedua mata Sungmin. Bukan, bukan karena pakaian atau apapun yang berada ditubuh namja yang ia lihat itu… tapi wajah sang pemilik tubuh lah yang saat ini membuat pernapasan Sungmin seperti tercekat, lidahnya terasa kelu untuk bersuara. Sungmin jelas tahu siapa namja yang saat ini sedang memandangnya intens, mana mungkin ia tidak mengenal obsidian tajam yang kerap kali ia pandangi entah itu dilayar televisi atau di beberapa poster yang tertempel di kamarnya. Wajah yang mampu membuat para SparKyu menjerit keras hanya untuk sekedar mendapatkan lambaian tangannya. Wajah tampan dari pemilik yang bisa membuat para SparKyu begitu menggilainya… termasuk Sungmin…
"C-cho Kyuhyun…?" ucap Sungmin dengan raut blank. Pandangannya memang fokus pada namja dihadapannya, tapi bola mata itu seolah sedang memproses hal-hal yang terjadi secara tiba-tiba ini.
Seingat Sungmin, hari ini begitu pulang sekolah ia langsung berlari menuju gedung SMEnt. Saat ditengah jalan, ia bernasib sial dengan dikejar-kejar anjing Doberman. Dan setelah berjuang keras, akhirnya ia pun kesampaian untuk melihat wajah Kyuhyun, meski harus berjuang diantara lautan fans disana… setelah itu apa? Ah! Ia terkena siraman air mineral, lalu pandangannya gelap… setelah itu apa lagi? Uggh.. Sungmin sama sekali tidak ingat apa-apa.
Lalu, kenapa sekarang ia berada diruangan milik idola kesayangannya, sekaligus dengan sang bintang idola yang tengah menatap kearahnya? Sungmin benar-benar tidak mengerti.
"Hei, Lee Sungmin."
Panggilan itu mengaburkan semua pertanyaan dibenak Sungmin. Berganti menjadi pertanyaan yang lebih besar.. menurutnya.
"K-kau tahu namaku?!" mata Sungmin kembali membulat. Rasanya tidak mungkin idola sekelas Kyuhyun mengetahui orang biasa sepertinya.
Kyuhyun hanya diam dan mulai melangkah mendekati sofa tempat Sungmin masih terduduk. Tangannya merogoh saku celana jeans hitamnya, mengeluarkan sesuatu berbentuk persegi panjang tipis dari sana. Kartu pelajar milik Sungmin!
"Ini punyamu kan?" ucap Kyuhyun sambil mendudukan tubuhnya disamping Sungmin.
"Aah! Pantas saja kucari kemana pun tidak ketemu!" Sungmin menerima kartu pelajar itu dan memeluknya erat-erat. Kalau kartu pelajarnya sampai hilang, mau tidak mau Sungmin harus menjalani berbagai proses untuk membuatnya kembali. Untung saja surat permohonannya belum ia serahkan pada Kepala Sekolah Kim.
"Kau yang kemarin tidak sengaja menubrukku kan?"
"Eh?" Sungmin mendongak.
Dia ingat insiden itu? Batin Sungmin.
"Mungkin saat kau menubrukku kartu itu terjatuh dari saku celanamu atau apa, manajer-ku yang menemukannya. Ia ingin mengembalikannya padamu, tapi setelah menubrukku dan minta maaf kau langsung pergi dari sana. Mianhae aku baru mengembalikannya sekarang, kemarin jadwalku sampai malam jadi tidak sempat meminta bantuan orang untuk mengembalikannya padamu." Kyuhyun menyunggingkan senyum simpul dan mendaratkan tepukan diatas kepala Sungmin.
Sungmin menerima tepukan halus dikepalanya dalam diam, matanya masih enggan mengalih dari paras wajah Kyuhyun. Mungkin ini tidak akan pernah terjadi lagi disepanjang hidupnya, untuk itu ia harus merekamnya baik-baik didalam memori terindah otaknya. Sungmin bersumpah, begitu ia sampai dirumah ia akan menceritakan hal ini pada Eunhyuk! Sungmin yakin setelah ia menceritakan hal ini pada Eunhyuk, sahabatnya itu akan berhenti berpikir kalau kegiatan fanboying yang Sungmin lakukan akan selalu berakhir menyialkan… setidaknya itu pendapat Sungmin. Uuh~ rasanya Sungmin sudah tidak sabar untuk menceritakan pengalaman menyenangkan ini pada sahabatnya itu.
Perasaan bahagia yang menggebu dalam pikiran Sungmin membuatnya tidak menyadari sedikit seringai yang terlukis dari namja dihadapannya, rasa bahagia sedang mendominasi seluruh kinerja tubuh Sungmin.
"Lee Sungmin…" seringai itu tetap terpampang diwajah Kyuhyun, namun entah bagaimana justru menambah pesona Cho Kyuhyun dalam mata Sungmin.
"N-ne?" wajah Sungmin bersemu merah, wajah didepannya sangat luar biasa tampan.. dan menatapnya sedekat ini, sungguh membuat jantungnya berdetak cepat. Ia tidak menyangka bisa melihat wajah Kyuhyun kurang dari tiga-puluh senti.
"Kau tidak ingat apapun mengenai kemarin?"
Mata Sungmin mengerjap-ngerjap. Mentransfer setiap perkataan Kyuhyun ketelinganya. Kemarin? Bukankah ia hanya tidak sengaja menubruk Kyuhyun saja? Setelah meminta maaf pun ia langsung melarikan diri dari sana, itu saja kan? Terus apa? Ah! Ia dicegat dan diinterogasi macam-macam oleh para SparKyu berwajah sadis –menurutnya!
Lalu…?
APA LAGI?!
.
.
.
~~To Be Continue~~
.
.
A/N ::
Saya datang membawa fanfic dengan cerita pasaran…
Fanfic ini sebagai permintaan maaf karena udah hampir sebulan lebih saya gak publish fanfic apapun~ jangan salahkan saya! Salahkan saja netbook milik saya yang mendadak hangover(?) dan sekarang sedang rusak berkepanjangan(?), belum lagi sama komputer pentinum empat dirumah yang cuma bisa saya gunakan dimalam hari untuk membuat fanfict…apalagi buat fanfict yang Rated-M -_-
Sepertinya itu saja yang ingin saya ucapkan untuk para pembaca/JoYer~ semoga gak ada yang lelah untuk menunggu update-anku yang terkadang angin-anginan ini, hehehe~~~ XD XD
.
Terimakasih sudah menunggu karya saya~~^^
KEEP BELIEVE THAT
KYUMIN IS FATE!
*~*~*~~Cho KYUHYUN x Lee SUNGMIN~~*~*~*
.
.
Jja, wanna gimme a R-E-V-I-E-W in my 1st chapter? ^O^/
