Lost Memory
Part 1
.
.
.
.
.
Para pemeran milik orang tua mereka masing-masing dan milik sang pencipta.
Hunkai Story
Rate T-M(for skinship)
.
.
.
.
.
Kai pov
Hai, kenalkan. Aku Kim Jongin, atau kalian bisa memanggilku dengan nama Kai. Umurku 19 tahun. Aku seorang pemuda yang hidup berkecukupan. Aku memiliki appa dan eomma, serta memiliki seorang hyung. Mau tau satu hal? Aku pernah merasa bukan anak dari appa dan eomma. Mau tau alasannya? Huft.. Itu karena warna kulitku yang berbeda dengan mereka. Bahkan aku sempat ingin melakukan tes DNA. Dan malah berakhir dengan aku yang dihukum oleh eomma. Ah.. eomma memang kejam. Tapi ia sangat menyayangiku.
Aku memiliki sebuah penyakit. Yah- setidaknya begitu lah aku menyebutnya. Karena sampai saat ini belum jelas apa namanya. Haha.. Dan tentu saja aku tak memberitahukannya pada keluargaku. Aku tak ingin mereka khawatir. Hingga suatu hari hyung ku menyadari sesuatu yang aneh pada diriku. Dan yah- mau tak mau aku menceritakan semua yang ku alami kepada keluarga ku. Eomma benar-benar terkejut saat mendengar ceritaku. Sedangkan appa dan hyung hanya bisa diam sembari menenangkan eomma.
"Eomma. Tenanglah, aku baik-baik saja. Mungkin ini hanya gangguan kecil. Aku pasti bisa sembuh." Ucapku menenangkan eomma.
"Tapi Kai, bagaimana kalau makin parah? Apa kau akan melupakan kami?" Tanya eomma padaku dengan matanya yang berkaca-kaca.
"Aku- tak akan melupakan kalian. Aku janji, karena kalian sangat berharga bagiku." Jawabku walau sedikit ragu.
"Kai, sebaiknya kita pergi ke dokter saja. Kita harus menangani penyakitmu secepatnya." Ucap appa tegas.
"Aniya appa. Aku baik-baik saja. Kita tak perlu ke dokter." Tolakku. Karena jujur saja, aku tak suka ke dokter. Alasannya? Karena itu menyebalkan.
Appa dan eomma yang memang sudah tau bagaimana sifatku pun hanya bisa diam dan tak memaksaku. Lalu- hyung ku hanya berdiam diri dari tadi. Aku tak pernah melihatnya se-terpuruk itu. Hah- aku sudah membuat keluarga khawatir. Tanpa sadar aku langsung memeluk mereka dengan erat.
Appa dan eomma ku adalah pemilik restoran sederhana. Nama appa ku adalah Kim Luhan, dan eomma ku adalah Kim Minseok atau biasa di panggil Xiumin. Hyung ku bernama Kim Jongdae, atau biasa di panggil Chen. Hyungku bekerja di sebuah perusahaan yang besar. Oh corp, itu nama perusahaannya. Hyung ku menjabat sebagai sekertaris direktur.
Ah- aku akan memberitahukan sebuah rahasia. Hyungku, adalah kekasih dari bos nya. Haha.. cheesy bukan? Nama bos nya adalah Park Chanyeol. Setiap hari ia selalu menjemput dan mengantar hyung ku ke kantor dan pulang ke rumah. Betapa beruntung nya pria itu mendapatkan hyungku yang manis. Appa dan eomma ku sudah merestui hubungan mereka. Ah, aku lupa kalau sebenarnya mereka sudah bertunangan. Dan akan menikah minggu depan. Oh tidak, aku telah menghancurkan suasana bahagia yang akan hadir karena penyakitku ini. haish.. benar-benar merepotkan kau Kai.
"Hyungie~ bukankah hari ini kau akan pergi dengan Chanyeol hyung untuk mempersiapkan pernikahan kalian?" Tanya ku memecahkan suasana yang sempat hening.
"Eum, yah.." Jawab hyung ku dengan lesu.
"Aigo.. calon pengantin harusnya tak boleh sedih begini. Ayo semangat lah, hari istimewa mu akan segera datang hyung." Ucapku berusaha menyemangatinya.
"Bagaimana aku bisa senang di saat adikku tengah sakit parah begini?" Ucapnya dengan air mata yang hampir menetes.
"Sst.. Aku baik-baik saja hyung. Tenanglah, sebaiknya kau fikirkan saja pernikahanmu ne. Atau aku akan membakar bebek karetmu." Ucap ku sembari mengusap pipi nya.
"Yak! Tapi kan-" Belum selesai hyung berbicara, terdengar bel pintu tengah di tekan oleh seseorang.
"Nah, dia sudah datang hyung. Jja.. segeralah temui dia. Ah, setelah selesai jangan lupa bawakan aku ayam goreng ya." Ucapku dengan cengiran lebar menghias wajahku.
"Aishh.. Kau ini. Entah kenapa aku tak bisa menolak permintaan adik tersayang ku ini. Baiklah, aku pergi dulu. Kau berjanjilah akan baik-baik saja." Ucap nya lalu mencium keningku. Appa dan eomma hanya tersenyum tipis melihat interaksi kami.
Setelah nya hyung pergi menghampiri kekasih nya diikuti oleh appa dan eomma. Lalu tak lama terdengar ucapan pamit dari kedua calon pengantin itu. Haha.. Aku membayangkan bagaimana ramainya rumah tangga mereka mengingat calon suami hyung ku itu adalah seorang yang idiot. Setidaknya itu lah anggapanku. Aku sempat tertawa kecil saat memikirkannya.
