Ok langsung nyaplok...!
Disclaimer :
Vocaloid itu sebenernya punya mbah Yamaha
Kalo punya ane... udah aku nikahin tuh Len sama Lui. #plak
PERINGATAN bagi yang berumur 100++ makasih masih idup dan baca fanfic gaje ini, bagi 100—lanjut...
Terdapat beberapa ke OOC'an yang menggila, Typo yang tak disangka-sangka, dan cerita abal serta adegan yang uh... kimochi #apa'an neh!...
Rate bisa loncat tanpa ada aba-aba sebelumnya.
For this chapter rate T-M XD
Ok... Enjoy it...
Summary
Rin Kagamine siswi populer yang jossss! Markotop... puinter... dan cuantik... jadi bintang model majalah satwa liar#plak maksudnya majalah gadis remaja. Kedatangan temen kamar yang baru, Miku Hatsune cewek Moe yang sangat... Kalem. Dikejar-kejar Mikuo, kakak Miku yang super nyebelin. Dan suatu hari rahasia besar (baca aib) gadis itu diketahui oleh kakak beradik Miku-Mikuo. Akan tetapi, malah menjadikan hubungan mereka bertiga tambah deket... lho... kok bisa ya? [MikuxRin, RinxMikuo] #Pair bisa ganti-ganti kapan aja…
.
.
.
.
.
Story...
Panas... mungkin itu adalah kata favorit yang sedari tadi didendangkan oleh seorang gadis berambut honey blonde yang saat ini lagi pundung karena bosen nunggu antrian sembako-ralat... antrian audisi buat model iklan minyak angin cap gajah duduk. Tangan putihnya dengan sigap menyeka peluh-peluh yang bebas mengucur dari pelipis kepalanya.
"Huh...! musim panas tahun ini... greget sekali..."
gerutunya yang mungkin sudah ia lontarkan untuk ke seribu kali.
"sebenernya situ enggak salah ucap ya? Mana ada musim panas... Helo... ini Indonesia nona..."
ucap seorang gadis yang sedang duduk di atas sofa pojok sambil mainin pisau(?).
"Grr... suka-suka gue donk... hidung-hidung gue... dengkul-dengkul gue!" balas gadis kuning(?) tersebut dengan watados.
"oi... kagak nyambung... kok dengkul sih.. mulut kale Rin...!"
Kedua gadis yang diketahui bernama Rin dan Tei itu, saling baradu mulut yang membuat orang-orang disekitar mereka mengeluarkan signal "No...! Warning...Help Our Ear...!"
Sebenernya Rin kagak tertarik dengan audisi bintang iklan minyak angin ini. Sayangnya, ia terpaksa ikut audisi demi nepatin nazarnya kepada pakde tersanyang. Memangnya kenapa kok sampe nazar? Ini masih jadi sebuah misteri bung!.
Dan hanya dengan waktu kurang lebih 16 jam #bushet dah 16 jam. Audisi bintang iklan minyak angin itu sudah kelar #sudah? Lo ngigau author?.
Perjuangan Rin setelah berjam-jam antre ternyata membuahkan hasil. Ahirnya Rin berhasil menyisihkan sekitar (9log729 x 99/33) (sin 30 x 7^23445 x csc 3478 / 2384775 eroreroreroreroreroreror. Yosh... lupakan gak penting
Intinya Rin udah ngalahin sebanyaaaaaaaaaak!
'3'
orang finalis (Tei, mikasa, dan yuno gasai #Gile…psikopat semua!)
'pok pok pok' (ini suara tepuk kaki)#lupakan…
Tapi sayangnya Rin lama-lama antre bukan untuk jadi bintang iklannya. Melainkan, buat jadi tokoh yang lagi sakit perut karena kesulitan boker. Sehingga, ditawarin oleh sang bintang iklan minyak angin cap gajah duduk buat bisa boker sepuasnya.
Ah... mungkin ini pembukaan cerita yang absurd ya?. Huh….. Sungguh surga bagi para absurdter(?).
.
.
