Prologue:
Disekolah Crypton Gakuen, terkenal dua gank. Grup yang pertama, terkenal karena beranggotakan beberapa siswa yang bisa dibilang tampan dan diincar beberapa siswi diekolah tersebut. Sementara, grup yang kedua, beranggotakan beberapa siswi yang pandai menyanyi, cantik dan unggul dalam beberapa mata pelajaran.
Grup VocaUtau, adalah nama grup sekaligus band. Grup ini beranggotakan beberapa siswa yang terkenal karena kepopulerannya. Anggotanya, Mikuo Hatsune, Len Kagamine, Kaito Shion, Kamui Gakupo(Sensei) dan Gumiya Megpoid. Mereka semua termasuk siswa populer kecuali Gakupo yang seorang guru. Mereka sering ditembak oleh banyak siswi, meski selalu ditolak oleh mereka.
Grup VocaSong, adalah nama grup dan band. VocaSong sering tampil dipentas seni bersama grup VocaUtau. Grup ini beranggotakan siswi-siswi yang cerdas. Anggotanya, Miku Hatsuya, Rin Kaganemi, Meiko Sakine, Luka Megurine(Sensei), Gumi Megane, dan Lenka Mekagani. Mereka siswi paling diincar oleh para siswa, kecuali Luka yang selalu diincar oleh para guru lainnya.
Story:
Diruang seni, seperti biasa, grup VocaUtau berlatih didampingi Gakupo yang biasanya ikut memainkan alat musik. Mereka sedang senggang karena kelas 3 SMA akan banyak kegiatan, sedangkan mereka yang baru duduk dikelas 2 SMA banyak waktu senggang.
" Len, kau sudah punya pacar belum?" tanya Mikuo. Ralat, TERIAK MIKUO.
" Mikuo! Kau tak perlu teriak! Lagipula, semuanya tahu kalau aku belum punya pacar," balas Len ketus.
" Bagaimana kalau kita cari?" usul Gumiya tanpa menoleh dari novel yang dibacanya.
" Ide bagus! Tapi, siapa yang kita incar?" tanya Kaito masih dengan sendok didalam mulutnya.
" Tergantung, siapa yang kita suka," ucap Gumiya.
" Kalau begitu aku mau, Ms. Sexy!" teriak Gakupo dengan wajah mesumnya. Semuanya sweatdrop.
"Siapa tuh?" tanya Kaito sambil terus menyendokkan es krim kemulutnya, karena lelah memainkan gitar.
" Luka-sensei…" jawab Gumiya. Semua menoleh ke Gumiya.
" Kau tahu darimana julukan Luka-sensei yang…Err… Tabu?" ucapan Mikuo sedikit terbata-bata untuk memilih kata-kata.
" Mudah, aku mendengar Gakupo-Jii, selalu menggumamkan keseksian Luka-sensei," jelas Gumiya. Sekarang semuanya menoleh ke Gakupo yang pundung.
" Kenapa pundung Jii-san?" tanya Kaito dengan tampang innocent.
" Mungkin karena dipanggil Jii-san?" ucap Len sambil memerhatikan Gakupo yang sedang menyumpah serapahi anggota grupnya itu.
" Lupakan, sekarang siapa yang kalian incar?" tanya Mikuo serius sambil memegang pulpen dan kertas untuk mencatat.
" Rin Kaganemi!" ucap Len semangat.
" Gumi Megane," ucap Gumiya santai.
" Meiko Sakine!" teriak Kaito. Semuanya menatapnya.
" Si cewe galak itu?" Tanya Len.
" Meski galak ia baik loh!" ucap Kaito membela.
" Ya sudah. Berarti, diantara kita tak ada yang saingan. Aku akan memilih Miku Hatsuya. Gakupo-jii dengan Luka-sensei. Sepertinya semua gadis yang kita incar masuk grup VocaSong," ucap Mikuo dengan senyum.
" Kau benar!" ucap Kaito setuju dengan kalimat terakhir Mikuo.
" Hei! Boleh tidak aku mengajak seseorang kekelompok kita?" tanya Len.
