Hunter x Hunter is always belong to Yoshihiro Togashi-senpai
.
Cewek Narsis Jatuh Cinta
.
Di sebuah kampus, pada suatu hari, ada seorang gadis yang amat sangat narsis. Hobinya tiap hari itu dandan dan foto-foto dirinya sendiri. Gayanya amat glamor. Kecantikkan dan keseksiannya membuat semua gadis lain iri akan dirinya. Gadis itu bernama Kurapika Kuruta. Banyak cowok yang naksir ama dia. Kalo diitung-itung, kira-kira ada lebih dari 7 cowok yang nembak dia tiap harinya. Dan hari itu, Kurapika sedang berjalan dikoridor kampus.
"Kurapika! Aku cinta padamu!" kata cowok yang bernama Kuroro.
"Kurapika! Jadi pacarku ya?" kata cowok yang lain.
"Kurapika! Kurapika!"
"Huuh! Kalian berisik sekali sih! Diem napa?" Kurapika kesal. "Tinggalin aku sendiri! Huh!" Kurapika kembali berjalan. Dia kekamar mandi untuk memperbaiki riasannya, dan akan foto-foto lagi dengan hp-nya.
"Huuhh! Sebel! Tiap hari cowok-cowok selalu begitu! Berisik! Ngganggu orang aja sih!" gerutu Kurapika, yang langsung menyisir rambut pirang panjangnya.
"Coba aja aku bisa tenang sehari, tanpa cowok-cowok itu. Au bakal sangat bersyukur." Kurapika keluar dari kamar mandi. Gerombolan fans boy-nya sudah menantinya.
"Oh.. Kurapika.. Cantiknya dirimu!"
"Kau bagaikan bidadari turun kebumi ini!"
"Aku mencintaimu, Kurapika!"
"BERISIK!" teriak Kurapika. Semuapun diam. "Bisa gak sih, biarin aku sendiri? Sehari aja! Aku capek! Kalian ini ngganggu aku terus! Aku nggak suka tau!" Kurapika balik ke ruangan tempat ia menuntut ilmu. Dia marah, tak ada yang berani mengikutinya. Bahkan sampai pulang kuliah. Dia bener-bener marah, dan muak akan semua ini.
Perjalanan pulang, Kurapika jalan sendiri. Dia tak bawa mobilnya, karna mobilnya lagi ngambek, alias mogok.
Dan saat dia sedang enak-enaknya jalan sambil ndengerin lagu, entah lagu apa itu, Iwak Peyek, atau Asselole, atau ABG Tua? Tanyakan sendiri pada Kurapika.
Jpret!
Dia mendengar suara sebuah kamera mengambil gambar. Dia noleh kanan-kiri, bermaksud untuk mencari asal suara, dan numpang foto. Dan dilihatnya, seorang laki-laki seumurannya sedang bermain dengan kameranya. Cowok ganteng bin cakep berambut silver dan bermata sapphire itu tampak sibuk mengambil gambar di jalan-jalan itu. Jalanan macet, dan yang saat itu panas pula. Kurapika mendekatinya.
"Hai!" sapa Kurapika. Cowok itu tampak tercengang antara heran dan kaget melihat Kurapika.
"H-hey!" balasnya ragu.
"Lagi moto-moto apa? Kok serius banget?"
"Oh, ini, aku lagi moto keadaan kota Yorkshin di jam macet."
"Kamu suka moto-moto ya? Photografer ya?"
"Aku memang suka moto-moto, tapi aku bukan Photografer handal."
Nih cowok kok nggak tertarik sama aku ya? Aneh!
"Eh, eh, kalo boleh tau, namamu siapa?" tanya Kurapika langsung.
"Oh, kenalin.." dia mengulurkan tangannya. Kurapika menjabatnya. "..Namaku Killua. Killua Zoldyck. Kamu?"
"Aku Kurapika Kuruta." Mereka lepas tangan. " Eh, Killua.."
"Apa?"
"..Aku boleh numpang foto gak?" pertanyaan Kurapika membuat Killua mengernyitkan dahinya.
"Hah? Situ hobby foto ya? Narsis amat."
