Hilangnya Dunia Shinobi
Disclaimer : Naruto by Masashi Kishimoto
Hilangnya Dunia Shinobi by Sora Kamikaze K
Characters : Sasuke, Sakura
Rate : T
Genre : Romance and friendship
WARNING : Ya, author juga manusia, masih ada banyak kesalahan dalam menulis. Segala akibat dari membaca fic ini adalah tanggung jawab saya. #sok
Note : OOC, canon dan AU (?), dll.
Chapter One : What's going on?
Sasuke Uchiha sudah memutuskan tekadnya bulat, menghancurkan Konoha sesudah ia membunuh Itachi sebelumnya. Salah satu tetua –Danzo sudah berhasil mati ditangan bungsu Uchiha tersebut. Sekarang ia akan membunuh anggota Team 7. Membunuh Naruto, Kakashi, dan Sakura. Oh, bahkan Sasuke dan Sakura sudah berniat untuk saling membunuh.
Kebencian menyelimuti dirinya setelah mengetahui cerita dibalik pembantaian klan Uchiha. Tak ada yang bisa menghentikannya dendamnya, termasuk Naruto. Dengan menghancurkan Konoha, Uchiha akan dibangkitkan kembali derajatnya, tidak diasingkan lagi seperti dulu.
Tempat itu becek, sebagian bebatuan yang ada disana hancur karena pertarungan team Taka dan team 7. Tubuh Karin, teman setim dengan Sasuke sudah melemah, ia hanya melihat orang yang disukainya itu beradu argumen dengan Naruto Uzumaki.
"Dulu aku ingin sepertimu. Aku akhirnya punya ikatan. Kita juga menjalankan misi sebagai kelompok tujuh. Aku terus mengejarmu karena ingin menjadi sekuat dan sekeren kamu..."
"Aku bersyukur bertemu denganmu!"
Semua kalimat yang diucapkan Naruto adalah sia-sia. Yang dihadapannya bukan Sasuke yang dulu, Sasuke yang sekarang telah dipenuhi dengan kebencian. Tak ada rasa belas kasih, merasa tak pernah mempunyai ikatan dengan teman-temannya, termasuk Naruto.
"Aku tak mengerti apa yang kau katakan. Kau hanya punya dua pilihan, menjadi pahlawan dengan membunuhku, atau menjadi pecundang karena kubunuh!"
Sakura melihat Sasuke dengan tatapan sendu, air matanya sudah tak tertahankan sedari tadi, sejak ia memutuskan untuk membunuh Sasuke yang berubah. Kecewa akan semua perbuatan Uchiha itu yang penuh kebencian...
"Sudah kubilang kau harus pulang dan istirahat," ucap Uchiha Madara, atau Tobi beserta Zetsu putih datang di tempat kejadian. Mata Sasuke bertambah parah. Rencananya mereka akan mundur dulu dari pertarungan ini.
"Aku ingin menyampaikan sesuatu pada Sasuke,"
"Kalau kita bertarung... kita akan sama-sama mati," ucap Naruto, masih memandang lurus Sasuke.
Amarah mereka sudah tak tertahankan lagi. Mereka pun menyiapkan jurus andalan masing-masing, chidori dan rasengan. Jika mereka sama-sama mati, maka beban dan tanggungan mereka akan hilang. Daripada kehilangan salah satu, lebih baik kehilangan keduanya.
"Chidori!"
"Rasengan!"
"Hentikannnn!" ucap Sakura mendekati Naruto dan Sasuke yang akan saling hantam. Teringat kembali masa lalu, ketika mereka bertarung di atap rumah sakit. Situasinya persis seperti sekarang.
Cahaya putih menyelimuti mereka bertiga. Haruno Sakura masih dengan tangisannya, menahan kedua sahabat setim-nya itu. Kunoichi Konoha tersebut menutup matanya, bersiap-siap akan sakit yang dideritanya nanti.
Cahaya itu sangat menyilaukan, sehingga mereka bertiga menutup mata.
Keajaiban terjadi ketika sebuah jam weker berdering sangat nyaring menerobos kedalam pendengaran Sakura Haruno. Ia membuka kelopak matanya berlahan. Cahaya putih itu sudah menghilang.
Jam weker masih saja terus berdering. Suaranya terdengar sampai keseluruh ruangan. Kini gadis Haruno itu berada disebuah ruangan bercat pink –ah tidak, sebuah kamar tidur bercat pink disertai kasur kingsize-nya. Kamar itu dilengkapi perabotan yang cukup mewah.
'Dimana aku?' batin Sakura. Ia sungguh bingung dengan semua ini. Sekarang ia malah memakai piyama berwarna pink, bukan seragam ninjanya. Harusnya dia sedang melerai Naruto dan Sasuke! Gadis itu menepuk pipinya, bukan mimpi.
Cahaya putih tadi...
Tak tahan dengan suara berisik, Sakura segera mematikan alarmnya. Bangkit dari duduknya di kasur dan beranjak menuju meja belajar, disitu terdapat laptop yang masih menyala, menampakkan sebuah chatbox yang berisi sebuah percakapan.
...
Sakura Haruno : Sampai jumpa besok, Sasuke-kun. :)
Sasuke Uchiha : Jangan lupa, besok malam kita kencan.
Sakura Haruno : Iyaa... aku takkan lupa, oyasumi Sasuke-kun.
Sasuke Uchiha : Hn. Oyasumi.
