The Ghost

.

.

KyuMIn Fanfiction

.

Rate T

.

Ff ini terinspirasi dari Creepypasta Indonesia, sebuah film horror Jepang, dan pengalaman pribadi saya sendiri^^

.

Tidak menerima segala macam bentuk Bash,flame, sesuatu yang tidak bermanfaat, tapi kritik dan saran sangat dibutuhkan^^

.

.

.

Happy readding^0^

.

enJOY

.

06 July 1991

Dia datang lagi malam ini. sepertinya dia menyukai kamarku yang gelap pada malam hari, makanya dia berkunjung ke sini dari minggu lalu. Tapi dia selalu bersembunyi didekat lemari bajuku yang besar, jadi aku tidak bisa melihat wajahnya.

01 June 1991

Oh! Selamat untukku! Kali ini dia berjarak sedikit dekat dengan tempat tidurku, jadi aku bisa menerka bagaimana sosoknya! Biar ku tebak, dia mempunyai rambut panjang, sepertinya. Lalu dia juga mempunyai kuku yang agak panjang, namun runcing. Aku tidak bisa melihat wajahnya karena dia seperti sedang dalam posisi merangkak. Uh, ku harap dia baik.

23 June 1991

Aneh sekali, aku kira dia hanya ada didalam kamarku saja, tapi dia juga ada dikamar mandi. Tadi saat aku ingin pergi mandi, sekelebat aku melihat ada yang masuk kedalam kamar mandi. Aku mencoba masuk kedalam sana dan melihat dia dipantulan cermin didepan wastafel. Dia memiliki wajah pucat yang menyeramkan! Mulutnya terkatup, tapi dimatanya terdapat kantung mata yang hitam dan besar! Rambutnya berantakkan, dan dia melihatku dengan matanya yang lebar! Aku ingin mengatakannya pada yang lain, tapi pasti mereka tidak akan mempercayaiku!

01 augst 1991

Aku baru sadar, ternyata dia juga berada di atas langit-langit tempat tidurku! Dia merangkak diatas sana, membuat rambut panjangnya terjuntai ke bawah begitu saja. Tapi, seingatku dia memiliki mulut yang mengatup. Tapi, kenapa mulutnya sekarang menganga?

05 Augst 1991

Tuhan! Aku sudah melihatnya! Dia merangkak dari arah lemari baju menuju ketempat tidurku! Aku bisa melihat rambut lusuhnya menutupi wajahnya! Kuku-kukunya terlihat sangat tajam! Dan, dan saat dia mendongak kearahku, matanya! Matanya tidak ada! Mulutnya menganga lebar! Lebih lebar daripada yang bisa dilakukan manusia normal! Aku takut! Ibu! Tolong aku!

10 Augst 1991

Tidak! Setiap harinya dia mendekat kearahku dan dia mulai merangkak keatas ranjangku! Mahluk itu, mahluk itu mengeluarkan suara aneh! Seperti, seperti suara orang yang tercekik atau kehabisan napas, aku tidak tahu!

12 Augst 1991

Tidak! Sekarang ia mencapai tempat tidurku! Dia terus merangkak mendekatiku dengan wajah tertunduk dan suara yang mengerikan itu! Siapapun tolong aku!

15 Augst 1991

Aku berada dirumah sakit sekarang. Ibuku bilang aku tidak sadarkan diri selama 2 hari! Tapi aku melihatnya dilangit-langit dekat pintu, dia menatapku! Dia mengikutiku!

13 Sept 1991

Ia mendekati kasurku dan naik merangkak ke atas tubuhku. Lubang hitam di kedua matanya menatapku! Mulutnya yang lebar menganga tepat diatas wajahku! Kuku panjangnya perlahan mengoyak perutku. Sepertinya ini menjadi catatan terakhirku. Oh iya, dia membisikan aku sesuatu. Dia bilang, dia akan menghantui semua orang yang telah mengetahuinya. Ternyata dia bukan hanya satu, tapi tiga! ARGH! Isi perutku perlahan ditarik keluar. Ini benar-benar akan menjadi tulisanku yang terakhir..

.

.

.

Sungmin menutup cepat diary hitam yang ia pegang dan melemparnya ke atas meja nakas. Tangannya bergetar. Napasnya tersendat. Mukanya pucat.