" Boleh, siapa?" tanya Mikuo.
" Kakak kembarku. Dia baru kembali dari Amerika karena mengikuti Kaa-san. Ia akan kembali nanti siang," ucap Len.
" Kembaranmu? Sepertinya menarik. Kami ikut menjemputnya ya!" ucap Kaito. Len hanya mengangguk.
Ditempat yang berbeda. Ruangan yang biasa dipakai oleh paduan suara untuk berlatih. Terlihat anggota grup VocaSong sedang santai setelah berlatih menyanyi.
" Lenka, apa sahabatmu sudah kembali?" tanya Rin menghampiri Lenka yang diam menatap cincin dari untaian bunga yang berada di jari manisnya.
" Belum… Tak ada kabar. Meskipun ia kembali, belum tentu ia mengingat janjinya…" ucap Lenka dengan wajah datar sambil mengambil jus pisang.
" Jangan putus asa dong! Semangat!" ucap Gumi menyemangati. Lenka tersenyum senang.
" Terimakasih!" ucap Lenka senang.
" Ngomong-ngomong, Lenka. Kenapa kau setiap hari selalu menguncir dua kebawah rambutmu? Dan kenapa kau menggunakan kacamata tebal itu? Padahal matamu indah loh!" tanya Meiko.
" Aku hanya tak ingin dikejar para siswa seperti kalian saja," jawab Lenka.
" Luka-nee! Apa Gakupo-jii menyatakan perasaan lagi?" tanya Miku.
Grup VocaSong, yang sudah akrab dengan Luka, memanggilnya Nee-san karena dianggap kakak oleh mereka.
" Ya, tapi aku menolaknya," ucap Luka.
" Kenapa? Nee-san juga menyukainya kan?" tanya Rin Jahil. Luka yang sedang memakan tuna kesayangannya tersedak.
"A-apa Maksudmu?" ucap Luka dengan wajah merah karena tersedak. Meiko membantu Luka dengan menepuk punggung Luka.
"Ya, kan? Kau hanya Tsundere saja padanya," ucap Meiko.
" Mana kutahu!" ucap Luka.
Ditengah-tengah pembicaraan mereka, Rin mendapat telepon dari Len.
" Moshi-moshi?" salam Rin.
" Ah,Rin!~ Kau mau ikut menjemput saudaraku tidak? Aku akan berangkat dengan anggota VocaUtau. Kalau kau mau, kau boleh menggunakan mobil Mikuo jika kau mengajak anggota VocaSong. Mau ikut?" tanya Len.
" Ikut!~ Tunggu ya! Aku akan keparkiran segera," ucap Rin lalu memutuskan sambungan telepon.
" Minna, kalian mau ikut tidak menjemput saudara Len? Dia bilang kita boleh ikut menggunakan mobil Mikuo!" ucap Rin semangat. Semuanya setuju dan berangkat menuju parkiran.
Diparkiran, terlihat anggota grup VocaUtau sedang menunggu grup VocaSong.
" Len! Maaf, lama!" teriak Rin dari jauh. Len hanya melambaikan tangan pada Rin.
" Ciee…. Yang dapet sinyal dari Kaganemi-san…" ucap Gumiya sedikit tersenyum jahil.
" Hish!" Len hanya mendengus.
" Hosh… Hosh… Siapa…Hosh…Yang menyetir?" tanya Rin dengan terengah-engah.
" Luka-sensei, Gakupo-jii bilang, kalau Luka-sensei sangat mahir menyetir," ucap Len.
Lalu, grup VocaUtau memasuki mobil milik Gakupo. Dengan Gakupo yang menyetir dan grup VocaSong menaiki mobil milik Mikuo yang dibawa oleh Luka.
Sesampainya dibandara, mereka menunggu dengan sabar sampainya saudara kembar Len. Meskipun Len bilang kalau mereka tidak terlalu mirip.
" Len!" teriak seseorang ambil melambaikan tangan pada Len. Len yang mendengar namanya dipanggil menoleh keasal suara.
