Title : Uzumaki Senju Naruto : Legacy of Hashirama and Madara

Genre : Adventure and Friendship

Main pair : [Naruto x Yugito], [Hashirama x Madara]

Rate : T (mungkin bisa jd M)

Summary :

Shinigami yang dikenal sebagai dewa kematian kali ini mendapatkan sebuah jiwa baru. Jiwa baru tersebut adalah Madara Uchiha yang baru saja meninggal karena factor usia yang sudah terlalu tua dan melatih muridnya untuk menjalankan projectnya. Madara tahu jika ia sudah bertemu Shinigami, maka ia akan mendapatkan sebuah hukuman sama seperti jiwa-jiwa lainnya, namun, hukuman apa yang sebenarnya ia akan dapatkan?

Warning : Typo, DLDR, Strong!Naru and maybe Godlike, Sharingan and MokutonNaru(nanti dijelaskan di chp selanjutnya),OOC!Madara.

A/N : Maap ya klo author bikin new story lagi.. dan.. ya.. happy reading aja deh..

Disclaimer : Masashi Kishimoto©


Chapter 1 : Prologue


Gelap. Hanya satu kata ini yang dapat menggambarkan kesan tempat ini. Tempat yang lebih terlihat seperti Goa yang kumuh dibanding jika disebut sebagai tempat persembunyian.

Tempat persembunyian? Jika yang kau maksud adalah shinobi-shinobi yang membuat tempat persembunyian untuk bersembunyi sembari mencari informasi dari desa lawan, maka kau salah besar.

Asal kau tahu, tempat bernuansa gelap ini merupakan tempat persembunyian milik Uchiha Madara. Ya, yang kumaksud adalah Uchiha Madara sang legenda Uchiha itu!. Dan sekarang, kita bisa melihat kalau sekarang ini, sang legenda Uchiha sedang duduk disebuah kursi batu dan ia sedang memegang kama (Scycthe) miliknya yang digunakannya untuk menopang tubuh rentannya jika ia sedang berdiri. Ya, umurnya sudah sangat tua jadi kita bisa katakan jika tubuh pria itu renta.

Dihadapannya saat ini, terlihat seorang remaja yang usianya sekitar pertengahan 17 tahun. Dia adalah Obito Uchiha yang dulu menjadi rekan setim dari Hatake Kakashi dan Nohara Rin, juga dengan Jounin pembimbing bernama Namikaze Minato yang sekarang menjadi Yondaime Hokage.

Obito merupakan anggota klan Uchiha yang sangat berbeda dengan anggota klan lainnya. JIka biasanya kita melihat seorang Uchiha dengan wajah datar dan dengan sifat arogan, maka itu sudah biasa. Tapi Obito adalah kebalikannya.

Salah satu kebiasaanya yang paling menyebalkan bagi rekannya yang bernama Hatake Kakashi itu adalah terlambat. Terkadang Obito suka terlambat jika sedang disuruh berkumpul oleh sang Jounin-sensei. Alasannya adalah membantu nenek tua dan juga bertemu kucing hitam ditengah perjalanan. Dan, alasan yang paling absurd bagi Kakashi adalah saat Obito mengatakan 'Aku tersesat dijalan bernama kehidupan'. Dan karena hal inilah yang membuat Kakashi yang sampai saat itu, ia belum bisa menerima Obito sebagai temannya karena Kakashi adalah seseorang yang taat pada peraturan dan hukum shinobi.

Jadi, dulu Tim Obito diberikan sebuah misi dengan Kakashi sebagai leader di timnya dan saat itu juga, Kakashi sedang berulang tahun. Rin pun memberikan sekotak alat-alat medis dan Minato juga ikut memberikan sebuah kunai Hiraishin, sementara Obito tidak memberikan apapun.

Singkat cerita, Obito membangkitkan sharingannya dan membuat ikatan pertemanan dengan Kakashi saat itu dan berangkat bersama untuk menyelamatkan satu-satunya rekan wanita di tim mereka dan juga..wanita yang paling dicintai oleh Obito.