.
.
Kembali ke real cerita.
.
.
.
.
Fanfic ini, sebenernya hanyalah sebuah kisah tentang seorang gadis berkepala kuning(?)#ambigu. Yang doyan njilat es krim(?)#ambigu. Dan ngemut pisang(?!)#SUPER ambigu.
Kenapa kok banyak ambigunya ya?. Hiraukan saja alasan gak penting yang melar-melar. Alasan simpelnya gara-gara, judulnya ' A 'ambigu' girl' . jadi ya isinya ambigu semua.
.
.
.
.
Story yang sesungguhnya berawal dari sini…
Rin Kagamine seorang siswi teladan dari sekolah Vulcanoid. Baru saja pulang dari sebuah audisi pencarian bintang iklan produk minyak angin. Berjalanlah Rin ke arah asramanya yang bisa dibilang cukup elit. Setelah sampai di pintu kamarnya, iapun nyelonong masuk begitu saja dan tanpa permisi nimbrungin diri se'enaknya di atas kasur.
"Bruk…."
"aduh… lelahnya… empuk juga nih kasur…". Rin mengenak-enak'an tubuhnya berbaring di atas kasur yang entah kenapa sepertinya jadi lebih empuk.
"tapi kok… rasanya ada yang ganjel ya? Apa jangan-jangan karena aku terlalu lelah?" Rin mulai menggrepe-grepe(?) benda yang ganjel dibawahnya.
"ah…."
Tiba-tiba terdengar suara yang… jika didengar langsung, nadanya begitu ambigu.
Tapi bukannya keheranan. Rin malah makin penasaran dan mencoba menggrayangi lagi benda dibawahnya.
"uh… dame! Itai…!"
Ahirnya terdengar juga dengan jelas suara dari gerangan yang bersemayam dibawa tubuh Rin. Jika didenger-denger, tu suara milik seorang gadis.
Lalu… njingkatlah (meloncat) Rin setengah kaget (soalnya gak kaget-kaget amat) dan berdiri di samping tempat tidurnya.
Dari mata cerulean milik Rin. Terpapar sesosok gadis dengan surai tosca dan tubuh ramping lengkap dengan kulit putih mulus yang rupanya lagi terlentang di atas kasur dengan pose yang suangat... loli loli moechi!. Dan dengan miringnya, Rin menerapkan system otak khayalan tingkat tinggi untuk segera membuka opsi pilihan kaya di game-game gitu…
Ikut tidur di sebelah loli
Bermain dengan loli
Mencubit pipi sang loli
Tutup dan kunci pintu rapat-rapat kemudian mulai beraksi
"dapuk…. Kagak guna nih alat!" Rin segera membuang alat yang tadinya melingkar di lehernya dan mengutuknya penuh hina. (alat kaya di accel world)
Gadis yang terlentang tadi segera bangun dan meminta maaf kepada Rin. Rin yang merasa jika dirinyalah yang bersalah balik meminta maaf kepada gadis itu. mereka berduapun saling meminta maaf dan hidup bahagia selamanya(?) Lho..kok?.
.
.
.
oooOooo
.
.
.
.
"Miku… apa kau punya plester?"
Tanya Rin kepada gadis bersurai tosca yang ternyata bernama Miku Hatsune.
"ada… di koperku" balas Miku penuh kelembutan.
"aku minta satu ya? Buat nutupin luka ditanganku."
"iya silahkan…" Rinpun berdiri dan mulai membongkar-bongkar koper milik Miku.
Saya akan menjelaskan secara singkat situasi sekarang.
Miku Hatsune adalah seorang siswi baru di sekolah Vulcanoid. Ia tinggal di asrama dan kamar yang sama dengan Rin yang belum punya temen kamar. Jelas?
Kembali ke Rin.
Sakarang ini, ia lagi ngeluarin barang-barang (baca ngubrak-abrik) koper Miku demi menemukan sebuah plester luka.
Dan secara samar, tiba-tiba wajah Rin memunculkan semburat merah setelah tak sengaja memegang pantsu milik Miku.
