Always Be Mine

Warning : BoysxBoys,kinda cheesy,Taoris (ingat,kali ini Kris yang jadi uke,bukan Tao),OOC-ness everywhere.

Disclaimer : EXO-M © SMent

Summary : Ketika kita bertemu,jantungku berdegup,lidahku kelu,bibir dan hati pun menyatu.

-

(Tao POV)

Yah,aku melihatnya kali ini. Wajahnya tetap tampan seperti dulu,entah mengapa melihatnya membuat kue terkesan lucu,hey! Jangan lupakan ketika dia sedikit terburu-buru ketika mengeluarkan kue dari oven. Kau tahu dimana kami?tentu saja dirumahku. Aku sudah menikah dengannya sejak 7 bulan yang lalu. Dia sungguh manis ketika mengenakan tuxedo putih,rambut pirangnya yang disisir kebelakang tetap mencerminkan sifat kelembutannya meskipun tertutupi oleh wajah yang..agak dingin,menurutku.

Kau penasaran tentang cerita kami?ahahahaha baiklah.

(Normal POV)

Tao bergegas dengan mobilnya ketika jam telah menujukkan pukul 8 malam,ia merutuk pelan kenapa meetingnya terlalu lama dan ditambah dengan ocehan-ocehan tentang marketing yang menurutnya tidak terlalu penting. Mata pandanya yang tajam tetap focus ke jalan raya,namun perutnya tidak bisa mengajaknya kompromi lebih jauh.

'Shit,aku perlu dinner.'makinya.

Mobilnya pun sedikit merapat kekanan,dilihatnya ada café yang cukup sepi,dengan cepat dia memarkirkan mobilnya rapat berdampingan dengan trotoar,membuka jasnya dan keluar dari mobil mewah tersebut. Dia sedikit takjub melihat konsep yang dobuat oleh manager café yang tidak dikenalnya. Sentuhan vintage yang sangat khas ditambah dengan ukiran kayu yang cukup unik. Jangan abaikan wewangian white rose dan lilac yang menguar ketika dia memasuki pintu tersebut. Namun matanya tertuju pada satu objek.

Lelaki,menyanyi jazz,di panggung,rambut pirang.

'Tuhan,dia tampan sekali'

Tao pun mengambil tempat yang cukup dekat dengan bibir panggung,matanya tetap terpana dengan lelaki yang menyanyi sebuah lagu dari salah satu band Korea yang tidak asing bagi penikmat jazz,seperti dia.

Cause you are my babe
I can never let you,
No I can't let go.
Can't live without you
You're the only one for me, always

Suaranya yang berat,dipadukan dengan dentingan melodi gitar yang hangat,seketika rasa laparnya hilang begitu saja. Lelaki tersebut melihat kearah Tao,dan memberikan kerlipan

mata yang menurut Tao sangat manis.

Just wanna stay in your love
I just wanna feel your heart
I just wanna feel you hold you see you once again

Lelaki tersebut tetap menyanyikan lagunya,sehingga Tao terhanyut dan tidak memperdulikan bahwa lagu telah selesai. Bahkan dia tidak tersadar dengan tepukan yang cukup meriah dari nyanyian lelaki tersebut,satu tepukan pun membangunkannya dari lamunannya.

"Hey,kau tidak memesan?"ucap lelaki yang dilihatnya,jika dari dekat dia semakin manis.

"A-ani,aku hanya terpana olehmu,"Tao mendekatkan wajahnya kearah lelaki yang mulai memancarkan semburat merah muda dari pipinya.

"Sure?terima kasih. Namaku Wu Yifan,namun kau bisa memanggilku Kris."Kris memberikan tangan kanannya,dengan lembut Tao membalas tangan tersebut.

"Namaku Huang Zi Tao,kau bisa memangilku Tao. Anyway,aku belum memesan sedikitpun. Kau ingin memesan apa?"tanyanya lembut.

"Ah,hanya cappucinno saja."ucapnya pelan,Tao hanya tersenyum simpul melihat kenalan barunya,dan ia memanggil waitress yang berada di meja yang tak jauh darinya. Tao memesan muffin chocolate dan milk tea.

"Jadi,kau tinggal dimana?"tanya Tao membuka percakapan yang sempat tertunda. Ia melihat air wajah Kris yang kurang mengenakkan,rasa bersalah pun timbul dari lubuk hatinya.

