Kina: Hallo~

Karin: Udahlah Kin, Gak usah lama-lama cepat mulai!

Kina:(tidak menghiraukan) Ini adalah fic kami yang pertama!

Karin:TT_TT Kenapa aku selalu dilupakan? (Dipojokan menangis sambil meluk lututnya)

Kina: Karena kamu paling gampang dilupakan. Akh, jadi melenceng gini. Langsung aja deh, Disclaimer.

Disclaimer:

-KHR hanya milik Amano Akira.

-Eyeshield 21 hanya milik Riichiro Inagaki dan Yusuke Murata.

WARNING: OOC, typo bertebaran, GJ, Pendek.

Keterangan: Jika ada kekurangan tolong sampaikan di review. Maaf jika kurang memuaskan.

-He's Sena or Tsuna?-

Chapter 1 : First Meet

Di pagi hari yang cerah, matahari menyambut pagi dengan hangat. Saat itu musim semi tiba, lalu di lapangan rumput yang sedang dipakai oleh anggota Demon Devil Bats untuk latihan Football seperti biasanya.

Lalu Hiruma menembakan beberapa senjatanya untuk menarik parhatian semua anggota. Ia menembakannya berkali-kali ke arah langit. Dengan begitu semua anggota akan berhenti dan menatap ke arah Hiruma.

"Kita bakal pindah lokasi latihan, anggota sialan!" kata (baca:teriak) Hiruma kepada para anggota.

Yang paling pertama bereaksi adalah Kobayakawa Sena,"UAPA?" Dengan bodohnya bertanya sebelum Hiruma selesai menjelaskan.

Lalu Hiruma menembakan bazokanya ke arah Sena dan meleset dengan efek suara ledakan serta teriakan Sena, "HIIIEEEE!".

"Dengarkan dahulu bocah sialan!" kata Hiruma memarahi Sena. "Sementara, kita anggota Demon Devil Bats akan pindah tempat latihan ke Namimori, Anggota sialan!" Lanjut Hiruma dengan kata-kata kasarnya.

Lalu Tagano Shouzou, Kuroki Kouji, dan Juumonji Kazuki atau bisa kita juluki Threesome idi- maksudku Three brother Haha, bereaksi,"HAA? HAAAA? HAAAAAA?". Dan lantas kena lemparan dinamit dari Hiruma.

Lalu Mamori yang tadinya sibuk dengan laporan yang harus ia isi bertanya lagi pada Hiruma,"Kita pindah kemana?".

Lalu Hiruma menjawab dengan santai sambil mengelap pistol kesayangannya,"Namimori."

"Na-Namimori?" ulang Sena bingung.

Lalu Raimon Tarou menanyakan dengan tumben-tumbennya penting,"Jadi, kapan kita berangkat kesana?"

"Besok jam 8 pagi kalian sudah harus kumpul disini. Tidak ada kata tidak bisa atau telat atau alasan apapun. Atau, kalian mau kuhanguskan seperti mereka?" kata Hiruma dengan sadisnya kepada para anggota yang ada disana sambil menunjuk three idi- salah lagi, three brother haha yang sudah tergeletak ditanah dengan tubuh dan baju gosong.

Lalu Kurita Ryoukan bertanya,"Untuk apa kita pindah tempat latihan? Toh, disini juga ada." Tepat sekali pertanyaan dari Kurita.

Lalu Hiruma menjawab,"Untuk menyejukan otak kalian yang lemot itu! Karena udara disana lebih nyaman dibandingkan disini."

Dalam hati Suzuna dan Mamori,'Rasanya seluruh Jepang sama aja deh. Dasar iblis.' sambil sweatdrop.

Lalu tumben-tumbennya Sena ingin pulang lebih cepat,"Kalau begitu aku pulang duluan, ada urusan keluarga dan ingin minta izin ke orang tua." lalu Sena ngacir begitu saja setelah pamit kepada kapten-nya itu.

Dan tumben-tumbennya Hiruma yang biasanya jika Sena akan pulang, langsung menariknya (bisa juga dibaca : menyeretnya) kembali ke lapangan untuk menyuruhnya latihan lagi.

Lalu Suzuna dengan terheran-herannya dengan wajah yang menunjukan ekspresi aneh dengan apa yang terjadi hari ini,"Tumben sekali. Padahal kalau Sena sudah mau pergi pasti diseret lagi. Alah, lupakan. Mamori, aku pulang dulu ya."

Mamori hanya membalas dengan anggukan dan kembali mengerjakan laporan-laporan yang harus ia isi.

Three idi- kenapa dari tadi aku salah? Maksudku Three idiot itu sudah kembali ke wujud semula dan ngacir tanpa pamit.

Ok secara garis besar hampir semua anggota pulang kecuali Kurita, Hiruma, dan Mamori. Entah apa yang ingin mereka lakukan.

