Annyeonghaseyo.. nanneun Lee Jihye, saya author baru disini. dan ini cerita pertama saya maaf kalo agak aneh yaa.. semoga kalian suka. mohon reviewnya, maaf kalau ada typo.
Bangapta!
TITLE : Different Love, Different Life.
SUMMARY : Apa arti cinta sebenarnya? Perasaan seperti apa? Maniskah? Atau hanya akan membuat sakit.
CAST : HunHan, ChanBaek, KaiSoo, + another member EXO + OC.
PERINGATAN: CERITA INI MURNI HASIL KARYA SENDIRI, APABILA TIDAK SUKA JANGAN DIBACA. NO BASH! PLEASE REVIEW. GOMAPTA.
LeeJihye
-
Present
-
"Cinta membuatmu gila ya?"
"CINTA BUKAN HANYA PERUMPAAN KATA. CINTA BISA MEMBUAT HAL YANG TIDAK MUNGKIN MENJADI MUNGKIN. CINTALAH YANG MEMPERSATUKAN MEREKA"
Seorang namja dengan tinggi 174cm sedang berlari ke arah pintu masuk sebuah universitas. Ya, dia namja bernama Xi Luhan. Tidak banyak yang mengira dia adalah namja dengan wajah yang putih dan mulus bak malaikat atau bahkan bidadari yang turun ke bumi dan menyamar sebagai namja. Rambut coklat karamelnya bergerak tak beraturan mengikuti gerakan larinya, menabrak beberapa mahasiswa lain yang berlalu-lalang di depan dan sampingnya.
Buru-buru? Ya hari ini dia sudah terlambat ke kampus untuk kesekian kalinya. Terlambat adalah hobinya berbanding terbalik dengan prestasi yang dia punya, menyandang predikat sebagai mahasiswa Teladan dan Cerdas di Universitas Kyunghee membuatnya selalu mendapat banyak pujian dari seluruh teman-temannya.
Dia menyandang tas ranselnya di pundak sebelah kiri sementara mata indahnya dia alihkan dari jalan untuk melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan waktu 09.00 KST dan itu artinya dia sudah melewati 15 menit awal pelajaran Kim seosangnim yang terkenal sebagai dosen "menyeramkan" di universitas tersebut.
Sesampainya di depan kelas Luhan tidak langsung membuka pintu melainkan bermonolog pada dirinya sendiri.
"Ahh.. ottokahe?! Aku terlambat lagi. Pasti Kim seosangnim sudah berada didalam kelas. Apa aku boleh mengikuti pelajarannya sedangkan dia terkenal sebagai dosen menyeramkan" desah Luhan frustasi.
Tak lama kemudian lamunannya terhenti saat suara bariton Kim seosangnim menginterupsinya.
"Ekhm! Apa yang kau lakukan didepan kelasku Tuan Muda Luhan?" ucapnya
"Akh! Jeosonghamnida seosangnim aku terlambat hari ini. Sekali lagi aku minta maaf, karena semalam aku insomnia." Ucapnya berkali-kali sambil membungkukkan badan.
"Kesekian kalinya aku sudah mendengar alasan itu Luhan, tapi untuk sekarang aku tidak memaafkanmu. Ikut aku ke ruanganku sekarang! Dan Do Kyungsoo awasi teman-temanmu sementara aku pergi, jika sampai ada yang meninggalkan kelas tamat riwayat kalian di kertas nilaiku!" perintah Kim seosangnim.
Dengan langkah berat Luhan mengikuti Kim seosangnim keruangan dosen. Luhan sangat anti dengan kata "ruang Dosen" atau lebih parah "ruang Rektor", image dirinya sebagai mahasiswa teladan dan cerdas bisa saja langsung hilang saat dia memasuki ruangan tersebut. Tapi terlambat, sekarang dia sudah berada di depan meja Kim seosangnim.
"Baiklah Luhan, sepertinya tidak banyak hal yang bisa kulakukan selain menghukummu. Kuharap ini terakhir kalinya aku melihatmu terlambat, dengan menjabat sebagai Ketua Mahasiswa Universitas Kyunghee dan siswa teladan, seharusnya kau bsia mendisplinkan dirimu Luhan agar bisa menjaga nama baik universitas ini.
Kau tahu? Aku lelah kalau harus berbohong terus menerus kepada ayahmu tentang bagaimana sikapmu selama beberapa bulan belakangan ini. Aku tidak mengerti apa yang membuatmu bisa seperti ini, aku tahu kejadian 3 bulan lalu memang tidak bisa semudah itu dilupakan tapi cobalah untuk tetap melakukan hal-hal yang penting dengan benar. Kau ingin berubah menjadi berandalan? Kurasa tidak Tuan Muda."
Luhan tidak bisa berkutik dia hanya bisa menundukan kepalanya sembari saling menautkan jari-jari tangannya diddepannya.
"Kuharap ini hukuman terakhirku untukmu Luhan, pergilah ke lapangan outdoor dan Lee seosangnim yang akan mengawasimu disana, bilang padanya kau dihukum olehku karena terlambat hari ini. Tapi berjanjilah padaku ini yang terakhir kalinya mendiang ibumu akan sangat kecewa kalau kau seperti ini Xi Luhan."
"Ne, seosangnim. Aku mengerti, aku berjanji aku tidak akan seperti ini lagi, terima kasih. Aku permisi." Setelah membungkukkan badannya Luhan langsung melesat keluar menuju lapangan outdoor.
Sesampainya di lapangan outdoor.
"Annyeonghaseyo Lee seosangnim, aku disini karena aku dihukum oleh Kim seosangnim, dan aku rasa seosangnim tahu alasan aku dihukum?" ucap Luhan santai.
"Kebetulan sekali!" Ucap Lee seosangnim gembira. "Aku sedang melatih anak semester 2 untuk pertandingan basket seminggu lagi, karena tidak ada office boy yang bertugas saat jam pelajaran bagaimana kalau kau yang membantuku untuk mengumpulkan bola bola basket yang berserakan diujung sana." Sambil menunjuk keranjang bola basket diujung lapangan.
"Ah, ne seosangnim. Aku akan membereskannya"
"Cepatlah!" perintahnya Lee seosangnim
Membereskan bola basket? Hei, apa aku sehina itu hanya karena aku terlambat 15 menit aku harus membereskan banyaknya bola basket ini, sendirian, dibawah terik matahari? Ini gila! Aku Xi Luhan anak pemilik universitas ini, kalian tidak tahu ya? Ah menyebalkan! -Monolog Luhan
Selang 30 menit semua bola basket sudah menumpuk rapih di keranjangnya saat tiba tiba ada satu bola yang sukses mendarat dengan cantik di kepalanya.
"Aw! Aisshh jinjja! Siapa yang melempar bola kesini!" teriaknya
"Mianhamnida! Aku tidak sengaja sunbae, maafkan aku." Ucap namja tersebut.
Sontak tubuh Luhan menegang, sepertinya ia mengenali suara lembut itu, atau lebih tepatnya mengetahui pemilik suara tersebut. Dengan segera ia membalikan badan dan kedua mata mereka pun bertemu.
"Oh Sehun!"
"Luhan hyung!"
TBC
Aneh banget ya? mohon di review.
