A/N: I'm comiiiiing! Yosh, readers… This is my second fic….!
Fic. ni gaya bahasanya sengaja saya buat berbeda dari fic. yang sebelumnya, Black and White… kalo di fic. ittu saya berusaha keras dengan , di sini malah kebalikannya….
Well, this is Just for fun! Don't like don't read! Sekali lagi, DON'T LIKE JUST DON'T READ!
Disclaimer: Kubo-sensei, I know u'r the only owner of BLEACH. But, allow me to use some character from it….
Warning: OOC, gaje, typo(s), garing, .te
R U READY TO REAAAD! Well, selamat menikmati Breaking The Law first chap.
Breaking The Law
Chapter 1
Cewek berambut oranye itu geleng-geleng kepala. Coba aja liat, lagi-lagi kelasnya kosong gak ada guru. Murid-muridnya pada bikin ribut. Ada yang nge-gosip, ada yang main bola, ada yang sengaja bawa bantal gede buat persiapan tidur kalau lagi-lagi Kyouraku-sensei gak datang.
Yap, itulah suasana kelas 1-B di SMA Karakura. Kelas ini emang terkenal gak tau aturan. Kelas paling nakal dan paling sering membuat para guru ngais-ngais tanah. Dan kelas ini sekarang udah kayak stadion sepak bola. Berisik banget! Dan itulah yang paling bikin cewek rambut oranye itu…. SENENG!
"Hime, cepet sini! Tuh, Ichigo maen tuh!" panggil seseorang. Cewek rambut oranye yang tidak lain adalah Orihime Inoue noleh ke yang manggil.
"Mana, mana, Tatsuki-chan?" Orihime lari-lari kayak orang kesurupan kalau uda menyangkut nama Ichigo Kurosaki.
"Cepet-cepet! Tuh, si kepala jeruk!" sahabat Orihime yang namanya Tatsuki Arisawa itu nunjuk ke gerombolan cowok yang lagi main futsal di depan kelas. Terutama, yang rambutnya juga oranye kayak Orihime. Bedanya yang ini kayak jeruk kematengan.
"Kyaa… Kurosaki-kun!" Hime teriak-teriak gak jelas. Mendengar itu, Ichigo langsung bergerak slow motion sambil tebar pesona. Orihime meleleh kayak ingus, yang lain pada muntah-muntah.
"Hime, Gue kok gak disorakin?" cowok rambut biru berteriak ngiri.
"IIIH… sapa lo sapa gue?" Orihime melengos. Grimmjow kecewa berat.
Pertandingan futsal berlangsung seru. Cewek-cewek suporter duduk di jendela kelas nyemangatin tim jagoan mereka. Timnya Ichigo, Grimmjow, Ikkaku, Abarai dkk. versus timnya Chad, Keigo, Hisagi, Nnoitra dkk. Ichigo nendang bola, diterima sama Grimmjow. Grimmjow lupa timnya yang mana aja akhirnya nendang sembarangan. Bola bergulir ke kaki Shuuhei Hisagi.
"Lo goblok banget sih!" Abarai menoyor kepala Grimmjow.
"Lho? Dia bukan timku, toh?" Grimmjow dengan innocent-nya nanya ke Abarai.
"BUKAN, IDIOT!" sekelas neriakin si Grimm.
Hisagi menendang bola ke Chad, si gorila supernya kelas 1-B. Chad, dengan tendangan dari kaki gorilla-nya, masukin bola ke gawang tim Ichigo (baca: meja yang dijadiin gawang)
"Goool…!" si bencong Yumichika dan suporter tim-nya Chad bersorak gembira. Suporter yang kalah gulung-gulung gak terima. Tiba-tiba…
GRAAAK! Pintu kelas terbuka.
"Berissiiik!" bentak cowok berambut hitam, kulit putih kayak tembok dan mata hijau dari kelas sebelah. Kelas 1-A. Kelasnya siswa teladan, nurut sama sensei, pokoknya calon-calon profesor deh…
"Vampir dari mana, tuh?"
"Gila! Putih amat!"
"Matanya kok ijo? Serem banget, ih!"
"Tangannya kok dua?"
Pertanyaan-pertanyaan norak itu dilontarin para cowok yang sebenarnya iri sama tuh cowok keputihan yang uda ganteng, keren, gayanya cool abis lagi. Cewek-cewek pada jerit-jerit ngeliat pemandangan indah itu. Kecuali, Orihime.
"Emang dia siapa sih? Kok kalian pada teriak-teriak? Mukanya aja kayak tembok gitu. Apanya yang bagus sih?" Hime dengan polosnya tanya ke Tatsuki.
