Naruto © Masashi Kishimoto

Warning: Shounen-ai, drabbLe fict, AU. Don't like, don't read!

~I don't Know~

by: Aoi no Tsuki


"Sasuke, kau lihat buku bahasaku, tidak?" Seorang pemuda berambut pirang berjalan menghampiri meja yang menjadi milik pemuda raven.

"Tidak," jawabnya singkat yang masih sibuk membenahi buku-buku yang berada di atas mejanya.

"Buku bahasa bersampul oranye, 'ttebayo!"

"Aku tidak tahu, Dobe."

"Hah... Ya, sudah." Sosok pemuda pirang itu pun kembali ke tempat duduknya semula. Ia terlalu capek untuk membuat panjang perdebatan itu. Atau mungkin kedewasaannyalah yang membuat itu tak terjadi.

_a.n.t_

"Hei, 'Suke, lihat Gaara, tidak? Aku sedang mencarinya," ujar Naruto yang kini menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari orang yang sedang dicarinya.

"Aku tidak tahu," Sasuke menjawab dengan nada datar.

"Tahukah kau hari ini hari apa?" tanya Naruto lagi seraya menatap mata onyx Sasuke.

"Tidak tahu," Sasuke menjawab dengan enteng lalu mendesah pelan.

"Kau yakin?" Tatapan Naruto berusaha untuk menyiratkan suatu keyakinan pada diri pemuda Uchiha itu.

"Hn, aku tak tahu karena aku lupa."

"Lupa? Seorang Uchiha sepertimu bisa lupa?" Naruto terkekeh geli mendengar kalimat Sasuke. Memang benar, seorang-Uchiha-Sasuke-lupa? Hal yang langka yang pernah Naruto ketahui.

"Diamlah!" gerutu Sasuke memandang tajam ke arah Naruto. Bagi Naruto tatapan tajam itu begitu manis. Bagaikan gula yang dikerubingi semut-semut.

"Sasuke," panggil Naruto lagi. Nada itu terdengar lembut di telinga Sasuke.

"Hn,"

"Kau tahu, tidak-"

"Tak tahu, Dobe! Aku tak tahu. Sekali tak tahu, ya, tak ta-"

"Sstt..." Naruto memotong perkataan Sasuke. Jari telunjuknya ditempelkannya di bibir ranum milik Sasuke. "Bukan itu. Dengarkan aku dulu, Sasuke." lanjutnya seraya melepaskan jari telunjuk itu. Sepintas perasaan kaget mendatangi sang Uchiha bungsu.

"A-apa?" Kali ini Sasuke benar-benar memperlihatkan kegugupannya di hadapan sang pemuda pirang. Jantungnya mulai berdetak tak karuan.

"Kau tahu tidak bahwa aku... menyukaimu?"

"A-apa, Dobe?" Sasuke mencoba untuk mengontrol emosinya, tapi dirasa itu gagal.

"Aku menyukaimu. Kau tahu itu?" tanya Naruto santai sambil menatap lembut mata onyx Sasuke.

"Aku... tidak tahu, baka!" Sasuke memalingkan wajahnya ke arah lain. Mencoba untuk menyembunyikan rona merah yang menghias di wajah porselen-nya.

"Ck, tapi sekarang kau tahu, 'kan?" Naruto menatap Sasuke. Membuat kedua mata itu bertemu kembali. Senyuman kecil tak menghilang dari wajah tan-nya.

"...Hn,"

"Lalu?"

"Lalu apanya? Merepotkan," Sasuke berdecak kesal. Tapi rasa kesal itu tak sama dengan kata hatinya. Ia benar-benar senang. Senang mendengar bahwa Naruto menyukainya.

"Kau menyukaiku?"

"Aku tidak tahu. Sudah! Aku mau pulang!" Sasuke berdiri dari duduknya, lalu berjalan meninggalkan Naruto. Dan sang pemuda pirang yang melihat itu semua hanya terdiam. Ya, terdiam dan membiarkan 'kekasih'-nya itu pergi. Cengiran lebar pun menghias di wajah tan miliknya.

"Aku anggap itu 'ya', Sasuke! Kau menyukaiku!" teriak Naruto dengan suara khas miliknya. Suara itu memantul melalui koridor sekolah yang panjang.

"Shut up!" balas Sasuke tak kalah kerasnya dengan suara Naruto barusan. Dalam hatinya ia tahu bahwa ia juga menyukai pemuda itu. Pemuda pirang dengan senyum hangatnya.

...END...


Mohon maaph jika ada kesaLahan daLam fict Tsuki

…skaLi ripiew tetep ripiew ayo maju kasih ripiew…

Arigatou Gozaimashu

Aoi no Tsuki