"ano… ada apa Rin?"
Tanya Miku kawai! Sekali.
Rin hanya menggeleng pelan. Setelah cukup lama mencari, ahirnya ia berhasil menemukan benda yang dibutuhkannya.
"yups ada!"
"Pluk…!"
sesuatu terjatuh dari koper milik Miku. Kedua mata gadis itu melirik ke arah benda yang terjatuh tadi.
"Pocky?" Rin sepertinya mengenali benda yang jatuh tersebut.
"ah… benar juga…! Tadi aku membeli beberapa pocky untuk camilan di mobil. Ternyata masih ada satu lagi ya?" jelas Miku, tersenyum dengan wajah yang sedikit blushing.
"oh…." Respon Rin yang hanya bisa ber 'o' ria.
Rin melirik Miku yang rupanya lagi ganti mimik wajah. Secara misterius Miku nunduk-nunduk gak jelas sambil ngremes-ngremes anu nya. # maksud author ngremes bantalnya. Rin rada heran dengan kelakuan strange yang Miku lakukan.
"ada yang salah Miku…?" Tanya Rin.
"ah..!" Miku agak kaget, wajahnya tetep ngeluarin semburat merah .
"ah… i..itu… aku hanya berfikir…. Apa…"
Miku menjedah omongannya, membuat Rin tambah penasaran.
"Apa Rin tahu permainan 'pocky'?". Tanya Miku malu-malu.
"permainan Pocky? Sepertinya pernah denger." Ucap Rin sembari nutupin luka tangannya yang sedikit terkena pisau tuajem milik Tei.
"Aku…" lagi-lagi Miku menjedah. Rin menatapnya watados.
"aku… ingin bermain pocky!" teriak Miku entah kenapa semangat banget kayaknya.
"em…?" satu detik.
Dua detik,
tiga detik
"He…!?"
Rin baru mengerti maksud ucapan Miku setelah kurang lebih 3 detik omongan Miku dicerna oleh syaraf otaknya.
"Ma… maksudnya? Aku dan kamu main pocky?"
Miku hanya mengangguk pelan.
"tapi..tapi..tapi…! permainan pocky itu kan.."
"tapi asal tidak berciuman tidak apakan?"
"iya sih.. tapi tetep saja.."
"aku mohon…dari dulu aku ingin mencoba permainan itu! tapi.. tapi tak pernah ada pasangannya!"
"Yaelah… apa-apa'an ini gadis. Masa harus aku juga yang diajak main?" Ucap Rin dalam hatinya cengo.
"aku.. aku akan tutup mata kok nanti!"
"Bushed dah.. bukan masalah tutup-tutupannya… Miku yang loli…"
"tenang saja jangan berfikir yang aneh-aneh aku bukan seorang yuri kok…"
Siapa juga yang kepikiran tentang hal itu…
"jadi… jadi kamu mau kan?"
"Sumpeh… matanya itu kagak nahanin… lucu banget kaya kucing kelaperan".
"kalau udah ginikan berabe…"
Rin menarik nafas berat.
"huh… oke deh… tapi situ tutup mata ya?" ucap Rin dengan gaya tsundere… sementara Miku mengangguk penuh antusias.
Rin mengambil sebatang cokelat pocky dan menaruhnya di mulut Miku. Miku hanya bisa memasang wajah polos yang sekarang mungkin lebih mirip buah cerry.
"tutup mata!" perintah Rin dengan Blushing. Miku menutup matanya.
"deg…deg..deg.."
Perlahan tapi pasti Rin mendekatkan mulutnya ke ujung batang pocky yang satunya.
Terdengar suara krius krius pertanda pocky udah mulai digigit-gigit (?).
Rin mengawali acara gigit pocky joss(?) setelah itu diikuti Miku yang membuat jarak diantara mereka semakin dekat.
"kruss.."
