Curse


Warn : hanya terinspirasi dari film The Mummy.

Disclaimer : film The Mummy jelas punya Universal Studio, Dark Universal, dan Perfect World Pictures. Cast OC punya saya (emang ada -,-), member wannaone punya YMC, Dongho dan Jonghyun punya PLEDIS, bocah produs milik agensinya masing-masing :') *digampar*

Cast : OngNiel with Bot!Niel, slight OngHyun with Fem!Minhyun, tokoh lain cari sendiri *ditabok*. Kemungkinan terbesar, member produs 101 ada, tapi entah siapa, cari sendiri. JBJ ada, sedikit kayaknya *digampar*

Genre : fantasy, romance, Ancient Egypt!AU, sedikit imajinasi di luar nalar voldemortnyel


Death is but the doorway to new life. We live today, we shall live again. In many forms shall we return—Egyptian Prayer of Resurrection


Jonghyun kembali membersihkan inkripsi yang baru saja ditemukannya. Dia lalu membuka buku rune-nya, dan mencoba menerjemahkan apa yang telah dituliskan dalam inkripsi tersebut. Dan yang jelas, dia menganga lebar setelah mengetahui maksud dari inkripsi tersebut—Kegelapan dalam sejarah dunia.


Flashback

Daniel tersenyum kepada kakaknya—yang sudah jelas akan mewarisi takhta ayah mereka berdua. Iri? Jelas. Tidak ada yang namanya anak kedua atau seterusnya yang mewarisi takhta—Harus anak yang pertama, itu kata kedua orang tuanya sejak kecil. Mereka selalu berkata bahwa apapun yang terjadi, pasti kakaknya-lah yang menempati kursi tersebut, bukan Daniel. Kecuali, jika kakaknya tersebut meninggal, bisa dipastikan bahwa Daniel-lah yang akan menempati kursinya tersebut.

Hubungan awal Daniel dan kakaknya sangat baik. Hingga Daniel memutuskan untuk membenci kakaknya sepenuhnya setelah kakaknya mengatakan hal tersebut.

"Daniel, kakak harus belajar. Tidak ada waktu untuk bermain-main lagi denganmu!"

Daniel sakit hati, sungguh. Itu ditahannya dalam beberapa hari, namun akhirnya dia tidak dapat menahannya lagi setelah kakaknya marah besar padanya karena buku yang tertimpa saus dari makanan. Daniel tidak sengaja menumpahkannya, dan kakaknya marah besar. Meskipun Daniel sudah meminta maaf hingga berlutut di depan kakaknya, kakaknya tetap tidak memaafkannya.

Dan Daniel memutuskan untuk berubah.

Dilakukannya perjanjian untuk membuatnya berkuasa, dan Seth datang, memberikannya sebuah senjata untuk menghabisi kedua orang tuanya serta kakaknya. Daniel senang akan hal tersebut, dan dibunuhnya kedua orang tuanya serta kakaknya dengan sekali tusukan tepat di jantung ketiganya. Seth hanya meminta tubuh seseorang untuk ditempatinya, dan Daniel sudah memilih tubuh tersebut.

Namun, prajurit kerajaan menggagalkannya tepat ketika Daniel sudah siap untuk menusuk jantung tubuh yang akan digunakannya untuk Seth. Dia dimumi hidup-hidup dengan paksa, dan tidak ada yang tahu dimana tempatnya dikubur.


"Kau tahu, apa yang kau lakukan itu bisa membuat kita terbunuh, sialan!" pemuda berkulit tan itu memarahi temannya yang sedang menatap tanah dibawahnya yang membentuk sebuah lubang besar.

"Tempat inilah mengapa aku mencuri peta ini dari cewek semalam!" pemuda bertubuh tinggi itu menoyor kepala Woojin (sang pemuda berkulit tan) dengan keras, lalu menatapnya serius. "Kau tahu berapa keuntungan yang bisa kita dapatkan dari sini?"

Woojin berpikir sebentar, lalu, "Tiga juta won? Oh ayolah, itu tidak sepadan dengan apa yang kita alami di sini!"

"Nyaris tiga milyar won, anak bodoh!" Seongwoo kembali menoyor kepala Woojin. "Dan tentu saja, di black market, bukan di pasaran yang biasa," katanya, lalu berjalan ke arah seorang mayor yang berdiri di dekatnya.

