Jangan merajuk

Cast :

Bae Jinyoung x Park Jihoon

D.L.L

Produce 101 Season 2 – T. YAOI, AU, OOC, and Typo. Romance, Fluff.

.

.

.

Hari ini, hari yang sangat melelahkan dan menyebalkan bagi Jihoon. Baik fisik maupun batin. Pertama, secara fisik ia lelah mengurus persiapan gelar kreasi siswa yang mengharuskannya diam ruang osis hampir beberapa jam suntuk tanpa ditemani siapaun, catat tanpa ditemani. Seharusnya ia dibantu oleh si ketua osis karna ia menjabat sebagai wakilnya, tapi si ketua osis yang diketahui bernama Kim Jaehwan itu tidak hadir dengan beralibi ada urusan penting yang sangat genting.

"Cih, penting apanya. Pacaran disebut acara yang sangat penting dan genting? Dasar pak tua." Cibir Jihoon sambil menghentakkan kakinya.

Dan yang kedua, Jihoon kesal dengan kekasihnya. Bagaimana tidak kesal, Jihoon ditinggal oleh kekasih jeleknya yang sialnya tampan itu. Jihoon merengut kesal ketika ingat dengan Bae Jinyoung, kekasihnya.

"Aku kesal dengan orang itu. Meninggalkan kekasihnya ini sendirian disekolah yang sudah mulai sepi. Heol! Lihat saja nanti Bae Jinyoung" Gerutu Jihoon sambil berjalan menuju gerbang sekolah. .

.

.

Jihoon akhirnya sampai rumahnya. Ia melepaskan sepatunya dan menyimpannya dirak. Ia mengambil sandal rumah dan memakainya. Jihoon mengerutkan keningnya karna suasana rumahnya yang tumben sekali sangat sepi seperti tidak berpenghuni.

Jihoon mengendikkan bahunya tidak mau ambil pusing dan pergi ke dapur untuk mengambil minum, ia haus omong-omong. Jihoon melihat kertas warna yang ditempel dikulkas menggunakan magnet dan mengambilnya.

"Jihoonie, ibu dan ayah pergi kerumah nenek karna nenek sedang sakit. Maaf ibu tidak memberitahumu sebelumnya. Mungkin ibu dan ayah akan pulang tiga hari lagi. Ibu sudah siapkan makanan untukmu, tinggal kau panaskan saja.

Jangan nakal selama ibu dan ayah tidak dirumah. Jangan membuat rumah berantakan. Oh iya, kalau kesepian hubungi saja Jinyoungmu itu ya. Tapi ingat jangan membuat hal-hal aneh. Oke sayang?

Love

Ibu dan ayah,"

Jihoon mendecak sebal karna pesan dari ibunya ini. Ibunya pikir ia masih anak-anak apa? Dia sudah delapan belas tahun jika ibunya tidak lupa.

"Ibuku ini benar-benar. Dan apa-apaan tadi menghubungi orang itu? Tidak. Aku masih dengan kesal dengan orang itu. Aaarrhhgg aku membencimu Jinyoung!" Jihoon pergi dari dapur dan menuju kamarnya.

.

.

Sesampainya dikamar, Jihoon langsung menghempaskan tubuhnya diranjang empuknya itu dan memejamkan matanya sejenak. Setelah dirasa cukup, Jihoon mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, tubuhnya sungguh lengket.

Setelah beberapa menit, Jihoon keluar dari kamarnya menuju ruang tv. Jihoon menggunakan kaus oblong putih dan celana hitam selutut. Saat sedang menikmati acara menontonnya, bel rumahnya berbunyi. Jihoon mendecak sebal karna sudah menganggu acara menontonnya.

"Ck! Menganggu. Siapa juga yang bertamu jam segini? Kurang kerjaan saja" Gerutunya sambil menuju pintu utama. Dan dibukanya pintu utamanya, Jihoon menghela nafasnya saat tau orang yang bertamu itu. Sedangkan orang yang memencet bel sebelumnnya hanya menatap si tuan rumah dengan raut wajah ciri khasnya.

"Mau apa kesini?" Tanya Jihoon to the point.

"Aku disuruh ibumu menemanimu. Karna ia takut anaknya ini ketakutan dan kesepian karna ditinggal sendiri" Jawabnya, Jihoon merengut lucu.

"Aku tidak mau ditemani olehmu"

"Lalu kau ingin ditemani siapa? Sudahlah, aku ingin masuk. Diluar cukup dingin" Ucap orang itu, Jihoon masih diam ditempatnya.

"Pokoknya aku tidak mau! Pulang saja sana" Ucap Jihoon sambil mendorong tubuh yang lebih tinggi darinya itu. Orang otu hanya mengerutkan keningnya bingung karna tingkah kekasihnya ini.

"Kau ini kenapa Jihoon?" Tanya Jinyoung -sitamu- , Jihoon menatap Jinyoung dengan bibir yang ia majukan beberapa senti.