"mati aku… mati.." batin Rin berteriak. Tapi setelah author pikirin lagi, Rin itu aneh. Kalau ia udah niat gak kuat kan bisa nyerah sambil angkat bendera putih. Eh.. ini kok malah diterusin, apa jangan-jangan dia lagi malu-malu kambing(?).
Dan berita bagus saudara-saudara, kini jarak antara bibir kedua gadis ini hanya tinggal 3 meter#plak maaf kurang centinya.
Keringat dingin mulai mengucur dari jidat-jidat kinclong milik kedua gadis itu.
"kruss"
Serangan gigitan dari Miku(?) sukses membuat dada Rin semakin dag dig dug.
"kruss"
Seakan tak mau kalah Rin mencoba menyerang!
"kruss..kruss"
Dan rupanya dua gigitan yang Miku berikan melumpuhkan Rin saudara-saudara! Sekarang Rin Cuma bisa cengo.
Disamping itu, bibir mereka hanya berjarak sekitar 1 centi meter. Apa yang akan Rin lakukan, kalau dia berhenti disini, dia akan kalah dan menanggung malu bung!.
"cih… tak bisa mundur lagi…!" Rin enggak mau kalah begitu saja saudar-saudara!
Yak… dan Rin pun mulai menyerang! Mulutnya membuka luebar banget! sepertnyai ia akan menyelesaikan pertandingan ini! Satu gigitan lagi dan mereka sudah resmi berciuman… Rin terus maju tak menghiraukan duri-duri yang menghalangi! Terus maju menerjang badai! Terus maju melupakan semua orang yang akan merusak aksinya(?) Rin terus maju dan akhirnya…!
"Muach!"
Rin bener-bener ciuman! Saudara-saudari sekalian!
Naas memang, ciuman pertama Rin harus diambil oleh SEBUAH PANCI. Yang dengan manisnya dilempar oleh Miku ke muka Rin karena reflek. Dari mana datangnya panci tersebut? Entahlah… ini masih menjadi sebuah misteri(?).
Setelah sadar Miku hanya bisa meminta maaf kepada Rin yang lagi nahan tangis karena gengsi. Padahal kalo dideskripsiin rasa sakitnya, ibarat menyemplung ke WC yang pupnya tajem tajem kaya kulit duren. Sakuit…! Sekali.
Okeh… mari kita skip aja.
.
.
.
oooOooo
"gelap…. Tapi samar-samar terlihat cahaya… apa itu ya? Sepertinya aku melihat seseorang…
Orang itu… orang itu… sepertinya kebingungan… lalu… a..apa itu? aduh kenapa mataku berat ya? Aku tak tahu ini mimpi atau tidak… tapi… tapi kenapa basah? Cairan apa itu? kenapa orang itu berusaha menutupi cairan terebut? Siapakah itu? ah.. siapa? #plak… lebay luh Miku, author menampar Miku, kadang-kadang Author juga bisa marah saudara sekalian… "
"mim…mimpi yang aneh… dan entah kenapa pipiku sakit sekali… aku.. aku…" Miku kembali tertidur…
.
.
.
.
.
Rin dengan sedikit meringis, masih merasakan pedihnya ciuman dari sang panci tercinta (?). Miku yang menjadi dalang dari semua kesakitan Rin masih merasa bersalah dan berusaha berkali-kali meminta maaf kepada Rin.
Tapi seperti biasa, Rin hanya membalasnya dengan kata "gak papa kok gak usah hawatir" sembari mengumbar senyum sok keren dan berpose paling kece.
Ya… entahlah, kenapa bisa seorang Rin Kagamine menjadi murid teladan dan top makjoss yang terkenal akan kecantikannya. Padahal sifat aslinya itu hanya bisa sok tampil kece. Mungkin alasan "karena gue anak papa Kaito, maka gue selalu bener " membuat yang tidak mungkin menjadi tetep tidak mungkin. #maksudnya apa seh?.
Dan oke… Rin dengan girangnya berangkat ke sekolah bareng Miku..
.
.
"aku ke kelas dulu ya Rin…" Miku melambaikan tangannya, berpisah dengan Rin yang kelas X MIA 7 sementara dia sendiri masuk ke kelas X MIA 8.