"Hehe.. Itu mah memang sudah bawaan dari lahir. Nggak bisa ditahan-tahan."
"Emang diare!"
"Hehe.." Kurapika nyengir.
"Ya udah. Mau foto dimana?"
"Di taman kota aja. Kan banyak scane bagus disana."
"Oke deh. Sana yuk!" merekapun ke taman kota, dan foto-foto disana. Kurapika yang narsisnya nggak ketulungan, langsung berpose imut ala Chibi-chibi. Mungkin, sudah ada 30 lebih foto Kurapika di kartu memory kamera Killua. Tapi Killua tetap mengambil foto Kurapika, tanpa henti. Selama Kurapika minta terus, ya Killua terus.
Sekitar 30 menit kemudian, mereka berhenti foto-foto. Kurapika mengeluarkan laptopnya, bermaksud untuk memindah foto-fotonya dari kamera Killua.
"Killua. Aku pindah Filenya. Dari kameramu, ke laptop aku."
"I-iya. Eh, Kurapika, aku minta kopiannya beberapa, buat koleksi fotoku. Boleh ya? Aku juga kolektor foto."
"Eh? Boleh boleh! Salin aja!"
"Thanks, ya?"
"Nggak. Thanks ya?" Kurapika hanya tersenyum.
Dirumah Killua~ Kamar Killua~ Ruang Cuci Foto~
[Killua POV]
Lumayan, banyak foto yang kudapat hari ini. Dan hari ini, aku ketemu cewek cantik. Namanya Kurapika. Tuh cewek narsis abis. Bahkan minta foto ke aku yang baru dikenalnya. Baru kali ini aku ketemu cewek seunik Kurapika..
Kurapika.. Kurapika.. Kenarsisanmu tiada tara..
Tapi, entah kenapa? Rasanya aku sangat nyaman berada didekatnya? Rasanya aku sudah lama mengenalnya. *mikir* Jangan-jangan...
Nggak! Nggak mungkin, Killua! Nggak mungkin!
[Kurapika POV]
Ini adalah awal liburan musim panas. Semua kampus dan sekolah diliburkan, pastinya. Sudah satu minggu sejak aku pertama kali ketemu Killua, dan numpang foto padanya. Aku selalu lewat dijalan saat aku bertemu dengan Killua tapi dia tak ada disana.
Hari ini aku berjalan dikebun untuk mencari(baca: ngambil) beberapa buah. Aku terus menerus memikirkan Killua.
Cowok ganteng, tinggi, cakep, perfect, baik hati.. Ah, bagus deh. Dia juga memperlakukanku seperti orang lain pada umumnya. Sikapnya tak berlebihan, cool, dan dewasa. Seperti inilah tipe cowok yang kucari. Bukan kaya cowok-cowok kampus yang lebay bin aneh.
Aku ingin bertemu dengan Killua lagi. Bukan hanya sekedar numpang foto, tapi juga untuk berbincang-bincang sedikit.
"Hey, Kurapika!" seseorang memanggilku. Spontan aku menoleh, dan kudapati... Kuroro!
"Uukh!" aku mendengus kesal.
Kenapa dia? Kenapa bukan Killua?
"Kurapika sayang!" nadanya seperti yang merayuku. Dia mendekatiku.
"Apa sih maumu? Kerjaanmu mengganggu? Dikampus, di rumah, kerjaanmu merayu! A iya iya iya iya!" (nyanyi lagunya The Sister)
"Aduh Kurapika, aku kan sayang kamu.." dia mencolek daguku. Aku merasa jijik menerimanya.
"Pergilah kau. Pergi dari hidupku. Bawalah semua rasa bersalahmu!" (nyanyi lagunya Sherinna)
"Pika-chan kalau nyanyi bikin aku makin jatuh cinta deh!"
"Cih!" aku segera pergi darinya. Aku muak dengannya.