"Masa kamu gak tau dia, Hime? Dia tuh Ulquiorra Schiffer, cowok kelas sebelah yang katanya anak-anak keren. Kalo menurut gue sih biasa aja," Tatsuki melengos. Dia emang bener-bener gak tertarik sama si cowok tembok.
"Eh, lo emang gak bisa ngeliat cowok keren ya, Tatsuki? Mending Ulqui-chan daripada Grimmjow. Tampang sih oke. Tapi, otaknya tuh… patut dipertanyakan!" sambar Chizuru sengit. (di sini Chizuru cewek yang normal). Tatsuki ngamuk-ngamuk gak terima pacarnya dibilang gak punya otak. Tapi, emang bener sih.
"Eh, lu Chizuru… suka sih boleh-boleh aja. Tapi, awas kalo sampe pacaran sama dia!" Tatsuki teriak pas di kuping Chizuru. Cewek itu langsung nutup kupingnya rapat-rapat.
"Iya, iya! Uda tau!" Chizuru balas teriak.
Memang di kelas 1-B ada peraturan mutlak gak boleh berhubungan dalam bentuk apa pun sama anak kelas 1-A. Apalagi pacaran. Karena, tuh dua kelas uda jadi musuh bebuyutan sejak jaman dahulu kala. Peraturan yang sama juga berlaku buat anak kelas 1-A. Yang melanggar konon bisa kena karma. Tapi, belum pernah ada yang membuktikan. Pada parno semua siih…
Kelas jadi makin ribut tak terkendali. Gak ada yang dengerin Ulquiorra. Cowok tembok itu ngeluarin cero saking keselnya (nggak, ding…). Ulquiorra menggebrak papan tulis. Lagaknya uda kayak Byakuya-sensei aja.
"Eh, berani banget lo!" teriak Ichigo. Semua murid langsung pasang tampang garang.
"Kau pikir, kau di daerah siapa?" si Ikkaku juga teriak sambil nyiapin pedang kayu andalannya.
"Punya nyali juga, lo. Padahal di kandang macan!" Hisagi mendukung temen-temennya.
"Emangnya siapa macannya, bro?" tanya Grimmjow. Lagi-lagi blo'onnya keluar.
"Tuh, si Ichigo tuh!" Hisagi malah nanggepin ke-blo'onan Grimmjow.
Ulquiorra tidak menjawab. Gak fair banget nih. 30 lawan 1. Salah ngomong dikit bisa-bisa berakibat fatal. Dia bagaikan kucing dalam karung. Tapi, dia gak mau nyerah. Enak aja. Dia kan gak sebanci Yumichika dan gak sepenakut si Ishida. Ulqui si cowok gentle gitu loh!
"Kalian pikir gue takut?" tantang Ulquiorra. Wah, bener-bener cari mati nih dia.
"Heh? Gitu, ya? Abisin aja temen-temen!" Rukia ngomporin.
Ketika, semua murid uda pasang pose siap tempur. Tiba-tiba, Orihime maju.
'Apa-apaan nih cewek?' pikir Ulqui. Orihime sudah berdiri di sebelahnya. Dia berdeham.
"Ehem… teman-teman sekalian. Redakan emosi kalian. Mengapa kita harus bertengkar? Maafkanlah dia, si cowok berkulit tembok. Dia berniat baik sudah mengingatkan kita semua. Jadi, dinginkan kepala kalian. Orang sabar disayang Tuhan…" Orihime berkhotbah kayak Aa' Gym. Semua murid melongo. Ulqui juga. 'Ni cewek sarap apa gimana sih?'
Tatsuki gak percaya Orihime ngebelain Ulquiorra. Apa dia gak tau, ya? Tentang hukum di kelas ini. "Hime, ngomong apaan kamu?" tanya Tatsuki mewakili teman-temannya. Mereka tentu gak tega nyakitin cewek sepolos dan selembut Orihime Inoue.
Semua makhluk masih melongo. Belum pernah nih ada yang melanggar hukum kayak gini. Ini sih pelanggaran berat. Mesti dikasih sanksi seberat-beratnya. Tiba-tiba ada yang nyeletuk. Si Yachiru Kusajishi. Tuyulnya kelas 1-B. "Oiya, Orihime-chan kan baru masuk. Jadi dia gak tau peraturannya," katanya mengingatkan semua makhluk.
Seketika semua murid tersadar. "Oo.. iya, ya.. bener juga. Pantesan Inoue berani ngomong kayak gitu. Menentang hukum alam!" kata Abarai. Orihime bingung ngeliat teman-temannya. "Maksudnya apa sih?"