"Tidak. Ini hanya lelucon. Ini pasti hanya lelucon. Aku tidak percaya dengan takhayul seperti itu. Tidak, tidak." Sungmin terus menggelengkan kepala. Ia menstabilkan nafasnya yang tersendat. Dengan langkah tergesa ia menuruni ranjangnya kemudian mengambil handuknya.

"Aku akan baik-baik saja. Itu pasti. Tidak akan terjadi apa-apa setelah ini" Kemudian dia mulai masuk ke dalam kamar mandi tanpa menghiraukan apapun.

Tanpa tau, tiga sosok tengah mengawasinya dari dalam kamar. Dengan wajah menakutkan berwarna pucatnya..

`-Ghost-`

Sungmin merapikan buku-bukunya yang berserakkan dimeja nakas dan memasukkan beberapa buku kedalam tasnya. Jam kuliahnya akan dimulai pukul delapan nanti, jadi ia harus merapikan buku-bukunya dulu. Tapi gerakkannya terhenti begitu tidak sengaja melihat sekelebat bayangan dengan cepat memasuki kamar mandinya.

"Apa itu? Ada sesuatu dikamar mandi?" Ia berjalan hati-hati menuju kamar mandi. Dengan gerakkan pelan ia membuka pintu kamar mandi. Yang pertama kali ia lihat adalah pantulan bayangannya dari cermin di wastafel. Ia kemudian mendorong lagi dengan sangat perlahan, saat pintu kamar mandinya terbuka setengah ia tidak melihat apapun, namun.. di samping bathupnya ia seperti melihat sesuatu, rambut hitam panjang menjuntai menutupi wajah sosok itu.

'ada seseorang dikamar mandiku! Tapi siapa?! Bagaimana dia bisa masuk?!' Sungmin membatin. Tangannya gemetar saat dia ingin membuka pintu lebih lebar, namun..

BRAAAAK!

"LEE SUNGMIN! Kau didalam?" pintu kamarnya mendadak dibuka dengan keras hingga menimbulkan suara dari benturan antara dinding dan daun pintunya. Sungmin menoleh cepat kearah suara dan mendapati seseorang didepan pintunya.

"Hey! Kau sedang apa disana? Kau baru mau mandi?" sosok itu masuk kedalam kamar dan berjalan santai menuju Sungmin.

"Kyuhyun! Kau mengagetkanku, bodoh!" Sungmin menghela napas lega dengan kepala yang tertunduk. Ia lega ketika tahu yang datang adalah kekasihnya. Cho Kyuhyun.

"Hn, jarang sekali kau kaget karena aku datang. Kenapa? Kau menyembunyikan sesuatu didalam kamar mandi, huh?" Kyuhyun berjalan menuju Sungmin yang masih diam ditempatnya. ia menatap penuh tanya ketika sudah berada tepat didepan Sungmin. Kepalanya ia julurkan sedikit demi melihat kedalam kamar mandi.

"Aku tidak menyembunyikan sesuatu! Tadi saat aku membereskan bukuku,lalu aku melihat ada bayangan memasuki kamar mandi. Dan di samping bathup ada seseorang – sepertinya.. lalu- EH? Hilang?" Sungmin mencoba menjelaskan dan membuka pintu kamar mandinya lebar-lebar untuk memperlihatkan sosok itu pada Kyuhyun, tapi sosok itu sudah tidak ada lagi disana.

"Apanya yang hilang? Kau ini kenapa? Disana tidak ada apapun, Sungmin sayang.." Kyuhyun menarik lembut lengan Sungmin untuk berdiri disampingnya agar ia lebih leluasa melihat kondisi didalam kamar mandi.

"I-itu! Disana tadi ada- ada seseorang, Kyuhyun-ah! Aku tidak bohong!" Sungmin menatap panik kedalam kamar mandi. Ia segera masuk kedalam sana dan mengecek setiap sudutnya. Namun, tetap saja sosok itu tidak ada.

"Sudahlah, mungkin hanya perasaanmu saja.. lebih baik kau cepat bereskan bukumu. Ini sudah pukul 7.30" Kyuhyun berdiri diambang pintu amar mandi sambil mengetuk-ngetukkan jam tangan yang ia gunakan. Sungmin mau tidak mau hanya menghela napas pasrah, kemudian menganggukkan kepalanya lemas.

