-Lensa-
Nisekoi is only belong to Naoshi Komi. i don't own anything and no commercial profit taken.
Warning
AR, Flashfic, Typo(s)
DLDR!
.
.
.
Hari itu mendung, bagai mendungnya cuaca hati dua manusia yang merasa sedang di ambang batas penderitaannya masing-masing.
Mukanya—mereka dirundung dukanya masing-masing, dan mereka sadar tidak dapat berbuat apa-apa.
"Aku memiliki orang yang ku sukai kok."
Dan itu jelas bukan dia. Bukan dia yang saat ini sedang memandangi mendung yang berakhir hujan di balik tirai dalam kesendiriannya di ruang kelas. Hanya berteman kacamata yang tergeletak di mejanya karena ia takut akan mengotori lensanya dengan air mata yang menetes, padahal ia tak ingin menangisi kalimat itu.
Sial, meski dihadapan semua orang ia dapat menyangkal, pada diri sendiri, Ruri tidak bisa menutupinya.
.
.
.
.
.
Mukanya—mereka dirundung dukanya masing-masing, dan mereka sadar tidak dapat berbuat apa-apa.
"Aku menyukaimu, sensei."
Dan perempuan itu tertawa di dalam hangatnya mobil sementara ia menggigil di dalam derasnya hujan.
Dia tak bisa apa-apa. Meski sudah mengungkap rasa. Semua tak mungkin berubah.
.
.
.
.
.
Maiko berjalan.
Ruri berjalan.
Mereka berjalan dengan lintasannya masing-masing dengan arah yang berlawanan.
Dengan sama-sama di rundung dukanya masing-masing.
Yah, sekalipun mereka sering melakukan banyak hal bersama, tapi mereka tetap tak bisa bersatu.
Bagai sepasang lensa kacamata yang mereka kenakan, Ruri di kanan, dan Maiko di kiri.
Selalu bersama.
Tak bisa bersatu.
.
.
.
.
.
Fin.
.
.
.
.
.
Author notes:
Halo…/krik krik krik/
Kok gak ada orang? /dan akhirnya ia sadar bahwa ia adalah penghuni tinggal fandom ini *menangis/
Yaaa akhirnya ke pablis lagi satu flashfic dengan pair kesayangan dan dapat idenya tiba-tiba gegara ngedengerin lagunya om Tulus yang judulnya sepatu /OM SIAPA
Semoga ada yang ngeh sama fic nya dan mau baca hueheheh.
Ciao.