"Maaf jika kau keberatan,kita bisa skip ke pembicaraan yang lain,ne?"Tao memberikan solusi untuk menghindari kekakuan diantara keduanya,namun Kris hanya tersenyum lembut.

"Aku tidak punya rumah."

"WHAT THE HE—PFFFFFHH!"mulut Tao langsung ditutup dengan tangan Kris,ia terdiam dan kembali ke situasi yang normal. Kris hanya mendengus melihat respon dari lelaki yang menurutnya…..tampan ini.

"Maaf,aku hanya tidak menyangka saja. Kau yakin kau tidak punya rumah?"Tao kembali meyakinkan apa yang ia dengar kini,kRis hanya menganggukan kepalanya.

"Yah,aku diusir karena aku….kau bisa menjaga rahasia ini?aku tidak pernah membeberkan hal ini kepada orang lain,mereka menjauhiku."kata Kris sambil menujuk beberapa orang yang bekerja di café ini.

"I'm promise." Tao memberikan kelingkingnya,Kris pun menyatukan kelingkingnya.

"Aku gay,apa ada masalah?"Kris menunduk,seolah-olah ia adalah manusia yang paling aneh di muka bumi. Tao hanya menganggapinya dengan senyuman tulus yang meluluhkan hati Kris,untuk yang pertama kali.

"No,aku juga gay. Kau bisa tinggal denganku."Tao memberikan tawaran sambil menyesap kopi yang baru saja ia pesan. Kris membulatkan matanya,apakah lelaki ini serius dengan perkataannya?

" ,aku mengetahui bahwa kau tidak mempercayaiku,bukan?namun aku bukanlah brengsek. Dan aku takkan menelantarkanmu untuk yang kedua kali."Tao mengusap pipi Kris dengan lembut. Kris hanya tersenyum manis melihat tingkah lelaki yang berada didepannya.
"Apa kau yakin?bagaimana dengan keluargamu?aku merasa tidak enak,sungguh."

"Keluargaku berada di Qingdao,jika kau mau,ikutlah denganku. Nanti kita akan mencari baju untukmu."

Kris langsung memeluk Tao,ia merasa bersyukur atas anugrah yang Tuhan berikan kepadanya malam ini. Dia bersyukur mengenal lelaki yang baru ia kenal sekitar beberapa menit yang lalu.

Sedangkan Tao?dia malah berfikir bagaimana Kris memeluknya erat sambil terengah-engah ketika mereka…..oke,lupakan.
"Kris,apa kau sud-"

Cup.

Satu kecupan di hidung Tao.

"Anggap itu ucapan terima kasihku."canda Kris,ia tertawa sambil mempertunjukkan lengkungan di kedua pipinya. Tao pun memanggil waiter dan membayar pesanannya,dan menarik Kris lembut keluar dari café kearah mbil yang terparkir tidak jauh dari café tersebut.

"Wah,kau menaiki mobil tersebut?"Kris berdecak kagum,mungkin Tao adalah eksekutif muda,pantas saja.

"Tentu saja~mana mungkin aku berjalan kaki,eoh?kau lucu!"Tao ingin mengelus rambut lelaki tersebut,namun ia terlal tinggi. Kris hanya terkekeh melihat tingkah Tao yang berusaha menggapai kepalanya,akhirnya ia pun sedikit merunduk sehingga Tao dapat mengelus kepalanya.

Namun ia salah,Tao malah menciumnya,bukan mengelusnya.

"Yah!kau selalu mengambil kesempatan dalam kesempitan,Tao-ah!"

"Berhubung kau bukan milik siapa-siapa,setidaknya aku berusaha untuk menjadikan milikku,seutuhnya."bisik Tao dengan nada rendah,Kris bergidik mendengar ucapan Tao.

'Yah,semoga saja kami akur ketika sampai dirumahnya.'harapnya.

To Be Continued

A / N : HAI /( ^^)/ saya kembali lagi dengan kegajean saya. Maafkan saya yang beralih ke fanfic yang lain sedangkan OO aja belum tamat,mana salah ngedit lagi=="v btw OO bakalan update dalam minggu-minggu ini,karena pengerjaannya untuk chapter selanjutnya udah hamper selesai. Doakan saya yah! *ala benteng takeshi* #digaplok

Anyway,review ne! :3