" Jangan cemberut seperti itu.. kau jelek seperti itu" Kyuhyun mencoba menghibur kekasih manisnya itu dengan menarik kedua pipi putihnya berlawanan arah.

"YAK! Sakit tahu! Huh, kau menyebalkan!" Sungmin langsung menuju ke meja nakasnya kembali dan mendudukan dirinya diatas ranjang, tangannya kembali sibuk membereskan buku-bukunya dengan mulut yang terus mendumal. Kyuhyun hanya tersenyum kecil melihat tingkah manis pria didepannya.

"Baiklah, maafkan aku. Aku hanya bercanda.." Kyuhyun mendekati Sungmin yang sudah selesai membereskan barangnnya. Namun, pria manis itu berjalan cepat menuju pintu tidak menghiraukan Kyuhyun yang terus berteriak rusuh dibelakangnya. Mereka berdua sudah berada diluar apartemen sederhana itu sekarang,

Tanpa tau, sosok yang Sungmin lihat tadi sebenarnya tidak menghilang.. ia hanya bersembunyi. Bersembunyi dibalik pintu kamar mandi dan mengintip melalui celah pintu untuk melihat semuanya dengan mata lebar dan wajah pucatnya.

`-Ghost-`

"Eunhyuk! Kesini sebentar.. temani aku menunggu Kyuhyun" Sungmin berteriak dan melambaikan tangannya pada sosok didepannya. Sosok itu bergegas untuk menghampiri Sungmin yang berada didepan kelasnya.

"Sungmin hyung! Kau baru keluar?" tanya Eunhyuk begitu ia sudah berada didepannya.

"Iya. Aku baru saja keluar. Jam pelajaran Mrs. Yuen tadi bertambah setengah jam karena minggu lalu ia tidak masuk. Oh ya, Donghae kemana? dia tidak kelihatan dari tadi." Sungmin mulai berjalan pelan menuju taman belakang diikuti Eunhyuk disampingnya. Ini masih pukul tiga sore, jadi tidak terlalu menyeramkan berada disana.

"Sepertinya besok aku juga akan mendapat jam tambahan dari dosen itu. Oh, ikan itu.. dia untuk dua hari kedepan izin karena pamannya sakit. Jadi ia kembali ke Mokpo." Jawab Eunhyuk sambil membenarkan letak tas slempang yang ia gunakan.

Sungmin diam sebentar, lalu berjalan menuju bangku panjang yang ada disana kemudian mendudukan dirinya di bangku itu. Eunhyuk mau tidak mau juga mengikutinya. Ada jeda sebentar sebelum Sungmin memulai pembicaraannya lagi.

"Eum.. Hyuk-ah, kau percaya pada takhayul?"

"Eung, entahlah.. memang takhayul seperti apa?"

"Seperti, jika kau membaca sesuatu, maka ada sesuatu yang akan menimpamu."

"Eum.. " Eunhyuk diam sebentar. Telunjuknya ia letakkan pada pelipisnya, kemudian berpikir sejenak

"Temanmu mungkin?" Sungmin memperhatikan temannya itu dengan seksama.

"Oh ya! Donghae! Dia bilang, saat membaca tentang sesuatu yang disebut sebagai 'Monkyes Dreams', saat malam ia memimpikan para monyet didalam mimpinya ingin membunuhnya. Dia bercerita padaku bahwa urban legend itu membuat orang yang membacanya didatangi oleh gerombolan monyet yang ingin membunuh. Malah katanya ada yang sampai meninggal karena dia gagal bangun dari mimpi itu. Untung saja Donghae bisa bangun dari mimpi itu, walaupun dia bilang lehernya sudah sedikit disayat oleh gerombolan monyet itu. Ah, ini ada foto luka Donghae akibat mimpi itu, sebentar.." Eunhyuk cepat-cepat merogoh handphonenya disaku celana, kemudian membuka galery untuk mencari foto itu.

"..- Nah, ini dia" Eunhyuk menunjukan foto leher donghae dengan sedikit luka seperti sayatan pada lehernya. Sungmin menerima handphone itu, kemudian memperhatikannya dengan seksama.

