"Aaaah?!"

Gumam seorang anak bertopi oranye yang telah tersadar dari pingsannya.Ia mendapati dirinya sedang duduk dan di ikat di sebuah kursi, entah pandangannya yang gelap atau mungkin ruangan yang tanpa cahaya.

.

.

.

.

.

.

.

Disclamer

Boboiboy milik monsta

ku hanya nyuri karakternya sadja wkakakaka XD

Fate milik Mohdzaa

Jangan curry kisah kehidupan aku dan diaaa~ /gweplak!/

Warning

OOC bangedt, Alur kecepetan, Typo mendadak! dan masih mikir lagi

Ku newbie di sini, jadi maaf kalo ceritanya berantakan UwU

.

.

.

.

.

.

.

.

"Sudah sadar?"

Terdengar suara yang tidak asing dari telinganya, dia mencoba menengok ke segala arah, tidak terlihat siapapun di ruangan gelap itu.

Bola lampu di atasnya kemudian menyala, hanya dapat menerangi hingga ujung kakinya.

Sosok itu mulai mendekat...

"K..Kamu... SIAPA HAH?!!"

"Kau tak perlu tahu,

sekarang, serahkan jam kuasamu!"

"GAK!!

KENAPA TADI PAS AKU PINGSAN GAK DI AMBIL AJA?!!"

"eh iya yah?.."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

BLTAK!!

terdengar suara pukulan yang sangat keras mengenai seseorang itu hingga terpingsan.

"eh? KAMU SIAPA LAGI?!!"

"kau tak perlu tahu...

Portaaal Waktu!!"

Sosok wanita itu mengeluarkan kuasanya dengan membawa seseorang yang menyekap Boboiboy.

Portalnya begitu terang, hingga Boboiboy dapat melihat penampakan wajahnya.

"D..Diaa? Tidak Mungkin!!"

.

.

.

.

.

.

.

*Flashback*

Raut wajahnya begitu ceria karena mendapat nilai matematika terbaik di kelasnya.

manusia bertopi oranye itu tidak biasanya pulang sendirian, Jalanan di pulau rintis ini pun tidak biasanya sunyi.

Bola matanya kemudian melirik ke samping, serasa ada seseorang yang mengikutinya.

Kilauan kilat kemudian muncul di hadapannya, tidak sempat ia mengeluarkan kuasa, sosok itu langsung menutup mulutnya.

Boboiboy melihat sosok yang mirip dengannya, hanya saja dia lebih dewasa (?) berambut putih, dengan iris matanya yang merah.

Karena penglihatannya langsung buram, ia tak sempat melihat sosok itu dengan jelas.

*Flashback Off*

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TO BE CONTINUED