Title: Ich Liebe Dich

Cast: Park Chanyeol,Byun Baekhyun

Author: chanbubble

Pairing: ChanBaek/Chanyeol Baekhyun

Disclaimer: ini FF murni pemikiran chan sendiri, jika ada kesamaan alur cerita atau latar mohon dimaklumi. NO COPYCAT OR SILENT READER!

Author's note: Hey readers! Ini ff ChanBaek (Chanyeol x Baekhyun) pertama yang aku buat. Semoga kalian semua suka ya, jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca! ^^ Oiya, karena cerita ini ada hubungan dengan jaman dahulu… chan tidak tahu sebenarnya seperti apa jadi ini semua hanya rekayasa ya jadi maaf kalau ada banyak penyimpangan tentang keadaan jaman dahulu kala T T

15th December 1967

Baekhyun sedang membaca sebuah buku di kamarnya. Diluar terdengar banyak orang sedang berbincang-bincang namun Baekhyun mengabaikan suara mereka, ia tetap focus pada buku yang ia baca. Sebuah buku bergambar berisikan dongeng sebelum tidur, buku favorit Baekhyun.

Krek

Pintu kamarnya dibuka, dan seseorang duduk di tepi kasurnya. Memandangi Baekhyun lalu akhirnya berbicara "Baek?"

"Iya mom? Ada apa?"

"Besok kita akan pergi ke suatu tempat, tidak jauh dari sini namun kau harus ikut. Nancy akan menyiapkan barang-barangmu, lebih baik kau tidur saja sekarang karena besok pagi pagi sekitar jam enam kau sudah harus siap" ucap mama Baekhyun lembut sambil mengusap kepala Baekhyun. Baekhyun menutup buku yang sedang ia baca lalu menarik selimutnya. "Iya mom. Aku tidur sekarang, ada apa lagi besok?"

"Seperti biasa… Tentang pekerjaan nak" Mama menunduk sambil menghela nafasnya. Baekhyun mengangguk tanda mengerti "Okay mom… good night" ia memejamkan matanya bersiap untuk tidur. "Good night dear" mom mengecup kening Baekhyun lalu mematikan lampu kamarnya dan perlahan berjingkat keluar kamar dan menutup pintu tanpa suara.

Mom berjalan menuju ke kamarnya sendiri lalu tiba tiba tertegun ketika melihat dad muncul begitu saja di hadapannya. "Bagaimana? Kau sudah bilang ke Baekhyun bahwa besok kita akan pergi sebentar?"

Mom hanya mengangguk dan menjawab "Sudah, tenang saja… Apakah masalah ini begitu rumit sehingga kita harus pergi dari rumah selama dua bulan?"

"Ya, ini harus segera diselesaikan secepatnya. Penduduk disana melakukan perlawanan besar-besaran dan kita harus menghentikannya, kita harus mengerahkan semua prajurit yang kita miliki. Tapi aku yakin semuanya akan berjalan dengan lancar,aku hanya bertugas mengawasi" jelas dad panjang lebar. "ah… begitu rupanya, baiklah kurasa sudah waktunya tidur sekarang. Apa rekan dan anak buahmu sudah kembali ke tempat mereka masing masing?"

"Sudah, rapat hari ini sudah selesai. Ayo kita beristirahat"

Mom dan Dad masuk ke kamar mereka lalu semuanya menjadi hening.

16th December 1967

Baekhyun tidak mengerti apa-apa. Begitu ia bangun pagi yang pertama kali ia lihat adalah Nancy sedang berlutut di pojok ruangan memasukkan barang barang Baekhyun ke dalam sebuah koper besar, Baekhyun seketika kembali ke kenyataan dan menyadari bahwa hari ini ia akan pergi bersama mom dan dad. Saat Nancy menoleh dan melihat bahwa Baekhyun sudah terbangun dari istirahatnya selama delapan jam, ia langsung berdiri dan menyuruh Baekhyun supaya lekas mandi dan berpakaian. Baekhyun hanya menuruti nya dan setelah semuanya selesai, ia turun ke bawah bersama Nancy di belakangnya membawa koper besar miliknya menuruni tangga. Heran, Baekhyun tidak melihat mom dan dad di meja makan, yang tersedia disitu hanyalah sarapan untuknya. Tempat mom dan dad biasa duduk sudah rapi, apa mereka sudah sarapan duluan? Baekhyun mengangkat bahunya lalu ia duduk di tempatnya, membaca doa lalu makan.

Sambil makan mata Baekhyun sibuk menjelajahi pemandangan di sekitarnya, kelihatannya rumah nya berubah…? Banyak barang penting yang sudah tidak ada lagi pada tempatnya dan ada suara ribut ribut diluar. Baekhyun mengira-ngira ada apa sebenarnya.

"Oh Baekhyun, rupanya kau sudah selesai" suara lembut mom menyambut saat Baekhyun keluar dari rumah. "Mom! Ada apa ini? Mengapa ada banyak mobil disini dan barang barang kita semua dibawa pergi" Baekhyun berlari menghampiri mom. Nancy masih dibelakangnya, tergopoh-gopoh membawa kopernya dan beberapa tas lalu menaruhnya di salah satu bagasi mobil.