" Rinto!" teriak Len lebih keras. Semua anggota VocaSong dan VocaUtau menoleh kearah Len berteriak.
Seorang pemuda berambut honeyblonde dengan mata biru sapphire berlari kearah mereka. Rambut pemuda tersebut dijepit oleh 4 jepitan yang dibagi dua disisi kiri dan kanan. Rinto Kagamine.
" Rinto! Lama kau tak kesini!" ucap Len sambil memeluk Rinto sangat erat.
" Ugh!" Rinto hanya bisa diam menahannya.
" Kagamine-kun, nanti dia bisa mati," ucap Lenka datar sambil menunjuk Rinto.
" Ah… Maaf!" ucap Len kemudian melepas pelukan mautnya.
" Akhirnya… Siapa mereka?" tanya Rinto menunjuk anggota VocaUtau dan VocaSong.
" Mereka temanku! Yang pria masuk dalam grup VocaUtau dan yang perempuan masuk dalam grup VocaSong," jelas Len. Rinto hanya mengangguk.
" Jadi, namamu Rinto Kagamine?" tanya Mikuo. Rinto mengangguk.
" Rinto Kagamine, yoroshiku. Mulai besok aku akan bersekolah di sekolah yang sama jadi mohon kerja samanya," ucap Rinto.
" Rinto mau masuk ke grup kita gak?" tanya Len.
" Yang mana?" tanya Rinto sambil menaikkan alisnya.
"VocaUtau," jawab Len.
" Boleh saja,"jawab Rinto."Tapi, boleh aku tahu nama kalian semua?" lanjut Rinto.
" Mikuo Hatsune, yoroshiku."
" Kaito Shion, yoroshiku."
" Kamui Gakupo , yoroshiku."
" Gumiya Megpoid, yoroshiku."
" Miku Hatsuya, yoroshiku."
" Rin Kaganemi, yoroshiku."
" Luka Megurine, yoroshiku."
" Meiko Sakine, yoroshiku."
" Gumi Megane, yoroshiku."
" Lenka Mekagani, yoroshiku."
Rinto hanya mendengar nama mereka satu-persatu untuk mengingatnya. Tapi, nama terakhir mengingatkannya akan sesuatu.
"Lenka…" gumam Rinto sambil menunduk. Len yang berada disebelah Rinto mendengar jelas gumaman Rinto.
'Apa Rinto kenal Mekagani-san ya?' Pikir Len.
Lalu mereka masuk kembali ke mobil yang mereka bawa dan pulang ke rumah masing-masing, kecuali Luka yang harus mengembalikan mobil pada Mikuo.
Esoknya, sekolah digemparkan dengan kedatangan Rinto yang disambut teriakan para siswi. Rinto hanya memasang tampang kesal saja. Rinto masuk kelas yang sama dengan Len,Rin dan Lenka. Sementara yang lain masuk ke kelas yang berbeda
" Tolong perkenalkan diri," pinta Gakupo selaku wali kelas.
" Rinto Kagamine, Yoroshiku," ucap Rinto. Seluruh siswi berteriak keras.
"KYAA~ Kagamine bersaudara keren!"
"Duduk denganku dong!"
"Kerennya!"
Begitulah yang diteriaki oleh para siswi kecuali Rin dan Lenka yang melamun.
"Tenang! Sekarang Rinto-san duduk disebelah Mekagani-san," perintah Gakupo.
Banyak siswi yang mencibir keputusan Gakupo. Tapi, Rinto terus berjalan ketempat Lenka duduk.
" Kau yang kemarin kan?" tanya Rinto pada Lenka yang melamun sambil melihat keluar jendela. Lenka menoleh.
"Ya, memang kenapa?" tanya Lenka malas.
" Penampilanmu beda," ucap Rinto memperhatikan dari atas sampai bawah.
" Apa pedulimu," balas Lenka cuek.
Rinto hanya diam memperhatikan cincin dari untaian bunga dijari Lenka.
"Cincin dari siapa?" tanya Rinto menunjuk cincin bunga dijari Lenka.
