Yo minna! ^^
Perkenalkan namaku Yusa-kun. aku pendatang baru di fanfic ini. mohon bantuannya~~~~
Dan ini adalah fanfic pertamaku...
Yup! Happy Reading~~
Fairy Tail © Hiro Mashima
A Fairy Tail Fanfiction
Love Affair
By Yusa-kun
Warning : AU, Typo(s), OOC.
.
.
.
.
.
Disebuah taman yang asri, ada dua anak yang sedang bermain dan berlarian dengan riangnya. Yang satu merupakan anak perempuan dengan rambut pirang seleher dan bermata coklat. Yang satu lagi merupakan seorang anak laki-laki dengan warna rambut yang senada dengan anak perempuan tersebut dan bermata biru.
Mereka sedang saling mengejar, terkadang anak perempuan tersebut yang mengejar si anak laki-laki, ataupun sebaliknya.
Tiba-tiba anak perempuan yang sedang berlari itu terjatuh, Anak laki-laki itu berlari menghampiri anak perempuan yang terjatuh dengan posisi duduk dan berjongkok untuk mengetahui keadaan anak perempuan itu.
"Heeey, daijoubu?" Tanya anak laki-laki itu sambil melihat luka anak perempuan itu hasil dari terjatuh. Anak perempuan itu menahan tangis.
"Ini perih..hiks...sakit...hikss..." Ucap anak perempuan itu sambil memegangi lututnya yang lecet dan berdarah. Sedangkan anak laki-laki itu juga ikut memegang luka yang ada dilutut anak perempuan tersebut.
"Jangan menangis, akan aku sembuhkan luka itu dengan sihirku" sahut anak laki-laki itu. Tiba-tiba...
Cup!
Anak laki-laki itu mencium lutut anak perempuan tersebut. Setelah selesai mencium, anak laki-laki itu tersenyum dan berkata
"Pergi..pergi..rasa sakit..pergi pergii"
Anak perempuan itu hanya bisa melongo, karena ia tidak mengerti apa yang sedang dilakukan anak laki-laki itu.
"Bagaimana? Apa lukanya masih sakit?" Tanya anak laki-laki itu dan diiringi gelengan kepala anak perempuan tersebut.
"Baguslah hehe" respon anak laki-laki itu sambil bangkit berdiri dan mengulurkan tangan untuk membantu anak perempuan tersebut berdiri.
"Ayo berdiri" ajak anak laki-laki tersebut sambil menunjukkan senyumnya yang hangat.
Anak perempuan itu menyambut uluran tangan anak laki-laki sambil tersenyum dan mencoba untuk bangkit berdiri.
"Ayo kita pulang" ajak anak laki-laki tersebut sambil menggandeng anak perempuan tersebut.
Diperjalanan,
"Hmm, td itu adalah sihirmu?" Tanya anak perempuan itu sambil menoleh dan sedikit mendongak kearah anak laki-laki yang lebih tinggi darinya.
"Ya bisa dikatakan seperti itu. Ada apa? Lukamu sakit lagi?" Tanya anak laki-laki itu dengan tatapan khawatir.
Anak perempuan itu dengan segera menggelengkan kepalanya, tanda bahwa ia tidak merasakan sakit.
"A-aaku ingin belajar sihir itu, tolong ajarkan aku!" ucap anak perempuan itu, dan dikedua pipinya sudah muncul semburat merah.
"Eh?" Anak laki-laki itu bingung.
"Aku ingin bisa seperti mu, bisa mengobati lukaku. Jadi saat kau juga terluka, aku bisa mengobati kau kapan saja" ucap anak perempuan itu sambil tersenyum riang. Anak laki-laki tersebut hanya tersenyum dan menghentikan langkahnya. Anak perempuan itu bingung. Tiba-tiba anak laki-laki itu maju kedepan dan berjongkok untuk menyamakan posisinya dengan si anak perempuan.
"Semua orang bisa melakukan sihir itu, kuncinya itu ada didalam sini...dihatimu. Semua orang yang terluka akan merasa terobati jika kita melakukannya dengan hati yang tulus. Kau mengerti, Lucy-chan?" Ucap anak laki-laki itu sambil menaruh telapak tangannya didada anak perempuan yang sekarang diketahui bernama Lucy.
Lucy berpikir dan akhirnya mengangguk.
"Aku mengerti..Sting onii-saaan" sahut Lucy sambil memeluk anak laki-laki yang berada tepat dihadapannya yang bernama Sting.
Sting membalas memeluk Lucy.
"Baiklah, ayo sekarang kita pulang. Mama dan papa sepertinya sudah menunggu kita" ucap Sting sambil melepaskan pelukan dan bangkit berdiri dan menggenggam tangan Lucy lagi. Mereka berdua berjalan menuju kerumah mereka dengan riang gembira.