Alhasil, shinobi iwa yang menjadi penculik Rin berhasil dikalahkan, namun ia kabur lebih dulu dan menggunakan sebuah doton jutsu yang kuat untuk meruntuhkan dinding-dinding Goa tersebut dan Obito berakhir dengan tertimpa sebuah batu besar dengan bagian tubuh kanannya yang tertimpa, sementara tidak dengan bagian kirinya.

Karena Obito teringat bahwa dia berlum memberikan hadiah apapun untuk Kakashi, ia pun memberikan sharingan dua tomoenya untuk Kakashi dan dengan bantuan Rin yang menjadi ninja medis saat itu, Rin pun mentransplantasikan sebelah mata Obito kepada Kakashi yang saat itu mata kirinya tidak berfungsi karena tertebas oleh kunai musuh.

Dan, setelah kepergian dua rekan timnya, bebatuan mulai berjatuhan dan menghimpit tubuh saat Obito sadar, dia sudah berada di tempat persembunyian Madara yang bernama Sangaku no Hakaba (Mountain's Graveyard).(Nb: disini obito ketemu madara pas umurnya msh 14 tahun dan sekitar pertengahan ke 15 thn soalnya author krg tw jg klo di canon pas pd umur brp).

"Obito, waktuku sudah habis. Aku ingin kau menjalankan proyek kita dengan baik. Tugasmu adalah mengumpulkan kesembilan bijuu, membawaku hidup kembali dari kematian dan setelahnya, kita gapai dunia impian kita. Pakailah namaku dan bawalah kedamaian pada dunia ini." Ucap Madara dengan nada yang terdengar sedikit lebih lemah dari biasanya karena sebentar lagu Madara akan mati. Madara merasa Patung Gedo Mazo tidak akan bisa memberikannya chakra lebih dari ini.

"Ha'i, Madara-sama" Jawab remaja bernama Obito itu. Sekarang ini, ia terlihat memakai sebuah topeng berwarna putih dengan corak spiral dan juga dengan lubang yang berada di bagian mata sebelah kanannya.

Madara mengangguk setelah mendengar jawaban Obito. Madara pikir, setelah ia mati saat ini, ia hanya akan menunggu kebangkitannya kembali sembari menjalani hukuman dari Shinigami.

Yap. Shinigami sang God of Death. Semua orang juga tahu kalau mereka mati nanti, pasti akan ada hukuman yang menunggu mereka, tergantung dari perbuatan mereka semasa hidup didunia dan Madara tahu pasti seberat apa hukumannya.

.


Location : -Afterlife-

Saat ini, Madara sedang berjalan disebuah jalur yang sangat panjang. Disisi kanan dan kirinya, ia bisa melihat banyak jiwa yang tersesat. Madara tidak peduli tentunya dan hanya mengikuti pengawal Shinigami yang saat ini memborgol kedua tangannya agar saat Madara berjalan, ia tidak melenceng kearah kiri atau kanannya. Jika tidak, maka jiwa Madara akan bernasib sama seperti jiwa-jiwa tersesat tadi.

Kenapa begitu? Karena satu-satunya jalur untuk menuju ke tempat dimana Shinigami berada adalah jalur panjang berwarna abu-abu ini. JIka sebuah jiwa menolak untuk pergi ketempat dimana Shinigami berada dalam rangka menghindari hukuman, maka jiwa tersebut akan mengalami goncangan secara mental karena takut sehingga mereka panik dan pada akhirnya mereka yang membuat jiwa mereka sendiri tersesat dan juga dalam beberapa kasus karena godaan dari beberapa iblis dan akhirnya mereka akan terseret kearah kanan atau kiri dari jalur itu dan mereka yang sudah tersesat akan tetap seperti itu selamanya karena setelah terpisah dari jalur itu, mereka tidak bisa melihat apapun kecuali kegelapan dan mereka akan terus berada dikegelapan selamanya.

Dan itulah alasan kenapa Madara mau saja kedua tangannya diborgol agar ia tidak ikut terseret kedalam sana karena sepanjang perjalanan, ia melihat iblis-iblis kecil yang mencoba mempengaruhinya agar ia melepas borgolnya itu dan voila, ia terperangkap disana. Dan juga, ia tidak mau dirinya terperangkap disana dan berakhir dengan kegagalan proyeknya tersebut karena ia harus menunggu untuk dibangkitkan kembali oleh Obito.

