BACK TO ME

TITTLE: BACK TO ME

AUTHOR: PINKYGIRL

GENRE: ROMANCE

RATE: T

MAIN CAST: Sehun, Tao girl!, Kris, Luhan girl!

PAIR: HUNTAO/ KRISHAN/ HUNHAN/ KRISTAO

WARNING: GS, YAOI, GAJE, THYPOS, ABAL-ABAL, DLL

Yang gak suka GS maaf ya... jangan baca FF ini, okay?

.

.

.

.

And

.

The story

.

Begin

.

.

Sruuuttt

Ssrruuuutttt

Seorang anak lelaki berumur 17 tahunan yang duduk di sofa depan TV itu terus saja menyedot choco milk bubble teanya dengan berisik –dan itu sudah cup ke empatnya –, sementara matanya yang sewarna kelamnya malam sedang fokus pada layar TV. Dia Oh Sehun.

Acara basket adalah favoritnya sejak tiga bulan belakangan ini, tepatnya sejak ia sering menginap di rumah besar nan mewah ini.

Rumah ini milik Tao, Huang Zitao, sahabatnya. Gadis cantik bertubuh tinggi serta sexy itu telah kehilangan kedua orang tuanya karena kecelakaan pesawat saat terbang ke China untuk urusan bisnis.

Tao adalah anak tunggal, otomatis semua harta kekayaan menjadi milik Tao sepenuhnya. Tapi Tao masih sekolah dan tentu saja belum siap dengan semua urusan perusahaan besar milik tuan Huang, yang Sehun tau perusahaan itu sedang di tangani oleh sepupu jauh Tao yang juga tinggal di Korea. Tao itu keturunan China.

Srruuuuttt –

Kini Sehun memandangi cup bubble teanya tanpa ekpresi, kemudian mendengus kesal.

Habis.

"Tao-ya!"

Tak ada jawaban dari dapur, Tao memang sedang di dapur, tadi sih gadis bermata panda itu berjanji akan membuatkan jus mangga.

"Tao-ya! Tao!"

Lagi-lagi Sehun mendengus kesal, apa saja sih yang panda itu lakukan di dapur? Sudah 20 menit yang lalu sejak ia menghilang di pintu dapur, dan sekarang belum juga kembali.

"Tao!"

Satu menit kemudian Tao sudah muncul dengan membawa nampan berisi dua gelas besar manggo juice. Wajah cantiknya ia tekuk-tekuk sedemikian rupa, jelas sekali terlihat ia sedang jengkel.

"Bisakah kau sabar sedikit tuan Oh? Aku bukan istrimu! Bodoh!" Sehun terkekeh geli mendengarnya, Tao lucu sekali dengan bibir mengerucut seperti itu, membuat Sehun rasanya ingin melumatnya habis.

Sebenarnya ini masih rahasia, bahkan Sehun sendiri juga masih belum yakin, tapi rasanya ia menyukai gadis cantik pecinta panda dan tas gucci itu. Mungkin ini agak memalukan, tapi Sehun sering membayangkan Tao saat onani, juga saat wet dream, lawan mainnya selalu Tao.

Dan yang membuat Sehun tak begitu yakin... yah, Tao itu sahabatnya sejak kelas satu SMA, jadi ia sedikit takut.

Tao mendudukkan diri di samping Sehun, kemudian jemari lentiknya meraih salah satu gelas lalu menyodorkan gelas itu ke meja depan Sehun.

Mata Sehun kini tak lagi fokus pada layar televisi, tapi pada tubuh indah di sampingnya. Tao saat ini mengenakan kaos putih kebesaran dan hot pants hitam, itu memang gaya Tao saat di rumah, jadi Tao sudah merasa nyaman-nyaman saja.

Tapi lain dengan pemikiran 'laki-laki' seorang Oh Sehun.

Leher jenjang yang indah itu, paha serta betis yang mulus itu, semuanya...

Berhasil membuat Sehun tak tenang, tapi tentu ia selalu menikmatinya, ini juga alasan ia senang sekali menemani Tao.