"Kan mom sudah bilang kalau kita akan pergi sebentar?"

Baekhyun mengernyitkan dahinya, "sebentar? Mom, kurasa sebentar tidak akan memerlukan barang sebegini banyaknya…"

"Baekhyun, kita akan pergi selama dua bulan dan mom rasa kamu harus belajar dirumah dan meninggalkan teman temanmu sementara" Baekhyun membelalakkan matanya "dua bulan? Ah…. Oke baiklah mom." Baekhyun menunduk sedih, ia akan dibawa pergi selama dua bulan ke tempat yang belum ia ketahui dan ia tentu saja akan meninggalkan teman-temannya. Namun tiba tiba ada suara yang memanggil Baekhyun, terdengar tidak jauh dari tempatnya berdiri. Baekhyun menoleh, "Luhan? Xiumin?"

Ia lekas berlari mendekati dua orang temannya yang sedang cengar-cengir tidak jelas. "Yo Baek! Ayo kita bermain ini hari sabtu kan?" kata luhan sambil menepuk pundak Baekhyun. Baekhyun menggeleng, "tidak bisakah kalian lihat aku akan pergi dari sini selama dua bulan karena dad ada urusan?"

Luhan dan Xiumin memandang pemandangan di belakang punggung Baekhyun, mereka bahkan tidak menyadari kalau ternyata Baekhyun juga akan pergi. "Wow… Baek, itu waktu yang lama" kata Xiumin. "Itu berarti kau tidak bisa ikut kita ke pantai besok hft sungguh disayangkan"

Baekhyun mengangguk lesu, kawannya itu benar. "Aish, tidak apa-apa jangan bersedih Baekhyun! Kita bisa bermain kapan kapan hari kok… Sampai jumpa!" Luhan dan Xiumin memeluk Baekhyun lalu mereka pergi dari pekarangan rumahnya yang luas. Baekhyun kembali ke tempat mom dan dad lalu ia masuk ke dalam mobil dan mobil itu berjalan. Ia penasaran mau dibawa kemanakah ia?

"Mh.." Baekhyun membuka matanya lalu mengerjap-ngerjapkannya berulang kali. Ia sekarang masih ada di dalam mobil namun mobil itu telah berhenti. Dan juga kosong. Baekhyun melongokkan kepalanya keluar jendela dengan malas dan mengedarkan pandangannya ke sekitar. Ia melihat mom sedang sibuk membantu Nancy dan yang lain menurunkan barang bawaan dan dad sibuk mencari-cari sesuatu di dalam saku bajunya. "Ah, Baekhyun sudah bangun rupanya" Mom menghampiri Baekhyun dan membukakan pintu untuknya. "Ayo manis, turunlah. Kita sudah sampai di tempat yang akan kita tinggali selama dua bulan kedepan" Baekhyun menapakkan kakinya ditanah dengan masih setengah di alam bawah sadar namun ia langsung tersadar dan membulatkan matanya "Ewh!" ia mengangkat kakinya saat ia menyadari bahwa ia melangkah di tanah berlumpur yang becek. Mom hanya terkekeh melihat tingkah Baekhyun "Hahaha, baru saja hujan. Ayo cepat turun dan lihatlah tempat tinggal barumu. Dengar petir menyambar-nyambar, sebentar lagi kayaknya juga akan turun hujan"

Baekhyun turun dari mobil lalu berlari ke beranda depan sebuah bangunan. Ia melihat-lihat kesekitar dari situ. Bangunan itu lumayan besar, dari bentuknya sudah jelas sekali bahwa itu adalah sebuah rumah. Rumah itu memiliki jendela yang panjang-panjang dan pintu depan terbuat dari kayu jati yang kokoh dengan pegangan emas.

Baekhyun melihat sebuah tombol di sisi kiri pintu. "Pasti ini bel rumahnya!" Dengan iseng Baekhyun memencet tombol tersebut dan sebuah bunyi yang amat nyaring terdengar sampai keluar. "Baekhyun, jangan iseng! Didalam tidak ada siapa-siapa mengapa kau memencet belnya?" kata Dad saat bersiap memasukkan kunci ke dalam lubang kunci pintu. Baekhyun cekikikan "Hanya mengetes dad, maaf!"

Dad menggeleng gelengkan kepalanya lalu ia mendorong pintu depan itu supaya terbuka "Ayo semuanya masuk"

18th December 1967

Belum ada berapa hari Baekhyun sudah merasa nyaman tinggal di tempat sementaranya. Ia menemui sebuah piano besar di ruang tengah dan saat ia menyentuhkan jari mungilnya diatas satu tuts ia langsung menyukai hal yang bernama "piano" tersebut. Baekhyun juga menyukai dapur dan ruang makan disitu, begitu ia melangkahkan kakinya masuk suasana disekitarnya berubah menjadi hangat dan bau sedap makanan tidak ada hentinya menerobos lubang hidungnya, lalu memenuhi paru-parunya membuat perutnya meraung-raung minta diisi. Baekhyun juga suka melihat keluar jendela dari kamarnya dan terkadang di kamar Nancy. Dua kamar itulah yang mempunyai pemandangan yang bagus untuk dilihat diluar jendela. Dari kamar Baekhyun, ia bisa melihat gunung di kejauhan dan lembah-lembah di bawahnya. Dan padang rumput yang luas lalu disambung dengan beberapa bangunan-bangunan yang jarang jarang.