"Ini.. ini benar-benar terjadi?" Sungmin mengembalikan handphone kepada Eunhyuk, kemudian menatap pias pria dengan rambut blonde sampingnya.

"Ya, seperti yang kau lihat.. memang ada apa denganmu, hyung? Ada sesuatu yang buruk?" Eunhyuk segera menaruh kembali benda itu disakunya dan menatap Sungmin.

"U-uh.. se-sebenarnya.. aku menemukan sebuah diary dirumah kosong yang beberapa minggu lalu kita lewati saat berjalan pulang. Lalu.. AAAHH! HYUKJAE -AH! BAGAIMANA JIKA ITU BENAR-BENAR TERJADI PADA KU?!" Sungmin berteriak frustasi. Ia meremas rambutnya kemudian menunduk sedih.

"YA-YAH! Memang apa yang sebenarnya terjadi?" Eunhyuk yang diteriaki seperti itu berjengit kaget.

"A-aku membacanya.." Sungmin menggantungan kalimatnya. Membuat Eunhyuk penasaran.

"Memang isinya apa?" Eunhyuk menggeser duduknya agar lebih dekat dengan Sungmin.

"I-isinya. Katanya, jika ada yang mengetahui itu, mereka akan mengikuti orang yang tahu itu."

"itu? Itu apanya?"

"Seperti.. yang menulis diary itu tengah diteror atau malah dibunuh oleh –"

"Sungmin-ah! Ayo kita pulang" Tiba-tiba saja dari belakang terdengar suara Kyuhyun. Sungmin cepat-cepat menolehkan kepalanya kebelakang.

"Kau sudah selesai? Kenapa lama sekali?" Sungmin tidak merubah posisinya. Mukanya menahan sebal karena ia baru menyadari Kyuhyun baru selesai hampir satu jam. Beruntung Eunhyuk menemaninya.

"Maafkan aku. Guru Kang tadi menyuruhku memeriksa beberapa kertas ujian anak-anak" Kyuhyun berujar dengan cengiran bersalahnya. Ia kemudian menumpukan lengannya pada bangku itu dan menatap mata Sungmin yang berada tepat dibawahnya.

"Kau lama. Untung ada Eunhyuk yang.. – Eh? Eunhyuk kemana?" Sungmin menengokkan kepalanya kekanan dan kekiri demi menemukan sosok sahabatnya itu. Namun dimana-mana tidak ada. 'cepat juga anak itu pergi' batin Sungmin.

"Eunhyuk? Mana anak itu? Aku tidak melihatnya daritadi." Kyuhyun juga menolehkan kepalanya untuk mencari keberadaan sosok yang Sungmin bilang tadi, namun tidak ada.

"Aku tadi menunggumu bersama Eunhyuk, tapi tiba-tiba saja dia hilang.. T-tunggu sebentar! Tunggu sebentar! Kau- kau bilang daritadi?!" Sungmin mendelik kaget bercampur rasa tidak percayanya.

"Ya, dari tadi aku tidak melihat siapapun. Memang, tadi Eunhyuk benar-benar menemanimu?" Kyuhyun menatap ragu Sungmin. Pasalnya sedari tadi, sekitar lima menit sebelum ia menghampiri Sungmin ia tidak melihat siapapun selain Sungmin.

"Ta-tadi Eunhyuk ada disini! Menemaniku!" Sungmin mulai bingung. Eunhyuk tadi benar-benar disini –kan?

"Sebaiknya kita tanya pada Daehyo, dia teman satu ruangannyakan?" Kyuhyun menekan sedikit bahu Sungmin agar pria manis itu tidak terlalu tegang. Kemudian dia menepukkan tangannya keras pada Daehyo yang sedang membeli minuman kaleng di mesin penjual otomatis.

"Daehyo! Bisa kau kemari sebentar?!" Teriak Kyuhyun begitu Daehyo menoleh kearahnya. Tidak lama setelah minumannya keluar dari mesin, pria tinggi itu segera menghampiri Kyuhyun dan Sungmin.

"Ye? Ada apa Kyuhyun?" Daehyo meminum sebentar minumannya, kemudian menatap Sungmin dan Kyuhyun bergantian.

"Aku ingin menanyakan tentang Eunhyuk. Apa tadi anak itu masuk jam kuliah hari ini?"

