Lil` Hope in The Dark
by : Chi
Rated : T (may be)
A/N : agak sedikit angsty, boy love, sedikit lime (mungkin ntar bakal ada lemon)
Summary : Terinspirasi dari perang antara Israel dan Palestina. Perjuangan para korban dan para prajurit baik dari kedua negara yang berjuang demi membela kebenaran masing-masing.
Sasuke Uchiha, prajurit negara Israel yang mulai lelah berperang dan kehilangan arti perjuangannya. Mulai meragukan akan kebenaran yang ia perjuangkan. Naruto Namikaze, putra tokoh pejuang Palestina, Minato Namikaze, seorang pemuda penuh semangat yang walau ia tidak dapat ikut berperang karena bisu, ia tetap membantu dengan merawat para prajurit yang terluka.
Apa yang akan terjadi bila dua pemuda berbeda negara yang sedang berseteru bertemu?
Akankah Naruto dapat membantu Sasuke untuk dapat menemukan kebenarannya lagi? Atau Sasuke akan membunuh Naruto seperti ia membunuh prajurit Palestina lainnya?
Naruto punyanya om masasi bukan chi!
*sumpah! sembah sujud berlinang air mata*
Sotry : Chapter I
Pagi datang kembali, membawa sebuah hari yang baru, sebuah perang baru,
darah segar baru yang akan membasahi tanah itu.
-camp pusat tentara Israel-
'Pagi,hari baru yang memuakkan'pikir salah satu prajurit Israel. Dipandangnya teman-temannya yang sudah mulai mempersiapkan diri dan senjata yang akan mereka bawa untuk berperang. Diantara mereka ada beberapa orang yang berdoa meminta ampun atas segala yang telah dilakukan dan menulis surat perpisahan, andai hari ini hari terakhir mereka, andai hari ini adalah giliran mereka yang tewas di medan perang.
'Perang yang tiada akhir, dan mungkin tak akan pernah berakhir sampai dunia yang sudah gila ini dikunjungi kiamat' piker prajurit itu lagi.
'Astaga! Aku benar-benar muak! Kapan giliranku untuk mati diperang yang tak memiliki arti lagi ini? Aku sudah lelah... benar-benar lelah...' katanya dalam hati lagi.
"Pagi Uchiha!" Sapa salah satu teman seperjuangannya,Shikamaru Nara, si ahli strategi. Dia lah yang menyusun semua gerakan mereka. Walau keahlian bertempurnya cukup hebat, ia tetap memilih untuk bergerak di balik layar dengan alasan yang konyol, 'merepotkan' itulah yang akan dikatakannya. Tapi jika dilihat dari efektivitas, Shikamaru memang lebih baik menjadi pengatur strategi, dari pada harus kerepotan melindunginya yang cuek akan keselamatannya sendiri.
"Pagi Nara, bagaimana strategi kita sekarang? Apa ada pergerakan dari orang-orang Palestina?" Tanya Sasuke dengan tampang stoic nya.
Shikamaru mendengus "Merepotkan, soal strategi itu sudah aku atur, nanti akan aku katakan saat rapat. Mengenai pergerakan, terjadi pergerakan di wilayah barat cukup dekat dengan camp tentara kita yang di barat. Serangan mendadak yang menyebabkan cukup banyak memakan korban dari pihak kita walau begitu serangan itu masih dapat diatasi."
"Bagus kalau begitu, kirim tentara bantuan ke camp barat, jangan sampai karena serangan itu pertahanan kita di barat jadi melemah."
"Baik,akan segera dilaksanakan!" jawab Shikamaru tegas.
"Segera kumpulkan prajurit, aku ingin rapat dimulai sekarang juga, pergerakan di wilayah barat merupakan tanda bahwa tentara Palestina sudah memiliki tenaga untuk melanjutkan perang dan kita tidak boleh lengah!" perintah Sasuke tegas yang segera dilaksanakan oleh Shikamaru.
'Satu lagi perang yang memuakkan!'geram Sasuke dalam hati.
- permungkiman warga sipil Palestina di wilayah timur-
'Pagi yang cerah! Selamat pagi dunia! ' Sapa seorang pemuda Palestina pada matahari yang bersinar cerah.