Madara tidaklah bodoh dan ia seorang Uchiha. Bahkan setelah dirinya berada di afterlife pun, ia harus menjaga emosinya agar tidak terpengaruh seperti seorang jiwa yang sebelumnya ada dibelakangnya dan beberapa saat kemudian, ia terlihat ikut bergabung didalam kegelapan itu.

Madara hanya menatap datar jiwa-jiwa yang berterbangan dan berteriak histeris itu sebelum ia kembali melanjutkan perjalanannya bersama penjaga tersebut.

Akhirnya setelah berjalan selama 15 menit, mereka berdua sampai disebuah pintu besar yang terbuat dari logam dan asal kalian tahu, ukuran pintu tersebut sangatlah besar!.

"Buka pintunya!" Perintah sang penjaga yang menjadi penjaga jiwa Madara selama 15 menit itu.

"Ha'i!" Jawab sebuah suara dari dalam sana. Dan pintu pun terbuka, entah dengan apa, tapi yang pasti disini adalah afterlife dan semua hal bisa terjadi seperti pintu besar ini.

Saat Madara mendengar jawaban dari dalam, ia merasa familiar dengan suara itu. Dan setelah pintu itu terbuka, kedua mata Madara membulat lebar. Bagaimana tidak? Ia harus bertemu lagi dengan orang paling dibencinya nomor satu di dunia, orang yang juga menjadi sahabatnya juga sekaligus orang yang sempat ia anggap sebagai kakaknya, dan juga orang yang telah menjadi sahabat karibnya itu sejak umurnya masih pertengahan 14 tahun dan saat itu juga saat dimana ia pertama kali bertemu anak itu di pinngir sungai.

Dan, orang ini tak lain tak bukan adalah Hashirama Senju!. Iya, Hashirama yang telah menjadi maid dan juga sebagai asisten pribadi Shinigami-sama. Katanya itu sebagai hukumannya. Entahlah, para penjaga juga bingung kenapa menjadi maid dan asisten pribadi adalah sebuah hukuman dan jujur saja, Hashirama juga merasa sangat menderita dengan menjadi maid dan juga asisten pribadi sang Shinigami.

"H-Hashira-ma? Hashirama!?" Akhirnya setelah beberapa saat yang sebenarnya hanya 15 menit sejak tibanya dia di afterlife itu, Madara membuka suaranya. Didepannya, Hashirama terlihat memakai sebuah jubah hitam simple dengan sandal shinobi seperti yang biasa digunakannya saat semasa hidupnya sedang berperang melawan klan Uchiha.

"Shinigami-sama telah menunggu anda, Uchiha-san" Ucap Hashirama dengan nada datar. Sebenarnya itu bukan karena ia tidak kaget juga saat melihat sahabat kesayanganya itu, hanya saja ini adalah sebuah peraturan yang dibuat oleh Shinigami sendiri. 'Jika jiwa yang datang itu kerabat, adik, anak, cucu, sahabat, atau siapapun yang memang menjadi orang terdekatmu semasa hidupmu, Aku tidak ingin kau membalas sapaan mereka karena ini memang telah menjadi peraturannya, kecuali jika Aku yang menyuruhmu untuk menyapa mereka, maka saat itu juga kau boleh melepas emosi datarmu' dan Hashirama pun menyetujuinya.

Sudah ada beberapa orang yang ia kenal seperti istrinya sendiri, Mito Uzumaki atau Mito Senju, lalu adiknya Tobirama dan masih banyak lagi. Namun sejak saat itu ia tidak pernah bertemu dengan jiwa Madara dan hari ini, setelah 500 tahun ia berada di afterlife baru bisa bertemu dengan sahabatnya itu.

"Hashirama, aku ingin kau mengantar jiwa Madara Uchiha keruang pengadilan Shinigami-sama karena aku harus membuat laporan masuknya jiwa baru dan juga melakukan drop out." Jelas sang penjaga itu. Sebenarnya ia bukan penjaga biasa, tetapi ia adalah kepala penjaga yang diberi kepercayaan penuh oleh Shinigami-sama untuk mengurus administrasi jiwa-jiwa yang masuk ke afterlife dan membuat tumpukan kertas di meja Shinigami semakin bertambah banyak dari hari ke hari.

