Ketika Sasori Nonton Sinetron

Rated : T

Pairing : Sandaime Kazekage x Sasori

Warning : Full of OOC. Childish Sasori.


Summary : Sasori jadi aneh. Membuat sang kekasih sampai mengerutkan alis.


Keterangan : Setting dunia modern. Sandaime Kazekage namanya Sandaime dan nama keluarganya Kazekage. Dia jadi anaknya Nidaime Kazekage. Sedangkan Yondaime Kazekage, namanya jadi Yondaime Sabaku. Jadi ga punya hubungan kekeluargaan sama Sandaime. Disini Sasori jadi adiknya Gaara, Kankuro, dan Temari. Sandaime 23 tahun. Sasori 19 tahun.


Hari ini, sandaime baru saja pulang dari London. Menyelesaikan masalah di salah satu cabang perusahaannya. Salahkan saja ayahnya, Nidaime yang sudah benar-benar ingin pensiun. Sehingga Sandaime langsung menjabat menjadi direktur utama di Kazekage corp.

" Tadaima . . " Sandaime mengucapkan salam, ketika memasuki rumahnya. Minimalis, sederhana, dan asri. Dia tinggal di rumah itu dengan sang kekasih Sasori Sabaku. Semenjak Sasori kuliah, Sasori diijinkan tinggal bersama Sandaime. Meskipun, perlu perjuangan berat bagi tunggal Kazekage itu untuk meyakinkan ketiga kakak dari kekasihnya itu yang mengidap brother complex serta sang ayah super galak yang mengidap son complex. Lengkaplah penderitaan Sandaime harus di wawancarai oleh keempat orang itu.

" O . . okaeri " jawab Sasori.

" Kau kenapa Saso-chan ? Ada yang aneh dengan wajahku ? " Tanya Sandaime yang heran melihat ekspresi ketakutan dari Sasori.

" Ti . . Tidak " Sasori mundur secara perlahan.

" Kau kenapa sih Saso ? Kenapa kau seperti ketakutan begitu ? "

" Ka . . kau manusia kan ? " Tanya Sasori masih dengan ekspresi takutnya.

" Hah ? "

" Sudah jawab saja ! " Nada bicara Sasori meninggi. Tapi matanya berkaca-kaca.

" Tentu saja aku manusia. Kau ini bicara apa sih ? "

" Fyuuh. Syukurlah. Kupikir kau kugutsu. " Sasori lega. Sedangkan Sandaime makin heran.

" Maksudmu ? kenapa kau berpikir aku ini kugutsu ? "

" A . . ano . . aku menonton sinetron. Judulnya ganteng – ganteng kugutsu. "

" Lalu ? apa hubungannya denganku ? "

" Kau kan ganteng. Kupikir kau juga kugutsu. "

*GUBRAAK*

" Eh ? kau kenapa Sandaime ? "

' Gara-gara kau tau ! ' pikir Sandaime gemas pada kekasih imutnya ini.

" Nande monai. "

" ahh. Kebetulan sudah jam 8. Aku mau menonton sinetron itu lagi ah. "

*Grep* Sandaime menahan tangan Sasori

" Kau tidak boleh menonton itu lagi. "

" Eh. Kenapa ? Aku kan penasaran. "

" Pokoknya tidak boleh. "

" Tapi Sandaime ! Aku penasaran. Aku mau nonton lagi. "

" Sekali tidak tetap tidak. "

Sasori mempoutkan bibirnya. Matanya membesar dan berkaca-kaca. Ini dia jurus andalan Sasori. Kitten eyes.

*Deg-Deg-Deg* Sandaime berusaha kuat menahan diri untuk tidak terpengaruh tatapan menyayat hati nan imut itu.

' Tahan, Sandaime ! Ini demi kebaikannya. '

" Tidak "

" Sandaime ! Ku mohon . . . " Sasori masih belum menyerah, bahkan menambah intensitas Kitten eyesnya.

' INI DEMI KEBAIKANNYA ! ' Sandaime menguatkan hatinya.

" Tidak. "

" Hiks . . Hiks . . "

" Ehh . . Ja . . Jangan menangis. "

Bibir Sasori yang masih manyun bergetar.

" Ta . . tapi . . hiks . . hiks . . "

" Kau boleh meminta apapun. Asal jangan menonton sinetron itu lagi. " Sandaime berusaha membujuk Sasori.

" Benarkah ! " Akhirnya Sasori terbujuk juga.

" Iya. "

" Aku mau ke taman bermain. Aku mau ke istana boneka ! " kata Sasori dengan semangat.

Sandaime memucat. Tentu saja, terakhir dia mengajak Sasori ke istana boneka. Sasori menolak untuk pulang. Bahkan dia ingin mengubah rumah mereka menjadi istana boneka.

' gara-gara sinetron sialan itu ! aku jadi sial. '

Sandaime pasrah. Membayangkan hari esok yang pasti akan menjadi super melelahkan.

" Yey ! Istana boneka ! yey yey yey ! " sedangkan Sasori jingkrak-jingkrak saking senangnya. Untung wajahnya imut. Sehingga tingkahnya tidak terlihat menjijikkan, malah membuatnya semakin imut.

Tamat