Mayor tersebut menghampiri Seongwoo dan nyaris menghajarnya—untung Seongwoo punya refleks yang bagus, sehingga mayor tersebut hanya bisa menggeram sambil menahan amarahnya. "Santai saja, Mayor Dongho," kata Seongwoo dengan santai, setelahnya pergi ke tempat dimana truk militer itu terparkir.

" . , HAH? SUDAH KUBILANG KAU DITUGASKAN DI SANA! TAPI KENAPA AKU MALAH MENEMUKANMU DI DAERAH ANTAH BERANTAH SEPERTI INI?" teriakan menggelegar dari arah Dongho, mengagetkan Seongwoo yang sedang mencari makanan di dalam truk.

"Aku sudah menegurnya, Mayor. Tapi salahkan saja kenekatannya itu. Untungnya desa ini sudah kosong," alasan Woojin, mengekor di belakang Dongho.

Dongho berbalik ke arah Woojin. "Kalau aku tahu desa ini masih berpenghuni, aku jelas akan mengabaikan suara random dari HT," dengusnya, lalu menatap Seongwoo tajam-tajam.

Pria itu kini sedang mengunyah sepotong besar sandwich yang berhasil ditemukannya di dalam truk. Sesaat kemudian, terdengar suara truk lain—Dongho yakin dia tidak menugaskan satu batalyon tentara lagi hanya untuk menghancurkan desa, jadi itu siapa? Dan sesaat kemudian, pertanyaan Dongho itu terjawab ketika seorang perempuan muncul dengan wajah mengeras dan tangan terkepal erat, menandakan dia siap untuk menghajar seseorang di sana. Wanita itu berjalan dengan cepat ke arah gerombolan Dongho, Woojin dan Seongwoo ketika dia mengenali salah satu di antara mereka. Lalu …

PLAKK!

Seongwoo sukses menyemburkan sandwich yang sedang dimakannya, lalu menatap wanita itu sambil nyengir lebar. "Hai?"

"Bisa kau katakan apa urusan wanita sepertimu di sini dengan pria brengsek seperti Ong Seongwoo?" Dongho menunjuk ke arah Seongwoo dan wanita itu menggeram hebat.

"Dia mencuri catatan milikku—Jonghyun menyuruhku untuk mencari sesuatu di sini, dan dia telah mencuri catatan itu!" amuknya, yang langsung ditahan oleh Dongho.

"Jonghyun? Ah, arkeolog itu?"

"Berapa arkeolog bernama Jonghyun yang kau kenal, huh?" kata wanita tersebut, melepas paksa tangannya yang ditahan oleh Dongho, lalu, "Aku butuh catatan itu sece—Lubang apa itu?"

Mata wanita tersebut lalu menilik lubang yang terbentuk dari bom milik batalyon Dongho. Dongho mendesah keras, setelahnya menunjuk Woojin dan Seongwoo.

"Kau lihat kedua orang bodoh itu? Mereka diserang sekelompok penduduk, dan memintaku untuk menjatuhkan bom di sini. Kujatuhkan, dan aku sama sekali tidak menyangka ada lubang sebesar itu," dan nyengir setelah menatap geram pada Woojin dan Seongwoo.

Woojin sudah mengkeret duluan, tapi Seongwoo masih dengan santainya meminum cola yang ditemukannya serta sebungkus tortilla berisi daging yang berada di tangannya, mengindikasikan bahwa pria satu itu kelaparan berat. Sementara itu, wanita tersebut terus berjalan mendekat ke arah lubang tersebut, dan apa yang dilihatnya jelas membuatnya terkejut.

"Mayor, bisa kau keluarkan semua barangku dan, orang untuk menemaniku di dalam kuburan yang baru saja kalian temukan ini?"


Seongwoo dan Woojin melakukannya dengan cemberut berat. Dongho baru saja menyuruh keduanya untuk menemani Minhyun—nama wanita itu—dengan alasan bahwa Seongwoo dan Woojin-lah yang kompeten dalam hal ini. Sementara Minhyun mulai meneliti kuburan tersebut, Seongwoo dan Woojin memasang matanya tajam-tajam, hanya untuk mencari berbagai harta yang ikut terkubur di dalamnya.