"Eunhyuk ya.. dia sepertinya tidak hadir di jam hari ini. sepertinya dia menemani Donghae ke Mokpo hingga dua hari kedepan. Memang kalian ada perlu apa? Biar aku sampaikan saat dia masuk"

"Eunhyuk. Tidak. Masuk?" Sungmin mematung begitu mendengar penjelasan Daehyo. 'tidak masuk? Lalu. Siapa yang. Menemaniku. Mengobrol. Disini?' Sungmin membatin. Pikirannya kacau. Semua rasanya menekan psikisnya secara tak kasat mata. Kyuhyun yang melihat kekasihnya terdiam cukup lama akhirnya menyuruh Daehyo pulang dan berterimakasih atas penjelasannya.

"Hey, kau bai-baik saja?" Kyuhyun menatap lembut Sungmin. Ia mendudukan dirinya disamping Sungmin dan membawa tubuh Sungmin kedalam pelukkannya.

"Kyuhyun-ah, ada apa denganku sebenarnya? Apa aku gila?" Sungmin berujar lirih. Tatapannya kosong.

"Sstt,kau tidak boleh berbicara seperti itu, mengerti? Aku ada disini untukmu. Ceritakan semua yang menjadi beban pikiranmu." Kyuhyun semakin erat memeluk Sungmin. Lama-kelamaan ia merasakan tubuh Sungmin bergetar dan terdengar isakkan halus. Kyuhyun tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Jika ia menanyakan hal ini kepada Sungmin sekarang, ia takut akan semakin membuat Sungminnya tertekan.

"Sebaiknya aku mengantar kau pulang. Kau harus istirahat Sungmin." Kyuhyun mengajak Sungmin berdiri dan berjalan beriringan. Sungminnya sekarang terlalu rapuh.

`-Ghost-`

Sungmin merebahkan dirinya pada ranjang lembut miliknya. Kyuhyun tidak bisa menemaninya lama-lama diapartemennya karena ia harus menemani kakaknya yang sebentar lagi akan kembali ke Amerika. Ia dan Kyuhyun memang tidak tinggal bersama, tapi itu bukan masalah bagi mereka.

"Tuhan, aku mohon jaga aku ketika aku tidur" Sungmin mengatupkan kedua tangannya dan berdoa dengan khusy. Beberapa saat kemudian ia mulai tertidur.

.

.

Aa Aaaa Aaaa Aaaaaaaaaa

Perlahan, satu persatu dari mereka mulai muncul. Satu sosok dengan mata besar dan mulut terkatupnya menyusup masuk kedalam cermin yang ada didalam kamar mandi.

Satu sosok dengan mata yang melotot tajam dan mulut menganganya mulai merangkak naik ke atas langit-langit kamar.

Dan satu lagi, dengan lubang mata yang kosong dan mulut menganga lebarnya mulai merangkak keluar dari dalam lemari baju. Sosok itu menatap tajam seseorang yang sedang tertidur dengan pulasnya diatas ranjang. Ia menyusup masuk ke bawah tempat tidur. Dengan tenang ia bersembunyi disana. Menunggu orang itu benar-benar sadar akan kehadiran mereka.

`-Ghost-`

Beberapa bulan kemudian setelah kejadian itu, Sungmin mulai bisa sediit tenang. Perlahan tapi pasti, ia telah melupakan kejadian itu.

"Sungmin, kau ingin ikut bersama kami? Kau sudah lama tidak datang ke gereja bersama kami." Siwon menepuk bahu Sungmin dan tersenyum menenangkan.

"Ke gereja? Kapan? Tentu saja aku ikut, Won-ah" Sungmin mengangguk cepat atas ajakkan Siwon. Sudah lama ia tidak ke gereja bersama dengan teman-temannya.

"Nanti sore. Aku dan yang lain akan menjemputmu." Sungmin mengangguk semangat. Ia kembali menyedotkan minumannya kembali begitu Siwon dan beberapa temannya pergi. Ia memang butuh mendekatkan dirinya pada sang penguasa dunia ini. terlebih, akhir-akhir ini dia selalu terganggu dengan hal-hal aneh.

.

.

.

"Sungmin-ah, kau tinggal sendirian di apartemen itu –kan?" SungJae bertanya dengan raut bingungnya. Mereka sudah kembali dari gereja. Ini sudah pukul tujuh malam. Kalau tidak cepat pulang, biasanya didaerah ini banyak terjadi tindak kejahatan.

