THE LITTLE PRINCE CHAPTER 1
Cast:
Kim Ryeowook
Kim Hankyung & Heechul
Kim Junhee
Cho Kyuhyun
Cho Jung Soo & Young Woon
Cho Ahra
Genre & Warning:
Seme Ryeowook & uke Kyuhyun. Yaoi. MPreg.
Pairing: RyeoHyun (?)
OoooO
Seoul Februari 2016
Kyuhyun menapakkan kakinya turun dari mobil sedan mewah di lobi besar gedung kantor yang sangat modern dan sibuk tersebut.
Banyak orang berpakaian rapi lalu lalang masuk dan keluar, membuat Kyuhyun yang mengenakan pakaian tidak terlalu formal jadi sontak merasa aneh sendiri saat berada ditengah-tengah orang banyak seperti demikian.
Memasuki gedung lobbi, Kyuhyun kembali bingung mau kemana karna ia harus memiliki akses untuk masuk, ke lantai 18.. Sesuai yang tertera di kartu nama Kim Ryeowook di genggamannya tersebut.
Pria berlambut brunette ini pun menghampiri informasi, sedikit mengantri untuk mendapatkan akses.
"Permisi, aku ingin ke lantai 18" ujarnya sopan pada sang operator
"Bisa minta ID anda Tuan?"
Kyuhyun yang belum menyiapkan langsung meraih dompetnya dan megeluarkan tanda pengenalnya, ditukar dengan akses gedung tersebut
"Kamsahamnida" ujar Kyuhyun singkat sembari lewat dan memasuki gedung tersebut akhirnya.
Sembari menunggu lift pria bermata cokelat ini pun masih celingak celinguk ke atas, kiri, kanan, bawah, mengamati semua orang disekitarnya. Gedung kantor ini bisa terbilang tidak baru tapi sangat terawat, orang lain disampingnya yang juga menunggu lift kebanyakan berdua atau ber-grup membicarakan hal serius atau sekedar bercanda. Sedangkan Kyuhyun.. Dengan kemeja jeans biru tua dan celana khaki ia merasa sangat tidak formal berada ditempat seperti ini.
Hahhh untuk saja tadi ia tidak memilih untuk mengenakan sneakers kesayangannya untuk datang ketempat ini..
Ting
Kyuhyun satu-satunya orang yang melangkahkan kaki keluar saat tiba di lantai 18 kembali ada sebuah meja informasi dihadapannya saat baru saja menapakkan kakinya di lantai tersebut. Pria muda ini sempat celengak celengok sebentar mecoba mencari tanda petunjuk atau apapun disana..
"Silahkan... Ada yang bisa saya bantu?" Ahhh untung informasi yang kali ini cukup ramah, menawarkannya bantuan duluan.
Kyuhyun balas tersenyum dan menghampiri wanita di resepsionis lantai tersebut
"Ne cheogiyo, aku mencari ruangan Kim Ryeowook" ujar Kyuhyun dengan sopan.
"Ohh.. Kim sajangnim. Ruangannya berada di ujung kiri, silahkan anda lurus saja Tuan, nanti diakhir koridor sebelah kiri ada lobi kecil ruang tunggu ruangan Kim sajangnim." Sang resepsionis menjelaskan sambil mengarahkan tangannya kearah sebelah kiri Kyuhyun.
"Ah ne algesemnida. Terimakasih" ujar pria ini sambil tersenyum
"Sama-sama"
Kyuhyun pun berjalan menyusuri arahkan yang diberikan. Dikanan kirinya terdapat banyak ruangan besar maupun sedang yang dimana untuk memasuki semuanya membutuhkan akses.
Wahh... Pria berusia 23 tahun ini masih mengamati sekitarnya sambil berjalan hingga ia tiba di ujung ruangan dimana terdapat sebuah ruang tunggu kecil dengan sofa dan karpet tepat disebuah ruangan yang bertuliskan. Kim Ryeowook.