[Normal POV]
Kurapika berjalan makin menjauh. Kuroro yang melihat keindahan tubuh seksi plus langsing Kurapika tak dapat menahan nafsu dan hasratnya. Kuroro langsung menyerangnya. Dia mendorong tubuh Kurapika hingga mereka berdua jatuh bertindihan. Tangan Kuroro memegang erat tangan Kurapika. Kurapika memberontak, tapi Kuroro terlalu kuat untuk dia lawan.
"Kuroro! Lepaskan aku! Apa maumu?"
"Aku ingin kau, Kurapika!"
"Tidak! Lepasin, Kuroro!" Kurapika terus memberontak, tapi sia-sia.
"Kau milikku, Kurapika!" dengan itu, Kuroro langsung meraup bibir ranum Kurapika, melumatnya dan memaksanya membuka mulutnya. Kurapika terus menolak, tapi memang sia-sia. Dia lemah kalau sudah dalam posisi ini. Kurapika yang tak sanggup melawan Kuroro hanya bisa pasrah dan membiarkan mulutnya terbuka. Kuroro memainkan lidahnya dalam mulut gadis berambut pirang itu, mengabsen giginya satu-satu, bertukar saliva, dan adu lidah. Kurapika yang hampir kehabisan napas memberontak kecil, dan Kuroro melepaskan lumatan bibirnya. Kuroro turun ke leher jenjang gadis bermarga Kuruta itu, memberi beberapa kissmark disana. Kurapika hanya bisa menggigit bibir bawahnya, dan menangis.
"Kuroro! Kau gila! Bajingan kau! Lepaskan!" rontah Kurapika yang rupanya tak diindahkan sama sekali oleh Kuroro.
Kuroro yang telah selesai memberi tanda merah disana langsung turun kebagian dada penuh Kurapika yang masih tertutup rapi oleh pakaiannya. Kuroro membuka kancingnya satu-satu, dan melepaskan pengait bra Kurapika. Kurapika yang sudah merasa lemas hanya bisa menangis dan memukul-mukul kecil Kuroro. Dia sudah merasa tak berdaya.
Tuhan.. Aku tak mau berakhir seperti ini! Tolong aku...
Saat itu juga, Kurapika merasakan bahwa tubuh Kuroro menjauh darinya, dan mendengar suara orang memukul orang. Kurapika merasa lega sedikit. Perlahan dia membuka matanya yang basah itu. Dilihatnya seseorang yang berdiri membelakangi dirinya.
"Orang biadab macam apa kau? Beraninya kau berbuat sehina ini!" kata orang itu. Suaranya begitu melekat bagi Kurapika.
"Cih! Ingat-ingat kau! Akan ku habisi kau suatu hari nanti!" kata Kuroro yang langsung pergi. Laki-laki tadi mendekati Kurapika.
"Kau tak apa, Kurapika?" tanyanya seraya memakaikan jaketnya pada Kurapika.
"..Killua..?"
"Iya. Kau baik-baik saja kan? Tak terluka?" tanya Killua panik.
"I-iya. Aku baik-baik saja. Aku nggak papa kok, Killua." Kurapika mengeratkan jaket Killua pada tubuhnya yang terasa kotor. Dia merasa, kalau dalam keadaan ini dia tak pantas untuk bertemu Killua. "Kenapa kau disini?" tanya Kurapika sambil berdiri.
"Aku selalu mencari pemandangan atau gambar bagus untuk difoto. Dan kebetulan aja lewat sini. Dan aku melihat hal yang mengganggu mataku. Seketika itu pula, aku kemari. Dan tak kusangka, itu kau. Kau benar tak apa kan? Kau tak diambil kan?"
"Iya, Killua. Aku tak apa. Aku juga tak diambil. Aku masih aku sepenuhnya."
"Begitu kah? Syukurlah!"
Dia datang.. Dia benar-benar datang.. Aku bahagia..
Aku mencintainya.. tapi, apakah dia mencintaiku?
Selesai.. Chap 1! Aku ngelembur lagi. (perasaan tiap hari juga ngelembur deh!)
Karna bsok ada remidi ulang, aku nggak ngetik banyak. Istirahat, kalo gak gitu, emak gue ngomel2.
Thanks dah baca. Review plis? Semakin banyak review, berarti kalian semakin cinta sama pairing ini. :D