"Ha'i, Taichou" Jawab Hashirama dengan nada datar dan berdiri disamping Madara sebelum mengajaknya untuk ikut bersamanya menuju ruang pengadilan.

Madara pun menyusuri lorong gelap yang cukup panjang bersama Hashirama. Belum ada yang membuka suara sampai akhirnya Madara bertanya tentang sesuatu pada Hashirama.

"Hashi.." Panggil Madara pada mantan musuhnya itu.

"..." tidak ada jawaban apapun yang keluar dari mulut Hashirama. Madara hanya mendesah frustasi. Oke, kenapa sikap Hashirama yang dulu sangat ceria, hiperaktif dan cerewet itu mendadak menjadi pendiam, berwajah datar dan kaku?. Setidaknya itulah yang dari tadi Madara pikirkan.

"Gomen Uchiha-san, aku tahu apa yang kau pikirkan. Tapi semua pertanyaanmu itu akan kujawab setelah anda bertemu dengan Shinigami-sama karena hanya Ia yang memberi izin agar aku bisa menjawab pertanyaanmu tadi" ucap Hashirama dengan nada datar. Madara yang mendengarnya pun mendesah lega. Setidaknya, ia masih Hashirama yang sama, hanya saja sekarang ia terikat peraturan jadi tidak bisa sembarangan. Dan sebenarnya ia juga sedikit bingung. Kenapa menjawab pertanyaan saja harus pakai minta izin?.

Akhirnya mereka berdua pun sampai di depan sebuah pintu dengan logam berwarna emas dan tenang saja karena ukuran pintu ini seperti ukuran pintu normal pada umumnya.

"Shinigami-sama, aku membawa jiwa Madara Uchiha untuk diadili." Ucap Hashirama dari luar.

"Baiklah, kalian bisa masuk sekarang" jawab Shinigami dari dalam.

Jujur saja, hal pertama yang Madara pikirkan saat ia akan bertemu Shinigami adalah penampilannya yang terlihat seram seperti membawa sabit yang dipegangnya ditangan kirinya dan berjubah juga bertudung serba hitam. Oh, dan jangan lupakan wajah ala demonic yang akan terlihat nanti.

Dan saat ia masuk, ia melihat seorang pria yang terlihat mengenakan sebuah tuxedo berwarna hitam dengan kemeja didalamnya berwarna putih dan juga dengan sebuah kancing atas yang dibukanya.

Rambutnya berwarna dark blue dengan warna mata berwarna hitam onyx yang dapat menyihir wanita mana saja agar mau tunduk padanya.

Dan sekarang, sang Shinigami tampan itu sedang duduk disebuah kursi yang mirip sepeti kursi di sebuah kerajaan dengan sebuah meja kerja didepannya.

Madara tidak bisa berkata apapun, namun ia terlihat jawsdropped. Tentu saja ia sampai jawsdropped, pemikirannya tentang penampilan Shinigami itu .JAUH. dengan yang dilihatnya sekarang.

"Baiklah, terima kasih sudah mau mengantarkan tamu kita, Hashirama-kun.. " ucap Shinigami dan Hashirama hanya membungkukan badannya, berniat untuk mengurus pekerjaan yang lainnya sebelum sang Shinigami memanggilnya untuk berhenti.

"Ada apa Shinigami-sama?" Tanya Hashirama

Shinigami hanya menunjuk dengan jari telunjuknya kearah sebuah bangku yang bersebelahan dengan bangku yang sekarang sedang diduduki oleh Madara.

Hashirama pun menurut dan akhirnya ia duduk disebelah Madara dan memandang Shinigami dengan rasa penasaran tingkat tinggi.

"Jadi, Madara-kun, Aku sudah melihat profilemu dan juga tentang semua hal yang sudah kau perbuat didunia semasa hidup, khususnya kejadian sebelum akhirnya kau meninggal." Ucapan Shinigami pun menggantung. Madara dan Hashirama semakin dibuat penasaran olehnya.

"Seharusnya, sekarang kau mendapatkan hukuman yang berat karena perbuatanmu dan juga proyek Mugen Tsukiyomimu itu. Tapi, disini Aku akan memberimu kesempatan kedua." Ucap Shinigami lagi.