Saat memandangi pintu ruangan tersebut, untung saja saat ia belum sempat menggerakkan tangan untuk mengetuk pintu tersebut, Kyuhyun kembali merasa dipanggil oleh orang lain lagi
"Permisi Tuan ada yang bisa saya bantu?" Seorang pegawai pria yang duduk dimeja kayu ruang tunggu tersebut bertanya padanya
"Ah ne.. Aku ingin menemui Kim Ryeowook" jawab Kyuhyun mencoba sesantai mungkin.
Menemui? Datang keruangan? Ah seharusnya tadi aku bilang mau keruangan Ryeowook ya? Kalau hyung sedang tidak dikantor kan aku bisa menaruh ini saja. Ahh Cho Kyuhyun.. Gumamnya sendiri dalam hati
"Baiklah saya mengerti. Apa kah anda sudah membuat janji?" Belum selesai berfikir dalam hati, pertanyaan tambahan pria tersebut sukses membuat Kyuhyun makin bingung lagi
"Emm.. Tidak.. Eh maksudku belum.."
"Baiklah, boleh saya lihat akses anda Tuan? Akan saya usahakan untuk anda bertemu Tuan Kim saat beliau kembali. Silahkan duduk dulu, Tuan"
Dengan diam dan setengah hati Kyuhyun menyodorkan akses tersebut kepada pria ini sambil ia sibuk bergerukun sendiri lagi.
Usahakan..? Hanya bisa diusahakan? Apa sesulit ini bertemu Ryeowook hyung? Apa dia sama sekali tidak punya waktu?
Ahhhh.. Tuh kan seharusnya aku memberitahu dia dulu aku mau datang tidak seperti ini...
Niat baik membawakan makan siang secara tiba-tiba malah jadi repot seperti ini.. Kyuhyun menelan ludah karna sejak tadi ia turun dari mobil sudah 20 menit dan proses bertemu dengan sang tunangan belum selesai-selesai juga.
Hemm... Haruskah aku mengatakan kalau aku tunangan Ryeowook hyung? Apakah dia akan percaya? Eh, kalau dia percaya tapi tidak melakukan apa-apa? Oh aku tau, aku bisa memecatnya!
Kyuhyun yang polos tiba-tiba teringat umma nya yang lebih berkuasa atas sekretaris ayahnya daripada ayahnya sendiri.
Bisakah ia seperti itu juga walaupun ia masih tunangan Kim Ryeowook? Ah ani.. Kyuhyun menggelengkan kepalanya sendiri sambil berpikir. Aku tidak boleh menggunakan status atau kesempatan.. Tunggulah sebentar Kyu... Nanti Ryeowook hyung akan keluar... Ujar pria itu dalam hati mencoba sabar
Selagi masih menunggu sambil duduk, semenit setelahnya sebuah langkah kaki terdengar mengdekatbmembuat Kyuhyun mendongakkan kepala, dan... Menemukan sosok Ryeowook yang berjalan dengan tegap lengkap dengan setelan jasnya kearah sini!
Belum sempat Kyuhyun menutup mulutnya karna melihat kedatangan sang hyung, Ryeowook sudah duluan tiba disampingnya yang duduk tidak jauh dari meja sang sekretaris tersebut.
Ryeowook meletakkan satu file yang sejak tadi dibawahnya dimeja tersebut dan berkata
"Kirimkan ini ke kantor Notaris dan sediakan hasil rapat kemarin dimejaku setelah jam makan siang...
Dan tolong ambilkan kartu ID Kyuhyun di lobbi bawah Hyungsik-ah. Dia adalah tunanganku." Perintah Ryeowook dengan nada tegas, dan satu permintaan tolong terlontar saat ia melihat sekilas kartu akses yang sedang didaftarkan Hyungsik ke daftar tunggu jadwalnya hari ini.
Ryeowook tau kalau itu adalah akses tamu milik Kyuhyun makanya ia memerintahkan Hyungsik untuk mengembalikan kartu identitas tersebut, lalu menarik tangan Kyuhyun untuk bangun dan ikut dengannya.