Rambut pirang pemuda itu tampak bersinar terkena cahaya matahari, mata biru lautnya tampak bercahaya penuh semangat, pipi tan merona yang dihiasi 3 pasang bekas luka di masing-masing pipi menambah manis wajahnya, kulit tan yang terlihat sangat mulus, membuat pemuda itu benar-benar menarik. So cuteā¦
Setelah puas memandang matahari terbit, pemuda itu segera berlari ke camp prajurit Palestina, selama perjalanan pemuda itu tidak ada hentinya menyapa orang-orang yang ia temui dengan senyum manisnya. Menambah semangat orang-orang yang hamper tiap detiknya kehilangan semangat hidup, cukup menyembuhkan rasa sedih dan luka para korban perang.
"Pagi fox-boy!" sapa salah satu prajurit Palestina yang memiliki 2 tanda segitiga merah di masing-masing pipi dan rambut coklat berantakan.
'Dog-boy!' sapa pemuda pirang itu dalam hati pada sang prajurit yang di ikuti senyum cerah. Prajurit itu mangacak-acak rambur pirang si pemuda karena gemas. Pemuda pirang menggebungkan pipi tanda kesal sambil berusaha menyingkirkan tangan si prajurit dari rambutnya.
"Sudah cukup Kiba, jangan ganggu Naruto lagi." Kata seorang prajurit berambut merah dengan tato 'Ai' di dahi sambil menepuk bahu prajurit berambut coklat yang ternyata bernama Kiba.
Pemuda berambut pirang yang bernama Naruto mengerucutkan bibir sambil memperbaiki rambut pirangnya sebelum akhirnya tersenyum cerah pada pemuda berambut merah.
'Terima kasih Gaara! Selamat pagi!' sapa Naruto dalam hati.
"Pagi juga Naruto!" Sapa Gaara sambil mengelus kepala pirang Naruto.
"Ngomong-ngomong Gaara, aku dengar saudara kita di barat kemarin malam berhasil melakukan serangan mendadak ke camp Israel yang menyebabkan banyak tentara Israel yang terluka, apa itu benar?" Tanya Kiba pada Gaara.
"Ya itu benar, dengan serangan itu kekuatan di barat sedikit melemah tapi aku yakin itu tidak akan lama karena si Raven pasti akan segera menyuruh anak buahnya mengirimkan kekuatan tambahan ke barat untuk segera memulihkan pertahanan di barat." Jelas Gaara dengan wajah serius.
Kiba mengangguk setuju. Naruto yang tidak mengerti hanya dapat menatap bergilir dari Gaara ke Kiba.
"Kenapa Naruto? Kau bingung?" Tanya Gaara pada Naruto sambil tersenyum dan mengelus rambut pirang Naruto yang lembut. Naruto hanya dapat menggembungkan pipi dan mengerucutkan bibirnya tanda kesal karena merasa diperlakukan seperti anak kecil.
"Kha...kha...kha... Kau ngambek Naruto? Kha...kha...kha..." Tawa Kiba melihat Naruto yang menggembungkan pipi. Membuat Naruto semakin kesal.
Sambil membuang muka, Naruto pergi meninggalkan kedua prajurit yang merupakan teman baiknya masih dengan pipi yang menggembung. Kiba dan Gaara hanya bisa tersenyum melihat tingkah Naruto yang ke kanak-kanakan itu.
'Ya Tuhan, aku mohon lindungilah jiwa yang masih polos itu dari gelapnya dunia. Jauhkan lah hati putih itu dari noda hitam perang ini. Akan aku korbankan semua yang kumiliki asal dapat menjaga malaikat kecil itu' Doa dua prajurit itu sambil memandang punggung kecil Naruto yang semakin menjauh.
Hue panpik pertama chi!
*lari keliling lapangan sambil bawa toa*
hue, chi deg-degan banget!
aneh ya critanya?
maklum ya, nie panpik pertama chi...
tolong di repiu y, juga kritik dan saran dari para senpai chi tunggu.
mohon bimbingannya!
*bersimpuh dan membungkuk*