Madara pun tertegun mendengar ucapan Shinigami. Apa itu berarti, ia bisa kembali hidup dan menjalankan rencananya secara personal?.

"Aku tahu isi pikiranmu, mortal. Tidak adalah jawabanku. Aku tidak mungkin menghidupkanmu untuk melihatmu menghancurkan dunia. Jadi Aku berniat memberikan kesempatan kedua ini kepada kalian secara khusus.".

"Kesempatan keduamu ini juga menjadi misi dan juga sekaligus hukuman kecil dariku khususnya untukmu Madara. Aku ingin kau melatih seorang anak yang ditakdirkan akan membawa kedamaian yang sesungguhnya didunia, bukan dengan kedamaian dalam caramu itu." Lanjut Shinigami.

"Tunggu sebentar! Melatih seorang anak? Apa dia seorang Uchiha?" Tanya Madara bingung.

"Bisa iya dan juga tidak. Kau bisa mengobsevasinya sendiri setelah jiwamu kesegel kedalam anak itu. Dan jangan lupa tentang alasan kenapa Hashirama berada disini, Aku ingin Hashirama menjadi penjaga bagimu jika kau ingin melakukan sesuatu yang diluar jalur. Dan setelah tersegel kedalam anak itu, Aku akan merubah pikiranmu ke mindset anak umur 14 tahun. Bisa dibilang saat itu kau baru pertama kali bertemu Hashi-kun.." ucap Shinigami.

Madara terlihat bingung saat ini. Disatu sisi, ia penasaran seperti apa anak yang akan menjadi pendamai dunia shinobi yang terlalu bobrok itu menurutnya, tapi disisi lain, ia punya proyek bersama Obito dan jika sampai suatu saat nanti Obito tahu jika dirinya mengambil jalan yang berbeda dengan sebelum dirinya mati, pasti akan membuat Obito kembali masuk lebih dalam kedalam lingkaran kebencian dan juga kegelapan. Sebenarnya, Madara hanya ingin semua orang hidup dalam kedamaian. Dan dengan naifnya, ia berpikir jika kedamaian dapat diraih jika mimpi atau impian seseorang dapat tercapai. Dari dasar itulah proyek Mugen Tsukiyomi lahir. Setidaknya dari konsep itulah yang dipikirkan oleh Madara.

"Jadi, kapan akan kumulai tugas ini, Shinigami-sama?" Tanya Madara.

"Malam ini".

.


~Location : Konohagakure no sato - Kyuubi's rampage.~

"Shikifuin!" Ucap seorang pria dengan warna rambut pirang terang. Di mulutnya, terlihat banyak darah yang mengalir bak air terjun.

Dihadapannya ada seorang wanita berambut merah. Mereka berdua adalah Namikaze Minato sang Yondaime Hokage dan juga Uzumaki Kushina sang Red Hot Habanero, juga dikenal sebagai fuinjutsu master dan juga kenjutsu master di konoha.

"Ukh, Ku-kushina waktuku tidak lama lagi. Sekarang katakan apa saja yang ingin kau katakan pada Naru-chan" ucap Minato sembari menahan rasa sakit di bagian perutnya itu karena perutnya sekarang terisi oleh kuku jari dari Kyuubi.

Namun, tiba-tiba terlihat suatu benda yang melayang-layang. Dan ternyata itu bukanlah benda, tapi jiwa dan tentu saja jiwa itu adalah Hashirama dan juga Madara.

Baru saja keduanya tiba didunia setelah perbincangan singkat di afterlife dengan Shinigami dan setelah mereka sampai di lokasi target mereka, mereka harus melihat adegan yang sangat menyakitkan. Yaitu melihat dimana seorang anak yang kehilangan kedua orang tuanya dalam semalam..

"Jadi, dia yang namanya Naruto itu?" Tanya Hashirama pada Madara yang terlihat masih memandangi adegan didepan matanya dengan perasaan sedih.

"Ya, anak itulah yang nantinya akan menjadi murid kita nanti" jawab Madara.

Flashback...

"Jadi, kapan akan kumulai tugas ini, Shinigami-sama?" Tanya Madara.

"Malam ini" jawab Shinigami sembari berdiri dari bangkunya.

