Chap 1 (Awakening)

"Di dunia berbeda, jauh dari campur tangan manusia, ada banyak makhluk mitologi yang hidup. Meski banyak makhluk disana, tetap saja hanya ada dua kelompok yang paling banyak penduduknya. Kelompok pertama bernama White Angel. Mereka dipimpin oleh seorang raja dan ratu yang mereka sebut 'Angel King' dan 'Angel Queen'. Tempat tinggal mereka disebut 'Angel Paradise', dunia ini sangat tentram dan makmur. Semua tanahnya subur dan terdapat banyak macam tumbuhan. Rasanya sangat sejuk di sana. Semua penduduknya sangat senang disana.

Kelompok yang kedua bernama Dark Evil. Mereka dipimpin oleh seorang tuan yang mereka sebut 'Lord Evil'. Tempat tinggal mereka disebut 'Dark Hell'. Di tempat ini saaaangat gelap, disini terasa sangat menyeramkan. Pintu masuk ke tempat ini dijaga oleh orang-orang berwajah seram yang disebut 'Dark Guardian'.

Kedua kelompok ini tidak bersahabat, mereka saling memusuhi. Sudah banyak penduduk yang mati dari kedua kelompok ini karena perang yang sering terjadi. Evil Lord selalu mengincar kerajaan Angel, dia ingin kerajaan itu jadi miliknya. Ia sering membuat Angel King resah dengan cara menyuruh para rakyatnya untuk memakan jiwa-jiwa Angel. Dan Lord Evil juga sering mengincar Angel Prince atau Angel Princess untuk diambil jiwa angelnya.

Lord Evil sering mengadakan perang saat Angel Queen akan melahirkan penerus sekaligus pemimpin kerajaan Angel Paradise itu. Dan Lord Evil percaya di saat itu pula, batu ruby putih yang merupakan kunci dari Angel Paradise akan melemah dan membuka pelindung Angel Paradise. Maka dari itu Angel Queen sering melarikan diri bersama para dayang dan Angel Guardian untuk menyelamatkan buah hatinya itu.

Jika tidak ada pilihan lain, maka Angel Queen akan menyuruh para dayangnya untuk membawa anaknya dan kunci dari Angel Paradise itu ke bumi, dan setelah itu ia akan mengakhiri hidupnya agar Dark Guardian tidak mengikuti anaknya ke bumi. Tapi Lord Evil selalu punya banyak mata yang bisa menemukan jejak keturunan dari anak kerajaan itu.

Dan sampai sekarang, diyakini ada banyak White Angel dan Dark Evil berkeliaran di bumi karena hasil hubungan disana. Biasanya, sangat sulit untuk mengetahui apakah seorang manusian itu termasuk golongan White Angel atau golongan Dark Evil..."

"eh, lalu apa kelanjutannya?" tanya seorang anak kecil sambil menatap wanita disampingnya itu.

Wanita itu tersenyum kemudian mengusap kepala anak kecil itu. "kelanjutannya? Kelanjutannya adalah... pangeran kecil ini harus tidur, hehe"

"huaaa shileo~ Jungie masih mau dengal celitanya... eomma Jungie mau dengal! Mau dengaaalll~" rengek anak itu sambil menguncang tubuh sang ibu perlahan.

Sang ibu hanya bisa tertawa melihat tingkah anaknya. Ia menutup buku di tangannya kemudian meletakannya di meja. Ia berbalik dan menatap mata anaknya yang berkaca-kaca. Ia kembali tertawa kecil kemudian mencubit pipi chubby anaknya itu.

"kkk Jungie bisa dengar lagi, tapi nanti... sekarang Jungie tidur dulu, ya?"

"eomma janji?"

"ne eomma janji"

"allaseo..."

Sang ibu tersenyum kemudian menyelimuti anaknya itu. Ia berbaring disamping anak itu kemudian mengusap kepala anak itu. Anak itu kembali membuka matanya dan menatap wanita di sampingnya itu.

"eomma..."

"ne, Jungie?"

"Jungie mau jadi pangelan..."

"eh, kenapa?"

"Jungie mau jadi pangelan yang tampan! Boleh kan eomma?"

"tapi... bukankah Jungie tau kalau jadi pangeran itu berbahaya?"

"aniiii, kalau Jungie yang jadi pangelan, Jungie akan melindungi kelajaan dan lakyat-lakyat Jungie. Jungie kuat! Pasti bisa membunuh laja dan olang-olang yang jahat!"