"Minumlah, ini kan alasan kau berteriak memanggilku, albino?"

Sehun mendengar suara indah itu, tapi entah kenapa tubuhnya sama sekali tak bereaksi, ia terus saja pada pemikiran kotornya tentang Tao.

Jujur saja, Tao memang cantik dan sexy, apalagi dengan rambut hitam panjang seperti sekarang, membuat pesona Tao semakin kuat memenuhi pikiran Sehun.

Sehun jarang –bahkan tak pernah – punya pemikiran seperti ini dengan gadis lain, ini hal baru baginya, entahlah. Mungkin ini yang di sebut first love?

"Sehun – kau sedang apa?" Tao hanya merasa aneh, entah ini hanya perasaannya atau apa tapi sepertinya Sehun semakin mendekat padanya. Dan ekspresi Sehun...

Membuatnya takut.

Benar. Sehun memang mendekat pada Tao, lebih tepatnya menghimpit tubuh Tao pada sofa kemudian memerangkapnya dengan kedua lengan.

"Kau cantik" bisik Sehun tepat di telinga Tao, membuat Tao bergidik, Sehun benar-benar menyeramkan, sebelumnya Sehun tak pernah seperti ini padanya.

"Se – hun, kau kenapa? Ahh~ apa yang kau lakukan!?" Tao menggeliat berusaha melepaskan diri, tapi tenaga Sehun terlalu kuat, untuk menjauhkan kepala Sehun saja susah sekali.

Ketakutan Tao semakin menjadi.

"Diamlah~" bisik Sehun lagi kemudian Tao merasakan tangan Sehun telah berpindah menelusup pada kaosnya, Tao benar-benar takut memikirkan apa yang akan Sehun lakukan padanya.

Sehun itu sahabatnya.

Apa mungkin ia akan berbuat jahat?

Tapi sepertinya Sehun serius.

Sehun tak main-main saat tangan besarnya meremas kuat payudara Tao yang masih terbalut bra.

Tiba-tiba tubuh Tao melemas, entah bagaimana kekuatannya telah hilang.

Ia sedih.

Mengapa Sehun tega melakukan ini padanya?

Apa ini hanya bercanda?

Tidak. Sehun terlihat seperti orang kalap, tak bisa mengendalikan diri, mungkin setan tengah menyemangatinya kini.

Sehun bergerak cepat, nafsunya sedang di puncak, bahkan dengan tangisan memohon dari Tao tak mampu membuat Sehun berhenti, malah semakin mempercepat gerakannya.

Setelah kehilangan kedua orang tuanya...

Kini Tao harus kehilangan kesuciannya?

Mungkin ia punya dosa yang sangat besar hingga ia di hukum seperti ini?

"Sehun, kumohon hentikan..."

"Kau sangat sexy... Tao.."

.

.

Back

.

To

.

Me

.

.

Wu Yifan, atau lebih sering di panggil Kris Wu. Siapa yang tak mengenalnya? Dia adalah pria tampan dan sukses di usia muda, ia menjadi incaran banyak wanita.

Di umurnya yang ke 34 tahun ini, ia telah berhasil mengembangkan banyak perusahaannya, juga termasuk perusahaan cabang, ia benar-benar pekerja keras.

Sebelum memilih menetap di Korea, Kris Wu tinggal di Vancouver, Canada. Ia pindah tepatnya dua bulan lalu, saat paman dan bibinya di kabarkan mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia.

Mereka hanya meninggalkan seorang putri yang masih belia, karena itu, tugasnya di negri ginseng ini adalah membantu menjalankan perusahaan pamannya itu sebelum putrinya beranjak dewasa lalu mengambil alih perusahaan.

Kris masih single. Ini cukup mencengangkan sebenarnya, mengingat usianya yang tak bisa lagi di bilang muda. Bukannya ia tak laku, dengan wajah setampan itu, seratus bahkan sejuta gadispun pasti akan rela mengantri untuknya.