"Kyuhyun-ah, apa kabarmu?" Ryeowook memperlakukan Kyu selayaknya teman akrab, langsung membawanya memasuki ruangan kerja Kim Ryeowook tersebut tanpa ba bi bu lagi
Bruk
"Ah ne hyung aku baik..." Kyuhyun baru menjawab saat mereka berdua sudah berada didalam ruangan tersebut sendirian sekarang.
"Maaf membuatmu menunggu. Aku sedang rapat diluar tadi. Saa. Ada apa kenapa kamu tiba-tiba kesini, Kyuhyun-ah?"
Kyuhyun sudah duduk dibangku sofa sesuai arahan Ryeowook yang baru saja selesai melepas jasnya dan duduk dihadapan Kyuhyun juga, menatapnya tajam. Membuat Kyuhyun merasa semakin gugup saat dipandangi seperti itu.
"Eung.. Ini hyung.. Aku membawakan makan siang... Da... Dari umma..." Ujar Kyuhyun dengan gugup yang tercetak jelas disuara maupun ekspresinya
Kyuhyun-ah... Ingat ya jangan bilang Ryeowook kalau ini dari umma. Oke?
Ucapan sang umma satu jam yang lalu buyar semua saat Kyuhyun bertemu langsung dengan Ryeowook hyung saat ini. Haaa... Bodohnya Cho Kyuhyun.. runtuknya kesal dalam hati.
Lain dengan Kyuhyun, Ryeowook malah tertawa kecil melihat pria dihadapannya ini yang sangatlah jujur dan lucu disaat yang bersamaan. Terlihat jelas kalau putra bungsu Cho ini merasa nervous sejak tadi ditambah juga pipi nya yang kadang meroba merah. Aigoo..
"Wahh pas sekali aku belum makan! Gomawo Kyuhyun-ah!"
"Hehe.. Ne hyung" balas Kyu sambil mebukakan bekal yang sejak tadi dibawanya.
"Waaa mashigetta!" Ujar Ryeowook senang ditengah-tengah proses mengunyah mereka berdua.
Hidangan makan siang tradisional buatan umma nya Kyuhyun dengan rasa rumah yang sangat kental membuat Ryeowook merasa kegirangan. Sudah cukup lama ia tidak merasakan rasa makanan home-made seperti ini apalagi di siang hari..
Kyuhyun hanya tersenyum lega mendengar ucapan sang hyung yang menyukai apa yang dibawanya. Hah... Tidak sia sia juga berdebat panjang dengan umma tadi saat Kyu menolak membawakan makan siang kesini. Pria muda ini tentu saja takut diacuhkan oleh Ryeowook.. Takut usahanya tidak dihargai atau lebih parahnya tidak disukai oleh hyung.
Tapi ternyata semuanya berjalan sangat berbeda.. Mereka ngobrol bertukar pikiran sembari menikmati makan siang dan ia menyukai makanannya. Hah... Senangnya! Pikir Kyuhyun dalam hati.
Setengah jam terlewat selagi Ryeowook dan Kyuhyun menikmati makan siang mereka berdua.
Sekretaris Kyuhyun 10 menit setelah Kyuhyun duduk manis di kantor Ryeowook tadi datang untuk membawakan minuman, dan juga membawakan ID Kyuhyun sesuai perintah sang bos.
Bedanya, sekarang sang sekretaris tersebut tidak berani sama sekali untuk membuat eye contact dengan Kyuhyun, tanpa Kyu juga mengerti kenapa. Asisten Ryeowook hyung tersebut bahkan hanya membungkuk 90 derajat kepadanya sebelum pamit keluar ruangan.
"Kyuhyun..."
"Ya hyung?" Sahut Kyu saat ia masih mengenakan jaketnya. Sudah pukul 1 siang. Saatnya ia pulang.