"Aku kesal padamu" Jawab Jihoon dengan tangan yang dilipatkan didada. Jinyoung hanya menghela nafas mendengar alasan kekasihnya ini. Hah~ mulai lagi, pikirnya.

"Jelaskan didalam saja okay? Lebih baik kita masuk, aku takut nanti kau sakit. Angin malam tidak baik untukmu" Jinyoung melangkahkan kakinya pergi ke dalam rumah, karna merasa tidak diikuti, Jinyoung menoleh kebelakang dan benar saja Jihoon masih diam ditempatnya.

"Ayolah sayang, jangan merajuk disitu" Jinyoung menarik tangan Jihoon agar masuk kedalam rumahnya. Jihoon hanya diam saat ditarik oleh Jinyoung.

.

.

Jinyoung dan Jihoon duduk disofa dengan tv yang masih menyala. Jihoon masih saja merengut kesal yang terlihat kucu dimata Jinyoung. Jinyoung menghela nafasnya lagi, entah sudah keberapa kalinya. Ditatapnya Jihoon yang memalingkan wajahnya dari pandangan Jinyoung.

"Kau ini kenapa hmm?" Tanya Jinyoung lembut, Jihoon masih enggan menjawab. Jinyoung tersenyum kecil, usapnya pipi gembul Jihoon. Jihoon masih diam.

"Ayolah Jihoonie sayang, kau kenapa? Jika kau diam seperti ini, aku tak tau kesalahanku apa, jadi mau cerita?"

Ini kenapa Jihoon mau jadi kekasihnya dari seorang Bae Jinyoung. Orang yang lebih muda darinya ini selalu tau kelemahan Jihoon itu apa. Wajahnya tampan, dia tinggi, cukup populer juga pintar, makanya sekarang dia berada dikelas yang sama dengan Jihoon. Berkat otak cerdasnya dia bisa melompati atau istilah kerennya akselerasi.

Jihoon menatap Jinyoung yang juga menatapnya dengan pandangan yang membuat pipi Jihoon sedikit merona.

"Aku kesal denganmu" Ucap Jihoon, Jinyoung diam menunggu Jihoon melanjutkan ucapannya

"Aku kesal karna kau meninggalkanku disekolah yang mulai sepi dan kau lebih memilih pulang duluan" Lanjutnya, Jinyoung tersenyum lega karna tau alasan Jihoon merajuk seperti ini. Jinyoung menarik tubuh Jihoon untuk ia peluk. Jihoon pun tidak menolak.

"Jadi kau kesal karna aku meninggalkanmu disekolah?" Tanya Jinyoung yang dibalas anggukan oleh Jihoon.

"Maaf ya, ku kira kau sudah pulang dengan Hyungseob hyung. Dan ponselku tadi mati, jadi aku tidak bisa memberitahumu. Maaf ya" Ujar Jinyoung sambil mengeratkan pelukannya, Jihoon sih nyaman-nyaman saja diperlakukan seperti ini.

"Pulang apanya, yang ada aku dikurung diruang osis oleh si pak tua itu. Dan ia lebih memilih pergi kencan daripada membantuku. Padahal itukan tugasnya dia juga" Gerutu Jihoon, Jinyoung terkekeh saat tau siapa pak tua yang Jihoon maksud.

"Jika Jaehwan hyung mendengarmu memanggilnya seperti itu, dia pasti akan menceramahimu" Jihoon melepaskan pelukannya dan menatap Jinyoung dengan tatapan sebalnya.

"Kau tidak merasakan apa yang aku rasakan Baejin. Coba kau jadi aku, pasti kau akan sama sepertiku" Jinyoung sedikit tertawa dan kembali memeluk tubuh Jihoon.

"Iyaiya. Jadi, kau tak marah lagi kepadaku? Aku sudah dimaafkan?" Tanya Jinyoung, Jihoon diam beberapa detik dan kemudian mengangguk lucu.

"Hn. Karna aku tidak bisa lama-lama dengan Baejin" Jihoon mengeratkan pelukannya, Jinyoung mencium kepala Jihoon.

"Aigoo lucunya~ kau ini kekasih siapa sih?" Ucap Jinyoung sambil menggoyangkan pelukannya kekanan dan kiri.

"Kekasihnya Bae Jinyoungie" Ucap Jihoon dengan lucu, Jinyoung tertawa karna suara Jihoon yang seperti anak kecil lima tahun.

"Jangan merajuk lagi ya" Pinta Jinyoung, Jihoon menganggukan kepalanya lucu.

.

.

Oke, kita tinggalkan mereka berdua yang masih asik berpelukan seakan tidak mau ada yang memisahkan. Dasar anak muda.

.

.

.

.

NAE MAEUMSOGE JOJANG~~

Aku kembali dengan ff BaeJinhoon lagi:3 Respon dari ff kemarin lumayan kurang yaa~ gak papa mungkin karna aku masih baru:D

Yang ini semoga readernim suka ya^^/

Review?

Babychickjojang.