Sting dan Lucy merupakan kakak-adik dari keluarga Heartfilia. Umur mereka hanya terpaut dua tahun. Sting berumur 7 tahun sedangkan Lucy berumur 5 tahun. Mereka mempunyai orang tua yang bernama Layla Heartfilia dan Jude Heartfilia. Keluarga mereka adalah keluarga terpandang, keluarga kaya raya.
Sting dan Lucy hidup bergelimpahan harta, tetapi sifat mereka tidak sama sekali dengki, ataupun sombong terhadap orang yang berstatus lebih rendah dari mereka. Keluarga Heartfilia adalah keluarga bangsawan yang memiliki kerendahan hati.
Setelah sampai dirumah, Lucy dan Sting menghampiri kedua orang tuanya yang sedang berjalan menuju mobil mereka.
"Mama...Papaa..." panggil Lucy sambil berlari menghampiri kedua orang tuanya yang sekarang ingin masuk kedalam mobil. Kedua orangtuanya menoleh dan tersenyum.
Sesampainya Lucy dan Sting, Lucy memeluk ibunya. Ibunya juga membalas memeluk Lucy.
"Kalian mau kemana?" tanya Sting
"Kami mau melihat rumah baru kita sayang, sebentar lagi kita akan pindah dari kota ini" sahut ayahnya sambil memberikan senyum hangatnya kepada kedua anaknya.
"Pindah? Asiiiiik kita pindaaaah" ucap Lucy sambil melompat-lompat kegirangan. Sting dan kedua orang tuanya hanya bisa tersenyum.
"Baiklah baiklah, sekarang kalian masuk kedalam rumah. Mama dan Papa akan berangkat sekarang" ucap ibu mereka. Dan sekarang ayah mereka sudah berada didalam mobil.
Ibu mereka berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan kedua anaknya.
"Mama dan Papa pergi ya. Sting, jangan menjahili adikmu yang manis ini, oke" ucap Ibu mereka. Sting hanya mengangguk tanda bahwa ia mengerti apa yang dikatakan oleh ibunya. Lucy melambaikan tangannya untuk mengantar kedua orang tuanya pergi.
Lucy dan Sting masuk kedalam kamar. Memang, mereka berdua berada didalam kamar yang sama, tidur bersama. Saat masuk kekamar, mereka berdua melihat barang-barang mereka sudah dikemas, termasuk dengan baju-baju mereka.
"Sting onii-san, aku tidak sabar untuk pindah ke rumah baru kita" ucap Lucy dengan nada yang riang gembira.
"Aku juga, Lucy-chan" sahut Sting sambil tersenyum lembut kepada adiknya dan meletakkan tangannya dikepala Lucy dan membelainya.
"Baiklah karena kita seharian ini bermain ditaman, kau harus mandi dan beristirahat. Ayo" ajak Sting sambil menggandeng Lucy untuk masuk kedalam kamar mandi untuk mandi. Setelah membantu Lucy mandi dan berpakaian, giliran Sting untuk mandi.
Setelah beberapa menit, Sting keluar dari kamar mandi dan melihat adiknya yaitu Lucy sudah tertidur.
"Sepertinya dia lelah" gumam Sting. Sting berjalan menghampiri adiknya yang sedang tidur dan ikut berbaring disebelah Lucy.
Sting memperhatikan wajah adiknya yang manis, ia membelai wajah dan juga rambut adiknya.
"Aku menyayangi mu, Lucy-chan" ucapnya dan ia ikut tertidur.
Keesokan harinya, keluarga Heartfilia, termasuk Sting dan Lucy telah bersiap untuk meninggalkan rumahnya dan pindah kerumah baru mereka yang berada di fiore. Sting dan Lucy memandang rumah mereka sambil tersenyum. Sedangkan kedua orang tua mereka sudah berada didalam mobil. Barang-barang mereka semua telah dibawa oleh mobil pengantar barang.
"Ayo Sting, Lucy. Kita pergi" ajak ibunya dari dalam mobil.
"Ha'i" sahut Sting dan Lucy secara bersama-sama sambil masuk kedalam mobil dan mereka pergi dari sana menuju rumah baru mereka.
-SKIP TIME-
Sesampainya dikota, Lucy dan Sting dibangunkan oleh ayahnya.
"Sting, Lucy. Lihatlah keluar jendela, kita sudah berada di Fiore. Sebentar lagi kita akan sampai dirumah" ucap ayahnya yang sedang menyetir.
Lucy dan Sting melihat keluar jendela mobil
"Waaaaah sugooooi, disini sangat ramai" ucap Sting diiringi anggukan dari Lucy.