Kris sebenarnya juga ingin mencari pendamping hidup, tapi putrinya masih belum siap. Setiap wanita yang dekat dengan Kris, pasti akhirnya akan menjauh karena putrinya tak menyukainya.

Ya, Kris mempunyai seorang putri yang sangat cantik, namanya Luhan. Kris belum menikah sebelumnya, Luhan adalah anak adopsinya. Kris menemukan Luhan telah yatim piatu saat umurnya 16 tahunan, Luhan berumur empat tahun kala itu.

Dan karena kelembutan hatinya akhirnya Kris memutuskan untuk mengadopsi Luhan, bukan menjadi adiknya, tapi anaknya. Kris sangat menyayangi Luhan, bahkan di umurnya yang masih muda itu ia sudah memutuskan akan berkerja sambil sekolah, alasannya ingin membelikan Luhan susu dengan usahanya sendiri, karena dia ayahnya.

Luhan 21 tahun, adalah seorang gadis yang sangat cantik, lembut, dan cerdas. Ia selalu menjadi primadona, semua laki-laki tidak mungkin tidak jatuh hati padanya.

Mungkin karena neneknya, ibunya Kris, yang memiliki butik besar dan karena Luhan sering dititipkan pada neneknya itu, Luhan kini menjadi gadis dengan selera fashion tinggi, ia selalu stylish.

Luhan sering sekali di tawari menjadi model, bermain film, penyanyi dan lain sebagainya. Tapi Luhan banyak menolak tawaran itu, ia hanya tak ingin menjadi sibuk hingga tak ada waktu bersama ayahnya, Kris.

Luhan sangat menyanyangi Kris, dan bagi Kris, Luhan adalah segalanya.

Saat ini keluarga kecil Kris Wu sedang makan malam dengan tenang. Sesibuk apapun Kris, dia pasti akan meluangkan waktu malamnya untuk makan malam dengan putri kesayangannya. Lagipula Luhan akan ngambek jika sekali saja Kris tak memiliki waktu bersamanya.

Setelah selesai menghabiskan makan malamnya Kris menatap Luhan sambil tersenyum, Luhan juga baru selesai dengan makanannya.

"Kau yakin akan masuk universitas itu?" tanya Kris lembut, Luhan mengangguk dan tersenyum "ya, dan besok aku akan masuk. Daddy bisa mengantarku kan? Please... besok hari pertamaku daddy" mohon Luhan sambil memasang puppy – deer– eyesnya, membuat Kris tertawa kecil.

"Tentu, apapun untuk my Princess deer..." "Thanks Dad" setelah itu Luhan beranjak dari kursinya kemudian bergerak mendekati Kris lalu memeluk tubuh tinggi pria itu dengan erat.

Di tengah keharmonisan keluarga kecil itu, terdengar bunyi ringtone yang keras, mau tidak mau membuat Kris melepas pelukan dengan putrinya.

"Hallo?

"..."

"A – apa?"

"..."

"Gege akan kesana secepatnya"

Luhan menatap Kris penuh tanda tanya, baru saja ia ingin bertanya pada Ayahnya, tapi Kris sudah menyeret lengannya "kita harus pergi sekarang Lu"

"Kemana Dad?"

Tak ada jawaban dari Kris, pria tampan itu terus saja berjalan dengan cepat, memberi perintah pada bawahannya untuk menyiapkan mobil, lalu kembali menyeret Luhan.

Kris sangat panik, Kris tak pernah sepanik ini sejak mendengar kabar Luhan menjadi korban tabrak lari, walaupun Luhan hanya mendapat luka gores dan itu tidak parah.

Jadi apa yang membuat Kris sepanik ini?

.

.

Back

.

To

.

Me

.

.

Mobil itu berhenti di sebuah perumahan elit, lebih tepatnya sebuah rumah mewah, rumah mewah yang terlihat sepi.

Untuk ukuran rumah semewah itu aneh sekali tidak ada satpam di sana, lihat saja gerbang yang tertutup itu.

Terpaksa Kris memarkir mobilnya di luar.