" , aku menyukainya," jawab Lenka tampa menoleh.
" Kau merindukannya?" tanya Rinto.
"Begitulah, tapi aku sendiri lupa dengan namanya. Jadi, mungkin aku tak akan menemuinya lagi," jelas Lenka.
" Sayang sekali," timpal Rinto. Lenka menoleh.
" Kenapa kau menanyakannya?" tanya Lenka.
" Hanya ingin tahu," jawab Rinto dengan senyum. Lenka pun kembali melanjutkan kegiatannya.
Saat istirahat, Rinto mendapat penjelasan dari Len kalau mereka mengincar semua anggota grup VocaSong kecuali Lenka.
" Jadi, kau mengincar yang pirang pendek itu?" Tanya Rinto, Len mengangguk.
" Aku akan membantu saja," ucap Rinto.
" Memang belum ada yang kau sukai?" tanya Mikuo.
" Padahal banyak loh yang mengejarmu!" ucap Len.
" Ada sih, tapi belakangan saja," ucap Rinto.
" Baiklah, mulai dari Mikuo ya!" ucap Len.
"Aku?" tanya Mikuo kaget. Rinto langsung mendorong Mikuo yang berdiri tepat kearah Miku yang sedang duduk.
"Ouch.." rintih Miku. Mikuo langsung bangun.
"Gomen! Gomen! Aku tak sengaja menabrak," ucap Mikuo sambil membungkuk berkali-kali.
"Tak apa kok! Lagipula, mau menabrak lagi juga tak apa…" ucap Miku sambil tersipu. Mikuo cengo.
" Err… Apa ini maksudnya…?" ucapan Mikuo terpotong saat Miku langsung memeluknya.
" Yup! Suki desu!" ucap Miku. Mikuo kembali cengo kemudian menoleh kebelakang yang ternyata Rinto dan yang lainnya sudah kabur.
"M-Miku… S-suki d-da yo…" jawab Mikuo gugup dengan wajah super merah.
"Kyaa~~~ Akhirnya jadi juga!" pekik Miku kencang saking senangnya.
Sementara itu, dikelas Len langsung duduk disamping Rin yang sedang memakan bekalnya. Sedangkan Rinto menarik Lenka keluar kelas.
" Mau apa kau?" tanya Lenka setelah diseret keluar kelas oleh Rinto.
" Kau jadi Guide ku untuk mengelilingi ada bantahan," ucap Rinto dengan wajah datar.
"Jangan sembarangan! Pilih saja salah satu dari FG-mu. Mereka pasti mau!" ucap Lenka membantah.
" Kubilang tak ada bantahan. Ayo, jalan," perintah Rinto. Lenka hanya mendengus sebal.
Dengan terpaksa Lenka mengantar Rinto keliling sekolah, meski pikiran Lenka selalu memikirkan pekerjaan sambilannya sebagai tukang bersih-bersih disuatu rumah mewah.
" Rinto-kun~ Kami saja ya, yang mengantar berkeliling," ucap seorang gadis berambut pirang panjang, Llily Hanaru.
" Maaf, aku sudah meminta bantuan Lenka-chan," ucap Rinto cuek sambil terus berjalan.
"Eh? Tapi, Mekagani kan hanya tukang bersih-bersih!" ucap Lily. Rinto menoleh.
"Apa maksudmu?" tanya Rinto. Lily menyeringai.
"Maksudku, Mekagani hanya tukang bersih-bersih dirumahku. Dia sendiri sekolah disini karena beasiswa," jelas Lily dengan seringai licik.
"Sudahlah, Kagamine-san. Sebaiknya,Lily saja yang mengantarmu," ucap Lenka berlalu. Tapi, tangannya ditahan oleh Rinto. Lenka menoleh.
" Aku akan tetap memintamu menjadi Guide-ku. Aku tak mau gadis itu," ucap Rinto. Lily memasang wajah sebal dan lari.
"Aku bisa dipecat!" ucap Lenka sedikit sebal.
