My Rival and My Husband
Summary: Kim Jongin pemuda yang terkenal sebagai bad boy di sekolahnya mengandung anak dari seorang Oh Sehun, rivalnya./"Aku tidak peduli Kim, kau harus melahirkan anakku. Kalau perlu kita menikah sekarang juga,"/"Mwo! Kau gila!? Aku tidak mau!"/"Well too late Kim, aku sudah menghubungi kedua orang tua kita, pernikahan akan berlangsung minggu depan,"/
Pairing(s):
HunKai. ChanKai. Possible others.
Disclaimers:
Jongin milik Sehun, Chanyeol dan members EXO lainnya.
Author's Note:
Chapter ini sedikit pendek, tapi saya harap chapter ini cukup bagus. Maaf jika ada penggunaan kata-kata yang tidak tepat, EYD yang tidak disempurnakan, typo, dan hal-hal lainnya.
Enjoy!
Prologue: Pregnant and Future
ㅇ
ㅇ
ㅇ
Kim Jongin adalah pemuda yang rasional di balik segala temperamennya. Itulah mengapa sekarang ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
"Aku... hamil?" Sebulan yang lalu memang ia melakukan seks dengan... Oh lupakanlah. Yang penting ia namja normal, tidak mungkin ia bisa mengandung!
"Dokter yang terlihat masih cukup muda itu mengerutkan keningnya. Perlu berapa kali ia mengatakan hal yang sama pada pemuda di hadapannya ini? "Ya, anda sedang mengandung, umur janin anda sebulan."
Jongin masih menatap dokter itu dengan tidak percaya. Mulutnya membuka lalu menutup lagi tidak mengerti apa yang harus ia ucapkan. "Dokter yakin...?"
Dokter itu menahan emosinya. "Ya saya yakin 100% bahwa anda hamil,"
"Tapi dokter, saya namja, n-a-m-j-a! Setahu saya namja tidak bisa hamil!" Jongin tidak percaya dan tidak akan pernah percaya bahwa ia hamil, apalagi bahwa ia hamil anak dari rivalnya sendiri, Oh Sehun.
Dokter itu menghela nafas panjang. "Namja normal memang tidak bisa hamil karena mereka tidak memiliki hormon serta tempat untuk tumbuh dan berkembangnya janin, namun, ada beberapa namja yang dilahirkan dengan hormon yang tidak seimbang dan dalam beberapa kasus dengan uterus, karena pembentukan yang tidak sempurna selama di dalam kandungan. Anda adalah salah satunya,"
Jongin memukul meja kayu di depannya. "Saya tidak mungkin hamil dokter!"
Dokter itu menghela nafasnya. Oh ayolah, ia seorang dokter bukan seorang penenang ibu-ibu hamil- maksudnya penenang namja hamil.
"Security!"
ㅇ
ㅇ
ㅇ
Klannggg!
Klannggg!
Brukkkkk!
Jongin menendang kaleng-kaleng yang berserakan di jalan. "Aaaargghh!" Ia menarik rambutnya sendiri.
Apa yang harus ia lakukan sekarang!? Ia hamil anak rivalnya sekarang! Bagaimana kalau si playboy brengsek Oh Sehun itu tidak mau bertanggungjawab! Bisa-bisa ia ditendang dari rumahnya oleh eommanya yang super cerewet itu!
Jongin tidak bisa membayangkan hidupnya setelah ditendang oleh eommanya. Ia harus mencari nafkah sendiri untuk anaknya dan dirinya sendiri, pastilah ia harus berhenti sekolah. Ia juga kemungkinan besar berakhir sebagai pengemis di jalanan yang setiap hari mengais-ngais tong sampah dan meminta-minta atau lebih parahnya lagi ia dijual sebagai pelacur lalu suatu saat ia akan dibunuh dan organ-organnya akan dijual! Parahnya lagi pasti tidak akan ada yeoja yang mau dengan dirinya yang selain tidak punya uang, punya anak, dekil dan kotor!
Jika saja ia bertemu Sehun saat ini ia pasti akan menghajarnya karena sudah menghamili-
Pletakkk!
-nya... "Oh Sehun! Dasar brengsek! Namja kurang ajar! Namja pervert!"
Sehun yang awalnya sedang membaca buku sambil berjalan tiba-tiba merasakan sesuatu mengenai kepalanya... Ia akan berbalik dan akan memarahi serta mencacimaki orang yang telah melakukannya.