Sang ibu terdiam menatap anaknya. Ada rasa yang membuat hatinya terasa sakit. Ia juga bingung, entah ia harus sedih atau bahagia mendengar ucapan anak itu. Tapi tak lama kemudian, senyumnya mengembang, dan tangannya tergerak untuk mencubit pipi chubby anaknya itu.

"baiklah, Jungie pasti bisa jadi pangeran kuat"

"hihi neee Jungie juga akan melindungi eomma jugaa"

"kkk arra arra, sekarang Jungie tidur ya?" ucap sang ibu sambil mengecup kening anak itu. Anak tadi tersenyum kemudian memeluk sang ibu dengan tangan kecilnya yang mencengkram baju ibu itu.

Perlahan sang ibu meneteskan air matanya melihat wajah anak itu yang terlihat damai. Rasanya ia tidak ingin hal yang di katakan anak tadi terjadi. Tapi ia juga tidak bisa melawan kenyataan. Ia ingin ini berhenti, tapi ia hanya seorang White Angel biasa. Di belakang mereka, seorang wanita berpakaian mewah dengan dua orang berpakaian seperti pengawal kerajaan berdiri melihat pemandangan itu. Perlahan wanita berpakaian mewah itu berjalan mendekati kedua insan itu, tangannya tergerak memegang pundak ibu tadi yang bergetar.

"aku minta maaf... tapi ini satu-satunya jalan yang kita punya..."

"tidak apa-apa yang mulia..." ucap ibu itu sambil mengusap air matanya dan menurunkan tangan kecil sang anak dan turun dari ranjang putih itu.

"aku turut berduka cita karena anakmu yang mati di tangan Lord Evil... jika saja aku punya jalan lain, maka aku—"

"tidak apa-apa yang mulia, ini adalah bentuk dari pengabdianku padamu. Lagipula, Angel Prince ini mirip dengan anakku" ucap White Angel itu memotong ucapan sang Queen.

Bukannya tidak sopan, ia tau memotong ucapan seorang Queen adalah hal yang tidak pantas untuk dayang sepertinya. Tapi ia hanya tidak mau air matanya kembali mengalir di hadapan Queen hanya karena mendengar penyesalan Angel Queen itu. Seakan mengerti, Angel Queen menggenggam tangan dayangnya itu. Berharap dengan itu bisa membuat dayang setianya itu tenang.

"semoga kebaikanmu digantikan oleh yang lebih besar nanti. Aku berjanji akan membuat keluargamu lebih bahagia"

"ini sudah cukup bagiku yang mulia... dengan mengabdi padamu, aku sudah merasa sangat senang... t-tapi yang mulia, apa pangeran akan selamat di bumi nanti?"

"aku berjanji dia akan selamat. Namjoon akan menjaganya dengan baik" ucap Angel Queen yang diikuti dengan seorang pria yang membungkuk.

"terima kasih tuan, aku sangat berterima kasih padamu. Tolong jaga pangeran, dia sudah seperti anakku..." ucap wanita itu sambil menunduk pada pria bernama Namjoon tadi.

"sudah tugasku untuk menjaga pangeran" jawab Namjoon sambil membungkukkan badannya kembali.

"baiklah, buka portal rahasia menuju ke bumi. Jangan sampai ada satu Dark Guardian yang melihat kepergian Namjoon dan pangeran"

"baik Queen" ucap dua Agel Guardian tadi sambil berjalan keluar kamar itu.

Namjoon menggendong Angel Prince yang masih terlelap dalam tidurnya itu. Sang ibu tadi menangis menatap wajah damai Angel Prince kecil yang sedang tertidur. Lengan pangeran kecil itu memeluk leher Namjoon dan tangan-tangan kecilnya itu mencengkram baju Namjoon. Sang ratu yang melihatnya hanya bisa menahan air matanya dan pergi menyusul anaknya itu.

Perang sudah hampir berakhir, tapi Lord Evil sepertinya masih ingin bermain-main dengan Angel King dan para rakyatnya. Ia mengirimkan beberapa pasukannya untuk berjaga di pintu akses utama menuju Angel Paradise. Itu berarti para Angel Guardian harus mengantar Namjoon dan Angel Prince keluar lewat Black Forest. Tapi mendengar rencana itu, Queen dengan segera menolaknya mentah-mentah.