Ryeowook megeluarkan sebuah kartu dari laci meja kerjanya dan menyodorkannya pada Kyuhyun.
"Pakailah akses ini untuk memasuki gedung kantor ini mulai sekarang"
"Oh.." Kyuhyun tercengong sedikit mendengarnya
"Tidak rumit untuk datang kesini kan? Lain kali langsung masuk saja, itu akses lobi, lantai, dan juga ruanganku.
Seringkali aku akan rapat diluar, jadi kalau kau mau datang, tunggulah langsung disini lain kali, oke?"
Ryeowook menjelaskan dengan cepat dan berwibawa lalu mengelus kepala Kyuhyun sekilas melihat Kyuhyun yang masih terdiam sendirian.
"Ne.. Ne hyung. Gomawoyo" ujar Kyuhyun singkat karna ia sendiri pun masih sedikit bingung dan tercengung sendiri diposisinya berdiri. Hyung memberikan akses hingga ruangan pribadinya hanya untukku? Apakah ini termasuk perlakuan spesial hanya untukku?
Hahaha umma ternyata benar. Anak ini sopan sekali…. Batin Ryeowook mengamati tunangannya sejak satu bulan yang lalu ini masih tidak banyak bicara.
"Geurae, mari kita keluar, aku akan mengantarkanmu sampai elevator"
"Ne hyung!"
OoooO
Flashback Seoul Novermber 2015
Ceklek ceklek. Kim Ryeowook dengan setengah hati karna sudah lelah berkerja seharian membukakan pintu apartemennya kepada sepasang suami istri berusia setengah baya untuk masuk dan melihat isi rumah tersebut.
Kedatangan orang tua nya hari ini adalah hal yang cukup mendadak. Baru selesai rapat tiba-tiba sang umma menelpon minta bertemu untuk membicarakan sesuatu. Hmmm...
Appa nya Ryeowook duduk dengan tenang disofa ruang tengah dan Wookie membawakan segelas air putih untuk ayahnya tersebut. Sedangkan sang umma... Sejak tadi bukannya duduk, tapi malah mengelilingi apartemen tersebut mengecek semua isi lemari, kulkas, dan lainnya satu persatu.
"Aigoo lihatlah apartemenmu yang sangat polos ini. tidak ada makanan.. Tidak ada yang membereskan lemarinya... Kau ini... Kenapa tidak tinggal dirumah saja sih kalau kau belum menikah ne adeul..."
Ryeowook hanya bisa terdiam saat mendengar ocehan sang umma tersebut yang seperti biasa sedikit berlebihan.
Apartemen pria satu ini memang polos, tidak banyak barang, tapi juga tidak berantakan. Hey, kalau hanya seorang pria yang tinggal didalamnya dan tempat itu sudah tidak berantakan saja, bukannya itu sudah bisa dihitung sebagai sebuah keajaiban ya?!
"Umma sudah lama curiga. Jangan jangan kau ingin tinggal sendiri karna sering membawa pulang wanita kerumah ya? Iya? Apa itu benar?"
Karna tidak ada jawaban, Kim Heechul makin lanjut mencecarkan pertanyaan lagi. Ryeowook berdecak kesal sekilas mendengar ucapannya barusan. Hahh..
Ibu nya satu ini sepertinya sudah kebanyakan gossip dengan ibu-ibu arisan membicarakan keliaran anak muda jaman sekarang... Tidak tau kah kalau anak laki-lakinya ini dari jam 9-5, 5 hari dalam seminggu selalu berada di kantor atau tempat klien? Bagaimana bisa ia masih menuduh aku dengan gugatan seperti itu?
"Umma... mungkin aku belum bisa menjadi anak yang terlalu berbakti dan bisa menuruti semua keinginanmu. Tapi bukan berarti juga kalau aku adalah anak yang tukang bohong. Jadi percayalah saja padaku, oke?" ujar Ryeowook lalu menghampiri ummanya dan menyeretnya untuk duduk disofa bersama sang appa.