Madara yang mendengarnya pun kaget sekaligus bingung. Kenapa harus cepat-cepat?. Tapi sebenarnya dia senang juga dan mungkin saja ia orang pertama yang mencetak rekor dengan waktu terpendek selama berada di afterlife.

"Ya.. oh ya.. ini sekedar informasi. Namanya Naruto. Dia adalah anak dari pasangan Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina. Aku yakin kau mengenal Minato bukan?" Jelas Shinigami dan setelahnya bertanya kepada Madara tentang kejelasan nama Minato itu.

"Tentu" jawab Madara singkat.

'K-kushina? Uzumaki kushina? Cucuku..' batin Hashirama sedih. Sedih? Tentu saja sedih karena malam ini adalah malam terakhir baginya hidup didunia bersama suaminya itu.

Sejenak, Shinigami menatap Hashirama yang terlihat seperti sedang menerawang, namun setelahnya Ia kembali melanjutkan pembicaraanya ke Madara

"Seperti yang kau tahu, Aku ingin kau dan Hashirama melatihnya karena dia sudah ditakdirkan oleh Kami-chan untuk menjadi pembawa kedamaian didunia ini dan juga membunuh muridmu" ucap Shinigami lagi yang mengingatkan Madara. Madara yang mendengarnya pun mengerucutkan bibirnya. 'Obito.. malang sekali nasibmu..' batin Madara sembari menghela nafas. Yah.. dengan adanya misi ini berarti membuktikan kalau kemungkinan ia tidak akan bisa ikut serta dalam proyeknya nantinya.

"Hm.. aku tahu isi pikiran dan hatimu mortal.." ucap Shinigami lagi mengingatkan

"Gomenasai" jawab Madara singkat..

Shinigami mengangguk kecil sebelum ia kembali melanjutkan penjelasannya yang sempat tertunda tadi.

"Dan Aku akan menyegel jiwa kalian berdua saat Minato selesai menyegel Kyuubi kedalam Naruto." Tambah Shinigami lagi dan kedua mata dari dua shinobi didepannya pun membelalak kaget.

"APA KAU BILANG? MENYEGEL PELIHARAANKU PADA SEORANG BAYI!?"Teriak Madara kaget. Apa yang dipikirkan Minato sehingga ia menyegel seekor biju pada seorang..bayi? Hei, tentu saja Madara merasa sedikit khawatir karena jika tubuh bayi itu tidak bisa beradaptasi dengan chakra biju, apalagi Kyuubi, maka bayi itu akan mati.

"Uchiha-san, tolong jangan berteriak dihadapan Shinigami-sama.." ucap Hashirama dengan nada datar dan juga pelan.

"Huh.." dengus Madara sembari melipat kedua tangannya didepan dada.

Shinigami yang mendengarnya pun menghela nafas panjang.

"Aku tahu itu. Makanya Kami-chan sudah mentakdirkannya seperti itu jadi Naruto tidak akan mati semudah itu. Lagipula sebentar lagi Minato akan memanggilku untuk melakukan ritual penyegelan Kyuubi."

Madara yang mendengarnya pun menaikan sebelah alisnya. "Shikifuin kah?" Tanya Madara sementara Shinigami kembali mengangguk.

"Baiklah, kalian berdua bisa bersiap-siap, dan Hashirama.." ucap Shinigami dan setelahnya Ia memanggil Hashirama.

"Ada apa Shinigami-sama?" Tanya Hashirama.

"Kau boleh kembali pada sifat asalmu" jawab Shinigami dan Ia mendapatkan sebuah senyuman dan juga anggukan dari dari Hashirama. Heh.. pria didepannya itu memang menarik bagi Shinigami .

"Baik" jawab Hashirama.

End of Flashback..

Setelah Kushina mengatakan kata-kata terakhirnya yang ternyata memakan waktu sampai 3 menit dan membuat Minato tidak kebagian waktu dan juga, membuat sang mantan Shodaime Hokage dan Leader klan Uchiha yang melihatnya pun sweatdropeed ditempat.

Akhirnya Minato melakukan segel Hakke fuin dan menyegel sebagian Kyuubi didalam tubuh Naruto dan menjadikankan Naruto sebagai Jinchuriki ketiga dari Kyuubi.

