Naruto Masashi Kishimoto
I do not own any characters/places from Naruto.
Narufo fanfiction by Iharascarl
Warning : [ Ficlet, AU, Typo(s), etc ]
.
.
.
I miss, that moments.
.
.
.
Aku melihatnya, aku duduk terpaku dihadapannya. Dia masih tertidur, wajahnya jelas menyiratkan jika ia tengah menderita.
Dan aku tahu itu, aku tahu. Aku menyesal karena mengetahuinya tapi tak bisa meringankan bebannya. Kebalikannya, aku malah menambahkan beban yang harus ia pikul bersamaku.
Aku masih memandanginya lama. Kadang aku berfikir, bisa kah kita mengulang masa lalu? Walaupun ku tahu jawabannya adalah tidak, selalu tidak. Jarum jam tidak akan berputar mundur. Aku tahu aku bodoh saat itu, membiarkannya menanggung semuanya sendiri. Dia menyelamatkanku, aku tahu. Aku bodoh. Aku bodoh karena hanya bisa merutuki diriku sendiri tanpa bisa berbuat apa-apa.
'Jangan mengikuti ku, bodoh'
'Aku tidak peduli, aku akan membantumu menyelesaikan masalahmu Sasuke-kun, percayalah padaku...'
'Kau tidak akan bisa...'
'Percaya padaku, kumohon, Sasuke-kun...'
Jika saja dia tahu bahwa aku ─selalu─percaya padanya. Aku tahu dia akan mengajukan dirinya untuk membantuku, aku sangat senang saat mengetahuinya. Tapi aku tidak ingin dia terjebak dalam lika-liku kegelapan hidup yang kualami. Aku tidak akan sanggup bertahan jika dia mengalami hal yang sama sepertiku. Tapi pada akhirnya aku malah mengijinkannya. Aku tahu aku egois, membiarkannya mengikutiku. Mengikuti jejakku yang sudah kelewat batas. Kubilang padanya agar dia menunggu saja, tapi dia, Sakura, adalah gadis paling keras kepala yang ku kenal.
'Kau tak akan sanggup melihat sisi buruk kehidupanku, Sakura...'
'Aku tak peduli...'
'Tapi aku peduli!'
Aku membentaknya. Emeraldnya menatap dalam kedalam onyx hitamku yang kelam, dingin, dan gelap. Berusaha berbagi kehangatan.
'Kau tahu sasuke-kun?'
Aku balas menatapnya sambil menaikan sebelah alisku, bertanya.
'Aku tidak peduli akan sisi buruk atau baikmu, kau adalah kau, dan aku aku tak peduli seperti apa hidupmu. Kau selalu punya dua sisi untuk dilihat, baik atau pun buruk. Aku menyukai semua yang ada pada dirimu'
Aku masih duduk terpaku, bisu. Pikiranku jauh menerawang menembus batas cakrawala yang seakan tak pernah bisa kusentuh. Menukik dan mencabik rasa yang kini kian pekat dan gelap.
Kuelus rambut merah mudanya pelan, "Buka matamu, Sakura, berikan aku kehangatanmu lagi agar bisa bertahan menghadapi semua ini..." bisikku, meskipun kutahu ia tak akan mendengarnya.
Hawa dingin semakin terasa disini, juga di sana─ didalam hatiku yang seolah-olah sudah mati, seperti tanpa kehidupan. Tak pernah tersentuh cahaya kehidupan sedikitpun terlebih ketika Sakura, satu-satunya sumber cahaya, satu-satunya sumber kehidupan yang kumliki tengah meredup. Malam begitu kelam. Sepi, diruangan ini hanya ada aku... dan Sakura, yang masih tak berdaya.
.
.
.
Fin!
.
.
.
Sign
Iharascarl
A/N : well, apa ini? XD