"tidak! Jangan lewat hutan"

"tapi yang mulia, hanya ini satu-satunya akses keluar" ucap seorang Angel Guardian. Queen terdiam sebentar, ia tampak sedang berfikir. Ketiga pria di depannya menatapnya ragu. Tapi tak lama kemudian Queen menatap dua guardiannya dan satu penasihat kerajaannya itu.

"aku akan jadi umpan"

"apa?"

"kita tetap akan melewati pintu masuk. Aku akan menjadi umpan dan ketika para Dark Guardian itu mengejarku, kalian pergilah keluar"

"yang mulia, nyawa dan keselamatanmu adalah tanggung jawab kami"

"kalau begitu nyawa dan keselamatan anakku adalah tanggung jawabku"

"kami masih bisa menjadi umpannya"

"mereka tidak bodoh, mereka pasti akan mencurigainya. Aku tetap pada rencanaku"

"yang mulia—"

"Namjoon, ini anakku, jika kau menyelamatkan nyawanya, berarti kau menyelamatkan nyawaku. Begitupun dengan kalian"

"yang mulia, izinkan kami—"

"aku tidak mau dengar lagi. Ini perintah. Kalian pergilah setelah aku mengalihkan para Dark Guardian"

"yang mulia—"

"Namjoon... tolong, jaga anakku. Kalian, jaga Namjoon dan Angel Prince. Dan jangan ada yang mengikutiku" ucap Angel Queen. Ia mengecup kening anak kecil itu kemudian berlari menjauh dari mereka.

Dengan terpaksa Namjoon dan kedua Angel Guardian itu bersembunyi di tugu putih dan besar. Mereka memperhatikan bagaimana para Dark Guardian mengarahkan tombak mereka pada Angel Queen. Bisa mereka lihat juga tubuh gemetar sang ratu, dan bisa Namjoon simpulkan kalau ratunya itu menahan tangis. Tak lama kemudian, terdengar sebuah suara yang merupakan suara dari kedua Dark Guardian itu. Mereka berlari menjauh untuk mengejar Angel Queen.

"aku rasa ini saatnya. Ayo" ucap Namjoon sambil menaikan maskernya. Ia segera menutup anak dalam gendongannya itu dengan kain kemudian berlari menjauhi tugu besar itu. Disaat mereka sedang berlari menjauhi Angel Paradise, seorang Dark Guardian yang kebetulan lewat melihat mereka dan tanpa pikir panjang langsung mengejar mereka.

"kita dikejar!"

"terus berlari! Kau, amankan jalan di depan" ucap Namjoon.

Namjoon terus berlari sambil meletakan tangannya di atas kepala sang pangeran. Sementara itu sang Dark Guardian terus mengejar dengan beberapa anjing di depannya yang terus menggonggong dengan keras. Guardian di belakang Namjoon terus menembaki Dark Guardian itu dengan cahaya tapi selalu berhasil dihindari.

"unghh... huaaa eommaaaa"

Namjoon bertambah panik mendengar tangisan sang pangeran yang menandakan sang pangeran terbangun dari tidurnya. Ia sepertinya terganggu dengan suara gonggongan anjing di belakang mereka.

"tenanglah pangeran, sedikit lagi" ucap Namjoon sambil berusaha menenangkan sang pangeran.

Lama berlari, akhirnya ketiga orang itu sampai di depan portal menuju bumi. Kedua Angel Guardian itu segera membuat benteng dari cahaya. Dan itu cukup berhasil membuat Dark Guardian berhenti bergerak.

"kalian, urus Dark Guardian itu dan pergilah selamatkan Angel Queen" ucap Namjoon yang kemudian masuk kedalam portal.

Sebelum Namjoon benar-benar memasuki portal itu, Dark Guardian itu menghancurkan dinding cahaya yang terang itu dan membuat kedua Angel Guardian itu jatuh. Melihat itu dengan segera Namjoon memasuki portal itu dan menutupnya. Dark Guardian itu sempat melihat kedua bola mata anak kecil yang di gendong Namjoon. Ia menggeram kesal ketika melihat portalnya sudah hilang.

"kita ditipu. Katakan pada Lord Evil kalau Angel Prince yang asli sudah pergi ke bumi" ucap Dark Guardian itu pada sebuah asap hitam yang kemudian terbang menjauhi tempat itu.