" Kalau begitu, kau tinggal dirumahku saja," ucap Rinto santai.
"Jangan sembarangan! Lagipula siapa kau? Sampai harus repot-repot mengurusku?" tanya Lenka. Rinto hanya diam mengalihkan pandangan pada taman terbuka disebelah koridor Rinto berada.
Lenka yang merasa dicuekkin, mengikuti ekor mata Rinto dan mendapati Len yang sedang bermain ditaman bersama Rin. Lenka menyunggingkan senyumnya.
"Kau menyukai Rin ya?~" Tanya Lenka jahil. Rinto menoleh dengan pandangan 'apa-maksudmu-?'. Lenka hanya menghela nafas.
" Maksudku, kau menyukai Rin,kan?" Tanya Lenka. Rinto tak menjawab,terlihat raut wajahnya yang sedikit redup.
" Kutinggal ya," ucap Lenka berniat meninggalkan Rinto, tapi, lagi-lagi tangannya ditahan.
" Aku tak menyukainya. Jadi, kau jangan pergi," ucap Rinto serius. Lenka hanya mengernyitkan dahi.
"Terserah kau. Mengelilingi sekolahnya lanjut besok,ya? Aku mau istirahat, sebentar lagi jam istirahat berakhir," ucap Lenka.
"Aku ikut," kata Rinto sambil menggenggam tangan Lenka.
" Bisa melepas tanganmu dari tanganku? Aku bisa dihajar FG-mu," ucap Lenka serius. Rinto hanya menggeleng. Lenka menghela nafas pasrah.
Jam pulang sekolah berbunyi, grup VocaUtau mengadakan rapat dirumah Mikuo yang sekarang kosong karena kedua orang tuanya tinggal diluar negri.
"Jadi, Mikuo sudah jadian dengan Miku berkat Rinto yang mendorongmu?" tanya Gakupo.
"Begitulah,Jii-san. Rinto seperti dewa cinta," jawab Mikuo melebih-lebihkan.
"Wah… Kalau begitu, berikutnya siapa?" tanya Len. Semuanya saling pandang satu sama lain, hingga akhirnya semua menatap Len. Len menggidik ngeri.
" Len, kau berikutnya," ucap Mikuo dengan wajah horror seperti setan yang mengejar mangsanya.
"HIII~" pekik Len ketakutan bersembunyi dibelakang Rinto.
" Kalau begitu, besok Len duduk dengan Rin. Sisanya aku yang urus," ucap Rinto. Semua menatap Rinto.
"Apa rencanamu?" tanya Gumiya.
" Kita akan menyewa onsen dan menginap selama 3 hari 2 malam. Kita pergi bersama grup VocaSong. Disana, aku akan menjadikan kalian kembali sebagai pasangan dengan gadis yang kalian mau," jelas Rinto.
"Dananya?" tanya Len menanyakan soal uang.
" Satu orang bayar untuk dua orang. Artinya, jika Len ingin membayar, Len harus membayar sewa untuknya dan Rin," jelas Rinto.
" Jadi, kami harus membayar sendiri serta membayar sewa para VocaSong?" tanya Gakupo. Rinto mengangguk.
"Uhm… Onsen, ya?" ucap Kaito sambil menatap langit-langit.
"Kenapa Kaito?" tanya Mikuo.
" Berarti… Kita bisa melihat mereka…"
CPROOOT~
Belum selesai Kaito berbicara, ucapannya dipotong dengan semburan darah dari hidung Gakupo.
"Ihh~~ Jii-san Hentai!" ucap Len menatap jijik Gakupo.
"Soal itu, kita beda onsen kok," ucap Rinto. Gakupo yang mendengarnya kembali bangkit sambil melap mimisannya yang berlebihan.
"DIPISAH?" teriak Gakupo tak mengangguk.
"Baiklah! Rapat ditutup! Kita berangkat hari jumat minggu depan! Persiapkan dengan baik! Nanti aku yang akan memberitahu Miku, agar semua anggota VocaSong ikut semua tanpa terkecuali!" Ucap Mikuo menutup rapat yang tak penting itu.