"Omma appa kesini untuk membicarakan sesuatu kan? Sekarang bicaralah, aku perlu membersihkan diri umma"
Perkenalkan Kim Ryeowook. Seorang praktisi pengacara profesional berusia 30 tahun. Putra sulung Kim Hankyung dan Kim Heechul yang saat ini mulai membantu peran appa nya sebagai pemilik dan pemimpin perusahaan corporate law cukup besar di Korea Selatan.
Sudah 2 tahun Ryeowook tinggal terpisah di apartemen mewahnya tersebut yang ia beli dengan uang tabungan nya sendiri. Walau tidak mudah untuk keluar dari rumah orang tua nya selagi belum menikah, karna usia yang sudah cukup matang, niat Ryeowook untuk hidup mandiri di daerah elit pusat kota Seoul tersebut sudah terlampau besar hingga akhirnya bisa terlaksana.
Pria kecil ber rambut hitam satu ini sangatlah terkenal karismatik dan ambisius di lingkungan kantor maupun para kolega nya. Ryeowook bisa dibilang adalah seorang workaholic seperti ayahnya.
Tidak ada bosannya Ryeowook berkerja hingga kehidupan pribadinya pun jadi terlupakan. Walaupun Ryeowook dikelilingin banyak wanita atau uke menarik yang menyukainya, sebagai orang yang cuek, kalau ia belum menyukai orang tersebut, Ryeowook tidak akan menyadari ataupun menghargai keberadaan mereka. Maka itulah alasan dia masih single sampai menginjak usia kepala 3 tahun ini.
"Kim Ryeowook... Kau tau kan putra bungsu keluarga Cho yang baru kembali dari luar negeri...?"
Tanya Sang ibu pada anak laki-lakinya ini.
"Emm.. Tidak..." Woo.. Yes! ummanya tidak membicarakan soal jodoh lagi. Tadinya Ryeowook sudah menebak pasti sang umma dan appa datang untuk menyuruhnya segera menikah -lagi.
"Kyuhyunie... Cho Kyuhyun... Kalian pernah main bersama dulu sekalii.. Apa tidak ingat?" Cecar Kim Heechul the almighty lagi
"Hemm..." Ryeowook mengernyitkan dahinya mencoba meng-scanning nama Kyuhyun didalam memorinya
"Kyuhyun teman masa kecilmu Ryeowook. Kalian pernah bertemu setiap tahun saat berkunjung kerumah halbeoji dulu" appa Ryeowook mencoba membantu
"Ahhhhh Kyuhyunie! Cho Kyuhyun! Ah ya ya aku ingat sekarang. Adiknya Ahra noona kan?" Akhirnya Ryeowook ingat saat appa menyebut rumah Halbeoji. Dulu saat ia kecil hingga remaja, keluarga besar dari saudara-saudara umma nya setiap tahun berkumpul dirumah ayah mereka. Disana ia bertemu dengan para sepupunya yang berusia sepantaran denganya. Keluarga Cho cukup sering hadir disana, karna mereka adalah sepupu atau teman karib atau apalah itu hingga bisa disebut "saudara jauh" dari ummanya Ryeowook.
Semakin di-ingat ingat, Ryeowook juga tidak lupa kalau ia tidak sering bermain dengan Kyuhyun sejak dulu. Jarak usia mereka cukup jauh saat itu. Saat Wookie sudah SMP, dia masih SD, jadi Kyuhyun bermain di grup seusianya termasuk dengan Junhee sedangkan Ryeowook lebih mengingat Ahra noona yang 1 tahun lebih tua daripada ia sendiri.
Sejak Halbeoji meninggal karna usia saat Ryeowook berumur 15 tahun, keluarga Kim sudah jarang kumpul lagi seperti itu dan karna ia diluar negeri juga jadi Ryeowook tidaklah dekat lagi dengan para sepupu sepupu 'jauh' nya tersebut kalau tidak ada yang kejadian spesial dengan mereka, seperti: menikah, punya anak, meninggal dan lainnya.