Rin melanjutkan perjalanannya menuju kelas, tapi sayangnya terganggu akibat dikerumuni oleh para fans-fansnya.
"Rin chan… sudah berangkat ya? Pagi inipun kamu kawaii!"
"Rin chan Rin chan nanti menyanyi lagi ya!"
"nyanyi lagi ya Rin chan!"
Teriak para fans Rin yang terdiri dari cewek cowok dengan jumlah yang harus diitung pake kalkulator dulu baru tahu jawabannya.
"eh ano… boleh aku lewat dulu, ada PR yang belum kukerjakan" jawab Rin berbohong. Gak mungkinkan cewek pinter kaya Rin gak ngerjain PR?. Tapi rupanya fans-fansnya Rin ini cukup songong. Mereka percaya aja ama omongannya Rin. Sehingga merekapun serempak berkata.
"Biar aku yang bantu ngerjain ya Rin hime_sama….!"
Rin langsung faceplam.
"Siapa aja, tolongin gue!"
Rin memohon dalam hati. Lalu, secara misterius tangan Rin ditarik oleh seseorang dan dengan kecepatan kilat Rin digedong kabur dari kerumunan orang-orang yang menggila itu.
Rin dibawah kabur ke tempat yang sekiranya aman #baca depan toilet
"hya… turunkan aku…! Aku mohon turunkan aku!" teriak Rin separuh blushing.
"berisik ah… enggak terima kasih malah teriak-teriak" lalu orang itupun menurunkan Rin kembali ke atas tanah. Tapi cara nuruninnya agak kurang elit sehingga Rinpun terjungkir dengan posisi yang gak elit pula.
"ih… kasar banget sama cewek, dan oke deh makasih…!" jawab Rin kurang ikhlas.
Sang penolong kasar yang ternyata seorang pemuda dengan rambut tosca itu hanya bisa mendengus sambil ngeluarin seringai yang serem sekaligus kakkoi…
"merasa menang luh?" Rin mulai tersulut emosinya setelah dipandang dengan hina oleh pemuda itu.
"keh… ternyata kau punya sisi gelap ya Rin?"
"diem kau Mikuo! Kasar banget! Beda jauh ma adek lo!?" Rin mbentak-mbentak pemuda bernama Mikuo yang rupanya anikinya Miku.
"galak amat… aku heran cewek galak kaya kamu kok penggemarnya banyak bener? Kamu ahli jampi-jampi ya?" ledek Mikuo yang kali ini bener-bener mbuat Rin marah.
"cih! Nyebelin! gue nyesel udah lu tolong! Misi gue mau lewat!" Rin dengan acak adul (?) lompat(?) melewati Mikuo yang lagi pose sekece-kecenya. Tiba-tiba kaki Rin ditarik oleh Mikuo mengakibatkan gadis itu terjungkir dengan keadaan yang sangat memalukan. Rok Rin nyingkap. untung Rin pake celana olah raga.
"apaan sih! Dasar hentai!" Rin teriak saking marahnya, gak menghiraukan ludahnya yang muncrat semua.
"ups… gak sengaja, lagian gak seksi banget pake celana olah raga."
"suka-suka gue dong! Pantat-pantat gue! Mang masalah buat lo!"
"masalah dong..! nih yang liat jadi sakit matanya!"
"dasar…! Baka! Mesum!" Rin langsung nggebrak dinding toilet, yang naas malah dia sendiri yang kesakitan.
"pft… hahahaha" Mikuo kelepas tawanya. Ia sepertinya geli melihat Rin yang digemari ratusan orang itu ternyata bodoh juga. Sementara Rin yang merasa direndahkan hanya bisa menahan marah dan malu.
"apanya yang lucu sih?! Seneng ya? Melihatku menderita? Jangan salah sangka ya? Itu tadi enggak sakit tau!" Rin masih membela diri.
"enggak gitu, cuman.. pft.. cuman aku ngerasa kau itu lucu.! "
Mendengar perkataan Mikuo wajah Rin berubah cengo.
