Disklaimer
Vocaloid milik Crypton dan Yamaha, tapi Fict ini milik Sae!
.
.
.
Suatu hari di akademi Crypton Yamaha, datanglah murid baru.
"Benarkah!? Ada murid baru!?" kata Hatsune Miku, cewek bak negi yang seorang diva.
"Kata Kiyo-sensei begitu," balas Rin Kagamine, gadis orenji imut ini.
"Cewek atau cowok ya?" tanya Len Kagamine, cowok banana nan shota.
"Enggak tahu deh," jawab Piko, pria pecinta flashdisk dan stalker ini.
Semua anggota Vocaloid menunggu murid baru itu.
"Kokone-chan juga baru gabung langsung ada diva baru ya," kata Meiko sambil meneguk sakenya.
"Meiko-san, jangan minum sake di kelas!" kata Luka, cewek tuna dan digilai oleh cowok terong mesum a.k.a banci kalengan.
"Kok narasinya jahat banget ciiih?" kata Gakupo Kamui, cowok terong mesum alias banci kalengan.
"…" Haku hanya terdiam dengan aura seramnya. Sedangkan Mayu sibuk mengelus boneka kelincinya. IA (Aria) hanya mendengarkan earphone. Neru sedang mengetik di ponselnya dengan kecepatan tingkat dewa. Kaito sedang bermanja-manja dengan es krimnya. Tone Rion sedang memilih-milih pita. Gumi senyam-senyum sendiri sambil mendeklarasikan puisi tentang wortel. Beberapa tokoh yang Sae sebut ini hanya sebagian dari segudang tokoh Vocaloid.
"Ohayou, minna!"
"Ohayoouuuuu, sensei!"
"Kita kedatangan murid baru, Anon-san, Kanon-san, silakan masuk."
Seorang gadis dengan tampang galak, berambut oranye panjang dan diikat samping seperti Neru masuk duluan. "Anon! cepetan!" teriak gadis itu ke arah pintu. Lalu muncul seorang gadis lagi berambut pendek dengan tampang malu-malu alias ketakutan masuk dan langsung menempel pada gadis satunya.
"Namaku Kanon! Kembarannya Anon!" kata gadis yang bertampang galak, Kanon.
"A-a-a-a-aku A-a-anon. S-sa-saya kembarannya Ka-ka-kanon," ucap Anon gemetaran.
"Salam kenal, Kanon-chan, Anon-chan!" kata Rin.
"Salam kenal," kata Kokone. "Aku juga diva baru. Baru masuk. Semoga kita akrab, ya."
"Bagaimana tanggapan para pria?"
.
.
.
Siangnya Sae datang memantau keadaan.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Sae dengan senyum.
Semua cewek terdiam, terpuruk. "Hallo? Sae ngomong sama orang, kok?"
"Aku enggak suka sama mereka!" tunjuk Miku ke arah kembar cewek baru itu.
"Lha? Kenapa?"
"Masa yaa…
FLASH BACK ON
"Bagaimana tanggapan para pria?"
"Gila, cantik banget Kanon-sama!" teriak Nero. Mungkin karena Kanon mirip dengan Neru kali ya.
"A-anon-san mirip Gumi jika rambutnya dipotong pendek," kata Gumo malu-malu.
"Menikahlah denganku, Kanon-sama!" teriak Akaito napsu.
"Aku enggak pernah melihat cewek semanis kamu, Anon-sama!" kata Len.
"Secantik apapun mereka, Aisu-chan memang idolaku," kata Kaito tidak waras.
"Kanon-sama galak, tapi tegas! Aku menyukaimu!" teriak Piko.
"Anon-sama pemalu, ya!" teriak IO.
"Secantik bidadaripun, Luka-sama yang nomor satu!" teriak Gakupo.
.
.
Semua cewek cengo melihat mereka. Para gadis langsung terpuruk.
FLASH BACK OFF
"Ohhh… begitu," kata Sae ngangguk-ngangguk.
"Ano?"
"Ya?"
"Aku tidak tahu masalahnya apa. Tapi semoga kita bisa berteman," kata Anon dengan senyuman menyalami Miku. Miku terharu, dan menangis.
"Huee! Aku sayang kamu, Anon!"
"Semoga kita menjadi teman baik," kata Kanon menyalami Neru.
"Ngomong-ngomong, kalau kalian dilihat itu mirip ya," ucap Miki memandang Kanon dan Neru bergantian.
"WHAT!?" teriak keduanya serempak.
Sepertinya untuk Neru dan Kanon jalan akur mereka masih jauh…
Selesai!
Sae: fict pendek tentang cerita kecil Kanon dan Anon.
Kanon: salam kenal! Aku diva baru, namaku Kanon! Ini kembaranku, Anon!
Anon: ha-hallo…
Sae: tolong ucapkan RnR untuk semua, ya!
KanonAnon: RnR Minna!