Keluarga sang umma cukup besar dan tidaklah sedikit drama didalamnya. Jadi Ryeowook hanya mendengarkan dan asal lewat saja, ia tidak terlalu penasaran dengan bagaimana kabar para sepupu ataupun teman kecilnya satu per satu di masa sekarang...
Oke kembali ke percakapan...
"Iya betul Ryeowookie! Aduh baguslah kalau kau masih ingat... Kyuhyunie... Baru saja pulang ke Korea setelah dia menyelesaikan semua studynya Ryeowook-ah" sang umma lanjut menjelaskan
"Heum... Baguslah..." Ryeowook mendengarkan sambil melipat kaki dan menyuruput teh hangatnya.
"Kau tau... Si bungsu keluarga Cho tersebut sangatlah berbakat... Kyuhyun.. Lulus Master dengan nilai sempurna dan mendapat sertifikat memasak profesional diusianya yang masih muda..."
"Oke..." Gumam Ryeowook masih mengikuti
"Kemarin umma baru saja bertemu dengannya lagi. Aigoo kau tidak akan percaya.. Anak itu sudah bertunbuh menjadi pria muda yang tampan Wookie-ah. Dia sangatlah ramah, sopan, pengertian, pandai pula dan sangatlah santun."
"Eheeemm.. Ya.." Ryeowook hanya bisa berdehem dalam dan keras mendengar ibunya memuji anak orang seperti itu dihadapannya -lagi.
Hankyung memberi isyarat pada Heechul untuk langsung lanjut ke intinya saja, melihat reaksi Ryeowook yang seperti barusan.
"Iya.. Jadi... Kemarin umma ngobrol dengan ibu nya Kyuhyun juga... Dan kami memutuskan.. Untuk menjodohkan kalian bulan depan ne adeul..."
Gubrak. Ryeowook yang sejak tadi sudah hampir setengah tiduran disofa panjang tersebut akhirnya benar-benar menidurkan tubuhnya sambil sekilas menarik rambutnya sendiri karna kesal
"Uhhh.. Sudah berapa kali kubilang kan umma, aku tidak mau dijodohkan!" Ujar Ryeowook langsung tanpa rem.
"Iya... Umma mengerti.. Tapi kali ini lebih dari sebatas perjodohan Ryeowookie. Kami sudah mempertimbangkannya matang-matang, Kyuhyun sangat lah cocok denganmu... Dalam aspek apapun itu adeul..."
Ryeowook menerawang ke langit-langit sambil menutup mata. Kepalanya sudah berdenyut sakit karna lelah dan mendapatkan berita seperti ini
"Aku kan masih bisa menikah 1-2 tahun lagi umma..." Gumamnya
"Ryeowook.. Umma tau persis tipe seperti apa anak umma ini... Kau itu hanya akan kembali fokus berkerja…. lalu 2 tahun lagi kamu baru akan cari pacar. Lalu 2 tahun setelahnya lagi baru menikah, setahun kemudian menyusul baru memiliki anak. Itu terlalu lama Kim Ryeowook!" Heechul kembali mencecar dengan berbagai panjang kalimat
"Umma dan appa sudah lanjut usia.. Umma ingin mencari aktivitas dengan mempunyai cucu segera atau menantu yang bisa menemani umma selain Junhee, Wookie sayang..
Kau tidak kasihan pada dongsaeng mu yang sibuk mengurus rumah tangganya dan menemani umma setiap saat? Kau sendiri sama seperti appa. Setiap hari berkerjaa saja..."
Ryeowook tau benar maksud ummanya. Kim Heechul memang sejak dulu mengidamkan menantu yang adalah sepenuhnya ibu rumah tangga. Mengurus rumah, mengurus anak, menghadiri arisan, dan berkerja mengurus yayasan atau Foundation milik keluarga mereka menghadiri acara-acara sosial yang berguna bagi masyarakat.