"apa'an sih?! " Rin mulai faceplam.
"oke, menurutku kau gak jelek-jelek amat." Mikuo berjalan mendekat ke arah Rin, gadis itupun sedikit mundur ke belakang. "aku akan mendapatkanmu." Bisik Mikuo ke telinga Rin membuat gadis itu langsung membeku. Setelah itu dia pergi begitu saja meninggalkan Rin
"gila apa-apaan cowok itu!"
Rin terus mengumpat dan mengutuk pemuda itu. "amit-amit najis!" berulang kali sambil masih duduk di depan toilet membuat bapak-bapak yang mau bersihin toilet kaget dan mikir "kok ada cewek masuk toilet laki?"
.
.
Setelah kejadian di toilet itu(?) Mikuo selalu mengintili (mengikuti) Kemanapun Rin pergi. Sampai-sampai Mikuo lebay njemput Rin pake helicopter, (dari mana tuh helicopter?), nemenin Rin ke kantin, kelas, perpustakaan, toilet, sampai nyaris ke asramanya .
Begitupun sekarang, Mikuo lagi berusaha ngerayu Rin di kantin sekolahan dengan aksi goyang oplosannya #plis deh Mikuo kemana wibawa dan pose kecemu tadi?.
Miku hanya bisa kebingungan dengan tingkah kakaknya yang agak alay itu. "ada hubungan apa sih Rin kamu dengan kakakku?" Tanya Miku penasaran.
"kagak ada sumpeh!" Rin nyuer-nyuer ke Miku persis kaya cowok yang lagi yakinin pacarnya karena dituduh selingkuh.
Miku masih memasang wajah polos dan persetan gue kagak faham , ia dan Rin mulai berlalu menuju kelas meninggalkan Mikuo yang saat ini dalam mode OOC on.
.
.
"hoah… puegel bener…!" ucap Rin sambil menguap lebar-lebar.
"jelas ajalah Rin, kau mengerjakan 50 soal matematika sendirian. Aku heran, kenapa kamu mau sih?"
"ye… Tanya pada temen-temen kita yang enggak ngerjakan PR" Rin tertawa.
"Hebat kamu Rin, Baik pula. Demi semua temenmu kau rela mengerjakan hukuman mereka. Kami salut Rin" semuanya memuji Rin. Mengagung-agungkan namanya dan mengelus-elus pipinya (?). heh.. memang Rin itu suka cari sensasi, dan bodohnya semua orang kagak ada yang ngerti, kalo Rin itu Cuma ada udang di balik nasi.
Lalu tiba-tiba Rin menemukan sebuah kertas kecil di dalam mejanya yang bertuliskan "datang padaku, sepulang sekolah di depan toilet deket gedung olah raga". Pesan singkat dan kalo diteliti lagi ternyata agak absurd itu membuat Rin menaikkan sebelah alisnya.
"enggak elit banget tempat ketemuannya".
Setelah itu, ngeluyurlah Rin menuju tempat yang udah disebutkan diatas. Author males nyebut toilet terus saudara sekalian…
.
.
.
"Aduh gawat… ternyata Rin belum pulang…!" teriak Miku kaya orang lagi kemalaikatan (soalnya kalo kesetanan kagak cocok buat Miku). Dia dengan kalemnya megangin perutnya sambil keringetan dingin. Sebenernya ada apa ya? Apa Miku lagi kebelet, pengen buang hajad?
Oh… maaf pemirsa saya salah… rupanya Miku lagi 'M' dan dia kebingungan karena kehabisan pembalut.
"Rin punya pembalut enggak ya? Aduh… mana udah kececeran lagi(?) dilemarinya ada enggak ya?"
Miku sedang dilema, dia bingung… kasian Miku. Andai author enggak mbuat adegan ini, pasti kau lagi aman-aman saja.
"aku buka enggak ya Lemarinya Rin? Tapi kan gak sopan? Haduh gimana nih?" Mikupun hanya bisa Nangis sambil mengais karpet (kagak ada tanah soalnya.).