Dark Guardian itu menempelkan telapak tangannya pada dinding dimana portal menuju bumi tadi terbuka. Ia menutup matanya dan berusaha merasakan sesuatu.

"dia mengubah arahnya. Sialan" umpatnya sambil memukul dinding itu hingga retak.

Diam-diam, seorang Guardian Angel mengangkat tangannya dan mengarahkannya pada Dark Guardian itu. Tapi belum sempat ia menembak, Angel Guardian itu terdiam merasakan sesuatu yang berbentuk seperti suatu benda runcing berwarna hitam legam menusuk dadanya. Bisa Dark Guardian itu lihat sebuah benda seperti jantung yang berwarna putih terang tertancap di ujung benda runcing itu. Dengan segera sang Dark Guardian mengambil jiwa Angel itu kemudian memakannya. Disaat ia sedang memakannya, sebuah gumpalan asap mendekat padanya.

"Lord Evil memanggilmu, tuan"

Dengan segera Dark Guardian itu membuang jiwa Angel di tangannya dan pergi meninggalkan tempat itu.

*. Skip

"SIAL!"

Seorang pria memakai jubah hitam memukul kursinya denga keras hingga membuat beberaa orang di depannya terkejut. Mereka menatap pria itu dengan takut. Beberapa ada yang mundur. Tapi hanya satu orang yang tetap berlutut di hadapan pria itu. Ia menatap pria itu dengan rasa kesal yang sama seperti pria itu.

"apa kau yakin kalau Angel Prince yang asli sudah melarikan diri?"

"tentu saja Lord Evil, jika tidak, kenapa Angel Queen terlihat sedikit tenang setelah kita membunuh anak itu?"

"sialan. Dia berani main-main denganku. Apa kau tau siapa yang kabur bersamanya?"

"tidak, pria itu menutup wajahnya dengan masker. Ia juga mengubah arah dari portal itu"

"berani sekali dia. Bawa Angel Queen kesini!" teriaknya yang membuat beberapa Dark Guardian langsung membuka pintu dari ruangan itu.

Semua orang menatap seorang wanita yang sudah kacau keadaannya. Bajunya sudah tidak indah lagi. Banyak kotoran dan sobekan disana, dan lagi terlihat darah di sudut bibir wanita itu. Terlihat sekali wanita itu berusaha keras melawan saat akan ditangkap. Pria yang disebut Lord Evil itu berdiri kemudian turun dari singgasananya. Ia menghampiri Angel Queen yang terduduk sambil memegangi pundaknya. Tangan Lord Evil tergerak untuk mencengkram dagu sang Angel Queen. Lord Evil menatap wajah Angel Queen dan dibalas dengan tatapan tajam wanita itu.

"keadaanmu kacau sekali, yang mulia..."

"enyahlah kau Lord Evil, aku tidak akan memberitahukan dimana anakku berada"

"ohoho, berani sekali kau yang mulia. Tapi, memang itu yang aku dan rakyatku ingin dengar. Mereka suka bermain permainanmu dan keluarga busukmu itu!" ucap Lord Evil sambil menekankan kalimat terakhirnya.

Angel Queen semakin menatap tajam pada pria di hadapannya itu. Ia merasa sangat lemah karena tidak menggunakan batu ruby putihnya saat masuk ke kawasan Dark Hell ini. Dan Lord Evil tersenyum senang melihat jari-jari Angel Queen yang mulai keriput serta bibirnya yang mulai memucat.

"kau tau kan, tak lama lagi kau akan mati disini"

"aku lebih baik mati daripada harus memberikan anakku padamu!"

"tentu saja, kau itu memang bodoh seperti generasi-generasi sebelumnya"

Angel Queen hanya bisa menatap tajam pada Lord Evil. Ia ingin sekali membunuh pria di hadapannya ini. Tapi ia harus ingat bahwa pengorbanan ia hanya sebatas memberikan nyawanya di tangan Lord Evil. Tidak lebih.

"ayo kita buat ini mudah Queen... dimana Angel Prince?"

"aku tidak akan memberitaukannya padamu"

Lord Evil menggerakan tangannya dan seorang Dark Guardian menyiramkan sebuah air hitam pada seorang Angel Guardian. Jeritan memilukan menghiasi ruangan itu. Seluruh mata menyaksikan bagaimana kulit Angel Guardian itu terbakar karena air hitam itu. Angel Queen hanya bisa menutup matanya berusaha menahan tangisannya. Ia tidak bisa menyerah disini.