"Apa?! Kencan?" ucap Sakura, mendadak tubuhnya berkeringat dingin. Barusan mereka bertindak untuk saling membunuh, tapi mengapa? Apa dia dan Sasuke...
"Sakura, bangun! Kau bisa terlambat nak!" suara wanita terdengar disusul suara derap langkah kaki. Sakura terus memandangi pintu dengan tatapan kosong. Terdengar bunyi 'clek' dari engsel pintu dan menampakkan sesosok wanita cantik yang sudah berumur, Tsunade.
"Tsunade taichou?" ucap Sakura gelagapan. Kini Tsunade menggunakan seragam formal bewarna hitam dengan rok pendek diatas lutut dan sepatu fantovel hitam. Tsunade keheranan melihat gelagat anaknya yang aneh. Tunggu, anak?!
"Kau kenapa Sakura?" tanya Tsunade agak khawatir. Ia menghampiri Sakura yang over bingung, seperti orang yang kehilangan arah.
"I-ini dimana, Tsunade taichou?" tanya Sakura balik.
"Taichou? Dengar Haruno Sakura, aku tak tau apa yang sedang terjadi padamu. Tapi aku Kaasan mu, bukan ketua –atau apapun itu,"
"Kaasan?"
"Ya, kau berhutang penjelasan kepada Kaasan pulang sekolah. Ini hampir terlambat, kita harus ke sekolah. Cepat mandi,"
"Ha-ha'i!"
Uchiha Mansion, 06:25 a.m
Uchiha Sasuke masih merasakan sengatan-sengatan listrik ditangannya. Matanya terpejam entah sejak kapan. Yang jelas, ketika ia membuka kelopak matanya, terlihat Uchiha Itachi, tepat didepan wajahnya. Itachi, yang seharusnya telah tewas dibunuhnya. Berbagai macam pertanyaan menginang di otak jenius bungsu Uchiha tersebut.
Kaget, Sasuke reflek memundurkan badannya. Merasakan telapak tangannya kini beradu dengan kasur yang empuk. Itachi memasang wajah innocent. Ia mengacak-acak rambut Sasuke sebentar lalu tertawa.
"Niisan?"
"Kau ini kenapa, Sasu-chan? Kau berkeringat dingin dan seperti orang ling-lung,"
"Bukankah kau sudah mati?"
"Hah? Bwuahahaha... Kau aneh hari ini. Apa karena Sakura? Hahaha,"
Sakura? Batin Sasuke. Ia melirik Itachi yang makin tertawa terpingkal-pingkal. Sasuke memperhatikan sekelilingnya, sebuah kamar yang luas, lemari dan kasur yang besar. Di sebelah kasur terdapat dinding yang terbuat dari kaca, menampakkan pemandangan luar biasa indahnya dengan sang mentari yang mulai terlihat.
"Hah.. mana mungkin gadis itu membuat Sasuke begini, sepertinya memang ada sesuatu Sasuke?"
Ya! Memang ada. Ia sedang bertarung dengan Naruto beserta team 7, lalu tiba-tiba berada disini dengan Itachi. Dan juga...
"Itachi, Sasuke, cukup bermain-mainnya. Sasuke, segeralah mandi dan sarapan dibawah, tousan sudah menunggu," ucap seorang wanita berambut hitam panjang diambang pintu kamar.
...kedua orang tuanya masih hidup, ini mimpi atau kenyataan?
Namikaze Mansion, 06:40 a.m
"Ya ampun, aku rindu sekali dengan Kaasan dan Tousan!"
"Hei, bukannya kemarin kita sudah rekreasi bersama? Sekarang kami sibuk Naruto-chan. Tousanmu sedang banyak meeting, sedangkan Kaasan harus mengurus toko butik di desa Suna. Kau bisa ajak Sasuke atau teman-temanmu yang lain untuk menginap,"
"Tapi Kaasan, Tousan..."
Bunyi dentingan sendok terdengar di ruang makan keluarga Namikaze. Naruto si anak tunggal Namikaze sedang cemberut diantara kedua orangtuanya. Melirik Kaasan dan Tousan yang sudah lama tidak ditemuinya –bahkan dulu Naruto hanya bertemu dengan roh mereka.
Tadinya ia memang bingung dengan semua yang terjadi, namun karena terlalu senang melihat orangtuanya disini, ia tak mau pergi dari tempat yang menyenangkan seperti ini. Tak peduli apakah ini mimpi atau kenyataan. Yang penting ia bisa berkumpul kembali dengan keluarganya. Tapi, bagaimana keadaan teman-temannya yang lain?
"Naru, jangan melamun terus. Segeralah berangkat ke sekolah," ucap Tousannya sambil menyerahkan kunci mobil sport, Naruto memandanginya tak percaya, dia kan tidak bisa menyetir mobil!
"Err, Tousan, boleh aku menumpang di mobil Tousan saja?"
"Dasar anak manja..."
.
.
Mulai detik ini juga, kehidupan mereka berubah 180 derajat.
To Be Continue
Author's area :
Hai-hai... ini fic keduaku yang dibuat secara-spontan-mendadak-banget. Soalnya nih imajinasi lagi melambung –flying, mumpung awal liburan juga, ne. Fic ini terinspirasi dari episode Naruto ke-484 s.d 485.
Oke minna-san, mohon kritik dan saran ya~! Caranya tinggal isi kotak dibawah ini *nunjuk kotak review* gampang 'kan?
Wanna review?