Sementara Miku bergundah Ria, Rin tengah matung kebosenan.
"sial… kok kagak muncul-muncul sih?! Baka ni orang?!" Rin rupanya udah darah tinggi. Gimana enggak marah coba? udah kurang lebih 3 detik Rin menunggu. Eh… dia kagak muncul-muncul. Sungguh kelewat banget tu orang…. #maksudnya Rin.
"hey… lama ya Nunggunya?" suara Maskulin yang tak lain dan tak bukan milik Mikuo itu, enggak mengagetkan Rin.
"anjir luh! Lama…" Rin sewot, ternyata dari tadi Rin udah tahu, siapa gerangan yang mengiriminya surat.
"langsung aja deh, apa yang lo mau dari gue?"#ambigu
"apapun yang bisa buat aku bahagia"#ambigu
"heh… dari omonganmu gue udah tau, niat jahat lu…"
"ehem… kalau udah ngerti cepet berikan tubuhmu padaku! "#ambigu
"kagak sudi! Najis jadi pembantumu!" uwes… ternyata Rin kagak berpikiran kotor sodara-sodara.
"siapa juga yang pengen nikmatin tenagamu? Aku bilang tubuhmu?! Kurang faham?" ish… ternyata Mikuo gak main-main sama omongannya barusan.
Rin memandangnya jijik, kayaknya ia ingin muntah "gue pengen pergi aja. Kagak penting ngomong sama situ!". Rin mulai berlalu meninggalkan Mikuo, tapi lagi-lagi tangannya digeret dan tubuhnyapun dilempar ke tanah oleh Mikuo.
.
.
Di sisi lain Miku masih galau karena pengen buka lemarinya Rin tapi takut dosa.
"buka.. tidak.. buka.. tidak.." Miku terus menghitung bulu kakinya buat nentuin mo buka ato enggak. Dan setelah sampai pada bulu yang terahir, kata yang terucap adalah… "tadi kaki kanan udah belum ya?…" Mikupun mengulang lagi acara 'ngitung bulu kaki' miliknya
.
.
Balik ke Rin dan Mikuo. Saat ini posisi mereka berdua udah kaya orang yang mau rape-pare'an(?) dengan Rin di bawah dan Mikuo duduk di atasnya Rin.
"Lu kenapa ?! minggir hentai!" Rin teriak-teriak, tapi malang nasibnya rupanya kagak ada yang denger teriakannya.
"khe khe khe, teriak saja… toh enggak ada gunanya, aku sengaja memilih tempat paling sepi di sekolahan ini". Memang benar yang Mikuo katakan, toilet samping gedung olah raga adalah tempat yang jarang didatangi orang, karena terkenal angker. Terus. Gimana caranya kok Rin bisa ketipu? Oh.. rupanya Mikuo ini ahli santet saudara sekalian…
Dengan wajah kesal dan penuh kebencian Rin memandang Mikuo dengan tatapan jijik dan hina. "Dasar… apa yang kau Inginkan sebenernya?"
"oh mai Got, kamu bolot ya Rin? Ato pikun? Udah aku sebutin berkali-kali lho…" Mikuo dengan kemayunya, ngejek-ejek Rin. #plis Mikuo author mohon kembalilah pada wajah keren dan coolmu! Tapi enggak heran sih, kenapa Mikuo bisa ganti-ganti karakter terus, soalnya dia terkenal dengan sebutan pangeran berwajah tak terhingga(?).
Mikuo memegangi tangan Rin yang lagi berusaha nyingkirin tubuh Mikuo. Dan sekarang Mikuo lagi masang wajah seringai serem sekaligus kakkoi kaya dulu. Ush.. ahirnya Mikuo kembali ke karakternya.
"Kamu tenang bisakan Rin? Kalau gak diam nanti sakit lho." Gila… Mikuo sekarang bener-bener ganteng, omongannya begitu keren tapi mematikkan. Tapi sayangnya Rin enggak klepek-klepek, malah Rin masang wajah cengo yang berlebihan.