Hari ini Baekhyun berencana akan mengelilingi bagian luar. Lebih tepatnya halaman dan taman belakang. Baekhyun mengelilingi pekarangan sambil meloncat loncat riang, beberapa kupu-kupu terbang mengelilinginya, mengira Baekhyun adalah tanaman bunga berjalan karena ia memakai flower crown yang ia dan Nancy buat bersama serta kalung dan gelang dari bunga. Baekhyun yang dianggap seperti itu menerima saja, ia juga menikmati serangga berwarna warni itu disekitarnya.

"Baekhyun?" Terdengar suara dad dari kejauhan saat Baekhyun sedang bersantai-santai duduk bersandar di bawah pohon besar dengan seekor kucing tertidur di pahanya. Baekhyun segera memerintahkan kucing itu untuk bangun dan tidur di tempat lain. Kucing itu tampak sedikit marah namun ia segera memakluminya. "Mungkin Baekhyun sedang ingin bermain dengan sesuatu didalam rumah oke, aku juga ingin mencari makan!" pikir kucing tersebut

Baekhyun berlari meninggalkan taman belakang nya yang indah dan menghampiri dad. "Ada apa dad?"

"Dad sudah mencarimu daritadi, kau kemana saja huh?" dad terlihat tidak sabaran sambil menggaruk kepalanya

"Maaf dad! Aku… sibuk menyesuaikan diri hahaha" ucap Baekhyun dengan wajah berseri

"Huft merepotkan saja… sekarang, temani dad pergi ke suatu tempat" kata dad sambil masuk kedalam mobil dan menstarter. Baekhyun terlihat sedikit bingung namun yasudah turuti saja! Ia masuk ke mobil duduk disebelah dad di jok depan. Tumben dad tidak menggunakan sopir

Mobil itu melaju keluar dari gerbang, Baekhyun dengan sabar menunggu didalam mobil sambil bersenandung pelan dan… hey!
Nada ini bagus, akan kucoba menggunakan piano nanti,pikirnya.

Ciiitttt

Mobil itu berhenti, dad langsung turun dan Baekhyun mengikutinya. "Baekhyun, sementara dad didalam sini maukah kau berbaik hati pergi ke reruntuhan kosong disana itu untuk mengumpulkan beberapa batu kecil? Ambillah beberapa yang terlihat paling bersinar, nantinya akan dikumpulkan dalam akuarium di rumah kita"

Baekhyun mengangguk "Siap komandan!" lalu ia berlari ke reruntuhan rumah kosong yang dimaksud Dad. Ia berhenti di depan, lalu melihat berkeliling. Bangunan ini sudah hampir benar benar runtuh, yang tersisa hanya dinding dinding kerangka tanpa pintu dan kelihatannya bangunan ini kosong. Baekhyun menapakkan kakinya masuk lalu melihat beberapa bebatuan kecil kecil disudut ruangan. Ia memasukkan beberapa kedalam saku celananya, ia ingin sekali segera cepat cepat pergi dari situ karena hawanya dingin dan ia sendirian sekarang.

"Satu,dua,tiga,dua puluh… Kurasa cukup" Baekhyun menghitung batu batu kecil itu lalu memasukkannya lagi ke dalam sakunya. Ia mengambil langkah besar besar menuju ke luar namun ia terpeleset dan bruk! Jatuh di lantai batu yang keras dan dingin "shit!" umpatnya. Ia beringsut-ingsut bangun meskipun lututnya terasa perih dan terluka, juga ada beberapa goresan di sikunya.

Belum sempat ia hendak lari terdengar suara merintih dari pojok ruangan "s-siapakah disana…? T-tolong…."

Baekhyun membulatkan matanya, ia sudah benar benar yakin akan keluar sekarang, namun sepertinya ia sudah tidak bisa karena ada sebuah tangan yang memegangi kakinya. "K-kumohon… tolong aku.."

Baekhyun tertegun ditempat saat ia melihat mata besar itu memohon kepadanya.

- TO BE CONTINUED -

Heyyyyyy! Author chanbubble membawa FF baru~

Chan minta maaf ya jika ada kesalah salahan pada tahun atau keadaannya chan benar benar tidak tahu tolong maklumi kekhilafan chan T T ini FF chanbaek chan yang pertama lohhh *giggles* kuharap kalian semua menyukainya, readers! Jangan lupa tinggalkan review ya, chapter dua akan segera di update tergantung seberapa banyak reviews yang chan dapat puahahaha. Hope you like it guys! See you later~