Home
Annie Leonhardt
Disclaimer: Shingeki no Kyojin isn't mine, it's belong to Hajime Isayama
[She found home, but felt lost]
Jika ada yang bertanya mengenai rumahnya, Annie dengan senang hati akan menunjukkan arah menuju rumahnya, lengkap dengan seberapa jauh jaraknya atau hal-hal yang bisa dijadikan patokan untuk menemukannya.
Jika ada yang memuji tentang rumahnya, berkata tentang betapa beruntungnya ia bisa menempati rumah bagus dengan fasilitas lengkap itu, Annie akan tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
Sayang, tidak ada yang pernah bertanya tentang bagaimana rasanya tinggal sendirian di rumah yang ukurannya terlalu besar untuk Annie tempati. Tidak ada yang tahu rasanya pulang tanpa ada ucapan 'selamat datang', alih-alih pertengkaran dan suara pecahan beling disana-sini yang biasa di akhiri dengan tangisan.
Biasa. Annie sudah terlalu terbiasa akan hal itu, membuatnya lupa bagaimana ketakutan pernah merajainya, membuatnya hanya bisa terdiam di pojokkan, menatap kedua orang tuanya yang bertengkar dengan air mata yang menuruni iris safirnya.
Rumah ini luas, namun disaat yang bersamaan terasa sempit. Ruangannya dipenuhi oleh barang-barang mewah yang harganya sudah cukup membuat orang lain mengernyitkan dahi saat mendengarnya, namun Annie merasa kosong.
Ini rumahnya, tapi Annie merasa tak ubahnya seperti berada di dalam neraka.
Dia menemukan rumah, mendiami tempat itu dan tinggal disana untuk enam belas tahun hidup nya tetapi merasa hampa.
Lantas dimana 'rumah'nya yang sebenarnya? Apa definisi dari rumah itu sendiri?
Dingin. Kosong. Di antara suara ribut kedua orangtuanya, dibalik pecahan kaca yang terdengar dan tangisan yang entah berasal dari mana, Annie jatuh tertidur.
Tidur yang panjang, yang Annie percaya akan mengantarkannya pada sosok rumah yang asli
END