Karena tangan Rin yang enggak bisa diem, Mikuo pun melepas dasinya dan mengikatkannya di kedua tangan Rin. Rin berteriak-teriak memohon untuk dilepasin tapi sayangnya tak dihiraukan oleh Mikuo. Karena merasa greget dengan mulut Rin yang banyak ngomel, Mikuo langsung nutup mulut Rin, dan so sweetnya nutupnya bukan pake tangan, melainkan pake bibirnya sendiri.
Setelah menyadari apa yang telah Mikuo lakukan padanya. Rin langsung mendelik!. Wajahnya berubah jadi merah. Merah karena malu plus marah!. Rin jingkat-jingkat kaya cacing lagi joget sesar buat nyingkirin Mikuo. Tapi karena tubuh Mikuo lebih kuat darinya, iapun kalah dan pada ahirnya pasrah saja. Dengan begitu Mikuopun bisa leluasa menggrepe- nggrepe tubuhnya #duok! Author di bogem sama Rin
ketika Mikuo dan Rin lagi berada dalam aksi yang panas. Miku masih bengong karena kelamaan mikir. Berhubung keadaan darurat, Mikupun memutuskan
"ah… buka sajalah…"
Balik lagi ke Rin,
Setelah puas mencium bibir lembut Rin. Mikuopun melepaskan ciumannya. Terlihat disana, kedua anak muda itu lagi ngatur nafas soalnya pas ciuman tadi lupa gak bernafas. Kini Mikuo beralih keleher Rin. Dengan lembut Mikuo mulai menjilati leher Rin yang jenjang itu. Rin hanya bisa mendesah dan lagi-lagi mencoba menyingkirkan Mikuo walau sebenernya,ia sudah tak memiliki tenaga. Sementara itu, tangan Mikuo mulai jahil menggerayangi dada Rin. #plak! Ini kok jadi ff lemon Sih!
Tapi tunggu saudara-saudara! Sepertinya ada yang janggal disini!
Karena merasa janggal, Mikuo menghentikan acara njilat lehernya, dan memandangi Rin yang lagi blushing parah.
Ditempat lain, Miku sudah membuka lemari milik Rin, dan mulai mencari-cari pembalut yang ia butuhkan. Tapi lagi-lagi ada kejanggalan yang ditemukan secara berantai.
"kanapa aku tak menemukan bra milik Rin sama sekali ya? Lagian celana dalam Rin kok boxer semua?"
.
.
"tunggu dadamu kok rata banget ya? Padahal sekecil apapun dada cewek pasti ada tonjolannya".
.
.
"lagian dibawah baju-bajunya ada banyak majalah ero, gak mungkinkan cewek baca majalah kaya gitu,"
.
.
"sepertinya aku merasakan sesuatu di bagian bawahmu(?)"
.
.
"ah.. dan juga cairan aneh yang muncul di atas kasur Rin tadi pagi, itu mirip sekali sama mimpi basahnya anak laki-laki"
.
.
"jangan-jangan!" Mikuo mengecek bagian bawah tubuh Rin. Rin hanya bisa menjerit dan berusaha menutupinya. Tapi ternyata Mikuo udah duluan menemukan jawabnnya.
"k…kau… punya pisang Rin?" kata Mikuo horror. Rin hanya bisa diam sambil nutupin wajahnya karena malu banget.
"ternyata kau itu…"
.
.
"apakah Rin itu…"
.
.
"laki-laki!"
.
.
"seorang cowok?"
.
.
Dan cerita inipun ahirnya… to be continue….
Semuanya.. halo… ini FF ku yang juga absurd banget… dan maaf kalo disitu tertulis rate T tapi tiba-tiba ada selingan sedikit yang um… ya.. ya… begitu,
Ok, langsung saja… jangan lupa review…. Kelanjutan cerita ini bergantung pada review kalian, tapi mohon jangan flame, saya bikin fic ini, bukan dengan maksud apa-apa... saya mohon... :'(