*dibawah ini Sena POV*

-Sena POV-

'Untuk apa kita pindah? Toh, benarkan kata Kurita, kita masih ada tempat untuk latihan Football. Alah, lupakan. Untuk iblis itu kita harus menuruti keinginannya. Kalau tidak Hiruma a-' pikirku yang terhenti karena HP-ku bergetar. Kuambil dan kulihat siapa yang meng-smsku.

'Oh, ternyata dari Kak Mamori.' Lalu kubuka isi sms tersebut.

'Sena, ini untuk latihan kita di Namimori. Kata Hiruma kita berangkat besok dan menginap disana selama 1 minggu. Besok kumpul di lapangan pukul tujuh.'

'Se-Seminggu?' kataku terkejut melihat sms dari Kak Mamori. 'Huft, tenang Sena. Kau besok tidak akan apa-apa. Ok, kita harus siap-siap untuk besok.' lanjutku dalam hati.

-Normal POV-

Sena yang telah selesai membaca sms dari Mamori-pun memasukan kembali HP-nya. Dan tiba-tiba ada seseorang memanggilnya ,"Oy! Oy! OY!"

'Siapa yang ia panggil sih?' Tanya Sena dalam hatinya.

Lalu tendangan dari orang itu tepat mengenai kepala Sena, yang sukses membuat Sena tersungkur ke tanah. Sambil menyeretku orang itu berkata ,"Dasar dame-tsuna mana mungkin aku tidak mengenali kau! Ayo, cepat latihan dasar pemalas!"

"Iteeee, HIIIEE!" teriak Sena dengan muka terkejut dan dalam hatinya berkata,'HAH? Kenapa aku dapat ditarik oleh bayi kecil ini?'

Lalu bayi itu berhenti menyeret Sena dan memegang Leon yang berubah menjadi pistol dan berkata,"Sekali lagi mencoba kabur, kusiapkan peti mati berlambang Vongola X." sambil menodongkan pistolnya ke arah kepala Sena.

'Hah? Vo-Vongola? Apa lagi itu?' kata Sena dalam hati.

Lalu bayi itu menarik pelatuk pistol yang ia pegang sambil berbicara,"Jika kau tidak berlari sampai rumah-" belum saja bayi itu menyelesaikan kalimatnya, Sena sudah berlari dengan kecepatan cahayanya sambil berteriak,"HIIIEEEE!"

"Hmp, ternyata ia sudah menambah kecepatan larinya." kata bayi itu dan berjalan menuju suatu tempat.

'Akh, apa yang terjadi pada hari ini? Lebih baik aku memotong jalan dan melewati supermarket aku sekalian membeli minuman.' kata Sena dalam hati sambil masih berlari dengan kecepatan cahayanya. Lalu tanpa sengaja ketika ia melambat larinya ia bertubrukan dengan seseorang, yang membuat Sena terjatuh dan orang tersebut juga jatuh. "Iteee."

Rintih Sena sambil memegang kepalanya yang terbentur dengan orang yang tak sengaja ia tubruk.

"Iteeee." Rintih orang itu juga sambil memegang kepalanya juga.

Sena yang mengetahui itu langsung berdiri dan bertanya,"Ah, gomen. Daijoubu-desuka?" tanyaku sambil mengulurkan tanganku ke dia.

"Ah, daijoubu. Arigato. Akh! Jika tidak cepat aku akan dihajar Reborn. Ah, sekali lagi maaf." kata orang itu sambil menundukan kepalanya lalu berlari pergi.

"Hm? Sepertinya aku mirip dengannya? Atau hanya perasaanku saja? Ah, lupakan." kata Sena dan melanjutkan perjalanannya ke supermarket.

-Tsuna POV-

'Aduuh, dasar aku ini selalu saja menubruk orang. Dan rasanya orang itu mirip denganku? Atau hanya perasaanku saja?' Tanyaku dalam hati sambil berjalan. Lalu sebuah tendangan tepat mengenai kepalaku yang membuatku tersungkur ke tanah (lagi).

"Dasar dame-tsuna. Sudah kubilang lari sampai ke rumah! Malah disini santai-santai." omel Reborn kepadaku.

"Hah? Apa maksudmu de-" perkataanku terpotong karena ia menendangku lagi dan berkata ,"Cepat lari ke rumah atau-"

"HIIIEEE!" teriaku sambil berlari sekncang dan sebisaku.

"Hmp, sudah melambat lagi. Dasar dame-tsuna." kata Reborn sambil berjalan santai di belakang Tsuna yang sekarang sudah berlari meninggalkan Reborn sendiri.

- tO bE cOnTiNuEd-

Kina: Bagaimana minna-sama? Telah diperbaiki menjadi seperti ini. Apakah lebih enak dibaca? Atau malah lebih sulit dan lebih pendek? Aku edit chapter 1 dulu. Kalau chapter 2 menyusul. ^^

Karin: Nah, minna sekarang kalian tinggal memencet tombol dibawah ini dan beri kritik dan saran kalian.

Kina & Karin: Arigato~