"Dasar namja brengsek! Kau brengsek Oh! Karenamu aku jadi hamil! Dasar namja pervert, brengsek!" Jongin meninju wajah tampan Sehun.
Oh ternyata hanya Kim Jongin yang ingin menghajarnya karena menghamilinya.
Loading...
Loading...
Connected.
Sehun menahan kepalan tangan Jongin. Ia memegang pergelangan tangan Jongin dengan erat.
Jongin yang tidak suka posisinya yang seperti ini, tangannya yang digenggam erat oleh Sehun memberontak.
"Kau hamil?" Sehun bertanya ia mengeratkan genggamannya pada pergelangan tangan Jongin.
Jongin yang sudah menyerah membebaskan dirinya atau lebih tepatnya tangannya dari namja beringas di hadapannya ini. "Ya aku hamil! Aku hamil karena dirimu Oh! Kau sebaiknya berpikir apa yang harus kau lakukan untuk menyelesaikan masalah ini!"
Sehun melepaskan genggamannya terhadap pergelangan tangan Jongin. "Kau hamil anakku?" Wajahnya yang tampan telihat sangat shock.
Jongin mengangguk. "Aku sudah berpikir tadi, sepertinya jalan teraman dan termudah untuk menyelesaikan masalah ini adalah perg-"
Sehun menyela Jongin. "Aku tidak peduli, Kim. Kau harus melahirkan anakku. Kalau perlu kita menikah sekarang juga," Sehun tidak pernah lebih serius daripada sekarang, namun sepertinya tidak peduli seserius apapun Sehun, respon Jongin akan tetap sama.
Jongin menatap namja beringas, pervert, brengsek, dan sekarang gila di hadapannya. "Mwo! Kau gila!? Aku tidak mau!"
Jongin melangkah meninggalkan Sehun sebelum Sehun dapat mencegahnya. Terlalu banyak kegilaan dalam sehari, ia hanya ingin pulang dan tidur sebelum kepalanya benar-benar pecah.
Sehun menyeringai melihat Jongin yang pergi meninggalkannya. Ia memencet beberapa tombol pada handphonenya. "Halo, appa?"
ㅇ
ㅇ
ㅇ
Sehun sangat bahagia sejak kejadian yang terjadi kemarin, mungkin pemuda-pemuda lain akan depresi atau semacamnya jika mengetahui bahwa dirinya menghamili seseorang, tapi tidak dengan Sehun.
Sehun melihat secarik kertas yang ada di atas mejanya. Secarik kertas dengan tulisan yang sangat ia kenali berada di atas mejanya.
Oh brengsek Sehun. Temui aku di atap. Sekarang.
-Namja tertampan di dunia
Sehun hanya terkekeh sambil melihat tulisan narsis dari calon pengantinnya itu. Betapa salahnya pemikiran calon istrinya itu, Sehun tidak setuju sama sekali jika calon istrinya itu menyebut dirinya tampan, manis jauh lebih cocok untuknya.
Sehun mengambil penghapun dan menghapus sesuatu yang tertulis di kertas itu sebelum menggantinya dengan tulisannya sendiri.
-Namja termanis di dunia, Kim Jongin. Milik Oh Sehun.
ㅇ
ㅇ
ㅇ
Jongin sudah berpikir dengan keras dan ia sudah menemukan solusi yang tepat mengenai masalahnya, ia hanya membutuhkan Sehun untuk membantunya alias menjadi pembantunya hingga masalahnya terselesaikan.
Sehun menemui Jongin di atap sekolah mereka. "Jadi bagaimana? Kau sudah setuju untuk menikahiku?"
Jongin hanya menggertakkan giginya, gemas sekaligus marah dengan namja di hadapannya. "Tidak! Aku tidak setuju untuk menikahimu dan tidak akan pernah setuju! Bermimpilah saja Oh!"
Jongin menarik nafas dalam-dalam. "Aku hanya meminta bantuanmu, aku sudah membooking tiket untuk pergi ke Eropa, aku hanya meminta bantuanmu untuk ikut pergi ke Eropa bersamaku untuk beberapa bulan agar aku dapat melahirkan dengan tenang,"
Sehun hanya mendengarkan Jongin tanpa memberikan respon apapun. Hal itu membuat Jongin terganggu, karena bagaimanapun ini semua terjadi karena kesalahan Sehun dan ia harus bertanggungjawab! Untung saja Jongin bukan yeoja-yeoja jalan yang akan memanfaatkan kesempatan seperti ini untuk menjadi bagian dari keluarga Oh yang ternama! Tapi malah Sehun tidak menanggapinya padahal ini masalah yang sangat serius!