Dirumah Rinto dan Len. Keduanya sedang membicarakan rencana Rinto.
" Eh? Jadi, aku batal untuk duduk dengan Rin?" tanya Len kecewa.
" Ya, aku akan menjadikan kalian semua pasangan saat disana," Jelas Rinto.
Len hanya pasrah dan kembali kekamarnya.
Hari jumat minggu depan pun tiba. Anggota VocaUtau dan VocaSong sudah berkumpul di stasiun untuk berangkat menuju onsen yang sudah dipilih oleh Rinto dan Len.
Didalam kereta, mereka duduk berpasangan. Mulai dari Mikuo dan Miku hingga seterusnya. Dibangku Lenka dan Rinto terlihat, Lenka yang tertidur karena bangun terlalu pagi. Rinto yang melihatnya segera menyandarkan kepala Lenka kebahunya dan mengelus rambut Lenka yang dikuncir ponytail.
"When you grow up, would you marry me?"
Ucapan itu, janji itu terus berputar dikepala Lenka. Lenka pun terbangun dari tidurnya dan menoleh ke Rinto yang sedang membaca novel yang dipinjamnya dari Gumiya.
" Sudah bangun?" tanya Rinto menutup novelnya.
" Begitulah," jawab Lenka singkat dan segera mengalihkan pandangannya pada cincin pemberian sahabatnya itu.
" Do you remember?" gumam Lenka sambil tersenyum kecut menatap cincin untaian bunga yang layu itu.
" Lenka-chan," panggil Rinto. Lenka menoleh, pikiran Lenka kacau.
Pertama karena ia melupakan nama sahabat yang membuat janji itu. Kedua, ia benar-benar dipecat oleh Lily. Ketiga, karena Rinto memanggilnya seperti panggilan sahabat kecilnya adanya,walaupun ia tak ingat namanya.
" Nanti ketaman bunga bersama yang lain, ya?" tanya Rinto dengan senyum.
Entah sejak kapan, Lenka menganggap senyum Rinto yang semula menyebalkan menjadi manis? Entahlah, Lenka tak ingat. Tapi, ia tak boleh mencintai pria lain. Karena Lenka sudah memutuskan untuk bersama sahabatnya.
" Baiklah," jawab Lenka pendek. Rinto sedikit sebal mendengarnya namun tak bisa berbuat apa-apa.
Sesampainya di onsen, mereka membagi kamar. Yang ternyata hanya ada 6 kamar. Dan mereka ada 12 orang. Berarti 1 kamar diisi 2 orang. Rinto memutuskan untuk anggota VocaSong yang dibayarkan oleh VocaUtau harus sekamar dengan anggota VocaUtau yang sudah membayarkannya. Jadi, Mikuo dan Miku, Len dan Rin, Gakupo dan Luka, Gumiya dan Gumi, Kaito dan Meiko, dan terakhir, Rinto dan Lenka.
Mereka segera kekamar masing-masing untuk istirahat. Nanti sore lah mereka baru akan memasuki onsen yang sudah disediakan. Karena hari masih pagi, jadi masih banyak waktu sebelum sore.
Dikamar Mikuo dan Miku, terlihat mereka bersenda gurau sambil sesekali bermesraan. Maklum, pasangan baru.
Dikamar Len dan Rin, terlihat keduanya sedang bercanda sampai Rin guling-gulingan diatas kasur dan Len tertawa sampai memegangi perutnya yang sakit karena tertawa.
Dikamar Gakupo dan Luka, terlihat Gakupo yang curi-curi kesempatan untuk mengambil pakaian dalam Luka dari kopernya. Namun naas, sebelum disentuhnya, kepalanya sudah mental akibat serangan 'TUNA MENDADAK' dari Luka.
Dikamar Gumiya dan Gumi, disana terkesan canggung. Gumiya yang sibuk membaca novelnya, sedangkan Gumi membuat sketsa dengan Gumiya sebagai modelnya.