"Tentu saja Jae. Memang kenapa?" Sungmin mengerutkan dahinya begitu mendengar pertanyaan SungJae.

"T-ti-dak. Aku tadi saat ke apartemenmu tidak sengaja melihat bayangan menuju kamar mandi atau bayangan yang berdiri di depan lemari pakaianmu. Uh, maaf mengatakannya." SungJae menunduk dengan wajah menyesal. Sungmin sebenarnya merasa takut sekarang, tapi melihat SungJae yang menunduk begitu, ia tidak enak pada temannya itu.

"Ah, tidak apa SungJae. Mungkin kau salah lihat." Setelah itu tidak ada yang berbicara. SungJae pamit untuk pulang duluan. Sekarang tinggal Siwon dan Sungmin yang berjalan berdua.

"Eum, Sungmin. Boleh aku bertanya padamu?" Siwon membuka percakapan. Sungmin sediit tersentak kaget ketika mendengar pertanyaan Siwon. Dia sedang memikirkan banyak sekali masalah.

"Tentu saja. Kau ingin bertanya apa?"

"Apa kau baik-baik saja?"

"Huh? Tentu saja aku baik."

"Hidup bersama mereka?"

"Mereka? Siapa?"

" Yang bersembunyi didalam kamar mandi. Yang bersembunyi didalam lemari. Yang kadang bersembunyi di bawah ranjangmu. Dan, yang bersembunyi dilangit-langit kamarmu."

"A-apa? K-k-kau bercandakan? Jangan bercanda Siwon! Itu tidak lucu sama sekali!"

"Aku tidak bercanda. Mereka terus mengawasimu. Sepanjang waktu. Dimana-mana."

Sungmin seketika terdiam. Dia menghentikan langkah kakinya tiba-tiba. Degub jantungnya benar-benar tidak bisa ia kontrol. Aliran darahnya mengalir dengan deras. Dan sialnya, beberapa blok lagi, Siwon akan berbelok ke arah rumahnya dan meninggalkan Sungmin sendirian. Beberapa detik setelahnya, mereka kembali berjalan bersama.

"Kau tidak apa, Sungmin?" Siwon bertanya dengan cemas. Muka Sungmin sekarang benar-benar pucat.

"A-aku ba-baik, kok" Sungmin mencoba tersenyum walaupun itu sangat sulit. Siwon yang mengerti keadaan Sungmin langsung terdiam. Didepan adalah rumahnya, jadi ia harus berbelok dan meninggalkan Sungmin sendiri.

"Min, Euh.. Aku pulang duluan. Jika ada sesuatu yang buruk –aku berdoa semoga itu tidak terjadi, kau bisa menghubungiku. Oh, dan bawalah ini." Siwon mengeluarkan sebuah tanda salib yang terbuat dari kayu. Salib kecil itu ia genggamkan erat ditangan Sungmin.

"Percayalah, tuhan selalu ada disisi hamba-hambanya" Siwon tersenyum, kemudian dia menepuk pelan bahu Sungmin sebelum ia berbelok meninggalkan Sungmin yang masih terdiam kaku. Tidak lama setelahnya, satu air mata lolos dari mata Sungmin.

'Apa yang harus kulakukan, tuhan?'

.

.

.

.

To Be Continue...

Eeung, haai.. aku membawa ffku yang baru. Ini mungkin cuman jadi twoshoot, atau paling banter ya threeshoot, ngehehehe.. maaf kalo gak serem. Saya cuman lagi iseng soalnya. :3 maaf jika banyak typo dan gak dapet feelnya. Oh iya, kalian tau film horror Jepang yang Ju-On? Nah, suaranya silahkan bayangin kaya gitu.. :3 :v sebenernya saya sendiri juga takut pas bikin ni ff, soalnya jujur. Saya benci setan atau hantu macem yang kaya di ff ini :'v saya trauma sebenernya sama Ju-On, sampe kurang lebih 5 tahun.. bahkan sampe sekarang. Oke.. ini curhat.. maaf yaa nyepam.. :v

Review please.. saya butuh banyak support buat lanjut bikin ff genre ini. ^^

Gomawoooooooo ^_^

(26072015)