Setelahnya, jiwa Madara dan jiwa Hashirama pun langsung memasuki tubuh Naruto.

Mindscape..

"Grr.. sialan kalian berdua..MINATO DAN KUSHINA!" Teriak Kyuubi membahana namun setelah 3 detik setelah teriakannya, ia melihat dua buah benda yang terlihat seperti mengapung diudara.

Madara menatap sejenak kakinya yang menapak pada lantai yang tergenang air itu.

"Tubuhku tidak menembus seperti hantu lagi.." gumam Madara.

"Tentu saja Uchiha-san, tubuh kita tidak menembus lagi karena secara tidak langsung, Shinigami-sama membangkitkan kita berdua untuk melatih Naru-chan" jawab Hashirama sembari tersenyum.

Madara yang mendengarnya pun memutar kedua bola matanya bosan.

"Hashirama, cukup panggil aku seperti biasanya! Bukankah Shinigami-sama sudah mengizinkanmu untuk kembali ke sifat lamamu hah?" Ucap Madara dengan nada marah.

Hashirama yang mendengarnya hanya tersenyum tipis.

"Sudah 500 tahun sifatku seperti ini, walaupun ada beberapa yang memang tidak terlalu berubah, tapi, aku akan mencoba untuk kembali menjadi diriku yang lama..." jawab Hashirama.

Sebelum Madara kembali membalas pecakapannya dengan Hashirama, ia mendengar peliharaanya berteriak-teriak dibelakangnya.

"MADARA-TEME! UNTUK APA KAU DISINI HAH? TIDAK PUASKAH KAU KEMBALI MENGGUNAKANKU UNTUK MENYERANG KONOHA!? DAN BAGAIMANA JUGA KAU DAN HASHIRAMA BISA DISINI!?" Teriak Kyuubi dari belakang sana.

Madara pun meliriknya dengan tatapan datar andalannya.

"Bukan aku yang mengendalikanmu. Itu Obito" jawab Madara singkat. Kenapa Madara bisa tahu pelakunya? Tentu saja karena ia, Hashirama dan Shinigami sempat melihat jalannya pertarungan antara Minato vs Tobi atau Obito dari afterlife.

"Obito?" Gumam Kyuubi. Madara yang mendengarnya hanya mengangguk.

"Nanti akan kujelaskan. Tenang saja Kyuu-chan" jawab Madara singkat sembari membuat segel tangan khas untuk Mokuton jutsu.

Grek!

Ternyata Madara membuat sebuah kamar khusus baginya. Kyuubi yang melihatnya pun memutar kedua bola matanya bosan. Ya, sepertinya asumsi Kyuubi bahwa Madara dan Hashirama juga ikut tersegel disini benar. Tapi, kenapa dan untuk apa?

Namun, saat Madara ingin masuk kekamarnya, Hashirama memanggilnya.

"Jadi, kapan kita mulai melatih Naru-chan, Dara-chan?" Tanya Hashirama.

"Hei, memang kubilang tadi untuk memanggilku seperti biasanya, tapi tidak dengan panggilan menjijikan seperti itu." Ucap Madara yang seketika merasa illfeel dengan sahabatnya itu.

"Baiklah, jadi kapan kau akan mulai melatih Naru?" Tanya Hashirama.

Madara yang mendengarnya pun diam untuk sejenak sembari menatap langit-langit mindscape didalam tubuh Naruto.

Kemudian ia mengarahkan pandanganjya kearah Hashirama dan disertai dengan seringaian.

"Tentu saja saat ia berumur 4 tahun" jswab Madara yang masih disertai dengan seringaiannya.

Hashirama pun menghela nafas panjang sembari menggumam dalam hati.

'Gila'

To be continued...


A/N : Maap ya Minna-san, Author malah bikin new story lg.. hehe.. emm.. sebenarnya yg legacy ud setengah jd, cuma jd agak macet gara2 aq lupa beberapa nama yg di arc itu kyk petinggi yg jd musuh klan Wasabinya itu. Bisa bantu sedikit ? dn bukannya aq melupakan fict2 ku yg lain, hanya saja idenya tiba-tiba muncul.

Please give me your precious review^^

I'm out..