Dikamar Kaito dan Meiko, terlihat Kaito yang disiksa habis-habisan oleh Meiko yang mabuk. Bahkan, sekarang Kaito sedang menjadi kuda-kudaan dengan Meiko yang naik diatasnya layaknya koboi.
Dikamar Rinto dan Lenka terkesan lebih canggung dibandingkan kamar Gumiya dan Gumi yang damai. Rinto mendengarkan musik sambil tiduran, sedangkan Lenka hanya melamun memandang cincinnya.
Rinto mendapat pesan dari Len. Rinto benar-benar menyumpah serapahi Len karena mengaggu saat-saat tenangnya.
To: Rinto_Kagamine
From: Len_Kagamine
Rinto! Apa rencanamu untuk nanti?
Rinto Berpikir. Rencana untuk menyatukan semuanya sekaligus, jadi tak merepotkan. Tak lama memikirkannya, sebuah ide muncul dikepalanya. Dengan segera Rinto mengirim balasan pada Len. Setelah itu, Rinto sedikit melihat kearah Lenka yang berwajah sedih.
" Lenka-chan. Ada orang yang kausukai?" tanya Rinto pelan. Lenka menoleh sedikit dan kembali kearah jendela.
"Sahabat masa kecilku," jawab Lenka.
Keheningan kembali melanda kamar Rinto dan Lenka. Hingga akhirnya keheningan pecah saat pintu kamar diketuk pelan.
"Siapa?" tanya Rinto dari dalam sambil bangun dari posisinya.
"Mikuo," ucap orang diluar, Mikuo.
Rinto segera bangun dan membukakan pintu. Saat pintu dibuka, terlihat Mikuo sedang menggunakan kimono yang biasa dipakai sebelum berendam di onsen.
" Len dan yang lain meminta berendam sekarang," ucap Mikuo.
" Baiklah, aku akan segera menyusul," ucap Rinto.
Lalu, Mikuo segera pergi kepemandian pria bersama Len dan yang lain sementara Rinto memperhatikan gerakan Rinto yang mengambil handuk dan bersiap keluar kamar.
"Mau kemana?" tanya berbalik.
"Kepemandian. Mikuo bilang, yang lain sudah pergi kesana duluan," jawab Rinto dan segera pergi.
"T-tunggu!" ucap Lenka menghentikan Rinto."A-aku ikut," ucap Lenka. Rinto segera masuk kembali kekamar untuk menunggu Lenka mengganti pakaiannya.
Setelah Lenka siap, mereka segera pergi kepemandian. Pemandian pria dan perempuan dipisah. Sehingga tak akan ada yang berbuat 'pervert'.
Dipemandian pria. Terlihat Mikuo yang sedang duduk dipinggir kolam sambil memainkan air kolam dengan kakinya, Len sedang berendam dengan santai, Kaito sedang makan eskrim sambil berendam, Gakupo sedang mengelilingi pemandian mencari celah untuk mengintip pemandian wanita, Gumiya bersandar pada kayu yang memisahkan pemandian wanita dan pria sambil membaca novelnya. Rinto yang baru masuk kepemandian segera berendam di sebelah Len.
"Rin~" panggil Len sambil menoleh pada Rinto. Rinto hanya memandang dengan jijik wajah Len yang imut namun menurutnya menjijikan itu.
" Namaku Rinto! Bukan Rin!" tegas Rinto menyilangkan tangannya didepan dada.
"Hehehe~ Namamu mirip Rin sih! Ditambah poni yang dijepit itu," ucap Len sambil menunjuk poni Rinto yang dijepit.
"Terserah aku! " Balas Rinto sebal. Len terkekeh mendengar balasan Rinto.
" Jadi, kau akan bermain nanti malam?" tanya Len.
" Lihat saja nanti," jawab Rinto dengan cengiran.
TBC
Kira-kira, apakah rencana yang Rinto siapkan untuk mempersatukan semua teman-temannya dengan gadis yang ditaksir?
Kalau ada yang bisa tebak, coba tebak!
Aku akan lanjut cepat,bila yang review lebih dari 3 orang.
Riview please!