"Luhan tunggu Daddy di sini oke?" kata Kris sebelum keluar dari mobil kemudian melesat cepat ke dalam rumah itu, ternyata gerbang tertutup itu tak terkunci.

Sebenarnya ada apa dengan rumah ini? Tidak takut ada maling atau apa?

Bodo amatlah, yang harus Luhan lakukan hanya menunggu dengan tenang disini.. ya kan?

Menunggu tidak begitu sulit..

Beberapa menit kemudian.

Oke, menunggu itu menyebalkan! Oh tuhan... apa yang Daddynya lakukan di dalam sana?

Luhan mulai bosan...

Andai tadi Kris membawa supir, jadi kan Luhan bisa menyuruh supirnya untuk membelikan sesuatu dulu... tapi ini?

Astaga.

Akhirnya Luhan memutuskan untuk keluar mobil, di mobil pengap! Padahal ada AC lho...

"Oh Daddy, what you doing there? Oh, borring" gumam Luhan, kemudian jemari lentiknya memilih untuk mengutak-atik smartphonenya.

Ada banyak pesan... dari penggemarnya mungkin? Kebanyakan isinya mengucapkan selamat malam lalu merayunya... oh, benar-benar membosankan!

BRUK

"Ah~ sial! Aku baru tau tembok ini sangat tinggi"

Luhan segera menoleh pada suara itu, suara laki-laki! Apa dia maling?

Entah dapat keberanian dari mana Luhan perlahan bergerak mendekati suara itu "Si – siapa di sana?" tanya Luhan.

Sosok dalam kegelapan itu semakin dekat, lebih tepatnya Luhan yang mendekat. "Ah, agassi. Maaf mengganggumu..."

Laki-laki itu masih muda...

Dan tampan!

"Hi.. tidak, aku hanya terkejut. Eum – aku, aku Luhan..." Luhan mengulurkan tangannya, laki-laki itu tersenyum lalu balas menjabat tangan Luhan.

Hangat, tangan laki-laki ini hangat... dan nyaman. Luhan kira, dia hanya merasakan ini pada Kris, tapi ternyata laki-laki ini...

"Aku Sehun, Oh Sehun. Senang bertemu denganmu agassi..."

Luhan tidak tau kenapa, dari sekian banyak laki-laki yang menyukainya... kenapa ia harus jatuh cinta pada laki-laki yang baru beberapa detik lalu ia temui?

Ya, Luhan pikir... ia telah jatuh cinta.

.

.

Back

.

To

.

Me

.

.

Dengan tergesa Kris memasuki rumah yang tidak terkunci itu, sesuatu yang buruk terjadi pada sepupunya.

Di rumah ini sangat sepi, memang jika malam hari semua pembantunya pulang, sepupunya bilang ia baik-baik saja, ia punya sahabat yang selalu menemaninya.

Tapi Kris tidak tau siapa Sahabatnya itu.

"TAO!"

Teriak Kris, sepupunya... Tao.

"TAO KAU DIMANA?!" teriak Kris sekali lagi, tapi masih saja tidak ada sahutan dari Tao.

Jangan bilang gadis itu pingsan atau yang lebih parahnya lagi dia dibunuh.. tidak tidak! Tidak mungkin...

Tidak menyerah Kris terus saja berlari kesana kemari mencari keberadaan sepupunya, hingga ia sampai di ruang tengah dengan TV yang menyala menanyangkan acara basket disana.

"Tao?"

"Gege... hiks gege..."

"TAO!"

Kris berlari menuju sosok itu, seorang gadis dengan selimut tebal menutupi tubuhnya. Gadis itu terlihat acak-acakan dan mata bengkak, ia juga masih setia mengeluarkan air mata.

Setelah dekat Kris merengkuh tubuh yang lemah itu "Tao... apa yang terjadi padamu? katakan semuanya padaku, ku mohon..."

"Gege..."

.

.

.

.

.

TBC

Kalo ada yang suka aku lanjut :D ini masih baru banget soalnya... jadi kalo gak ada yang suka yah... yah udah T_T