ColoLal Oneshot! Huhuhu~ Saya ngerjain ini semalem suntuk, lho! Please Read and Review ^^V Oh, ya, rencananya saya akan membuat sekuel Di Suatu Malam Berbadai di Yunani! Nantikan ya! Baca juga karya saya yang lain, Today Brilliant Blue!

Disclaimer: Kalau saya yang punya KHR, saya akan membuat Lambo pintar sedikit. Katekyo Hitman Reborn milik Amano Akira seorang!

Warning: OOC! Timeline sebelum Lal dan Colonnello berubah jadi Arcobaleno.


Cinta Tidak Harus Saling Memiliki


"Tidak, Colonnello. Kita tidak bisa melanjutkan lebih dari ini," ujar Lal Mirch getir, di kantornya di COMSUBIN pada suatu sore. Pria berambut kuning di depannya, memandangnya agak bingung,

"Kenapa tidak?" Tanya Colonnello. Mata birunya yang tajam sekarang setenang lautan. Lal berusaha keras menghindari mata itu.

Mereka sedang duduk di sofa. Mengobrol. Membahas apapun yang bisa dibahas. Sampai ketika Colonnello menanyakan kejelasan hubungan mereka. Saat itulah Lal tiba-tiba terdiam.

Colonnello meremas bahu Lal, "Aku hanya ingin tahu…" bisiknya, "Aku ingin tahu sekarang kita ini sebenarnya 'apa' ?"

"Kita…Kita hanya guru dan murid!" Lal menatap Colonnello untuk meyakinkannya.

Pemuda itu memandangnya tidak percaya, "Lal, kita sudah melakukan lebih dari yang dilakukan guru dan murid!"

"Aku tahu! Tapi hanya saja…"

"Tidakkah kau pernah ingin…ingin memilikiku menjadi kekasihmu?" Colonnello menyentuh pipi Lal yang halus.

Lal sama sekali tidak mengerti pria. Biasanya Colonnello selalu takut padanya. Tapi kenapa sekarang justru ia yang lemah di hadapan pria ini? Apa pria memang seperti ini jika sedang membicarakan perasaan?

Lal melepaskan kedua tangan Colonnello dari pipinya, "Aku ingin, tapi tidak bisa. Aku belum siap…"

"Apa ini artinya kau tidak mencintaiku?" desak Colonello menggelengkan kepalanya keras. Sekarang, nampaklah sisi kuatnya,

"Aku mencintaimu! Tapi kita tidak bisa…untuk sekarang! Kau harus mengerti, Colonnello!" ujar Lal merenggut kerah jaket Colonnello. Kekerasan hatinya memancar dari mata violetnya. Kekerasan hati itulah yang membuat Colonnello takluk, berkali-kali.

Colonnello merangkul pinggul gadis itu, tersenyum agak nyengir, "Baiklah, aku mengerti. Aku takkan mengungkit hal itu lagi, Kora!" Lal menghembuskan nafas lega, "Lebih baik kita menikmati saat ini dulu. Aku tidak peduli apa yang dikatakan orang. Walau bukan sepasang kekasih, toh kita saling mencintai!"

Pemuda itu mengecup pipi Lal secepat kilat. "Dasar nakal!" kata Lal pura-pura marah. Colonnello mengernyit,

"Tapi kau senang bukan?"

Lal meraih wajah Colonnello dan melumat bibirnya lembut,

"Tidak bisa lebih senang dari ini, kurasa."

Cinta tak harus saling memiliki. Kata-kata itu telah meresap dalam diri Colonnello. Berkat Lal


Sori kalau kurang romantis! Review, please?