Karna ia belum mempunyai pasangan, adik Ryeowook, Kim Junhee lah yang selama ini menemani ummanya karna Kim Heechul juga sudah memasuki usia tengah 50an. Tapi sekarang dongsaeng nya sedang mengandung anak keduanya dan usia Ryeowook yang memasuki 30 tahun. Jadi... Tidak aneh jika sang umma sudah mulai gerak cepat untuk mengsabotase apa yang harusnya menjadi hak Ryeowook: mencari pasangannya sendiri.
"Kyuhyun itu terlalu kecil umma... Perbedaan usia kami lebih dari 10 tahun..." Tungkas Ryeowook lagi saat mengingat-ngingat wajah Kyuhyun dulu. Anak itu sangatlah pendek, masih SD dan selalu meng-ekor umma nya. Bagaimana bisa ia mempunyai istri yang jauh lebih muda seperti itu? Memangnya aku fedofil apa?! Batin Ryeowook
"Kau ini terlalu berlebihan Wookie.. Perbedaan usia kalian hanya 7 tahun... Kyuhyun sudah genap berusia 23 tahun kok" Ryeowook kembali memutar kedua bola matanya saat mendengar ucapan sang umma tersebut. Ia rasa mungkin Kyu baru ulang tahun minggu kemarin supaya bisa dikatakan kalau ia sudah 23 tahun.
"Tetap saja.. 23 tahun omma, 23 tahun! Dia masih sangat muda! Kenapa harus menikah secepat itu. Tunggulah 1-2 tahun lagi saat usianya genap 25 umma..."
"23 itu sudah cukup matang untuk menjadi istri Ryeowook. Umma juga menikah dengan appamu diusia 23"
"Itu 32 tahun yang lalu.. umma."
"Nah justru karna sudah 30 tahun trend nya sudah berputar kembali Ryeowookie... Kau saja yang tidak sadar, banyaak sekali yang menikah muda akhir-akhir ini. 22, 23 tahun, mereka menikah-menikah saja tanpa ada pandangan miring"
Aiggo untuk apa ia mencoba berdebat depan sang umma sejak awal. Semua argumennya tidak akan ada yang diterima..
"Justru bagus diusia muda seperti itu Kyuhyun sudah bisa melayanimu Ryeowookie. Dia berpendidikan, wawasannya juga luas, sangat pantas untuk menjadi menantu keluarga Kim"
Ya.. Tentu saja pantas, karna ia datang dari keluarga Cho.. Pemilik salah satu perusahaan logistik terbesar di negara ini. Batin Ryeowook asal tanpa berpikir panjang.
Hah... Walaupun malam itu kedua ibu dan anak tersebut masih lanjut berdebat setelahnya, tetap tidak ada satupun argumennya yang berguna bagi Kim Heechul untuk menolak keputusan sepihak ini.
"Umma tidak mau tau. Minggu depan kita akan makan malam dengan keluarga Cho untuk membahas pernikahan kalian, oke! Kalau kau masih punya hati, kenalkanlah dirimu baik-baik pada Kyuhyun dulu sebelum pertunangan ini berlangsung, mengerti?!" Kalau ini di pengadilan, istilahnya palu keputusan sudah dipukul oleh umma nya yang sangat (terlalu) berkuasa.
Dengan setengah hati atau lebih ke malas untuk berbuat apa-apa, Ryeowook pun memutuskan untuk mencoba pada akhirnya, mengikuti kemauan orang tuanya.. Hah... mari kita lihat saja kedepannya seperti apa.
OooooO
Membawa fanfic baru! Ryeowook-Kyuhyun yaa bukan Kyuhyun Ryeowook.
Imagenya diputer dikit disini, anggep aja Kyu masih kecil, polos, sedangkan Ryeowook yang ignorant, cuek, galak karna sudah berumur, hahahaaha XD
Review untuk kritik opini dan saran kalau mau lanjut.
Terima kasih~~