"Kai, appa dan eomma akan ke Busan untuk mengecek cabang restoran kita. Sekaligus mengundang para pegawai dan tentu saja halmeoni dan harabeoji mu ke pernikahan Chen. Kami akan pulang besok." Ucap appa setelah kembali dari mengantar dua sejoli itu.
"Ah- ne appa. Kalian hati-hati ne." Ucapku sembari tersenyum.
"Kau juga, baik-baiklah dengan hyungmu nanti." Ucap eomma dengan lembut.
"Tentu saja eomma. Akan ku pastikan bebek tak akan di makan oleh peri dobi itu." Ucapku sembari menunjukkan cengiran khas ku. Appa dan eomma hanya tertawa kecil melihat tingkahku. Lalu mereka segera berganti pakaian, serta menyiapkan beberapa barang yang perlu dibawa.
"Kami pergi dulu Kai. Baik-baik ne. Sampai jumpa besok." Ucap appa dan eomma sembari masuk ke dalam Taxi setelah mencium dahi ku.
"Ne appa, eomma. Kalian juga, hati-hati ne. Ah- tolong sampaikan salam cintaku pada mereka semua." Ucapku semangat.
"Haha.. Baiklah. Kami pergi dulum. Sampai besok sayang." Ucap appa. Lalu taxi pun melaju dengan perlahan. Eomma dan appa terlihat membalas lambaian tanganku dari dalam taxi.
Huft.. Aku berdoa semoga semua baik-baik saja.
.
.
.
.
.
Seminggu Kemudian
Tak terasa, seminggu telah berlalu. Dan hari ini adalah hari yang paling dinantikan oleh hyungku. Haha.. Wajah gugup nya terlihat begitu lucu. Sungguh aku ingin menggodanya jika saja eomma tak mengancam untuk membuang boneka krong ku. Hah- eomma memang kejam. Dan- tuxedo putih itu terlihat sangat pas di kenakan oleh hyungku. Seolah memang hanya untuknya saja.
Saat ini aku tengah berdiri di balik pintu menuju altar bersama hyung dan appa ku. Ah iya, aku menjadi pembawa cincin pernikahan mereka. Tak lama terdengar suara mc yang mempersilahkan hyung ku untuk memasuki altar. Dengan didampingi appa, hyung ku berjalan perlahan menuju altar. Dan dengan aku yang mengekor di belakang mereka tentunya. Setelah sampai, appa menyerahkan tangan hyungku sembari berkata, "hari ini, aku menyerahkan putra sulungku kepada mu. Aku mempercayakan tanggung jawabnya padamu. Jaga putraku, dan jangan pernah menyakitinya." pada Chanyeol hyung. Yang kemudian di balas dengan anggukannya sembari menyambut tangan Chen hyung.
Setelah nya pembacaan janji suci dan pemasangan cincin berjalan dengan lancar. Terdengar suara riuh para pengunjung ketika dua sejoli itu berciuman. Dan lagi-lagi aku ingin tertawa melihat raut malu hyungku. Karena acara sakral nya sudah selesai, sekarang saatnya untuk para undangan makan. Kulihat Chanyeol hyung sesekali berbicara pada rekan-rekan bisnis nya yang mengucapkan selamat.
Ah- saat seseorang yang seperti nya terlihat lebih muda dari Chanyeol hyung menghampiri mereka, aku tanpa sadar sedikit terpana pada nya. Ingat ya, hanya sedikit. Lihat lah senyum simpulnya yang terlihat menawan, ditambah lagi kulit putih pucat nya yang bak porselen. Aih, jika mengingat kulit ku sendiri kami seperti kopi dan susu. Yah- walau sebenarnya kulit ku itu tan eksotic, tapi tetap saja berbanding terbalik dengannya. Sekilas aku lihat ia seperti melihat ke arahku lalu tersenyum kecil padaku sesaat setelah meninggalkan pasangan sejoli itu. Ah- pasti itu hanya perasaanku saja. Yah- walau pun aku berharap jika ia akan melihatku, lalu ia tertarik padaku. Ah- rasanya senang sekali jika di cintai oleh nya. Tapi aku tak seberuntung itu. Aku hanya tertawa kecil memikirkannya. Kemudian aku melanjutkan kegiatanku memakan camilan yang telah ku ambil.
"Sepertinya enak, boleh aku mencobanya?" Ucap seseorang dari sebelahku.
"Ne?" Dan betapa terkejutnya aku ketika mengetahui siapa seseorang yang berada di sebelahku saat ini. Sekilas aku seolah melihat sebuah smirk kecil di wajah nya, tapi mungkin hanya perasaanku saja. Oh ya ampun, ada apa ini? Kenapa aku sangat beruntung? Pria itu, pria yang tadi ku kagumi sekilas sekarang berada di sebelahku? Bahkan ia mengajakku berbicara? Oh ya ampun, sepertinya aku bermimpi.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.
Hai hai~ fox di sini~ ini adalah ff pertamaku dengan pairing hunkai~ aa!!! aku sangat menyukai crack pair/?
Jadi jan heran ya kalau pasangannya itu tidak pada umumnya. hehe.. Dan aku itu pecintai yaoi akut loh.. setidaknya begitulah kata teman-temanku :3
Nah~ jadi, setelah membaca jan lupa kritik dan sarannya ya~ jika respon bagus, maka akan fox lanjut. hihi..
jja~
salama cinta dari fox~