Setetes cairan-entah-apa menetes di tengan Seongwoo yang terlindungi oleh sarung tangan, setelahnya dibuangnya cairan tersebut sambil berseru menjijikkan. Sementara itu, Minhyun melihat dari mana arah datangnya cairan tersebut dan langsung mengenalinya dalam sepersekian detik.

"Itu merkuri. Jangan kau minum—" katanya ketika melihat Woojin nyaris menjulurkan lidahnya tepat di bawah stalagtit yang menjatuhkan cairan keabuan itu. "—karena masyarakat Mesir Kuno percaya kalau merkuri bisa melemahkan apapun yang bersifat jahat."

Minhyun berjalan lebih dalam , diikuti oleh Woojin dan Seongwoo yang sama-sama mengedikkan bahu secara bersamaan. Merkuri tersebut jatuh ke saluran tertentu, dan Minhyun memilih untuk mengikuti dimana berakhirnya saluran tersebut. Setelah berjalan selama beberapa saat (dibantu dengan lampu yang telah dipasang oleh Seongwoo dan Woojin atas paksaan Minhyun), Minhyun menemukan kolam besar penuh berisi merkuri, dengan rantai yang terpasang pada entah-apa-didalamnya, serta enam figur penjaga.

Kedua mata Seongwoo dan Woojin langsung terpancang pada berbagai perhiasan yang tersimpan di dalamnya. Keduanya saling berpandangan dan seakan memiliki pikiran yang sama, keduanya saling mengangguk pelan, tanpa diketahui oleh Minhyun. Sementara itu Minhyun menatap berbagai alat yang ada di dalamnya dengan takjub.

Seongwoo dan Woojin diam-diam mengambil beberapa perhiasan yang ada, lalu memasukkannya ke dalam saku.

"Kau benar soal ini," Woojin berkata tanpa suara ke arah Seongwoo.

"Apapun itu, jangan coba-coba mengambil harta yang ada, dan jangan melepaskan tali yang ada," peringat Minhyun. "Jonghyun benar soal ini. Ini adalah sebuah penjara, bukan makam."

Seongwoo dan Woojin sama-sama berpandangan dengan tatapan tidak mengerti, pistol yang ada di tangan Seongwoo telah siap menembak rantai di atasnya. Dan dengan sengaja, Seongwoo menembakkan pistolnya tersebut, yang tepat mengenai rantainya, dan katrol yang ada langsung menarik rantai dari dalam kolam, menampakkan sebuah peti besar berisi entah-apa di dalamnya.

Rahang Minhyun mengeras seketika. "Bukankah sudah kubilang agar jangan melakukan apa-apa?" katanya penuh penekanan, dibalas dengan kedikan bahu tidak jelas dari Seongwoo. "Perintahkan orangmu untuk membawa petinya ke atas," katanya final, dan dia pergi dari tempat itu, meninggalkan Seongwoo dan Woojin yang menganga lebar.


'Karena sesungguhnya hidup di dunia itu hanyalah main-main semata. Makanya, soal OSN, ulhar, UAS itu gak usah dipikirin daripada otakmu gosong. Diketawain ajalah, gausah dibawa sampe tidur" —oknum terduga berinisial AR alias mami absensi yang kerjanya ngitungin anak orang tiap kerut ekskul, di suatu siang panas habis ngerjain banyak soal—

Ps : DISARANKAN UNTUK MELIHAT FILM THE MUMMY TERLEBIH DAHULU (disana Tom Cruise ganteng banget T_T sayang udah punya istri *eh* *voldemortnyel bukan penikung* *voldemortnyel udah punya orang yang lebih ganteng dari tom cruise* *voldemortnyel gak mau cari perkara sama istrinya tom cruise*) tau gak, aku terlalu ngarep ending film The Mummy adalah Ahmanet-Nick, bukan Nick-Jennifer, makanya ini FF hasil pemikiran nista jelmaan voldemort XD

Utang FF-ku masih banyak, dan here I am. Malah buat yang baru. Udah deh, bunuh aja jelmaan voldemort yang sok-sok rajin belajar (padahal aslinya malesan). Gara-gara kangdanong, pikiranku jadi langsung kemana-mana *mak, maapin anakmu ini maaak T_T* Ongniel moment kayaknya mulai chapter depan deh. Terserah author jelmaan voldemort aja yap xixixi

Jangan lupa RNR juseyong~