"Setidaknya kau harus melakukan ini untukku Oh, karena semua ini salahmu!"
Sehun hanya tersenyum malas, bukan tersenyum mengejek. "Setelah itu apa yang akan kau lakukan? Kembali ke Korea dan menjalani kehidupanmu dengan bermain yeoja setiap hari dan meninggalkan anak kita? Atau membesarkannya dengan sembunyi-sembunyi?"
Jongin merasa amarahnya memuncak saat Sehun berbicara dengan nada mengejek seperti itu tapi ia berusaha menahan emosinya. Sehun ada benarnya juga, apa yang akan ia lakukan setelah melahirkan anaknya, ia tidak mungkin menjadi salah satu eomma tidak bertanggungjawab yang membuang anaknya begitu saja ia tidak tega.
Tapi Jongin akan pergi ke makamnya terlebih dahulu sebelum ia mengakui bahwa Oh Sehun benar. "Jadi menurutmu apa yang harus kulakukan? Memangnya kau punya rencana lain!?"
Sehun hanya tersenyum kecil. "Ya aku punya rencana lain dan aku sudah mengatakan rencana itu berulangkali kepadamu tapi kaunya yang tidak mau,"
Seingat Jongin, Sehun tidak pernah mengatakan rencana apapun kepadanya untuk menyelesaikan masalah ini, dari kemarin sejak ia mengatakan berita kehamilannya kepada Sehun, yang Sehun katakan hanyalah menikah dengannya.
"Menikahlah denganku Kim Jongin," Sehun berucap dengan datarnya. Namun seulas senyum terukir di wajah tampannya, membuatnya jauh lebih tampan dari biasanya.
Jantung Jongin seakan berdetak lebih cepat saat melihat senyum seorang Oh Sehun, sekarang ia tahu mengapa para yeoja banyak yang menggilai seorang Oh Sehun.
Jongin menggelengkan kepalanya. Tidak. Tidak. Senyum Sehun membuat dirinya terlihat lebih emm- lebih emm buruk rupa! Ya buruk rupa!
"Tidak aku tidak mau menikah denganmu Oh Sehun! Aku tidak gay aku straight, aku masih menyukai dada besar dan wajah cantik para yeoja! Selain itu meskipun aku gay aku tidak akan mau menikah denganmu! So keep dreaming Oh!" Senyum Sehun berubah menjadi sebuah seringai.
Sehun maju mendekati Jongin, sedangkan Jongin terus melangkah mundur. Tidak Jongin tidak takut dengan Oh Sehun, ia hanya... tidak suka berada terlalu dekat dengan Sehun.
Jongin sudah tidak bisa mundur lagi. Punggungnya sudah menatap pagar besi yang ada di atap sekolahnya. Sedangkan Sehun terus maju mendekatinya.
Saat wajah mereka sudah hampir menempel, Jongin menutup kedua matanya. Ia berdoa bahwa Sehun tidak akan melakukan apapun padanya.
Saat itu sepertinya doa Jongin terjawab. Sehun tidak melakukan apapun padanya. Ia hanya menghembuskan nafasnya di dekat telinga Jongin.
"Well too late Kim, aku sudah menghubungi kedua orang tua kita, pernikahan akan berlangsung minggu depan," Sehun menyeringai sebelum ia meninggalkan Jongin yang tidak tahu mengapa jantungnya berdetak dengan cepat saat tadi Sehun menghembuskan nafasnya di dekat telinganya.
Saat Jongin sudah berhasil menenangkan jantungnya yang sepertinya memiliki kesalahan saat berdekatan dengan Sehun, ia berteriak dengan sangat kencang. "Dasar Oh Sehun brengsek! Namja brengsek!"
Chanyeol hanya terkekeh melihat kelakuan salah satu hoobaenya yang sangat terkenal di sekolahnya. Sebenarnya, Chanyeol sudah berada di atap sebelum Jongin datang, lebih tepatnya ia sudah tidur di atap sejak tadi, namun baru saja terbangun saat mendengarkan teriakan Jongin.
Kim Jongin itu manis dan lucu. Setidaknya itulah yang dipikirkan Chanyeol sebelum ia kembali ke alam mimpinya.
Ah sepertinya Sehun mendapatkan saingan baru dalam mendapatkan hati Jongin...
ㅇ
ㅇ
ㅇ
TBC
Read & Review Please