Keigo pun naik ke atas meja tanpa ada yang nyuruh. Menjelaskan bunyi undang-undang tak tertulis yang berlaku bagi semua penghuni kelas 1-B dan 1-A. Gak peduli di situ ada Ulquiorra yang udah nahan-nahan kesabaran mendengar Keigo terus-terusan menjelek-jelekkan kelasnya. 'Sabar… sabar… masih di kandang kambing nih…' ujar Ulqui dalam hati.
Selesai mendengar penjelasan yang memakan dua kali waktu istirahat itu, Orihime kaget. "Hah? Peraturan apaan tuh? Kok aneh banget?" tanyanya heran. Apa maksudnya coba bikin peraturan kayak gitu?
"Udah deh, Inoue. Turutin aja! Gak usah banyak cingcong!" kata Rukia kesal. Si Orihime ini, masih anak baru uda berani ngatur-ngatur.
"Iya, Inoue. Ni peraturan sudah mendarah daging di diri semua siswa yang bersangkutan. Lebih baik turutin aja demi kebaikan kita semua," jelas Ichigo. Tumben EYD-nya bener. Inoue manggut-manggut. Tapi, dalam hatinya masih gak setuju.
Ulquiorra ngeliatin Orihime. Dari atas sampe bawah. Dari depan sampe belakang. Dari Sabang sampe Merauke (mulai deh ga jelas-nya) 'Oo.. jadi ini nih cewek pindahan yang seminggu lalu uda bikin gempar satu sekolah. Tampang biasa aja kayak gini? Emang ada bagian yang luar biasa sih…' pikir Ulqui. Yaah, Ulqui ngeres nih…
"Eh, onna. Jadi lo masuk kelas ini tanpa tau aturan mainnya? Ternyata kelas 1-B payah semua, ya?" Ulquiorra bilang. Kelas 1-B langsung penuh aura membunuh.
"Onna? Woi, namaku itu Orihime. O-RI-HI-ME. I-NO-U-E!" kata Orihime gak terima. 'Ni cowok uda dibelain, eh… malah nyolot!'
Ulqui cuma memandang dingin Orihime. Di matanya, semua anak kelas 1-B itu sama aja. SAMPAH. Dia akhirnya keluar tanpa bicara apa-apa. Orihime cengo. Tuh cowok bener-bener kayak mayat idup!
Flash back kedatangan Orihime…
SMA Karakura gempar. Gempa berkekuatan 8 skala ritcher kembali melanda Jepang. Peristiwa itu diiringi dengan datangnya Tsunami yang… *BUAK* kembali ke cerita. Cewek berambut panjang oranye. Badan seksi abis. Gak kalah dari Matsumoto-sensei yang emang udah terkenal ke-bohai-annya seantero Jepang. Muka bling-bling, imut, polos, manis abis. Semua cowok di lapangan yang dilintasi tu cewek sampai membuka-tutup rahangnya.
"Gilaaa… asoi banget tuh cewek!" kata Grimmjow takjub sambil ngusap iler. Tatsuki nggeplak Grimmjow.
"Anak SMA mana tuh? Mau dong, mau!" Abarai langsung meler.
"Bener-bener surga…"
Semua cowok di sepanjang lapangan dan koridor mimisan dalam sekejap. Mereka ngikutin tu cewek sampe ke depan ruang guru. Ngapain lagi kalo gak nguping. Berburu informasi sebanyak-banyaknya buat cepet-cepetan pedekate.
"Jadi, namamu Orihime Inoue?" tanya kepala sekolah SMA Karakura, Sousuke Aizen.
' Pssst…. namanya Orihime Inoue….' Cowok-cowok di depan pintu sibuk kasak kusuk.
"Iya, Pak," si cewek oranye manggut-manggut polos. Duuh,,, gak tahan! . (kata para cowok di depan pintu…)
"Apa alasanmu pindah ke sekolah ini?" tanya Aizen lagi. Ni om-om cerewet banget ya?
"Mmm… saya mau ketemu Kurosaki-kun. Eh, Ichigo Kurosaki. Dia belahan jiwa saya, Pak," jawab Orihime tegas tanpa ada yang ditutup-tutupi. Gerombolan cowok di depan pintu langsung noleh ke Ichigo yang ikut nguping dengan tatapan membunuh.
"Ng… dia temen SD gue… haha…" jelas Ichigo. Dia merasa hidupnya gak bakal lama lagi. Mati di tangan para penyamun. Sungguh tragis.
"Jadi begitu. Kurosaki, ya?" Aizen mengangguk paham. Sebenarnya, shock juga sama jawaban Hime.