Lucy membuka jendela mobilnya, dan ia merasakan udara yang berhembus membelai wajahnya yang manis.
Sesampainya dirumah mereka, Lucy dan Sting keluar dari mobil dan takjub melihat pemandangan yang ada dihadapannya. Mereka melihat rumah yang besar dan bagus, setidaknya rumah itu berukuran lebih besar dari rumah yang mereka tinggalkan.
"Waaah ini rumah yang besaaaar" ucap Lucy sambil terus memandangi rumahnya yang sekarang.
"Bagaimana menurut kalian? Kalian suka?" Tanya ibu mereka yang sekarang sudah berada disamping mereka.
"Tunggu dulu, jangan kalian jawab dulu sebelum kalian melihat halaman belakang" lanjut ayahnya sambil menuntun kedua anaknya untuk masuk kedalam rumah.
"Hmm bisakah kalian tutup mata kalian?" Pinta ayahnya
"Memangnya harus?" Tanya Sting
"Harus, karena ini kejutan untuk kalian" ucap ibu mereka yang sekarang sedang mengendong Lucy.
"Baiklah" sahut Lucy sambil menutup matanya dengan telapak tanganya yang mungil. Sedangkan Sting menatap kedua orang tuanya dengan keraguan.
"Hmm baiklah" ucap Sting. Dan sekarang Lucy dan Sting telah menutup matanya memakai telapak tangan mereka masing-masing.
"Baiklah, jangan ada yang mengintiiiip" ucap ibunya. Lucy digendong oleh ibunya, sedangkan Sting dituntun oleh ayahnya agar berjalan kearah yang benar.
Sesampainya ditempat, Lucy diturunkan dari gendongan ibunya agar berdiri disamping Sting.
"Ibu apa sudah boleh dibuka?" Tanya Lucy.
"Kita hitung sampai tiga, kalian baru boleh buka" ucap ayahnya.
"Satuuu"
"Dua"
"Ti..ga. Hayo dibuka"
Sting dan Lucy membuka matanya dan melihat didepan mereka terdapat kolam renang yang besar dimana disekeliling kolam renang itu terdapat berbagai tanaman bunga-bunga yang indah.
"Waaaah, sugoooooi" ucap Sting dengan antusias. Sting keluar untuk melihat lebih dekat. Lucy juga ikut dibelakangnya.
"Wah bunga-bunga yang indaaaah" ucap Lucy
Sting tertarik dengan kolam renang yang besar, sedangkan Lucy tertarik dengan bunga-bunga yang tumbuh disekitar pinggir kolam renang tersebut.
"Bagaimana menurut kalian?" Tanya ayah mereka
"Aku sangat sukaaaaa, Pa,Ma" sahut Sting
"Aku juga" sahut Lucy
Layla dan Jude saling memandang dan tersenyum.
"Syukurlah kalau kalian menyukainya. Kita akan tinggal disini mulai hari ini" ucap ibu mereka sambil tersenyum dengan hangat.
"Yeaaaay asiiiik" seru Sting dan Lucy sambil melompat-lompat karena mereka gembira. Setelah capek berlompat-lompat, Sting dan Lucy berjalan menghampiri ayah dan ibunya yang duduk di ayunan.
"Mama, apakah aku bisa merawat bunga-bunga itu?" Tanya Lucy dengan suara yang manis.
"Oh, tentu saja Lucy" sahut ibunya sambil membelai rambut Lucy dan tersenyum.
"Papa aku bisa setiap hari kan berenang? Aku suka sekali berenang" ucap Sting kepada ayahnya.
"Jelas. Kau boleh berenang kapan saja" sahut ayahnya
"Asiiiiik" seru Sting
"Tapi, Sting onii-san tidak boleh menghancurkan bunga-bungaku" ucap Lucy. Sting menghampiri adiknya yang berdiri dengan ibunya.
"Aku tidak janji, Lucy-chan hihi" ucap Sting sambil menjulurkan lidahnya.
"Sting oniiiiii-saaaaan, aku akan pukul dirimu kalau berani merusak bunga-bunga ini" ucap Lucy sambil menggebungkan pipinya.
"Ah ya? Coba saja pukul aku hihi" sahut Sting sambil berlari menjauhi Lucy. Lucy pun mengejar Sting. Mereka berlari saling mengejar.
Layla dan Jude melihat keakraban anak-anaknya hanya tersenyum dan terkadang tertawa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Disinilah, Kisah mereka tumbuh bersama dimulai...
bersambung...
Baiklah, para readers. bagaimana dengan cerita ini? apakah aku harus melanjutkan atau aku harus membuangnya?
silahkan tinggalkan komentar kalian dengan cara mereview fanfic ini ;)