"baiklah, sekali lagi... dimana Angel Prince?" tanya Lord Evil sambil berlutut di hadapan Angel Queen.

Angel Queen tetap menutup mulutnya. Matanya yang berkaca-kaca menatap tajam pada pria di hadapannya itu. Lord Evil kembali tersenyum dan sebuah suara jeritan kembali terdengar dari seorang Angel Guardian. Angel Queen kembali menunduk sedalam-dalamnya. Di dalam hatinya ia kembali meminta maaf atas rakyatnya yang harus mati di tangan Lord Evil.

"masih ingin diam Queen?"

"aku... tetap tidak akan pernah... memberitaukanmu...!" Angel Queen berusaha keras menahan air matanya yang akhirnya tetap keluar.

Lord Evil menggeram marah. Ia mencengkram dagu wanita itu dan membuatnya mendongak menatapnya. Terlihat mata Lord Evil yang memerah.

"aku membuat hal yang mudah bagimu, tapi kau membuatnya semakin sulit! Kau tau aku akan mengirimkan anak-anakku dan mencarinya kan?!"

"kau tidak akan pernah menemukannya dimanapun!"

"tidak ada yang tidak bisa ku lakukan Queen. Bahkan jika kau ingin aku menghancurkan Angel Paradise sekalipun!"

"kau tidak bisa menyentuh Angel Paradise sekarang. Batunya sudah hilang dan pengaman itu akan terkunci selamanya!"

Lord Evil menjauhkan tubuhnya dari Angel Queen. Ia menatap tajam pada wanita itu.

"kirimkan Dark Guardian ke bumi. Temukan Angel prince dan bunuh dia"

"coba saja jika kau bisa, Lord Evil"

"tentu aku bisa Queen. Kau harus tau, kenapa kami membawamu kesini, itu karena salah satu dari kami... melihat kepergian anakmu..."

Angel Queen membulatkan matanya. Lord Evil tersenyum melihat reaksi dari Angel Queen. Ia kembali duduk di singgasananya dan menikmati reaksi ketakutan dari Angel Queen. Lord Evil menggerakan tangannya dan seorang pria tinggi mendekatinya.

"apa kau melihat sesuatu dari Angel prince?"

"dia pergi bersama seorang pria. Aku tidak melihat wajah pria itu dan wajah Angel Prince..."

Pria itu menghentikan ucapannya kemudian melirik Angel Queen yang sedang menatap takut padanya.

"tapi, aku melihat matanya biru, dan ada sesuatu yang tergambar di bawah lehernya"

Angel Queen kembali membulatkan matanya. Ia menatap takut pada Lord Evil yang tersenyum menatapnya. Lord Evil bangun dan menghampiri pria itu.

"kalau begitu, aku perintahkan padamu untuk menangkap dan membunuh angel prince"

"tidak!"

"kau akan berangkat besok"

"baik Lord Evil"

"hah tidak!" dengan segera Angel Queen bangun dari posisinya dan berlari menuju pintu keluar dari ruangan itu. Ia mengabaikan seluruh bagian bawah tubuhnya yang mulai mengeriput.

Tanpa pikir panjang, pria tinggi tadi segera menggerakan tangannya dan sebuah benda runcing menusuk tepat pada tempat jantungnya. Angel Queen terdiam membeku, ia meneteskan air matanya menatap jiwa angel nya tertancap di ujung benda itu. Tak lama kemudian Angel Queen jatuh dan seluruh Dark Guardian memperebutkan jiwa Angelnya.

"bawa kedua saudaramu, dan jangan sampai gagal..."

"baik tuan..." ucap pria tinggi itu sambil menatap Lord Evil yang kembali duduk di singgasananya.

Seorang anak kecil menatap adegan itu dengan sedikit terkejut. Ia menatap bagaimana para Dark Guardian memakan jiwa angel sang Angel Queen. Anak kecil itu meremas celananya saat melihat mata sang Angel Queen menatapnya seakan minta tolong.

TBC

huweeeeee maaf yaaa Nji malah bikin ff baruuu .
ini ff terinspirasi dari lagu Evanescence - Bring Me To Life niatnya mau lanjutin Mature sama Sick tapi belum dapet ide buat dua ff itu, miaannn :'''c

RnR deh kalau banyak yang review atau bagus responnya baru nji lanjuutt ;-;