Akhirnya Orihime ditetapkan masuk di kelas 1-B. Uda jelas, cowok-cowok 1-B girang setengah mampus. Klepek-klepek dengan pesona Hime yang bagaikan putri dari negeri antah berantah. Dengan mudah Orihime pun jadi pusat perhatian di SMA Karakura. Dan begitulah ceritanya. Tamat. The end *WOI* lanjut…
Karena sifat ramah dan periangnya, dalam waktu seminggu Orihime sudah punya banyak teman. Sahabatnya yang pertama, Tatsuki Arisawa. Pacarnya yang pertama, tidak ada. Karena semua cowok yang menembaknya baik dengan sembunyi-sembunyi sampe terang-terangan, bahkan ada juga yang cinta ditolak dukun bertindak, Hime menolaknya dengan halus. Bukan apa-apa. Karena hatinya masih untuk Kurosaki-kun seorang.
Tapi… Orihime sama sekali tidak diberi penjelasan tentang hukum di kelas itu. Makanya, sampe sekarang dia gak ngerti apa-apa dengan yang disebut Ichigo—yang denger-denger sampe tujuh turunan keluarganya terus ada di kelas 1-B—sebagai 'Absolute Law'.
End of flash back…
Orihime disidang teman-temannya. Dia duduk di tengah, sementara cewek-cowok kelas 1-B mengelilinginya. Yaah, bayangin aja formasi mau main kucing-kucingan.
"Inoue, sebagai kepala suku 1-B, gue bertanggung jawab atas lalainya kami semua tidak menjelaskan peraturan tadi ke elo. Lo boleh protes. Tapi, sebelumnya, ikutin dulu ritual kita!" Ichigo bilang. Yang lain mengiyakan.
"Ritual? Ritual apaan?" Orihime mencicit kayak tikus kejepit.
"Syarat untuk resmi menjadi bagian dari kelas kita," kata Ikkaku lembut. (lembutnya si botak licin gimana ya?)
"Ritualnya gampang kok, Hime," Tatsuki menenangkan. "Cukup dengerin sugesti-sugesti tentang kelas 1-A langsung dari pakarnya."
"…"
"Yumichika Ayasegawa!" tiba-tiba Yumichika lompat ke tengah. Hime mikir, 'Wah, gak beres nih orang!'
Ngeliat tampang si Bencong, Hime jadi horor sendiri. Sugesti apaan ya?
"DENGAR!" teriak Yumichika dengan suara menggelegar. Orihime lompat kodok saking kagetnya. "DENGARlah, sugestiku! Wahai Orihime!"
Hime mengangguk cepat. Iya-in aja deh…
"Kelas 1-A itu, pakarnya kerja keras! Kerjaannya belajar! Dalam 1 hari mereka bisa belajar selama… 12 JAM!" ucap si Bencong dengan muka pucat. Kayak abis nelen pete 2 bungkus terus gak bisa kentut. Pasti kesiksa banget tuh!
Lagi-lagi Hime cuman mengangguk. 'Lebay nih si Yumichika!'
"Kelas 1-A itu, yang paling tahan sama Byakuya-sensei! Si guru super killer!"
Orihime sigh. Kalo itu sih gawat. Kelas 1-B cukup Kenpachi-sensei aja deh…
"Kelas 1-A itu, ketua kelasnya Ulquiorra! Si vampir penyandang predikat 'Numero UNO' dalam hal kedisiplinan dan ketaatan! Isi kelasnya murid-murid sejenis Toushiro Hitsugaya, Ryou Kunieda, Nanao-san, Ishida… !"
'Oh, jadi tuh mayat idup ketua kelas, ya? Pantes lagaknya sok kuasa…' Hime gak dengerin celotehan Yumichika yang lain. Toh, dia gak terlalu kenal murid-murid kelas 1-A. Maklum, kelas itu agak terisolasi dari dunia luar.
Yumichika dengan menggebu-gebu masih berusaha menjelaskan tentang kengerian kelas 1-A. Orihime cabut aja. Temen-temennya juga udah cabut semua. Biarin aja si Yumichika ngomong-ngomong sendiri.
Orihime berjalan santai di koridor sekolah yang sudah sepi. "Keterlaluan juga si bencong. Uda bel pulang gak bilang-bilang. Kurosaki-kun juga berlebihan sih…. Kirain ritual yang kayak gimana… eh, ternyata cuman disuruh jadi penampung hujan lokalnya Yumichika! Huh," Orihime terus ngomel sendiri. Tanpa sadar sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikannya….
TBC…
A/N: Kelar juga… fiuuuh… saya enjoy banget buat , gak perlu mikir susah-susah… tinggal tulis apa yang ada di kepala… Ok, deh. Silakan memberi komentar….!
R
E
V
I
E
W
!
