Disclaimer : Naruto punya Masashi Kishimoto

Rated : T

Genre : Hurt/Comfort, Family

Warning! : AU, OOC, typo, gaje, dll.

Happy Reading minna-san^^

Ino POV

23 September 2012

Hari ini aku berulang tahun. Ulang tahun ku yang ke 17. Ya, sweet seventeen. Tapi, entah mengapa aku tidak merasakan bahagianya hari ulang tahunku seperti yang sebelum-sebelumnya. Dengan terpaksa, aku memasang topeng kesenangan di depan semua orang. Termasuk teman-temanku yang kuajak makan-makan di salah satu restauran Yakiniku. Merayakan hari jadiku.

Berhasil. Mereka tidak mengetahui betapa resahnya aku ini. Bahkan, Sakura -sahabatku- tidak mengetahuinya dan mengira aku sangat senang dengan hari ini. Rasa bad feeling-ku semakin menjadi-jadi. Aku merasakan ada hal yang buruk yang akan terjadi kedepannya. Entah besok atau dua hari lagi. Aku tidak tau.

Aku hanya bisa memasang senyum palsu ketika mereka mengucapkan kata-kata selamat kepadaku. Astaga, aku sudah ketularan kebiasaanya Sai.

Hingga akhirnya bad feeling itu membuatku tidak bisa memejamkan mata di malam hari. Aku tidak tau, apa yang akan terjadi jika aku mendapati mataku menghitam besok.

.

24 September 2012

Aneh. Di hari ulang tahun ku aku mendapati bad feeling yang menjadi-jadi. Tapi, hari ini aku tidak menemukan satu pun kejanggalan. Bahkan, semua kado ku bersih-bersih saja. Tidak ada teroran dari siapapun. Mereka semua pun baik kepadaku.

Mungkin kali ini aku bisa lega. Tidak ada yang harus ku khawatirkan. Karena, biasanya bad feeling berlaku untuk sehari atau dua hari sesudahnya. Malam ini sepertinya aku akan tidur nyenyak.

.

25 September 2012

Astaga, rasa itu kembali lagi. Perasaan yang menghantuiku di hari ulang tahunku. Bahkan, ini lebih hebat dari 2 hari yang lalu. Aku sampai tidak bisa konsentrasi belajar disekolah. Selalu melamun di kelas. Memikirkan apa yang akan terjadi.

Malamnya, ketika aku sedang mengerjakan PR ku di depan laptop, aku mendengarkan deringan handphone Tou-san di sebelah laptopku. Ketika kulihat di layar handphone-nya, ternyata dari…

Seorang pengacara.

Disini adalah puncak dari segala perasaan yang melandaku. Aku langsung memberikan handphone itu kepada pemiliknya. Ketika dia menerima telfon itu, Tou-san dengan segera berjalan ke depan pintu dan melihat seseorang yang datang.

Seorang pengacara.

Kami-sama apa yang terjadi? Aku melihat Deidara-nii memasuki kamarnya dengan wajah yang sedih. Dia juga menyuruhku memasuki kamarku. Membiarkan Tou-san membicarakan hal yang sudah aku ketahui itu akan kali ini benar-benar tidak enak.

Perceraian.

Kenapa ini bisa terjadi? Kenapa ini terjadi begitu cepat? Aku tau, hubungan Tou-san dengan Kaa-san sedang buruk sekali. Tapi kenapa harus secepat ini? Bahkan aku masih kelas 3 SMA, dan Deidara-nii baru memasuki bangku perkuliahan. Aku tau ini akan terjadi, tapi kenapa bisa secepat ini?

Aku baru ingat. Mereka belum memberiku kado. Apakah ini kado dari mereka? Tidak sadarkah mereka kalau 'hadiah' dari mereka bisa membuat masa depan ku tidak jelas? Tiba-tiba saja bulir-bulir airmata keluar dari mata aquamarine-ku. Membentuk sungai-sungai kecil di daerah pipi. Semakin lama semakin deras. Aku memikirkan, bila hal itu terjadi, kepada siapa aku menumpang hidup? Tou-san atau Kaa-san? Oh, aku benci terjebak diantara dua pilihan yang menyulitkan!

Akhirnya, aku menemukan solusi dari masalah ini. Pasrah. Itu dia. Aku tidak bisa menolak keputusan yang dibuat Tou-san. Karena, aku takut dengannya. Aku tidak berani mengutarakan keinginanku. Aku hanya bisa pasrah.

Situasi ini membuatku membenci bulan ini, bulan September. Membenci hari ini, 25 September. Membenci tanggal hari ini, 25. Mulai sekarang, jika aku bertemu dengan bulan September, 25, ataupun 25 September aku akan membencinya. Sekalipun aku lahir di bulan ini.

The End

Akhirnya selesai juga fic ini. Menurut author, ceritanya sedih. Hampir saja terbawa suasana T^T sudahlah, langsung di review yaa!